spot_img
Latest Phone

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...
Beranda blog Halaman 1233

Menengah Terjangkau dengan Helio P60

0

Telko.id – Nokia baru saja merilis smartphone menengah terbarunya, Nokia 5.1 Plus ke Indonesia. Smartphone ini dibanderol dengan harga Rp 2,5 jutaan, dan menjadi salah satu smartphone andalan brand asal Finlandia ini untuk bersaing di segmen smartphone menengah di Tanah Air.

Dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau untuk sekelas smartphone menengah, Nokia 5.1 Plus juga menawarkan sejumlah keunggulan yang menjadi daya tariknya.

Keunggulan tersebut disematkan Nokia pada beberapa sektor penting, seperti desain dan juga spesifikasinya.

{Baca juga: Review Nokia 6.1 Plus: Tangguh dengan Kualitas Khas Finlandia}

Nah, tim Telko.id sendiri telah mencoba smartphone tersebut ketika resmi dirilis di Indonesia. Karenanya, kami akan membagikan sedikit pengalaman serta rangkuman soal smartphone ini lewat hands-on Nokia 5.1 PlusSo, yuk simak!

Desain

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

Sama seperti “kakaknya”, Nokia 6.1 Plus, smartphone ini mengusung desain kekinian dengan layar memanjang dan memiliki notch atau poni di bagian atasnya. Akan tetapi, 5.1 Plus tetap mempunyai karakter desain khas brand asal Finlandia, yakni build quality yang bagus.

Nokia 5.1 Plus dibangun menggunakan frame berbahan dasar logam padat dan body berbahan polycarbonate yang dilapisi oleh kaca 2,5D yang melengkung di depan dan belakangnya. Dengan desain itu, 5.1 Plus otomatis nyaman digenggam dan digunakan.

Smartphone ini memiliki layar berjenis IPS LCD berukuran 5,8 inci dengan resolusi HD+ (720 x 1.520 piksel) dan aspek rasio 19 : 9. Di bagian atas layarnya, terdapat notch atau poni dengan ukuran yang lebih besar daripada Nokia 6.1 Plus.

Jika melihat dari ukuran layarnya, maka smartphone punya ukuran dan feel seperti iPhone X, yang berarti nyaman digunakan oleh satu tangan karena ukurannya yang terbilang tak terlalu besar.

{Baca juga: Smartphone Menengah jadi Fokus Utama, Nokia: Biar Gak Mahal}

Desain itu senada dengan penyataan Head of Marketing Indonesia for HMD Global, Miranda Warokka yang mengatakan bahwa pihaknya akan tetap menjaga kualitas khas brand asal Finlandia ini pada produk-produknya. Ia mengatakan, build quality dari body smartphone akan tetap menjadi keunggulan smartphone keluaran mereka.

Meski desain layarnya berponi poni seperti smartphone menengah lain di kelasnya, ada satu yang berbeda di bagian depan Nokia 5.1 Plus, yakni adanya logo Nokia di bagian bawah layar. Tampak sederhana, namun sukses membawa perbedaan yang cukup menarik perhatian.

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

Sementara bagian belakangnya, desain smartphone tersebut sebenarnya tidak terlalu spesial, dan cenderung “terlalu sederhana”. HMD Global hanya memberikan tiga opsi warna standar, tanpa efek gradasi bagi konsumennya, yakni Gloss Black, Gloss White, dan Gloss Midnight Blue.

{Baca juga: Nokia 9 PureView akan Diluncurkan di Indonesia?}

Di bagian ini, terdapat frame kamera dengan posisi vertikal di bagian tengah atas smartphone, yang digabungkan dengan LED Flash. Tepat di bawahnya, ada sensor sidik jari yang mudah dijangkau jari dan didesain seakan menyatu dengan warna body smartphone.

Tak lupa, logo khas Nokia dan Android One juga terdapat di body belakang smartphone, untuk melengkapi desain bagian belakang smartphone ini.

Spesifikasi

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

Nokia 5.1 Plus ditenagai oleh spesifikasi yang terbilang mumpuni. Smartphone ini ditopang oleh prosesor octa-core 1,8 GHz MediaTek Helio P60, RAM 3 GB, ROM 32 GB, dan baterai berkapasitas 3,060 mAh.

Berbicara soal MediaTek Helio P60, chipset memiliki performa yang hampir setara dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 636. Sehingga, smartphone itu pun bisa dikatakan setara dengan sejumlah smartphone menengah lainnya, yakni Xiaomi Redmi Note 5, Asus ZenFone Max Pro M1, sampai Nokia 6.1 Plus.

Spesifikasi itu, mampu mendukung seluruh proses yang berjalan di atas Android One (Android 8.1 Oreo) yang mendapatkan pembaruan ke versi Android 9 Pie. Perlu diketahui, Android One memiliki tampilan yang didesain dengan navigasi yang lebih natural dan nyaman digunakan.

{Baca juga: 3 Mitos Baterai Ponsel yang Selalu Dibahas, Faktanya?}

Performa sistem operasi ini pun sudah dimaksimalkan oleh Google, sehingga berpengaruh pada meningkatnya pengalaman pengguna atau user experience (UX). Seperti smartphone Nokia lainnya, HMD Global menjanjikan pembaruan sistem operasi sampai 2 tahun, dan security pacth selama 3 tahun setiap bulannya.

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

Menurut Gadget Enthusiast, Lucky Sebastian, Nokia 5.1 Plus merupakan smartphone yang cocok digunakan oleh pengguna yang mementingkan pekerjaan, seperti membuat email, mengedit foto, dan pekerjaan lainnya.

Sebab, berdasarkan benchmark di PCMark Work misalnya, performa smartphone ini lebih unggul dibandingkan smartphone lain dengan prosesor Snapdragon 636 seperti Redmi Note 5. Meski demikian, smartphone itu tetap mumpuni untuk memainkan game populer seperti PUBG, Mobile Legends, dan lainnya.

{Baca juga: Smartphone Android Q Bakal Secanggih iPhone XS?}

Nokia 5.1 Plus juga disematkan fitur bernama Adaptive Battery ketika diperbarui ke Android Pie. Fitur ini, mampu mempelajari kebiasaan pengguna ketika menggunakan smartphone-nya, untuk menyesuaikan pengaturan smartphone yang pas demi menghemat daya baterai.

Foto: Muhammad Faisal/Telko.id

Sementara untuk kameranya, Nokia 5.1 Plus punya kamera ganda di bagian belakangnya dengan resolusi masing-masing 13MP aperture f/2.0 dan 5MP lensa depth yang dapat membantu pengguna mengambil foto bokeh.

Sedangkan kamera depannya, 5.1 Plus mempunyai kamera dengan resolusi 8MP. Ada beberapa fitur yang dibawa Nokia ke dalamnya, seperti Bothie yang bisa mengaktifkan kamera depan dan belakang secara bersamaan, sampai Portrait Lighting yang memberikan efek studio pada foto pengguna. So, bagaimana menurut Anda? (FHP)

3 Mitos Baterai Ponsel yang Selalu Dibahas, Faktanya?

0

Telko.id, Jakarta – Masalah pada baterai ponsel merupakan isu yang kerap dibahas. Setiap kali perusahaan pembuat ponsel, seperti Apple atau Samsung mengeluarkan produk baru, mereka akan selalu mengklaim masa pakai baterai yang lebih baik dari sebelumnya. Sebegitu pentingnya baterai, hingga banyak mitos baterai yang sering kita dengar.

Ya, banyak pabrikan ponsel akan mengklaim Anda bisa mendapatkan lebih banyak waktu penggunaan ponsel karena telah menyematkan teknologi baterai yang canggih, yang membuatnya lebih awet.

Bahkan daya tahan baterai kini menjadi salah satu fitur yang diperhatikan oleh pengulas teknologi di sejumlah media – termasuk Telko.id salah satunya – yang melakukan serangkaian tes untuk mengetaui seberapa kuat daya tahan baterainya.

Saat ini, mayoritas smartphone, tablet, dan semua gadget elektronik keluaran terbaru sudah menggunakan baterai lithium-ion yang mengandung anoda, katoda, dan elektrolit kimia.

Ketika gadget sedang digunakan, muatan listrik dialirkan dari katoda positif melalui elektrolit dan tertarik ke anoda sebelum mengalir ke berbagai komponen. Ketika Anda mengisi daya, proses ini akan terbalik.

Namun, terlepas dari seberapa besar baterai ponsel Anda atau seberapa baru perangkat yang digunakan, masih tetap ada beberapa mitos seputar baterai yang dipercaya oleh sebagian besar pengguna gadget.

Nah, berikut ini adah tiga mitos seputar baterai yang cukup populer yang sering kita dengar di masyarakat penikmat gadget. Apakah mitor itu benar? Yuk, kita cari tahu faktanya:

1. Ngecas semalaman gak bagus buat baterai

Mitos yang pertama, mengisi baterai semalaman tidak baik untuk baterai ponsel. Mitos ini merupakan yang paling populer, dan banyak yang mempercayainya.

Banyak orang mengatakan, membiarkan ponsel tetap terhubung atau di-charge sepanjang malam akan membuat boros listrik dan juga mengurangi kualitas baterai. Tapi benarkah demikian? Mitos ini ternyata tidak benar.

Faktanya, baterai di dalam ponsel modern sudah diprogram untuk mati ketika muatan mencapai 100 persen atau 4,1 volt. Setelah mengisi pada tingkat itu, secara otomatis tidak ada listrik yang mengalir ke dalamnya.

Baca juga: Benarkah Radiasi Ponsel Bisa Berisiko Kanker?

Jadi, Anda tidak perlu khawatir, ketika mengisi ponsel sepanjang malam. Sebab, para pembuatnya sudah merancang untuk dilakukan seperti itu.

2. Baterai ponsel harus kosong sebelum diisi ulang

Mitos kedua yang banyak dipercaya adalah menunggu hingga baterai habis sebelum mencolokannya ke charger. Mitos kedua ini juga cukup populer di kalangan pengguna ponsel.

Faktanya, Anda sebenarnya tidak perlu harus menunggu ponsel sampai mati karena kehabisan daya baterai, sebelum mencolokannya ke charger. Justru, sebaiknya Anda mengisi daya perangkat sedikit demi sedikit sepanjang hari.

Para pakar teknologi dibidang baterai di Cadax nyarankan untuk menjaga isi daya baterai ponsel pada tingkat optimal, yakni 40 persen hingga 80 persen.

{Baca juga: 4 Mitos Pengisian Baterai yang Tak Sepenuhnya Benar}

Cadax adalah sebuah perusahaan yang menawarkan perangkat untuk menguji smartphone dan baterai, serta menjalankan website bernama Battery University, yang mengudukasi penggunaan baterai secara benar.

“Mirip dengan perangkat mekanis yang bisa aus lebih cepat akibat penggunaan yang berat, semakin besar penggunaan baterai atau depth of discharge (DoD) sebuah baterai, akan menentukan jumlah siklus baterai,” tulis situs Battery University.

Namun, situs ini juga merekomendasikan untuk membiarkan baterai ponsel turun ke 0 persen dan kemudian diisi ulang setiap tiga bulan sekali untuk membantu kalibrasi.

3. Suhu panas tidak pengaruhi baterai

Mitos ketiga, yang tidak kalah populer dengan dua mitos sebelumnya, yakni cuaca atau suhu panas tidak akan memengaruhi baterai ponsel.

Faktanya, panas merupakan masalah bagi baterai ponsel daripada pengisian daya yang berlebihan. Jika Anda meninggalkan ponsel di tempat yang terkena cahaya Matahari langsung, misalnya di dekat jendela, atau dashboard mobil, maka anda akan menemukan baterai lebih cepat habis.

{Baca juga: Awas! Cuaca Panas Bisa Bikin Baterai Ponsel Rusak}

Suhu pengoperasian smartphone menurut pedoman dari pabrikannya, sekitar 32 hingga 95 derajat fahrenheit, atau dalam celsius, itu sekitar 0-35 derajat. Jadi jangan letakkan ponsel Anda di tempat yang terkena paparan panas secara langsung. [BA/HBS]

Sumber: Metro.co.uk

Nokia 9 PureView akan Diluncurkan di Indonesia?

0

Telko.id, Jakarta – Sebagian besar penggemar smartphone Nokia, termasuk di Indonesia pasti menunggu kehadiran smartphone flagship terbaru, Nokia 9 PureView. Tapi sayangnya, belum ada kepastian apakah smartphone tersebut nantinya akan diluncurkan juga di Indonesia atau tidak.

Perlu diketahui, HMD Global segera meluncurkan smartphone flagship terbarunya di tahun ini, yakni Nokia 9 PureView.

Smartphone tersebut dipastikan akan melenggang di ajang Mobile World Congress (MWC) 2019 pada 24 Februari mendatang.

{Baca juga: Sah! Ini Tanggal Peluncuran Nokia 9 PureView}

Diungkapkan Head of Marketing Indonesia for HMD Global, Miranda Warokka, pihaknya sampai sekarang belum mengetahui apakah smartphone flagship itu akan diluncurkan di Indonesia atau tidak. Sebab, saat ini fokus Nokia di Indonesia adalah smartphone kelas menengah.

Head of Marketing Indonesia for HMD Global, Miranda Warokka

“Kita ini fokusnya (di Indonesia) ke kelas menengah. Jadi kalau soal Nokia 9 PureView, lihat nanti saja,” katanya, di Media Workshop Nokia 5.1 Plus, di Jakarta, Rabu (30/01/2019).

Ia juga menegaskan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan HMD Global sebagai pemegang lisensi merk ketika akan meluncurkan smartphone, khususnya flagship ke sejumlah negara termasuk Indonesia. Seperti peluang, kecocokan dengan masyarakat, sampai kuantitas minimal yang harus dipenuhi.

{Baca juga: Smartphone Menengah jadi Fokus Utama, Nokia: Biar Gak Mahal}

“Harus lihat juga, apakah peluangnya besar dan juga kecocokan produk global dengan masyarakat Indonesia. Serta kuantitas minimal yang harus dipenuhi, karena kita tidak bisa memesan 200 unit ke pabrik begitu saja,” jelasnya.

Berdasarkan bocoran yang beredar sebelumnya, smartphone tersebut berjalan di atas sistem operasi Android One (Android 9 Pie), memiliki lima kamera dengan teknologi optik dari Zeiss, dan mengusung layar berukuran 5,99 inci dengan resolusi 2K dan mendukung teknologi HDR10 PureDisplay.

{Baca juga: Bocoran Beredar, Ini Spesifikasi Lengkap Nokia 9 PureView}

Smartphone ini juga dilaporkan akan ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 845, RAM 6 GB dan ruang penyimpanan internal berkapasitas 128 GB. Perangkat ini juga disematkan teknologi yang kompatibel dengan Qi Wireless Charging. (FHP)

Smartphone Menengah jadi Fokus Utama, Nokia: Biar Gak Mahal

0

Telko.id, Jakarta – Tidak seperti brand lainnya yang merilis smartphone di Indonesia dengan berbagai segmen berbeda, seperti low-endmid-end, sampai high-end, Nokia malah masih setia untuk merilis smartphone menengah di Tanah Air. Tapi, apakah fokus Nokia memang ke arah sana?

Diungkapkan langsung oleh Head of Marketing Indonesia for HMD Global, Miranda Warokka, smartphone kelas memengah memang menjadi fokus utama mereka di Indonesia.

“Nokia fokusnya di kelas menengah kalau secara garis besar. Jadi tidak ada yang mahal sekali atau murah sekali harganya. Ini untuk Indonesia fokusnya,” katanya, di Media Workshop Nokia 5.1 Plus, di Jakarta, Rabu (30/01/2019).

{Baca juga: Siap-siap, Semua Ponsel Nokia Bakal Hijrah ke Android Pie}

Terakhir Nokia merilis smartphone flagship di Indonesia saat mereka meluncurkan Nokia 8 pada pertengahan Februari tahun lalu. Ketika itu, smartphone tersebut menggunakan prosesor Snapdragon 835 dan menjadi salah satu smartphone dengan performa mumpuni di Tanah Air.

Meski fokus ke kelas menengah, Miranda memastikan bahwa pihaknya akan tetap menjaga kualitas khas brand asal Finlandia ini pada produk-produknya. Ia mengatakan, build quality dari body smartphone akan tetap menjadi keunggulan smartphone keluaran mereka.

Selain itu, sistem operasi Android murni dengan kemampuan Google Assistant pun masih menjadi salah satu andalan utama. Bahkan Miranda menyatakan, ke depannya mereka bakal meluncurkan smartphone dengan tombol khusus untuk aktifkan Assistant.

{Baca juga: Selain Suara, Google Assistant Bisa Pindah Wajah Pengguna}

Next, kita fokus ke Google Assistant, dan bisa saja ada device dengan button khusus asisten tersebut,” jelasnya.

Nokia sendiri baru saja meluncurkan smartphone menengah terbarunya, Nokia 5.1 Plus ke Indonesia. Smartphone ini, mengusung layar berukuran 5,8 inci beresolusi HD+ dan aspek rasio 19 : 9.

Di sektor dapur pacunya, digunakan prosesor octa-core 1,8 GHz MediaTek Helio P60, RAM 3 GB, ROM 32 GB, dan baterai berkapasitas 3,060 mAh. Sementara kameranya, digunakan kamera ganda di bagian belakang dengan resolusi masing-masing 13 MP dan 5 MP lensa bokeh, serta kamera depan beresolusi 8 MP.

Harga Nokia 5.1 Plus di Indonesia mencapai Rp 2,5 jutaan dan tersedia dengan tiga pilihan warna, yakni Gloss Black, Gloss White, dan Gloss Midnight Blue. (FHP)

Pakai GeForce RTX, Segini Harga Trio Laptop Gaming Asus

0

Telko.id, Jakarta – Asus telah merilis trio laptop gaming terbaru yang diklaim memiliki spesifikasi “rata kanan”. Sebab, tiga laptop masing-masing Asus ROG G703GX, ROG Strix GL504GW Scar II, dan ROG Strix GL704GV Scar II  merupakan laptop gaming  pertama dengan kartu grafis Nvidia GeForce RTX di Indonesia.

“Asus ROG G703GX adalah laptop gaming mumpuni dan powerfull, karena menggunakan Nvidia GeForce RTX 2080, dan memiliki memori berjenis HyperDrive Extreme,” kata Alistair Wu, Asus ROG Country Product Manager di Jakarta, Selasa (29/01/2019).

Asus ROG G703GX mengusung layar berukuran besar, dengan jenis IPS LCD. Ukurannya, 17,3 inci dengan resolusi Full HD (1920 x 1080p).

{Baca juga: Asus ROG G703GX, Laptop Gaming Pertama dengan GeForce RTX 2080}

Layar tersebut telah mendukung refresh rate hingga 144 Hz, 3ms grey-to-grey (GTG) response time, dan NVIDIA G-SYNC. Alistair mengatakan, dukungan itu memungkinkan para gamers bisa bermain tanpa stuttering dan tearing meski game yang dimainkan diatur “rata kanan” atau pengaturan tertinggi.

Dapur pacunya, ROG G703GX ditenagai oleh mesin utama dengan performa tinggi. Digunakan prosesor 6-core Intel Core i9-8950HK dengan clock-speed maksimal mencapai 4,86 GHz.

Disematkan juga RAM 32 GB DDR4, ROM tiga NVMe PCIe SSD berkapasitas masing-masing 512GB, serta GPU Nvidia GeForce RTX 2080 8 GB GDDR6.

Asus ROG G703GX. (Foto: Muhammad Faisal/Telko.id)

“Penyimpanan HyperDrive Extreme merupakan kombinasi tiga SSD pada konfigurasi RAID 0  sehingga bisa menghadirkan kecepatan baca hingga 8700MB/s,” jelas Alistair.

Kemudian ROG Strix GL504GW dan GL704 Scar II yang jadi laptop gaming khusus gamers yang menyukai game First Person Shooter (FPS). Keduanya masing-masing memiliki layar berukuran 15,6 inci (GL504) dan 17,3 inci (GL704) berjenis IPS LCD dengan resolusi Full HD yang mendukung refresh rate hingga 144 Hz.

{Baca juga: Asus Luncurkan 3 Seri ROG Baru, Apa Saja?}

Keduanya ditenagai oleh prosesor prosesor Intel Core i7-8750H 6-core dengan clock-speed maksimal 4,10 GHZ untuk GL504 dan Intel Core i5-8300H untuk GL704. Sementara sisi GPU, digunakan Nvidia GeForce RTX 2070 untuk GL504 san RTX 2060 untuk GL704, yang ditopang juga oleh RAM hingga 32 GB.

Asus ROG Strix GL504GW dan GL704 Scar II. (Foto: Muhammad Faisal/Telko.id)

Lantas, berapa harga ketiga laptop gaming dengan GeForce RTX ini? Alistair menyatakan bahwa harga ROG G703GX dibanderol Rp 80,9 jutaan. Sementara harga ROG Strix GL504GW Scar II sekitar Rp 40,9 jutaan, dan harga ROG Strix GL704GV Scar II mencapai Rp 36,9 jutaan.

Ketiganya telah tersedia secara resmi dan mulai dapat dipesan di beberapa e-commerce seperti JD.id, Blibli, Tokopedia, Lazada, Bhinneka, dan Shopee pada 29 Januari kemarin.

“Ada beberapa bonus yang akan didapat konsumen,” paparnya. (FHP)

Bingung Cari Hadiah di Awal Tahun? Realme Day Solusinya!

0

Telko.id, Jakarta – Sebagai sebuah brand pendatang baru, Realme telah menjelma kuda hitam di industri smartphone Indonesia. Dalam kurun waktu kurang dari setahun, Realme telah menghasilkan empat smartphone inovatif ke tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Empat smartphone Realme yang telah hadir di pasaran antara lain, Realme C1, Realme 2, Realme 2 Pro, dan Realme. Semua produk Realme juga mendapatkan respons positif dari masyarakat karena inovasi dan kehandalan yang dibawanya.

{Baca juga : Hadang Realme, Xiaomi Jadikan Redmi Merek Independen}

Seakan tak merasa puas, Realme kembali membuat gebrakan dengan menyelenggarakan Realme Day. Program ini adalah hari di mana pecinta Realme bisa mendapatkan rangkaian produk terbaik dari Realme dengan penawaran yang seru yang telah mereka tunggu-tunggu.

Nah Realme Day sangat cocok bagi Anda yang mencari hadiah untuk orang-orang terkasih di awal tahun. Sebab, Realme Day menyediakan beragam berkualitas Realme dengan harga yang spesial. Jadi penasaran kan?  Yuk simak panduan belanja untuk Realme Day kali ini.

{Baca juga : Realme U1 Pilihan Pamungkas Smartphone Selfie Terbaik di Akhir Tahun}

Di Mana Realme Day Berlangsung?

Realme Day akan diadakan di Lazada dan Shopee sepanjang hari pada tanggal 30 Januari 2019 mulai pukul 00:00 WIB. Jadi, catat tanggalnya dan jangan sampai kelewatan ya. Sebab, Realme Day adalah kesempatan spesial untuk mendapatkan Realme dengan harga menarik.

Berikut Beberapa Produk  yang Dijual?

Realme 2

Realme 2 adalah smartphone kelas menengah yang membawa segala spesifikasi spesial. . Realme 2 mengusung layar 6,2 inci dengan rasio layar mencapai 88,8 persen. Baterai Realme 2 juga  tak kalah besar, yakni 4.230 mAh.

Realme 2 disokong oleh prosesor Snapdragon 450 yang dapat menurunkan konsumsi daya hingga 30 persen. Untuk kebutuhan fotografi, Realme 2 memiliki kamera selfie 8 MP. Sementara kamera belakangnya menggunakan konsep dual camera berukuran 13 MP + 2 MP.

Saat Realme Day, Realme 2 bisa didapatkan dengan harga Rp 1.949.000 dari harga normal Rp 1.999.000.

Realme 2 Pro

Realem 2 Pro adalah smartphone paling inovatif di segmen menengah saat ini. Mengusung konsep “Max Power Max Style”, Realme 2 Pro membawa layar 6,3 inci dengan rasio layar 90,8 persen. Layarnya juga sudah menggunakan konsep dewdrop untuk menonjolkan kesan modern.

Kehadiran Snapdragon 660 menjadikan Realme 2 Pro sebagai smartphone  terbaik di kelas menengah saat ini. Prosesor tersebut dapat meningkatkan performa CPU sebesar 113 persen dan GPU sebesar 102 persen.

Saat Realme Day, Realme 2 Pro varian 4GB+64GB dapat didapatkan dengan harga Rp 2.999.000. Sementara  Realme 2 Pro varian 8GB+128GB dapat dibeli dengan banderol Rp 3.799.00.

Realme C1

Di kelas entry, Realme C1 menjadi raja yang tak terkalahkan. . Smartphone ini mengusung layar besar sekaligus baterai besar. Layarnya berukuran 6,2 inci dan kapasitas baterainya adalah 4.230 mAh. Kombinasi tersebut membuat Realme C1 sangat cocok untuk menjadi hadiah kepada orang tersayang.

Di  sektor kamera, Realme C1 menggunakan kamera ganda di belakang (13 MP + 2 MP). Sedangkan kamera depannya berukuran 5 MP yang sangat cocok untuk keperluan selfie.

Pada gelaran Realme Day, Realme C1 bisa didapatkan dengan harga Rp 1.499.000 dari harga normal Rp 1.599.000.

Realme U1

Butuh kamera selfie canggih? Realme U1 adalah jawabannya. Realme U1 menggunakan kamera depan dengan resolusi 25 MP yang dipadukan dengan sensor Sony IMX 576. Ada pula prosesor MediaTek Helio P70  yang menjamin performa kelas atas.

Realme U1 menggunakan baterai 3.500 mAh dengan AI Power Master untuk pengelolaan daya yang baik. Sehingga, pengalaman bermain game akan terasa lebih mengasyikan.

Saat Realme Day, Realme U1 varian 3GB+32GB dapat dibeli dengan harga Rp 2.399.000, sedangkan varian 4GB+64GB bisa didapatkan dengan harga Rp 2.799.000.

Aksesoris Keren

Selain smartphone, Realme Day juga menjual berbagai aksesoris keren dari Realme. Sebut saja, Realme Buds seharga Rp 89.000 dan Realme Backpack seharga Rp 449.000 di Lazada dan pelanggan juga bisa mendapatkan Realme Iconic Case seharga Rp 89.000 dan Realme Backpack seharga Rp 449.000 selama Realme Day di Shopee.

Ada Informasi Lainnya?

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penjualan smartphone serta aksesoris Realme selama Realme Day di Lazada, silakan kunjungi lazada.co.id/shop/realme-official-store dan untuk penjualan smartphone serta aksesoris Realme di Shopee, bisa mengunjungi shttps://shopee.co.id/m/realme-day.

5 Alasan Oppo R17 Pro Tetap Menonjol di Tengah Keramaian

0

Telko.id, Jakarta – Perjalanan Oppo di awal tahun 2019, khususnya di ranah smartphone tanah air, ditandai dengan diluncurkannya Oppo R17 Pro. Smartphone ini datang dengan sejumlah teknologi terkini, termasuk tiga kamera utama dan SuperVOOC Flash Charge sebagai salah satu fitur andalannya.

Fitur tiga kamera bukan sesuatu yang baru di jagat smartphone saat ini. Pasalnya, bahkan sebelum R17 Pro sekalipun, sejumlah smartphone lain –  Huawei P20 Pro, Mate 20, Mate 20 Pro, Samsung Galaxy A7 (2018), dan Samsung Galaxy A9 – sudah lebih dulu datang dengan fitur ini. Lain halnya dengan fitur SuperVOOC, yang konon katanya, lebih aman karena dilapis 5 perlindungan yang terdapat pada adapter, kabel, port charger, baterai, dan di perangkatnya sendiri. Teknologi ini sendiri memungkinkan pengguna mengisi penuh perangkatnya hanya dalam hitungan menit. Lebih tepatnya, mengisi 40% baterai dalam waktu 10 menit.

Keren? Pastinya. Dan Oppo kian melengkapi itu semua dengan polesan desain nan menawan. Menjadikan Oppo R17 Pro tak sekedar pintar mengambil gambar, cerdas dalam bekerja, ataupun cepat dalam pengisian, tetapi juga cantik dalam penampilan.

{Baca juga: Hands-on Oppo R17 Pro: Flagship Menarik di Awal Tahun Ini}

Ya, sebagian besar desain ponsel pintar tahun ini ak dipungkiri mengikuti formula dasar logam dan kaca. Perangkat besutan Oppo yang satu ini pun tidak berbeda. Namun demikian, ada hal lain yang membuatnya berpotensi tetap menonjol di keramaian, berikut 5 diantaranya:

1. Layar Tetesan Air yang sarat teknologi

Disebut-sebut terinspirasi dari alam, layar tetesan air (Waterdrop Screen) milik Oppo ini boleh dibilang cukup mengesankan. Dan ini masuk akal. Pasalnya, butuh waktu tak sebentar bagi perusahaan asal Tiongkok ini untuk bisa mendapatkannya. Usut punya usut, Oppo sampai melakukan ratusan kali penyesuaian yang presisi untuk menghasilkan layar jenis ini.

Disesuaikan dengan bagian tepi perangkat R series yang berbentuk lengkungan membuat layar tetesan air ini terlihat menyatu dengan bodi perangkat R series. Pada bagian tetesan air terdapat sensor cahaya yang tersembunyi. Lengkap dengan speaker yang diposisikan diantara tepi perangkat dan bagian kaca dengan lebar hanya 0.5 mm.

2. Generasi 6 Corning Gorilla Glass

Oppo R17 Pro merupakan perangkat pertama di dunia yang menggunakan Corning Gorilla Glass 6 untuk memperkuat ‘dirinya’. Konon katanya, berbekal lapisan teranyar ini Oppo R17 Pro akan sangat kuat, bahkan tidak terluka ketika dijatuhkan ke permukaan dari ketinggian satu meter hingga 15 kali atau dua kali lipat lebih kuat dibandingkan Gorilla Glass 5.  Selain itu, R17 Pro juga mengadopsi seri ke 6 frame aluminium alloy yang menghadirkan perangkat yang solid dan permukaan tepian yang halus.

3. Cresent Arc

Oppo R17 Pro mengadopsi desain crescent arc pada bagian atas dan bawah perangkat, yang mengakibatkan pengaturan ulang posisi speaker dan port USB. Dengan lengkungan pada bagian bawah, ketika perangkat diletakkan secara horizontal, keluaran suara pada speaker tidak mudah terhalangi, sehingga dapat menghasilkan keluaran suara dengan kualitas terbaik.

4. Kombinasi 7000 tipe warna

Tak ubahnya layar jenis tetesan air, menghasilkan warna yang sesuai untuk Oppo R17 Pro juga bukan perkara mudah. Desainer Oppo menghabiskan waktu lebih dari 4 bulan untuk mengkombinasikan 7000 tipe warna gradasi. Keputusan final penggunaan gradasi pada perangkat dipilih oleh pengguna melalui riset pasar.

{Baca juga: Sejarah Oppo R Series: Dari R1 hingga R17 Pro}

Pada R17 Pro, Oppo menambahkan lapisan cahaya kondensasi diantara lapisan warna dan permukaan kaca. Lapisan kondensasi ini memiliki kurva dan tekstur khusus yang dapat membiaskan cahaya sesuai dengan tekstur. Ada 16.000 kurva yang membuat warna gradasi yang terlihat normal menjadi warna gradasi yang tampak mengalir.

5. Warna baru desain gradasi

Oppo R17 Pro telah menciptakan warna baru dalam desain gradasi, yakni Radian Mist. Bagian belakang perangkat ini terbuat dari kaca matte, yang tidak hanya memberikan  kenyamanan bagi pengguna ketika memegang perangkat, tetapi juga mencegah sidik jari menempel pada permukaan kaca. Oppo menggunakan teknologi khusus yang disebut dengan matte etching technology dan juga pemolesan khusus. Setelah dipoles, Oppo melanjutkan dengan proses electroplating. Keseluruhan proses akan memberikan efek pencegahan sidik jari dan kesan halus pada perangkat. Kurang lebih ada 15 langkah dan ratusan kali penyesuaian untuk membuat efek warna Radiant Mist ini.

 

Apple akan Rilis Headphone Over-Ear?

0

Telko.id, JakartaApple kabarnya bakal meluncurkan produk baru pada pertengahan 2019. Menurut pemberitaan Bloomberg, produk tersebut adalah aksesoris audio berupa headphone jenis over-ear.

Sumber terpercaya mengatakan bahwa headphone over-ear keluaran Apple akan rilis pada paruh kedua tahun ini. Bentuknya mirip headphone pada umumnya. Namun, di sana terdapat lapisan penutup.

Lapisan itu membungkus semua daun telinga. Dengan demikian, telinga pengguna jadi tertutup secara sempurna dan rapat oleh bantalan headphone. Sayang, laporan tak menyebut secara rinci spesifikasinya.

Kuat dugaan, headphone baru Apple akan menggunakan chip W1, serupa dengan teknologi yang disematkan di AirPods. Chip tersebut memungkinkan AirPods terhubung langsung ke perangkat Apple lain.

{Baca juga: AirPods Terbaru Punya Teknologi Anti-Bising?}

Menurut Digital Trends, seperti dikutip Telko.id, Selasa (29/1/2019), chip itu memiliki teknologi peredam bising yang mampu meminimalisasi gangguan suara. Headphone tersebut bakal masuk kelas premium.

Rumor keberadaan headphone over-ear milik Apple telah beredar sejak Februari 2018 lalu. Ketika itu, analis KGI Securities, Ming-Chi Kuo, menyatakan bahwa Apple tengah menggarap headphone high-end.

{Baca juga: Berkat AirPods, Apple Mulai Kuasai Pasar Headphone}

Namun, peluncuran headphone pada tahun lalu itu tertunda karena masalah pengembangan. Apple sendiri sudah memiliki sumber daya mumpuni untuk membuat headphone kelas atas pasca-akuisisi Beats. [SN/HBS]

Sumber: Digital Trends

Siapkan Dompet! Ini Tanggal Penjualan Perdana Galaxy S10

0

Telko.id, Jakarta – Samsung bersiap meluncurkan smartphone flagship perdana keluaran tahun ini, yakni Samsung Galaxy S10. Informasi menyebut, penjualan perdana Galaxy S10 bakal digelar pada awal Maret 2019.

Smartphone ini diperkirakan akan diperkenalkan pada ajang Galaxy Unpacked Event 2019 pada 20 Februari mendatang.

Dikutip Telko.id dari Phone Arena, Selasa (29/1/2019), sekitar satu minggu hingga dua minggu kemudian, biasanya Samsung melakukan penjualan resmi produk anyarnya.

{Baca juga: Akhirnya, Undangan Peluncuran Trio Galaxy S10 Tersebar}

Kabar sahih mengungkap, bahwa suksesor Galaxy S9 tersebut diperkirakan mulai dijual ke pasaran pada 8 Maret 2019. Beberapa negara terpilih diperkirakan akan lebih cepat mendapatkan smartphone tersebut.

Galaxy S10 konon bakal meluncur dengan tiga pilihan model, yakni S10 standar, S10+ dan S10 Lite. Namun begitu, versi paling murah tidak akan menggunakan nama Lite.

Perlu diketahui, versi termurah ini memiliki layar berukuran 5,8 inci, lebih kecil dibanding dua versi lain, yang masing-masing 6,1 inci dan 6,4 inci. Semua model Galaxy S10 memakai jenis prosesor yang sama, yakni Snapdragon 855.

{Baca juga: 5 Teknologi Baru di Samsung Galaxy S10}

Versi termahal adalah S10+, yang dibekali dengan varian RAM 12 GB dan kapasitas penyimpanan internal 1 TB. Banderol Galaxy S10 diperkirakan tidak mencapai USD 1.000 atau Rp 14 jutaan. Sayang sampai sekarang, Samsung belum berkomentar terkait hal itu.

Sebelumnya diberitakan, setelah lama ditunggu, Samsung akhirnya mengumumkan waktu dan tempat peluncuran trio smartphone flagship-nya. Samsung dikabarkan sudah menyebar undangan perkenalan smartphone tersebut, yang berdesain hitam, ungu, dan biru.

Acara peluncuran trio smartphone itu kembali mengambil tema “Unpacked”. Acara bakal berlangsung di Bill Graham Civic Auditorium di San Fransisco, pada 20 Februari 2019. Namun, dalam undangan tidak ada penjelasan detail tentang Galaxy S10. (SN/FHP)

Aneh, Meizu Zero Diperkenalkan Tanpa Lubang dan Tombol

0

Telko.id, Jakarta – Meizu memperkenalkan smartphone pertama di dunia yang sama sekali tidak memiliki lubang ataupun tombol. Meizu Zero, demikian brand asal China ini menyebutnya, merupakan smartphone aneh dan berbeda dibandingkan smartphone lainnya saat ini.

Disebut aneh, karena smartphone ini selain tidak memiliki lubang dan tombol sama sekali, tidak tampak juga lubang speaker, slot kartu SIM, dan port pengisian baterai.

Melansir dari The Sun, pada Selasa (29/01/2019), meski seperti smartphone dengan “pengalaman serba terbatas”, namun sebenarnya Meizu merancang Meizu Zero dengan sejumlah pemikiran solusi cerdas.

{Baca juga: Setelah SuperVOOC, Smartphone Oppo akan Punya Wireless Charging}

Sebab, ada beberapa fitur yang “menutupi kekurangan” pada smartphone ini. Seperti adanya pemindai sidik jari yang berada di bawah layar.

Kemudian, teknologi wireless charging, sehingga pengguna tidak perlu menghubungkan kabel ke port pengisian baterai smartphone. Meizu memberikan pad wireless charging pada paket pembelian yang bisa dimanfaatkan oleh para penggunanya.

Lalu, sebagai pengganti tidak adanya slot kartu SIM, Meizu memilih teknologi eSIM pada smartphone-nya. Sekadar informasi, eSIM merupakan kepanjangan dari Embedded SIM atau kartu yang tertanam. Pengguna tidak akan memiliki port kartu SIM di smartphone-nya, dan mereka secara fisik tidak dapat mengeluarkannya dari perangkat.

{Baca juga: Mengenal Teknologi eSIM, Pengganti SIM Card di Era IoT}

eSIM tersimpan di dalam motherboard dan tidak bisa dilepas. Namun, seperti kartu SIM yang dapat ditukar, pengguna dapat mengubah kartu SIM ke jaringan yang berbeda jika tidak dikunci.

Yang cukup mengesankan adalah, speaker Meizu Zero yang mendukung teknologi mSound 2.0 In-Screen Sound Technology. Itu berarti, layar smartphone juga berfungsi sebagai speaker, untuk mengganti tidak adanya lubang speaker.

{Baca juga: Canggih, Speaker Ini Bisa Ajari Pengguna Bahasa China}

Meizu tidak menjelaskan dengan tepat bagaimana ini bekerja, tetapi diduga teknologi itu merupakan semacam mekanisme getaran pada layar AMOLED berukuran 5,99 inci. Layar ini akan menghasilkan gerakan mikro tertentu yang menciptakan efek audio.

Secara teknis, sebenarnya ada tombol di sisi smartphone. Tapi, tombol itu tidak terlihat dan rata dengan permukaan body. Ini karena, smartphone dilengkapi dengan sensor sentuh kapasitif, yang memberikan umpan balik berupa getaran untuk memberi tahu pengguna bahwa mereka telah menekannya.

Meski sudah diperkenalkan, namun Meizu masih belum mengungkapkan berapa harganya dan kapan smartphone unik ini akan dirilis. (BA/FHP)