spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1170

Sony Nyerah Lawan Xiaomi dkk di Asia Tenggara?

0

Telko.id, JakartaSony Mobile sepertinya mulai menyerah untuk bersaing di industri smartphone. Sebab menurut informasi, mereka akan menarik diri dari sejumlah pasar smartphone.

Hal ini cukup disayangkan, karena Sony Mobile merupakan brand yang membuat smartphone berkualitas dengan teknologi mumpuni selama beberapa tahun terakhir.

Menurut Ubergizmo, seperti dilansir Telset.id pada Senin (21/01/2019), perusahaan asal Jepang itu tampaknya tidak tahan dengan persaingan smartphone yang diisi oleh brand asal China dan Korea, seperti Xiaomi, OnePlus, Samsung dan lainnya.

{Baca juga: Terus Merugi, Sony Mobile PHK Ratusan Karyawan}

Sehingga akhirnya, mereka pun dirumorkan akan angkat kaki dari beberapa negara lainnya, setidaknya dari kawasan Asia Tenggara.

Menurut laporan dari situs asal Malaysia, Soya Cincau, Sony Mobile tak seperti sebelumnya, yang kini cenderung lebih lambat dalam meluncurkan smartphone baru.

SIRIM registry atau semacam FCC versi Malaysia pun mengungkapkan, belum ada smartphone baru yang didaftarkan oleh pabrikan tersebut sejak Juli 2018. Perangkat terakhir yang terdaftar di badan regulasi itu adalah Sony Xperia XZ2 Premium.

Situasi yang sama juga dialami di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia, di mana Xperia Z5 menjadi model terakhir yang ditawarkan. Sehingga pantas rasanya jika memprediksi bahwa Sony Mobile akan hengkang dari wilayah Asia Tenggara.

{Baca juga: Sony Sebar Undangan, Xperia Baru Siap Meluncur di MWC 2019?}

Meski demikian, Sony baru-baru ini mulai menyebar undangan untuk acara konferensi pers pada 25 Februari mendatang, tepatnya pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2019. Namun, undangan itu tidak menampilkan informasi detail.

Menurut rumor yang beredar, perangkat utama yang akan diumumkan Sony pada ajang tahunan yang digelar di Barcelona, Spanyol, itu adalah smartphone flagship terbaru, yakni Xperia XZ4 dengan layar 6,5 inci.

Sebelumnya, Sony Mobile telah memutuskan untuk mengurangi fokus bisnis smartphone untuk beberapa negara, seperti Amerika Serikat, China, dan India pada tahun 2016 silam. (BA/FHP)

Sony Luncurkan Kamera Mirrorless Khusus Buat Vlogger

0

Telko.id, Jakarta – Kabar baik bagi Anda yang gemar membuat vlog dan sedang berencana membeli kamera baru. Ya, sebab minggu ini Sony meluncurkan kamera mirrorless Sony a6400 yang dirancang khusus untuk para vlogger.

Kamera mirrorless Sony a6400 ini memliki fitur autofokus yang ditingkatkan, serta tampilan layar sentuh yang dapat dibalik ke atas, sehingga anda dapat melihat tepat apa yang sedang anda rekam.

Tentu, yang terakhir itu bukanlah sesuatu hal yang baru, mengingat Canon dan Panasonic juga memiliki kamera DSLR dengan layar flip-up. Bahkan, Sony juga sudah memiliki beberapa model yang sama, misalnya seri a5100.

Namun, kamera mirrorless Sony a6400 ini diklaim memiliki beberapa perangkat tambahan yang akan memanjakan para pembuat konten atau vlogger. Meski demikian, harga kamera ini sedikit lebih mahal.

{Baca juga: Sony Nyerah Lawan Xiaomi dkk di Asia Tenggara?}

Sistem autofokus a6400 secara signifikan lebih cepat daripada beberapa model mirroless papan atas yang ada di pasaran saat ini. Perangkat ini hanya membutuhkan 0,02 detik untuk mendeteksi subjek yang diam atau bergerak berkat teknologi pengenalan subjek berbasis AI.

Selain itu, juga ditanamkan teknologi, autofokus EYE Real-Time yang ditingkatkan. Teknologi ini memungkinkan perangkat mengidentifikasi wajah manusia dan secara khusus fokus pada mata seseorang, hanya yang kanan atau kiri jika anda mau, bahkan ketika sedang bergerak.

Baik a5100 ataupun a6400 sama-sama didukung sensor gambar CMOS APS-C Exmor 24.2MP. Bedanya, a6400 jauh lebih maju dan telah dipasangkan dengan prosesor Bionz X yang memungkinkan kamera menjadi jauh lebih sensitif dan responsif terhadap berbagai kondisi pencahayaan.

Sedangkan untuk spesifikasi pada video dan film, fitur a6400 lebih menyerupai a6300 dan a6500 daripada a5100. Anda akan mendapat teknologi terbaru perusahaan dalam perangkat ini, termasuk perekaman 4K, continuous AF tracking , dan monitor LCD yang dapat dimiringkan hingga 180 derajat.

Selain itu, juga terdapat OLED electronic viewfinder yang akan sangat membantu para pembuat konten video outdoor.

 {Baca juga: Smartphone 5G Samsung Siap Melenggang di MWC 2019}

Bila a5100 hanya dibanderol dengan harha US $ 450 atau sekitar Rp 6,4 juta, a6400 baru dijual dua kali lebih mahal,  yakni US $ 900 atau sekitar Rp 12,8 juta. Pengiriman kamera terbaru Sony ini akan dimulai pada Februari.

Sumber: thestar.com.my

Mimpi ke Mars, Dua Sahabat Ini Bikin Roket dari Printer 3D

0

Telko.id, Jakarta – Membuat roket sendiri menggunakan printer 3D untuk bisa ke Planet Mars merupakan impian Tim Ellis dan Jordan Noone ketika mendirikan startup bernama Relavity Space pada 2015 di Los Angeles, Amerika Serikat. Dan kini impian kedua sahabat itu akhirnya terwujud.

Keduanya kali pertama bertemu di bangku kuliah. Setelah lulus, Noone lalu bekerja di SpaceX milik Elon Musk, sedangkan Ellis di Blue Origin milik bos Amazon. Meski begitu, mereka tetap menjalin hubungan.

Baik Ellis maupun Noone memiliki cita-cita sama, yakni membuat roket secara cepat dan murah. Visi mereka adalah membangun roket yang akan digunakan untuk melakukan perjalanan antariksa ke planet Mars.

Setelah mendapatkan kucuran dana sebesar USD 35 juta, Relativity Space memenangkan kontrak untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas peluncuran roket sendiri di Cape Canaveral Air Force Station di Florida.

{Baca juga: Elon Musk Pamer Starship, Roket SpaceX untuk Terbang ke Mars}

Kontrak tersebut didapatkan dari The 45th Space Wing of the Air Force. Hebatnya, kesepakatan tersebut merupakan yang pertama dilakukan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dengan perusahaan peluncuran roket.

Sama seperti lokasi peluncuran lain di Cape Canaveral, Launch Complex 16, Relativity Space diperkirakan akan meluncurkan roket pertama pada tahun 2020 mendatang. Ellis dan Noone pun akan mencetak sejarah.

Launch Complex 16 pernah digunakan untuk peluncuran misil Titan, program Apollo dan Gemini, serta misil Pershing. Dari lokasi itu, Relativity Space akan meluncurkan roket pertama yang bertajuk Terran 1.

Baca juga: Blue Origin Ungkap Harga Tiket Wisata ke Bulan, Berminat?

Terran 1 akan menjadi roket yang sepenuhnya dicetak menggunakan printer 3D. Namun, membuat roket hanyalah awal dari misi Relativity Space. Tujuan akhir mereka adalah memproduksi roket secara massal.

Printer 3D sejatinya bukan lagi teknologi teranyar lantaran sudah diperkenalkan dan digunakan sejak beberapa tahun lalu. Salah satunya yang dibuat Lockheed Martin yang telah berhasil mencetak benda terbesar dengan printer 3D, yakni berupa kubah titanium besar untuk tangki bahan bakar roket atau satelit.

Kubah ini memiliki ukuran diameter empat kaki, sehingga menjadi benda ruang 3D terbesar, dibanding komponen ruang hasil printer sebelumnya yang berupa wadah elektronik yang berukuran sebesar pemanggang roti.

VP eksekutif Lockheed, Martin Rick Ambrose mengatakan mereka mampu mengurangi total waktu pengiriman kubah tangki bahan bakar titanium dari dua tahun menjadi hanya tiga bulan, yang sangat mengesankan.

“Bagian cetak 3D kami yang terbesar hingga saat ini menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk masa depan di mana kami memproduksi satelit dua kali lebih cepat dan setengah dari biaya (biasanya)” ujar Ambrose.

{Baca juga: Keren! Kubah Bahan Bakar Satelit Ini Dibuat dengan Printer 3D}

Pencetakan 3D memiliki potensi untuk mengubah industri luar angkasa dengan memberi kontraktor cara membangun pesawat ruang angkasa lebih cepat dan dengan jumlah biaya yang jauh lebih kecil. Bahkan, Lockheed Martin berencana untuk membangun kapsul awak Orion NASA dengan 100 bagian menggunakan cetakan 3D.

Sementara itu pada awal 2017 Boeing mengumumkan bahwa taksi ruang angkasa mereka Starliner akan memiliki lebih dari 600 bagian hasil cetak tersebut. [BA/HBS]

Sumber: Asianage

 

WhatsApp Membatasi Fitur Berbagi Pesan Demi Kurangi Berita Hoax

0

Telko.id – Banyak pihak memprediksi, menjelang pilpres dan pileg serentak tahun 2019 ini bakal banyak berita hoax yang berseliweran di media sosial. Salah satunya adalah pada aplikasi messager WhatsApp. Guna mengantisipasi hoax yang beredar, WhatsApp pun membatasi pembagian pesan hanya lima kali saja.

Lead of Public Affair Whatsapp Carl Wog mengklaim pembatasan ini akan muncul di pembaruan aplikasi berikunya.

“Kalau rekan-rekan mengunduh aplikasi dan update itu harusnya minggu ini sudah berlaku peraturan baru di mana kita hanya bisa mengirimkan pesan beranrai ke lima orang,” kata Wog saat peluncuran program “Election Integrity” Facebook, bilangan Menteng, Jakara Pusat, Senin (21/1), seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Langkah ini dilakukan oleh WhatsApp tidak serta merta. Kabarnya, perusahaan ini sebelum mengambil keputusan ini sudah melakukan evaluasi hasil tes selama setengah tahun. Termasuk juga melakukan diskusi dengan berbagi pemangku kepentingan termasuk dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

“Pembatasan berbagi pesan ini secara signifikan akan mengurangi pesan yang diteruskan. Bukan hanya di Indonsia tetapi juga di seluruh dunia,” kata Victoria Grad, VP Public Policy & Communication WhatsApp. Pasalnya, pembatasan pesan tersebut juga akan diberlakukan secara global oleh WhatsApp.

Dengan demikian, menurut Vicatoria, hal ini akan membantu WhatsApp untuk tetap fokus pada pesan pribadi dengan close contacts. Dan tetap terus mendengarkan feed back dari para pengguna tentang pengalamannya dan seiring waktu, mencari cara-cara baru menangani konten viral.”

Secara teori, saat ini, dalam sebuah grup WhatsApp dapat beranggotakan 256 pengguna. Dengan adanya pembatasan ini maka satu pengguna hanya bisa meneruskan pesan hanya maksimal pada 1.280 orang lain. Coba bandingkan sebelum pembatasa ini, sekitar 5.120 orang yang bisa meneruskan pesan. Akan turun signifikan.

Jika melihat karakter pengguna WhatsApp saat ini,  sekitar 90 persen merupakan pesan privat antara dua orang pengguna. Sementara 10 persen diantaranya merupakan pesan berantai. Padahal, Victoria menyebutkan bahwa pesan berantai itu menjadi bagian dari miss information yang membuat hoaxs tumbuh subur.

Jadi, dengan mengurangi viralitas pesan WhatsApp maka secara otomatis juga mengurangi penyebaran berita hoaks. Setidaknya, diproyeksikan dengan adanya aturan baru ini, akan ada penurunan 20% perilaku berbagi pesan berantai. Penurunan pesan berantai ini pun, bagi Victoria, akan menjaga integritas pemilu 2019 dari berita hoaks. (Icha)

Mengenal 10 Tren Teknologi Edukasi di Tahun 2019

0

Telko.id, Jakarta – Kehadiran teknologi dalam kehidupan telah mengubah banyak hal. Bukan saja cara manusia hidup dan bekerja, tetapi juga belajar.

Untuk hal terakhir, dalam hal ini dunia pendidikan, perubahan akibat kehadiran teknologi ini utamanya bisa dirasakan dari hubungan antara guru dan siswa. Mulai dari proses belajar itu sendiri, metodelogi, hingga personalisasi program pembelajaran. Dan yang terpenting, kehadiran teknologi tidak sekedar untuk menegaskan peran para pengajar dan institusi pendidikan, melainkan untuk menguatkan fungsi seluruh stake holder untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan.

“Di Indonesia belum semua teknologi yang berkembang saat ini digunakan, namun dengan mengetahui arahan perkembangan teknologi di dunia pendidikan, maka institusi pendidikan pun dapat bersiap menghadapinya,” ujar Fernado Uffie, pemerhati dunia pendidikansekaligus Country Manager Extramarks Indonesia.

Masih menurut Uffie, setidaknya ada 10 teknologi yang diprediksikan akan berpengaruh pada dunia pendidikan di tahun 2019 ini. Berikut beberapa diantaranya:

  1. Artificial Intelligent (AI)

Artificial Intelligence ini tidak lepas dari analisis big data, dimana para pendidik bisa membuatkan program khusus untuk masing-masing siswa, sesuai dengan daya tangkap dan kecepatan belajarnya masing-masing sehingga berkesempatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

AI juga dapat memfasilitasi otomatisasi tugas-tugas administratif seperti penilaian siswa dan penambahan konten cerdas dalam kurikulum.

Berdasarkan proyeksi dari IDC dalam laporan berjudul “FutureScape: Worldwide Education 2019 the Top 10 Predictions”. Pada tahun 2020 nanti, ada 30% kementrian dan institusi pendidikan secara global yang akan memanfaatkan AI ini untuk menciptakan ruang kelas digital yang ramah untuk siswa dan lebih terkontrol dari beragam pengaruh buruk yang ada di dunia maya.

  1. Big Data

Big data analytics menampung berbagai data yang masuk dari device siswa, guru dan sekolah, yang jumlah nya sangat besar sekali. Secara otomatis, nanti akan langsung dianalisa hingga dapat memberikan solusi yang terbaik bagi siswa, guru dan sekolah untuk proses pembelajaran selanjutnya.

“Bayangkan, untuk satu sekolah saja, terdapat ribuan siswa. Jika dilakukan manual untuk mengetahui perkembang siswa satu per satu tentu akan menyulitkan. Nah, dengan teknologi big data analytics, semua nya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat,” ujar Uffie.

  1. Internet of Things

Teknologi inilah yang akan menghubungkan semua device siswa, guru, dan stake holder lainnya maupun dengan berbagai peralatan lainnya dalam lingkungan sekolah.

“Nanti, data yang terkumpul dapat dianalisa dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan siswa. Hal ini tentu nya akan sangat membantu karena dilakukan oleh mesin sehingga lebih cepat dan akurat,” ujar Uffie.

  1. Cloud Computing

Ini adalah penyimpanan di dunia maya yang menjadi penting juga ketika dunia pendidikan masuk ke digital. Berbagai data maupun konten pelajaran akan tersimpan dan dapat diambil atau digunakan oleh siswa, guru, staff maupun stake holder lainnya, sesuai dengan tingkatannya.

  1. Gamification

Adopsi gamification akan menjadi salah satu tren terbesar dalam dunia pendidikan yang akan mengubah proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Mengapa?

Gamification ini cukup ampuh untuk menarik perhatian siswa untuk belajar. Karena sebenarnya bermain adalah kegiatan yang sangat disenangi oleh seluruh siswa. Ditambah lagi, di dalam diri siswa, rasa ingin tahu nya sangat besar. Jika konten pelajaran sudah menarik, ditambah lagi dengan adanya unsur permainan didalamnya, maka rasa ingin tahu itu akan terusik dan akan belajar lebih banyak lagi atau paling tidak ingin menang dalam permainan tersebut. Yang akhirnya akan menikmati pengalaman, terlibat dalam ide atau aktivitas dan membuka diri terhadap kemungkinan belajar.

  1. Immersive Technologies

Teknologi imersif ini meliputi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mixed Reality (MR), Holograph, Telepresence, Digital Twin dan FPV Drone Flight. Semua nya akan semakin banyak digunakan ketika perangkat keras dan perangkat lunak mulai lebih masal tersedia di pasar.

Menurut Gartner, pada tahun 2022, 70% organisasi akan bereksperimen dengan Immersive Technologies ini. Pertumbuhannya akan semakin tinggi ketika 5G hadir yang menjanjikan latensi lebih rendah dan konektivitas yang lebih kuat, kualitas alat ini akan terus tumbuh, memperluas potensi untuk melengkapi instrumen dalam pendidikan K-12.

  1. Robotic process automation atau RPA

Komunikasi dua arah antara guru dan siswa sangatlah penting. Namun membutuhkan waktu. Jika dibantu dengan asisten dan robot cerdas yang dilengkapi Artifical Intelligent maka guru akan terbantu. Misalnya, dalam hal penilaian. Dengan bantuan robot ini maka guru dapat lebih fokus lagi ke tugas-tugas lain terutama yang berhubungan dengan emosional.

  1. Cyber Security

Dengan adanya pengumpulan data yang begitu besar oleh institusi pendidikan maupun aplikasi yang terkait dengan pendidikan, seperti belajar online, maka masalah keamanan data pribadi ini juga menjadi penting untuk diperhatikan. Salah satu tujuannya, adalah menghindari pemakaian data yang tidak sesuai atau digunakan oleh pihak-pihak yang tidak berhak.

  1. Video-Based Learning

Seiring dengan perkembangan teknologi, pembelajaran berbasis video ini akan semakin digemari. Bukan hanya melalui YouTube saja, tetapi channel lain maupun solusi belajar online juga semakin banyak menyediakan konten video ini. Bukan rekaman guru yang sedang mengajar ya? Tetapi benar-benar visualisasi dari konten dalam mata pelajaran. Siswa pun menyukainya karena video mudah ditonton, mereka dapat belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.

  1. Teknologi Blockchain

Blockchain adalah teknologi baru. Ini akan mendominasi inovasi di banyak bisnis dalam dekade mendatang. Termasuk juga dunia pendidikan. Blockchain ini berguna dalam manajemen ujian, verifikasi kredensial siswa, verifikasi sertifikat dan lainnya.

Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan dengan Bantuan Smartwatch

0

Telko.id, Jakarta – Berkat informasi penting yang didapat dari smartwatch, polisi berhasil ungkap kasus pembunuhan anggota geng yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Baru-baru ini, pengadilan Liverpool, Inggris menjatuhkan hukuman kepada tersangka pembunuhan bernama Mark Fellows yang terbukti bersalah di pengadilan.

Dilansir Telko.id dari Engadget, Senin (21/01/2019), pengadilan menetapkan Mark bersalah, karena jam tangan pintar yang dikenakannya telah memberikan polisi bukti yang kuat.

Karena bukti tersebut, pengadilan akhirnya menetapkan Mark bersalah telah membunuh dua orang yang merupakan anggota geng.

{Baca juga: Dalang Pembunuhan Khashoggi Pantau Eksekusi via Skype}

Pembunuhan dilakukan beberapa tahun lalu, dan memang Mark sudah dicurigai polisi memiliki keterlibatan. Selama penyelidikan, mereka mengetahui jika Mark memakai perangkat wearable, Garmin Forerunner.

Perangkat tersebut dipakai oleh Mark selama mengikuti lari maraton Great Manchester Run pada tahun 2015 silam. Lomba lari itu digelar dua bulan sebelum pembunuhan pertama.

Setelah menggeledah dan menemukan perangkat itu di rumah pribadi Mark, polisi langsung mengecek data GPS di dalamnya. Polisi menemukan bukti, bahwa Mark merencanakan dua pembunuhan dengan presisi dan perencanaan yang luar biasa.

{Baca juga: Data Jam Pintar Fitbit Bantu Ungkap Pembunuhan}

Polisi lantas melibatkan seorang ahli guna meyakinkan temuan terkait Mark. Berdasarkan masukan dan pertolongan seorang ahli dalam navigasi radio berbasis satelit, James Last, polisi menemukan bahwa perangkat itu merekam aktivitas Mark selama 35 menit di lapangan di dekat rumah korban pertama.

Atas kejahatannya, hakim pun memberi hukuman penjara seumur hidup kepada Mark. Kasus itu bukanlah yang pertama wearable digunakan untuk memecahkan kejahatan. Sebelumnya, ada pemberitaan bahwa Alexa digunakan sebagai bukti pembunuhan. (SN/FHP)

Bukan Satu, Banyak Smartphone Berponi Samsung Dirilis Tahun Ini

0

Telko.id, Jakarta – Samsung sempat enggan mengikuti tren smartphone berponi atau notch pada tahu 2017 dan 2018. Tapi di tahun ini, produsen asal Korea Selatan ini dikabarkan akan banyak merilis smartphone berponi, termasuk yang masuk ke kelas low-end.

Samsung, dikutip Telko.id dari Phone Arena, Senin (21/01/2019), sedang menyiapkan berbagai model poni untuk smartphone keluaran terbarunya.

Di tahun ini misalnya, Samsung berencana akan meluncurkan Galaxy A50 pada kuartal kedua, bersamaan dengan Galaxy A70 dan Galaxy A90.

{Baca juga: Rilis Februari 2019, Galaxy A50 Punya Kamera 24 MP}

Ketiganya akan menerapkan desain layar Infinity V, yang mirip seperti notch berbentuk waterdrop kepunyaan Oppo F9, R17 Pro, dan lainnya. Bedanya, hanya terletak di sudut lekukan poni yang lebih tajam.

Samsung Galaxy A50 akan mempunyai teknologi pemindai sidik jari di dalam layar. Meski demikian, Samsung sepertinya akan menanamkan sensor biometrik yang berbeda dibandingkan Samsung Galaxy S10.

Smartphone ini juga akan mengusung teknologi tiga kamera belakang, dengan sensor kamera utama beresolusi 24MP. Konfigurasi kameranya mungkin akan sama dengan Samsung Galaxy A7 (2018), dengan adanya lensa wide-angle dan depth.

{Baca juga: Ponsel Berponi Pertama Samsung Hadir 28 Januari}

Sebelumnya, lewat sebuah poster, Samsung mengumumkan akan meluncurkan Galaxy M pada 28 Januari 2019 mendatang. Selain nama baru, Galaxy M kabarnya juga mengusung desain terkini berupa layar berponi atau notch.

Poni Galaxy M sangat mirip desain Oppo atau Realme, karena ada bilah mungil berbentuk V. Desain itu lebih dulu diperkenalkan pada acara Samsung, awal November 2018 lalu. Besar kemungkinan, seri pertama Galaxy M adalah Galaxy M20. (SN/FHP)

Louis Vuitton Rilis Headphone, Lebih Mahal dari iPhone XR

0

Telko.id, Jakarta – Pada 17 Januari lalu, Produsen perangkat audio asal Amerika Serikat, Master & Dynamic bekerja sama dengan Louis Vuitton. Keduanya merilis headphone Louis Vuitton dengan logo khas LV.

Karena membawa nama brand dari rumah mode asal Perancis itu, harga headphone wireless Louis Vuitton pun melambung tinggi menjadi sekitar USD 995 atau setara Rp 14,1 jutaan.

Jika dihitung, harga headphone tersebut jauh lebih mahal dibandingkan iPhone XR versi tertinggi yang dijual di Amerika Serikat. Sebab, harga iPhone XR model 256GB saja hanya dibanderol USD 899 atau Rp 12,7 jutaan.

{Baca juga: Smartwatch LV Tambour Horizon Gunakan Snapdragon Wear 3100}

Meski harganya yang selangit, dilansir Telko.id dari The Star Online, Senin (21/01/2019), headphone hasil kolaborasi pertama dari kedua perusahaan itu sebenarnya bukanlah produk baru.

Pada dasarnya headphone Louis Vuitton tersebut ini merupakan sepasang headphone Master & Dynamics MW07 yang diluncurkan tahun lalu dengan harga USD 299 atau setara dengan Rp 4,2 jutaan.

Yang benar-benar baru pada perangkat ini adalah pilihan warnanya, serta terdapat logo dan monogram LV yang ikonik.

{Baca juga: Hermes Incar Bos-bos Tajir Silicon Valley}

Untuk kualitas suaranya, headphone mewah ini cukup mengesankan. Tapi apabila dibandingkan dengan produk serupa dari Apple, Sony, sampai Jabra, kualitasnya belum dapat melebihi pesaingnya tersebut yang dihargai dengan harga masing-masing sekitar USD 200 atau Rp 2,8 jutaan.

Headphone ini hadir dengan konektivitas Bluetooth 4.2. Untuk ketahanan baterainya, perangkat itu dapat digunakan selama 3,5 jam non stop. Tapi jangan khawatir, karena perangkat ini dilengkapi oleh tempat pengisian khusus yang akan memberikan tambahan waktu penggunaan hingga 10,5 jam.

Headphone LV ini tersedia dalam empat opsi warna, dengan case berbahan dasar baja yang dilapisi oleh warna hitam dan putih. Sayang, belum ada informasi soal harga dan waktu penjualan dari headphone LV tersebut. (BA/FHP)

Duh! Karyawan DJI Ramai-ramai Korupsi Uang Perusahaan

0

Telko.id, Jakarta – Puluhan karyawan DJI melakukan korupsi secara berjemaah. Akibatnya, perusahaan merugi hingga USD 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun. DJI pun memecat para karyawan yang terbukti korupsi.

Total, DJI telah memberhentikan 29 karyawannya. Dilansir Telko.id dari Financial Times, Senin (21/01/2019), sampai sekarang investigasi kasus masih berlangsung.

Dilaporkan, sudah ada 16 orang yang diserahkan DJI ke pihak yang berwenang. Tak menutup kemungkinan, jumlah karyawan DJI yang terlibat korupsi bakal lebih banyak.

{Baca juga: 5 Lowongan Pekerjaan Masa Depan, Nomor 2 Paling “Greget”}

DJI merasa telah lalai karena jumlah karyawannya yang gemuk. Sukses DJI di industri drone membuat jumlah karyawannya meningkat mencapai 12.000 orang.

Menurut informasi, para karyawan DJI yang melakukan korupsi terbukti menggelembungkan biaya komponen untuk keuntungan pribadi. Kasus itu terjadi di divisi produksi, penjualan dan riset, serta pengembangan DJI.

DJI menyatakan berjanji akan memperketat kontrol internal guna mencegah kejadian serupa terulang. Mereka juga bakal memudahkan karyawan jika ingin melapor secara anonim saat menemukan pelanggaran aturan perusahaan.

{Baca juga: DJI Zenmuse XT2, Kamera Drone Thermal Khusus Enterprise}

“Kami menegakkan standar etika tertinggi kepada para karyawan. Kami akan tak pandang bulu menindak setiap pelanggaran. Kami terus melakukan investigasi kasus ini dan bekerja sama dengan penegak hukum,” kata pihak DJI.

Selama ini, DJI memang dikenal sebagai produsen drone dan kamera berkualitas. Perusahaan berlokasi di Shenzen, China bagian tenggara tersebut didirikan oleh pengusaha bernama Frank Wang pada 2006 silam. (SN/FHP)

Cuci Gudang! Apple Jual Murah iPhone SE

0

Telko.id, Jakarta – Apple kembali menjual iPhone SE di Amerika Serikat dengan “harga miring”. Untuk varian dengan memori 32GB dibanderol seharga USD 249 atau RP 3,5 juta. Sementara varian 128GB, dijual seharga USD 299 atau Rp 4,3 juta.

Menurut laporan MacRumors, Apple menjual iPhone SE di Amerika yang masih baru dengan spesifikasi yang sama ketika diluncurkan. Layarnya Retina berukuran 4 inci, prosesor A9, Touch ID, dan kamera belakang 12MP.

Apple meluncurkan iPhone SE pada Maret 2016. Ponsel tersebut cukup populer di kalangan orang-orang yang suka dengan ponsel layar kecil. Ketika itu, Apple menjualnya seharga USD 349 atau sekitar Rp 5 juta.

{Baca juga: iPhone XR Diprediksi Tak Laku di Tahun Depan}

Harga tersebut untuk varian dengan memori 32GB. Sedangkan untuk varian memori 128 GB dijual seharga USD 449 atau Rp 6,4 juta. Sekarang, Apple memutuskan untuk menjualnya lagi kepada para pelanggan di Amerika Serikat.

Belum diketahui kenapa Apple mulai menjual smartphone lawasnya itu lagi. Kemungkinan, Apple mencoba untuk menghabiskan stok. Namun demikian, penjualan di Amerika Serikat hanya di beberapa toko resmi Apple.

{Baca juga: iPhone SE 2 Punya ‘Jidat’ seperti iPhone X?}

Mengingat Apple belum lama ini menurunkan perkiraan pendapatan  untuk kuartal tahu ini, muncul spekulasi bahwa perusahaan mulai menjual iPhone SE untuk meningkatkan penjualan iPhone. Sayang, Apple belum bisa dikonfirmasi.

Banyak pelanggan berharap Apple segera merilis iPhone SE 2. Memang, ada rumor yang menyebut bahwa Apple sedang mengembangkan iPhone SE 2. Meskipun begitu, analis Apple Ming-Chi Kuo meragukan kebenaran rumor tersebut. [BA/HBS]

Sumber: Macrumors