spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1206

Di Kota Ini, Main PUBG Bisa Ditangkap Polisi

Telko.id, Jakarta – Lebih dari 10 pelajar dilaporkan ditangkap di kota Ahmedabad, India akibat bermain game battle royale, PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) Mobile. Penyebabnya, mereka melanggar aturan pemerintah Gujarat, India yang menerapkan larangan main PUBG Mobile.

Dilansir dari CNET, Selasa (19/03/2019), selain 10 pelajar tadi, ada 16 orang lainnya dari kota Rajkot yang juga ditangkap dalam sepekan terakhir gara-gara main game yang sedang populer tersebut.

“Tim kami menangkap basah anak-anak muda ini. Mereka ditahan setelah mereka ditemukan bermain game PUBG,” kata inspektur polisi setempat, Rohit Raval.

{Baca juga: Gamers Ini Nyaris Tewas Gara-gara Kecanduan Main PUBG}

Sekadar informasi, game ini dilarang pada 6 Maret lalu oleh komisaris polisi Gujarat, Manoj Agrawal. Game ini, menurut pihak berwenang setempat, terlalu membuat ketagihan, terutama bagi siswa. Bahkan, menurut salah seorang menteri di Goa, negara bagian lain di India, game itu disebut sebagai “iblis di setiap rumah”.

Pihk PUBG sendiri telah memberikan konfirmasi atas kejadian ini. Mereka mengaku terkejut setelah mengetahui bahwa komunitas lokal di beberapa kota memutuskan untuk melarang game-nya.

“Kami terkejut mengetahui bahwa komunitas lokal di beberapa kota telah memutuskan untuk memberlakukan larangan bermain game kami,” kata PUBG dalam sebuah pernyataan.

“Kami berupaya memahami dasar hukum larangan semacam itu, dan berharap kami dapat melakukan dialog yang konstruktif dengan pihak berwenang terkait untuk menjelaskan tujuan kami dan bahwa mereka menarik larangan tersebut,” tambah mereka.

{Baca juga: Dua Pemuda Tewas Akibat Main PUBG Dekat Rel Kereta}

Sebelumnya, Dua pemuda dilaporkan tewas tertabrak kereta api gara-gara keasyikan main PUBG Mobile. Kejadian mengenaskan itu terjadi di kota Hingoli, wilayah Maharashtra, India. Di negara tersebut, game mobilemacam PUBG memang sedang sangat digandrungi, sebagaimana halnya di Indonesia.

Menurut laporan kepolisian setempat, mereka bermain di lokasi yang berdekatan dengan rel kereta api. Terlampau asyik, keduanya hilang kewaspadaan sampai tertabrak kereta Hyderabad-Ajmer. (BA/FHP)

Ini Bocoran Tampang dari iPhone Lipat, iPhone X Fold

0

Telko.id, Jakarta – Seorang desainer grafis bernama Antonio De Rosa telah merancang konsep iPhone lipat yang direncanakan bakal dirilis tak lama lagi. Lewat video yang diunggah di channel YouTube ConceptsiPhone, De Rosa merancang smartphone bernama iPhone X Fold itu dengan desain yang berbeda.

Melansir dari phoneArena, Selasa (19/03/2019), smartphone lipat Apple tersebut punya konsep yang berbeda daripada Samsung Galaxy Fold, meski sama-sama mengusung dua layar.

iPhone X Fold memiliki layar bagian luar berukuran 6,6 inci dengan bezel yang tipis dan tetap mengadopsi desain berponi atau notch. Resolusi layarnya mencapai 1440 x 2960 piksel dengan rasio layar terhadap body mencapai 93,6%.

{Baca juga: Dua Tahun Lagi, Apple Luncurkan iPhone Lipat?}

Sedangkan untuk layar bagian dalamnya, berukuran 8,3 inci berjenis AMOLED dengan resolusi 2880 x 2960 piksel dan rasio layar terhadap body mencapai 96,8%. Di layar ini, terdapat juga lubang kamera yang menyimpan dua kamera depan dengan resolusi 10MP dan 8MP.

Di bagian belakangnya, iPhone lipat ini punya tiga kamera utama dengan desain frame dan konfigurasi yang mirip dengan iPhone XI maupun iPhone XI Max. Ketiganya beresolusi masing-masing 12MP lensa wide, 12MP lensa telephoto, dan 16MP lensa yang menawarkan 3x optical-zoom.

Tampilan iOS pada iPhone X Fold juga tak luput dari perhatian De Rosa, berkat adanya fitur menarik di dalamnya. Seperti kemampuan iPhone yang dapat diubah menjadi laptop mini, dengan menjadikan layar bagian bawah pada mode tablet sebagai keyboard QWERTY virtual.

{Baca juga: iPhone Lipat Dirilis Tahun 2020?}

iPhone X Fold sendiri diprediksi akan diluncurkan pada tahun 2020 mendatang. Dikabarkan, dalam mengembangkan smartphone lipatnya, Apple akan bekerjasama dengan perusahaan asal Asia yang juga memiliki kapabilitas untuk mengembangkan teknologi tersebut layar fleksibel. (FHP)

Dipotret Pakai Huawei P30, Foto Pre-wedding Ini Langsung Viral

Telko.id, Jakarta – Trio Huawei P30 sebentar lagi segera diluncurkan pada 26 Maret mendatang. Smartphone ini diklaim punya kemampuan kamera mumpuni. Salah satu buktinya, smartphone tersebut bahkan digunakan untuk mengambil foto pre-wedding seniman asal Malaysia, Fasha Sandha dan Aidil Aziz.

Karena kualitasnya, alhasil foto pre-wedding yang diunggah di Instagram ini langsung viral. Dilansir dari World of Buzz, Selasa (19/03/2019), kolase foto pre-wedding ini menunjukkan seberapa baik kemampuan kamera Huawei P30 pada sudut yang berbeda.

Mulai dari pemotretan jarak jauh, hingga pemotretan jarak dekat. Semua detail kecil, seperti manik-manik yang berkilauan pada gaun pernikahan Fasha dapat ditangkap dengan baik oleh kamera smartphone. Sedangkan warna dan kontras gambar juga terbilang seimbang dan akurat.

{Baca juga: Ketahuan Bohong (Lagi), Huawei Tipu-tipu Hasil Foto P30 Pro}

Netizen pun dibuat terkagum-kagum dengan foto pre-wedding ini. Namun, mereka tidak sepenuhnya terkejut, karena sudah tidak meragukan kualitas kamera dari smartphone flagship Huawei tersebut.

Meski demikian, Huawei sempat tersandung masalah soal Huawei P30. Sebab beberapa waktu lalu, iklan teaser untuk Huawei P30 Pro ketahuan menggunakan foto yang bukan hasil jepretan kamera smartphone flagship tersebut.

Pada iklan tersebut, Huawei menunjukkan kemampuan kamera dengan teknologi periscope zoom yang jadi andalan utama P30 Pro.

Kamera tersebut digambarkan mampu memberi hasil foto yang bagus dengan detail yang lebih berkualitas, meski telah diperbesar. Tapi setelah ditelusuri, ternyata foto-foto yang ditampilkan Huawei dalam teaser-nya merupakan hasil karya dari sejumlah fotografer.

{Baca juga: Segera Diluncurkan! Trio Huawei P30 Kantongi Sertifikat TKDN}

Smartphone ini dipastikan akan hadir ke Indonesia, bersama dengan dua seri lainnya. Itu karena, Huawei P30, P30 Pro, dan P30 Lite telah mengantongi sertifikat TKDN atau tingkat kandungan dalam negeri dari Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin).

Ketiga smartphone baru Huawei dengan kode Huawei MAR-LX2, Huawei ELE-L29, dan Huawei VOG-L29 itu mendapatkan sertifikat TKDN pada tanggal 5 Maret lalu. (BA/FHP)

Akhirnya, Black Shark 2 Diluncurkan dengan Teknologi “Magic Press”

0

Telko.id, Jakarta – Smartphone gaming terbaru dari Xiaomi, Black Shark 2 resmi diperkenalkan. Smartphone gaming ini disematkan beragam peningkatan yang signifikan, khususnya pada sektor layar dan kinerjanya.

Black Shark 2 mengusung layar berjenis Super AMOLED buatan Samsung berukuran 6,39 inci. Melansir dari GSMArena, Selasa (19/03/2019), layar ini didukung teknologi Magic Press.

Teknologi itu memungkinkan pengguna memetakan tombol game ke sisi kiri dan kanan pada layar tergantung tekanannya. Masih soal layar, layar Black Shark 2 beresolusi Full HD+ dan HDR, serta mendukung teknologi sensor sidik jari di dalamnya.

{Baca juga: Review Asus ROG Phone: Smartphone Gahar Khusus “Gamers Hardcore”}

Secara spesifikasi, Black Shark 2 ditopang oleh prosesor Snapdragon 855, RAM 6GB/8GB/12GB, ROM 128GB/256GB, baterai berkapasitas 4,000 mAh, dan teknologi pendingin bernama Liquid Cool 3.0. Seperti ROG Phone, smartphone ini pun memiliki aksesoris pendingin bernama Cooling Case untuk menurunkan suhu smartphone secara signifikan.

Xiaomi memberikan kamera ganda di bagian belakang smartphone gaming-nya. Masing-masing beresolusi 48MP dengan sensor Quad Bayer, dan lensa telephoto beresolusi 12MP. Sedangkan kamera depan, hanya ada satu kamera beresolusi 20MP saja.

{Baca juga: 5 Alasan Kenapa Gaming Lancar Tak Butuh Smartphone Mahal!}

Black Shark 2 baru tersedia di China saja. Smartphone ini memiliki dua versi warna, yakni Black dan Frozen Silver. Black Shark 2 dibanderol dengan harga mulai CNY 3.200 atau setara dengan Rp 6,7 jutaan untuk model 6GB/128GB.

Sementara untuk model 12GB/256GB, dihargai CNY 4.200 atau Rp 8,9 jutaan. Khusus untuk warna Frozen Silver, disediakan versi 8GB/256GB yang harganya belum diinformasikan oleh Xiaomi. Bersamaan dengan kehadiran versi baru smartphone gaming-nya, Xiaomi juga meluncurkan GamePad 3.0 yang mampu “mengubah” smartphone jadi seperti Nintendo Switch. (FHP)

Kominfo Uji Coba Teknologi Licensed Assisted Access Bareng Tri

0

Telko.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan uji coba teknologi Licensed Assisted Access atau LAA dengan melibatkan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) pada hari Sabtu (16/03/2019) di Lembang, Bandung. Uji coba ini diselenggarakan bersamaan dengan gelaran BIMA Day yang merupakan suatu acara yang ditujukan bagi generasi Millennial dalam menghadapi Digital Economic Growth Era dan salah satunya menampilkan konten digital Game Competition yang dapat dikategorikan ke dalam E-Sport.

Uji coba ini merupakan sebagian dari rangkaian uji coba yang telah dilakukan oleh Kominfo. Uji coba kali ini bekerjasama dengan H3I, setelah sebelumnya Kominfo telah bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Selular dan PT Indosat, Tbk.

“Pembeda pada uji coba kali ini adalah diintegrasikannya LAA dalam live networks sehingga user experience lebih dapat dirasakan. Selain itu, akademisi dari Universitas Telkom dan Institut Teknologi Bandung turut dilibatkan untuk meneliti use cases dan business cases dari teknologi LAA,” ungkap Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo dalam pernyataan tertulisnya.

Kapasitas Lebih Besar

Teknologi LAA merupakan sistem 4G LTE yang secara bersamaan bekerja pada pita frekuensi radio 5 GHz dengan layanan lain seperti WiFi dan radar. Sifat penggunaan pita frekuensi radio 5 GHz tersebut oleh teknologi LAA direncanakan berbasis Izin Kelas sehingga tidak memerlukan penetapan Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR).

Teknologi LAA dengan didukung pita-pita frekuensi yang telah dimiliki penyelenggara jaringan bergerak seluler menjanjikan akses internet kecepatan yang lebih tinggi. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, kecepatan download menggunakan teknologi LAA mencapai ± 300 Mbps, ± 20 kali lebih cepat jika tidak menggunakan LAA yang hanya ± 15 Mbps. Secara teoretis, teknologi LAA menawarkan kecepatan download hingga mencapai 1 Gbps.

Teknologi Pintar

Alat dan/atau perangkat telekomunikasi LAA yang akan digunakan di Indonesia diwajibkan untuk mengaktifkan fitur-fitur sebagai berikut: Listen Before Talk, Dynamic Frequency Selection, Transmit Power Control, dan Frequency Channel Selection. Dengan dukungan fitur-fitur tersebut, meskipun bekerja pada pita frekuensi radio 5 GHz bersamaan dengan WiFi dan radar, LAA tidak akan mengganggu kedua layanan tersebut.

Uji coba menunjukkan WiFi sama sekali tidak terganggu dengan adanya LAA pada pita frekuensi karena kemampuan LAA mencari kanal-kanal lain yang kosong dan dapat mengatur daya pancarnya sesuai kondisi di sekitarnya.

Diharapkan, regulasi yang mengatur teknologi LAA yang termasuk ke dalam Rencana Peraturan Menkominfo terkait Izin Kelas dapat segera ditetapkan agar penyelenggara jaringan bergerak seluler dapat segera mengimplementasikan teknologi ini dan memberikan layanan internet yang lebih baik kepada seluruh rakyat Indonesia terutama untuk wilayah-wilayah yang telah mengalami data traffic congestion. (Icha)

Berkenalan Lebih Jauh dengan ‘Rising Camera’ Oppo F11 Pro

0

Telko.id, Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir ini, tampilan layar penuh sepertinya terus menjadi sesuatu yang dikejar oleh pembuat smartphone. Tak heran, sejumlah inovasi pun dilakukan demi menghasilkan smartphone tanpa bingkai. Mulai dari notch atau poni, layar berlubang, hingga kamera pop up, yang mulai diadopsi sejumlah pabrikan termasuk Oppo di perangkat anyarnya, Oppo F11 Pro.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pop up kamera ini? Sederhana, kamera yang pop up, alias muncul.

Modul kamera pop up sendiri digadang-gadang bakal menjadi tren desain baru pada smartphone di masa mendatang. Dimana disini kamera depan tak lagi dibiarkan memenuhi bagian layar, yang akhirnya memperbesar bezel, melainkan sengaja “disimpan” di dalam bodi smartphone. Ketika dibutuhkan, kamera dengan mekanisme motoris inipun akan muncul melalui bingkai perangkat di bagian atas.

Sensor cahaya diletakkan Oppo di tempat yang sangat aman, jika tidak tersembunyi, yakni di dalam lubang speaker yang terletak diantara tepi frame dan permukaan kaca, dengan ketebalan 0,5mm. Sementara sensor infrared diletakkan di bawah luar untuk menyiasati permasalahan ketika menggunakan notch dengan tipe waterdrop. Kamera pop up sendiri diplot untuk berada di bagian tengah dan bukannya sisi kiri apalagi kanan.

{Baca juga: Masuk Indonesia, Oppo F11 Pro Dibanderol Rp 4,9 Juta}

Hal ini bukan tanpa sebab. Menurut pabrikan asal Tiongkok ini, penempatan kamera selfie di bagian tengah bertujuan untuk menghindari terjadinya distorsi gambar dibanding jika kamera tersebut diletakkan pada bagian samping. Dengan demikian, hasil foto selfie pengguna akan terlihat lebih natural. Sementara dari segi estetika, penempatan kamera depan yang sejajar dengan letak kamera belakang juga dinila dapat menciptakan harmoni dan keseimbangan yang simetris.

Oppo F11 Pro mengadopsi desain transparan yang terinspirasi dari fosil getah kayu. Dimana kamera memiliki kurva membulat dengan tampilan yang jernih.

Hasilnya jepretannya, lebih dari cukup untuk membuat penggila selfie terpuaskan. Kamera depan 16 MP – dengan AI Beauty, memungkinkan OPPO F11 Pro menunaikan tugasnya dengan baik. Sementara fitur beautification yang dapat disesuaikan dengan delapan opsi penyesuaian, termasuk “face lift” dan “make-up touchup” mengijinkan pengguna lebih kreatif dalam mengabadikan potret diri. Sebanyak apapun, dan sesering apapun kita ingin memberdayakanya. Oppo mengklaim, kamera pop up Oppo F11 Pro bisa bertahan hingga 5 atau 6 tahun digunakan, dengan frekuensi naik turun selama 100 kali dalam sehari.

Jumlah yang tidak sedikit pastinya, dan mungkin lebih dari cukup, terlepas dari sebesar apapun kita mengagumi diri sendiri.

Oh, ada juga satu fitur menarik terkait kamera pop up F11 Pro, yang tampaknya tidak dimiliki pesaingnya, itu adalah kemampuannya memberi peringatan pada pengguna ketika smartphone akan terjatuh dan kamera sedang muncul.

{Baca juga: Hasil Bidikan Kamera 48MP Oppo F11 Pro}

Di bagian belakang, kamera ganda dengan besaran 48MP + 5MP – dilengkapi lensa 6P dan diafragma sebesar F/1.79, bekerja sama baiknya. Bukan saja digdaya di luar ruangan, ini juga bisa diandalkan ketika digunakan di bawah cahaya minim dengan fitur Ultra Night Mode dan koreksi warna. Sebagai tambahan, kamera ini juga dilengkapi dengan peningkatan fitur AI yang dapat mengenali 23 skema pemotretan.

Oppo F11 dibekali layar berukuran 6.53 inci dengan resolusi FHD+. Tak ada notch disini, yang akhirnya membuat rasio screen-to-body menjadi 90.9%. Ini boleh dibilang rasio terbesar untuk perangkat lini seri F. Dimana kehadiran layar lebar serta frame rate 60 fps secara tidak langsung memberikan pengalaman entertainment terbaik bagi pengguna. Aspek rasio 19.5:9 sendiri, tak perlu ditanya, bukan saja menjadikan layar lebih lapang, ini juga memberikan kenyamanan saat perangkat digenggam. Besar, tapi tak terlihat sebesar itu.

Untuk membuatnya tampak premium, Oppo tak lupa membalut badan polikarbonat khusus Oppo F11 Pro dengan tiga kombinasi warna gradasi yakni biru, hitam, dan ungu, yang membuatnya kian sedap dipandang.

 

Hai Ini Indonesia, Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung

Telko.id – Peredaran berita hoax, penyebaran konten negatif dan ujaran kebencian semakin marak beredar di media sosial. Perlu ada solusi agar masalah ini dapat diredam. Untuk itu,  Badan Siber dan Sandi Negara mengundang Chief Representative Twitter dan Country Head Facebook Indonesia dan mengadakan diskusi tertutup.

Diskusi tersebut merupakan respon BSSN menanggapi marak terjadinya kasus hoax, penyebaran konten negatif, dan ujaran kebencian yang dilakukan di media sosial akhir-akhir ini.

Langkah ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab BSSN dalam menangani maraknya konflik yang terjadi dalam ranah siber sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017.

Di mana, BSSN diberikan amanah untuk melakukan penyidikan, forensik digital, dan penapisan konten. Salah satu bentuk langkah yang diambil BSSN ialah melakukan koordinasi dengan penyedia platform medsos untuk menciptakan stabilitas ruang siber. Hal tersebut perlu segera dilakukan melihat perkembangan medsos yang kini terus bertumbuh menjadi jejaring yang sangat massif di masyarakat.

Seperti diketahui, pengguna medsos memang memiliki beragam kepentingan, motif, dan latar belakang bertemu dan berinteraksi dalam medsos. Tak jarang untuk mencapai tujuan dan kepentingannya, pengguna medsos menggunakan berbagai cara termasuk dengan menyebarkan informasi negatif, melakukan ujaran kebencian, dan menyebarkan hoax. Hal ini sangat marak terjadi, bahkan sudah mengarah pada gangguan stabilitas keamanan nasional.

“Para penyedia platform medsos yang ada di Indonesia harus ikut bertanggung jawab terhadap hal tersebut,” ujar Syahrul Mubarak, Sekretaris Utama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) beberapa waktu lalu pada media.

Pasalnya, ketegangan diantara bangsa Indonesia terlihat sudah terus menguat, berbagai benih konflik terus terlahir yang kini telah sampai pada tataran mengancam stabilitas keamanan nasional. Respon cepat dan konkret dari penyedia platform sangat dibutuhkan untuk dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.

Syahrul menyebutkan bahwa penyedia medsos dituntut tidak hanya memetik buah manis keuntungan dari banyaknya pengguna, namun juga harus turut berpartisipasi dalam menjaga ekosistem di dalamnya.

“Dan ini harus dilakukan harus lebih serius untuk membuktikan aksinya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral terhadap bangsa Indonesia sebagai pengguna. Penyedia platform harus dapat memberikan langkah konkret dan responsif untuk menangani dan mengeliminasi penyebaran konten negatif, hoax, dan ujaran kebencian,” ujar Syahrul menegaskan.

Penyedia platform medsos diharapkan dapat berkoordinasi aktif dengan BSSN terkait upaya membendung penyebaran konten negatif, salah satunya melalui penindakan terhadap akun-akun penebar ujaran kebencian dan hoax, terlebih dalam waktu dekat ini bangsa Indonesia akan menyelenggarakan puncak pesta demokrasi.

Selain itu, penyedia platform medsos juga harus mau menyesuaikan diri dengan nilai- nilai luhur bangsa Indonesia dan mentaati peraturan yang berlaku di Indonesia.

Pesan penting yang ingin disampaikan BSSN kepada penyedia platform medsos ialah sebagaimana disebutkan dalam peribahasa, “Ini Indonesia: dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.” (Icha)

 

XL Semangat Dukung Pengembangan Pariwisata Nasional

0

Telko.id – Sebagai salah satu operator di Indonesia, XL pada tahun ini menyediakan belanja modal sebesar Rp.7,5 Triliun. Sebanyak 80% nya akan digunakan untuk membangun jaringan data berkualitas, termasuk di luar Jawa. Di dalamnya, termasuk juga pengembangan jaringan di daerah-daerah wisata yang memang saat ini sedang digalakan oleh pemerintah.

“Jika dulu masyarakat hanya mengenal beberapa destinasi klasik seperti Bali, Borobudur, dan Danau Toba, kini melalui sosial media banyak sekali lokasi tujuan wisata baru bermunculan di pelosok-pelosok daerah yang sebelumnya kurang dikenal. Masyarakat juga semakin mengenal budaya Indonesia yang sangat beragam, termasuk produk kuliner. Berkat teknologi digital dan jaringan data yang berkualitas, masyarakat Indonesia semakin mudah mengenal dan mengenalkan potensi wisata di berbagai daerah,” ujar Yessie D. Yosetya, Direktur Teknologi XL Axiata.

Salah satu wilayah wisata yang dikembangkan jaringannya oleh XL adalah Banyuwangi. Daerah ini adalah salah satu daerah yang sukses mengembangkan potensi pariwisatanya dengan memanfaatkan sarana digital sebagai sarana promosi.

Dulu Banyuwangi sebatas dikenal sebagai tempat penyeberangan ferry dari dan ke Bali. Kini, daerah ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata popular, bertetangga dengan Bali. Sejumlah pantai-pantainya menjadi tujuan utama para peselancar dunia. Foto-foto keindahan alam dan budaya Banyuwangi wara-wiri di sosial media

BTS XL di Banyuwangi
BTS XL di Banyuwangi

“Sepanjang 2017 trafik layanan data XL Axiata di Banyuwangi meningkat 92%. Kami yakin pertumbuhan trafik data di daerah ini akan terus tinggi di masa mendatang mengingat terus berkembangnya ekonomi daerah, dengan pariwisata sebagai salah satu penopang utamanya. Angka pertumbuhan trafik tersebut sekaligus menunjukkan semakin tingginya intensitas masyarakat dalam memanfaatkan layanan data XL Axiata seiring dengan peningkatan kualitas layanan yang terus menerus kami lakukan,” imbuh Yessie.

Saat ini pengguna layanan data XL Axiata di Banyuwangi mencapai 300 ribu pengguna dan ditopang oleh lebih dari 185 BTS 4G dan 315 BTS 3G. Jaringan 4G XL Axiata di Banyuwangi masih akan terus diperluas di tahun 2019 ini. Salah satu acuan bagi XL Axiata dalam peningkatan kualitas dan perluasan jaringan data ini adalah lokasi wisata yang terus berkembang pula, antara lain kawasan pantai pulau merah dan desa adat OSING.

Keberadaan layanan internet cepat 4G dari XL Axiata juga sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah setempat dalam meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan pendapatan melalui sektor industri kecil yang mendukung ekosistem pariwisata. Selain itu, pemerintah daerah juga bisa mendorong penggunaan layanan 4G untuk saranan belajar mengajar di sekolah, mendukung layanan kesehatan, serta berbagai layanan publik lainnya.

Hingga saat ini jumlah pelanggan XL Axiata mencapai sekitar 54,9 juta pelanggan, dengan jumlah pelanggan data mencapai sekitar 82% dari total pelanggan, yang didukung dengan infrastruktur jaringan sebanyak lebih dari 118 ribu BTS termasuk lebih dari 81 ribu BTS data (3G & 4G) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia serta jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 45 ribu km. Saat ini jangkauan layanan data 4G XL Axiata juga telah melayani sekitar 400 kota/kabupaten di Indonesia. (Icha)

 

Top, Pengunjung Mall Jadi Target Pameran Fotografi Akbar 2019 Ini  

Telko.id – Tidak mau kalah dengan hingar bingar industri smartphone yang sering buat launching di mall, para pemain di industri fotografi pun tidak mau kalah. Bahkan pada ajang ini, hampir semua pemain di industri fotografi akan berkolaborasi. Acara ini disebut dengan DOSS Vaganza, ajang pameran dan workshop terkait fotografi hingga kompetisi foto.

Grand Indonesia menjadi tempat yang akan digunakan DOSS Vaganza ini selama 5 hari yakni dari tanggal 20 Maret hingga 24 Maret 2019.

Sesuai dengan tema Don’t Limit Yourself, Be in Harmony, acara DOSS Vaganza berharap agar penggemar fotografi tidak terkotak-kotakkan dengan brand-brand tertentu. Pada ajang ini, kita juga bisa melihat, mencoba dan merasakan semua brand baik kamera, lensa ataupun aksesoris.

Menurut Tahir Matulatan, Founder DOSS, tidak dapat dipungkiri bahwa fotografi kalah pamor dengan smartphone. Tapi, ternyata masih banyak penggemar fotografi sehingga industri forografi juga masih tumbuh. Bahkan, DOSS Super store sendiri mencatatkan pertumbuhan double digit dari 2017 ke 2018.

“Tahun ini kami juga berharap pertumbuhan double digit juga masih bisa kita peroleh. Kita juga berharap event seperti ini bisa kita lakukan secara terus menerus dan menjadikannya agenda tahunan dengan tujuan memajukan fotografi di Indonesia, tidak hanya semata mata untuk mengejar penjualan,” ujar Tahir menjelaskan.

Memang, secara industri, kamera juga bergeser. Yang diminati bukan lagi kamera compact biasa, tetapi compact premium.

“Kini yang banyak diminati masyarakat Indonesia adalah kamera compact diatas Rp.5 jutaan. Jadi, misalnya kami dari Panasonic, menjual kamera dengan kemampuan miroless, lalu yang memiliki kemampuan untuk memotret slow speed, atau fitur lain yang memang tidak dimiliki oleh smartphone,” ujar Agung Ariefiandi-Digital Imaging Product Marketing Manager PT Panasonic Gobel Indonesia.

Pembelinya siapa? Ya masyarakat yang memang kebutuhannya tidak bisa dipenuhi oleh kamera smartphone sehingga harus mencari kamera. “Jadi kebutuhan akan kamera tetap ada,” ujar Agung menambahkan.

Yang menarik dari ajang ini, selain diadakan di mall yang nota bene, penyelenggara tidak perlu lagi mendatangkan masyarakat, ada fasilitas dari Blibli.com yang bisa membeli online tetapi langsung mendapatkan barang secara offline di pameran ini. Atau kami sebut layanan O2O, “ini merupakan bentuk dukungan kami pada pameran ini untuk para pecinta fotografi,” ujar Wisnu Iskandar-Senior Vice President (SVP) Trade Partnership Blibli.com.

Hal ini juga yang membuat Tamron sangat bersemangat untuk ikut berkolaborasi dalam event ini. Seperti mendapatkan angin segar di dunia fotografi.

“Even ini bagus dan menjanjikan karena diadakan di mall. Biasanya, pameran seperti ini diadakan di gedung khusus untuk tentunya perlu upaya khusus untuk mendatangkan pengunjung. Jika di mall, pengunjung sudah pasti ada yang datang,” ujar Manoj K Vaswani-Managing Director Tamron optimis.

Targetnya, pameran ini bisa mendatangkan lebih dari 20 ribu pengunjung selama 5 hari. (Icha)

Menkominfo Sesalkan Baru Satu Operator Yang Layani Rute MRT Jakarta

Telko.id – Dalam masa uji coba MRT Jakarta trayek Lebak Bulus- Bundaran Hotel Indonesia banyak netizen mengeluhkan tak adanya sinyal seluler kala kereta melewati atau berada di tunnel. Kondisi ini disesalkan oleh Menkominfo, Rudiantara.

Sayang, pemerintah tidak bisa berbuat banyak karena menurut Rudiantara, ranah ini sudah masuk ke business to business (B2B).

“Idealnya semua operator memang harus ada di rute dan stasiun MRT Jakarta, baik itu di tunnel (terowongan bawah tanah) atau di atas tanah. Kita kan maunya seperti di Singapura, orang bisa komunikasi dimana saja kala gunakan MRT,” kata Rudiantara usai membuka acara Future Digital Economy Lab di Jakarta, Senin (18/3).

“Ranahnya B2B, semua sudah dewasalah. Operator pun harus berikan penawaran yang win-win. Semua kan sudah dewasa, pasti ada titik temunya,” katanya.

Memang, saat ini tidak semua operator mampu melakukan investasi yang besar. Ada operator yang dana nya terbatas. Tetapi, pasti semua ingin melayani masyarakat.

“Jadi saya ingatkan, jangan jadikan fasilitas telekomunikasi itu sebagai alat untuk mencegah pemain yang pas-pasan masuk. Semua bisa masuk, masalah berapa komposisinya, itu terserah mekanisme pasar diantara mereka (MRT Jakarta-operator seluler),” ujar Rudiantara menegaskan kembali.

Jika negosiasi antara pengelola MRT Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan operator seluler yang merupakan ranah business to business (B2B) itu merasakan perlu ada fasilitator dalam negosiasi, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) siap menjembatani.

Sampai saat ini, baru Telkomsel saja yang sinyal nya moncer di MRT Jakarta.”Total ada 74 sector dengan 222 NE BTS mixed 2G, 3G, dan 4G. Untuk 4G kita pakai carrier aggregation  LTE FDD 1800 dan LTE TDD 2300 dikombinasikan,” jelas Direktur Jaringan Telkomsel Bob Apriawan pekan lalu. (Icha)