spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1168

Suksesor Oppo Find X Punya Layar Pop-up?

0

Telko.id, Jakarta – Desain kamera pop-up atau kamera mekanik sepertinya belum cukup bagi Oppo untuk memaksimalkan rasio layar terhadap body smartphone. Kini, perusahaan asal China tersebut telah mengajukan paten baru berupa layar pop-up yang bisa jadi diaplikasikan pada suksesor Oppo Find X.

Paten ini pertama kali muncul di situs asal Belanda, LetsGoDigital, yang juga membuat rekayasa 3D dari paten tersebut sebagai gambaran.

Dalam paten berjudul “Electronic device with display panel” itu ada dua konsep desain yang diperlihatkan.

{Baca juga: Unik! Oppo Reno Pakai Konsep “Kamera Ngintip”}

Konsep pertama merupakan smartphone Oppo dengan layar pop-up yang menjulur secara vertikal ke atas, mirip Oppo Find X. Layarnya berukuran kecil, sekitar sepertiga dari ukuran layar utama.

Kemudian konsep kedua, bukan layar pop-up, melainkan konsep layar slider yang memungkinkan layar sekunder sebagai kontrol virtual tombol QWERTY virtual. Layar ini mungkin berfungsi juga sebagai kontroler untuk sejumlah game yang mendukung.

Meski baru sekadar bocoran saja, namun seperti dilansir dari phoneArena, Sabtu (06/04/2019), paten Oppo ini kemungkinan besar akan segera terwujud. Bisa jadi, konsep desain ini akan segera diaplikasikan oleh smartphone Oppo di masa depan sebagai penerus Oppo Find X atau oleh OnePlus yang juga satu induk perusahaan dengan Oppo.

Oppo sendiri saat ini sedang mempersiapkan kehadiran seri smartphone baru bernama Oppo Reno. Smartphone tersebut kemungkinan akan hadir dalam dua varian.

{Baca juga: Berkualitas! Ini Hasil Foto Malam dari Kamera Oppo Reno}

Varian tertinggi menggunakan Snapdragon 855, sedangkan varian “lite” mengusung prosesor Snapdragon 710. Untuk varian tertinggi, dikonfirmasi langsung oleh VP Oppo, Brian Shen, Reno akan memiliki sistem Liquid Cooling atau sistem pendingin cair dengan tabung tembaga di dalamnya.

Fungsinya, untuk menjaga smartphone agar tidak terlalu panas ketika digunakan untuk pekerjaan berat, seperti bermain game, menonton video, dan lainnya.

Reno juga akan memiliki kamera popup dengan desain yang berbeda. Kamera ini dirancang agar terlihat seperti mengintip ketika kamera sedang digunakan. (FHP)

7 Smartphone Xiaomi Ini Tidak Lagi Dapat Update MIUI

0

Telko.id, Jakarta – Anda yang memiliki salah satu dari ketujuh smartphone Xiaomi ini, mungkin akan bersedih. Sebab, Xiaomi memastikan akan menghentikan update MIUI terbaru untuk tujuh “smartphone lawas” Xiaomi.

Dilansir dari GSMArena, Sabtu (06/04/2019), Xiaomi mengumumkan dalam forum resminya tujuh smartphone tersebut akan berhenti menerima dukungan software, termasuk pembaruan ke MIUI 11 atau Global Beta.

Hal ini cukup disayangkan, karena Xiaomi sebelumnya selalu setia untuk memberikan pembaruan software ke seri smartphone yang sudah lama dirilis, bahkan smartphone yang telah dirilis 5 tahun lalu.

{Baca juga: Banyak Pengguna Protes, Bos Xiaomi Janji Rombak Iklan MIUI}

Berikut 7 smartphone Xiaomi yang tidak lagi mendapatkan update software dari Xiaomi:

  • Xiaomi Redmi Note 4
  • Xiaomi Redmi 3S
  • Xiaomi Redmi 3X
  • Xiaomi Redmi 4
  • Xiaomi Redmi 4A
  • Xiaomi Redmi Note 3
  • Xiaomi Redmi Pro

Meski tidak lagi akan mendapatkan pembaruan software, namun semuanya tetap akan mendapatkan pembaruan patch keamanan untuk beberapa saat, tidak seterusnya.

Dengan kepastian itu juga, maka ketujuh smartphone Xiaomi tersebut mentok di MIUI 10 yang menampilkan banyak iklan pada aplikasi bawaannya. Karena di MIUI 11, Xiaomi kemungkinan besar akan menghapus iklan yang dinilai sangat mengganggu oleh penggunanya itu.

{Baca juga: Xiaomi Ungkap Puluhan Fitur Baru MIUI 11, Apa Saja?}

Sekadar informasi, ada beberapa fitur yang dipastikan hadir pada MIUI 11. Seperti, kemampuan sistem untuk menghapus file apk ketika pengguna telah selesai melakukan install aplikasi. Lalu, ada Child Mode, Stereo Bluetooth di dalam game, menampilkan kontak darurat di lockscreen, animasi baru ketika melakukan chargingrecycle bin khusus untuk foto, dan beragam fitur lainnya.

Sedangkan fitur yang masih dalam evaluasi, beberapa di antaranya adalah hadirnya warna baru pada User Interface (UI), integrasi dengan layanan pembayaran pihak ketiga, pengaturan kartu SIM default untuk setiap kontak yang dihubungi, dan lainnya. (FHP)

7 Gadget Ini Bikin Kamu Bersyukur Hidup di Era Milenial

Telko.id – Banyak hal yang harus kita syukuri, karena terlahir dan besar di era milenial yang serba modern serta canggih seperti sekarang ini. Era digitalisasi, demikian orang-orang di dunia teknologi menyebutnya, yakni sebuah era dimana semua perangkat menjadi serba digital, dan saling terkoneksi.

Jika kita coba flashback ke era yang belum secanggih seperti sekarang, saat itu orang melakukan segala sesuatu dengan memakai peralatan lawas, “peninggalan nenek moyang” kita. Peralatan atau perangkat tersebut bisa dibilang kurang praktis, karena masih mengandalkan “otot” alias tenaga manusia.

Pada “zaman old“, segala aktifitas masih dijalankan secara manual, yang membutuhkan tenaga dan memakan waktu lebih lama. Dari sisi tampilan pun terkadang kurang enak dilihat, karena biasanya berukuran besar, dan tidak praktis saat digunakan.

Semua “kerepotan” itu berubah, ketika digitalisasi mulai menampakkan wajahnya. Bukan hanya internet yang kita kenal sekarang, tetapi juga rentetan teknologi lain yang datang mengikutinya dan menjadikan perangkat yang digunakan menjadi lebih pintar.

Sebagai contohnya adalah media sosial, smartphone, teknologi robotik, dan lain sebagainya. Semua datang atas nama kemaslahatan umat manusia. Berguna? Pastinya, bahkan sampai ke tahap dimana kita merasa bersyukur karena telah terlahir dan besar di era digital ini.

Era digital sendiri, seperti namanya, merupakan sebuah era dimana kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai kemudahan berkat bantuan teknologi. Baik untuk membantu meringankan pekerjaan, juga bisa untuk menghasilkan sesuatu. Kini, hal-hal yang terasa sulit dan mustahil di masa sebelumnya, menjadi lebih mudah.

Misal, mulai dari TV yang bisa membuat mata kita makin nyaman karena menampilkan warna-warna yang nampak seperti aslinya, vacuum cleaner yang meringankan beban kerja, hingga mesin cuci yang bisa mengoperasikan dirinya sendiri.

Sebenarnya banyak sekali contoh-contoh perangkat dengan teknologi digital yang sering kita jumpai atau gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, kita buktikan 7 gadget yang membuat kehidupan masa lalu menjadi sangat berbeda dengan masa sekarang.

1. Sapu Ijuk vs Vacuum Cleaner

Memastikan bahwa semua debu dan kotoran terangkat dengan baik bukanlah pekerjaan mudah. Paling tidak, inilah yang dialami orangtua serta kakek nenek kita belasan tahun yang lalu. Butuh berulang kali, lagi, dan sekali lagi disapu, hingga lantai menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk dijelajahi. Lain halnya dengan sekarang. Samsung datang dengan inovasi vacuum cleaner pintar POWERBot VR9300, yang dapat membersihkan lantai dengan cepat namun tetap bersih sempurna.

Daya hisap vacuum cleaner ini 70X lebih kuat dan mampu menghisap di berbagai jenis permukaan lantai, termasuk karpet, kayu, dan keramik. Yang perlu kamu lakukan cukup memilih area yang ingin dibersihkan dan atur dengan mudah melalui smartphone.

Lantas, fitur Select & Go yang diadopsi robot vacuum inipun akan memetakan rumah dengan sendirinya. Kini yang harus kamu lakukan hanyalah menamakan dan mengatur sendiri area yang perlu dibersihkan. Tidak perlu buang-buang tenaga mendorongnya ke sana kemari, karena dia akan berjalan sendiri dengan kemampuannya mendeteksi lingkungan sekitar.

2. Hitam putih vs 4K

Berpuluh-puluh tahun yang lalu, orangtua serta kakek nenek kita mungkin hanya menjadikan televisi tak lebih dari sekedar bahan tontonan. Yang penting ada gambarnya. Tak peduli televisi tersebut memiliki warna ataupun tidak (hitam putih). Namun mereka “sudah puas” dengan kondisi seperti ini.

Waktu berlalu, teknologi berkembang, bahkan kian pesat. Kini televisi bukan lagi sekedar bahan tontonan. Kita anak cucunya bahkan bisa melihat apa yang juga dilihat orang Amerika nun jauh di sana, bisa menjelajah internet di atasnya, dan bahkan bisa juga ‘berbicara’ dengannya. Soal layar, setali tiga uang, jauh di atas langit. Berbekal teknologi 4K, TV kini bahkan bisa menampakkan sesuatu secara lebih nyata.

Hasil gambar untuk Panasonic TH-43FX600G

Panasonic TH-43FX600G TV misalnya, berbekal teknologi pemrosesan tingkat lanjut Hexa Chroma Drive yang menggunakan 6-Colour Reproduction, mampu mengelola berbagai warna dengan menambahkan 3 warna pelengkap (CMY) pada 3 sumbu warna utama (RGB). Hasilnya gambar kaya warna dan alami.

TV Panasonic juga mendukung berbagai format HDR, seperti HDR10 dan Hybrid Log Gamma. Selain untuk menyempurnakan pengalaman HDR, TH-43FX600G juga menawarkan beberapa fungsi awal, seperti Auto Brightness Enhancer, yang menyesuaikan video dalam merespons cahaya ambien di sekitar tayangan kamu.

Berbeda dengan TV hitam-putih jadul milik eyang kita dulu, TV yang satu ini bisa diajak berinteraksi di dunia maya, karena sudah masuk golongan smart TV. Dunia pun semakin dekat, karena semua sudah ada di dalam genggaman kamu.

3. Kipas angin vs AC

Cuaca panas adalah hal yang tak terhindarkan bagi orang yang hidup di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia. Oleh sebab itu, alat untuk memproduksi hawa sejuk sebagai penangkal panas pun kerap dibutuhkan. Nah, jika puluhan tahun yang lalu para leluhur kita menggantungkan diri pada kipas tangan, lalu berlanjut ke kipas angin, dan sekarang AC menjadi kebutuhan yang tak lagi terhindarkan.

Sekarang dimanapun kalian berada, hampir semua tempat sudah tak lepas dari perangkat AC. Salah satu alasan mengapa AC diandalkan adalah, karena perangkat ini bisa mendinginkan ruangan lebih cepat. AC Dual Cool LG juga demikian, mampu mendinginkan udara dengan cepat berkat rentang pendinginan kecepatan tinggi dari Dual Inverter COMPRESSOR.

Hasil gambar untuk LG AC DUAL COOL with Watt Control-Eco dining room

Dengan teknologi tersebut, AC Dual Cool LG dapat menghembuskan udara lebih jauh dan mendinginkan ruangan lebih cepat. Kompresor inverter yang tertanam di dalam AC juga mampu menyesuaikan kecepatannya secara terus menerus, sehingga suhu yang dibutuhkan tetap terjaga.

Hemat energi? Pastinya. Juga aman pada voltase tinggi, lantaran LG telah melakukan pemutakhiran PCB yang membuatnya dapat bekerja di berbagai tingkat tegangan listrik. Memang bukan yang paling murah, namun kapasitas 1 PK dan voltase 220 volt akan menjadi pilihan yang menarik untuk kamu pertimbangkan.

4. Es batu vs Lemari Es

Bertahun-tahun yang lalu, mendapatkan air dingin sama sulitnya dengan melihat salju di Indonesia. Kalaupun ada, itu berkat es batu yang membutuhkan effort dalam pembuatannya. Lain halnya dengan masa kini. Meski mungkin masih ada beberapa yang memanfaatkan es batu, namun sebagian orang lebih memilih lemari es untuk mendapatkan sumber air dingin.

LG Side by Side InstaView Door-in-Door, salah satu contoh lemari es atau kulkas yang harus kamu tahu. Sesuai namanya, lemari es ini memiliki dua pintu yang dapat diakses pengguna saat membukanya. Dengan freezer di sebelah kiri dan pendingin di sebelah kanan, lemari es ini tak hanya bisa menyediakan air dingin, tapi juga menjadikan dapur tampak lebih gaya.

 

Hasil gambar untuk LG side by side di dapur

Untuk membuatnya lebih praktis, LG Side by Side InstaView Door-in-Door menempatkan Tall Ice & Water Dispenser di badannya, yang memungkinkan pengguna mengakses minuman tanpa repot-repot membuka kulkas. Ini bisa memuat baik gelas besar maupun pitcher.

Sementara Digital Temperature Controls menjaga kondisi suhu di dalam kulkas tetap dingin dengan kelembapan optimal agar makanan yang disimpan tetap segar dan tahan lebih lama, mereka tak bisa berbuat banyak

5. Kukusan vs Rice cooker

Menunggu nasi matang adalah pekerjaan yang sangat melelahkan, dan telah dilakukan selama bertahun-tahun oleh para orang tua kita. Mau bagaimana lagi, saat yang ada hanya kukusan nasi, dan bukannya rice cooker atau cookware seperti yang bisa kita temukan saat ini.

Hasil gambar untuk PHILIPS FUZZY LOGIC RICE COOKER HD3030Tetapi kini ada penanak nasi multifungsi dari Philips – Fuzzy Logic, sangat mampu untuk memasak berbagai hidangan. Ada setidaknya 10 menu berbeda di alat ini, yang dirancang khusus untuk berbagai bahan makanan. Ada juga fungsi timer yang bisa dipra-setel kapan makanan ingin dimasak.

Caranya cukup menekan tombol ‘Timer’ untuk mengatur waktu dari 2~12 jam, lalu biarkan ia bekerja dengan sendirinya. Fungsi timer juga dapat diatur hingga 12 jam sebelumnya, untuk memastikan Anda dapat menikmati makanan tepat saat diinginkan.

6. Penggilasan vs Mesin Cuci

Sulit rasanya untuk hanya sekedar membayangkan harus kembali ke zaman “baheula”, apalagi menerima kenyataan bahwa kita harus  pergi ke sungai hanya untuk mencuci pakaian. Haduuuh…. Untung, kita lahir dan besar di era yang telah mengenal mesin cuci sebagai pengganti penggilasan. Bukan saja membuat pekerjaan menjadi lebih ringan, perangkat ini juga menghemat waktu.

UltraEco Front Load Washer dari Electrolux merupakan mesin cuci ramah lingkungan yang dilengkapi sistem UltraEco. Untuk menghemat daya, mesin cuci ini dapat menyelesaikan siklus pencucian hingga 70 persen dengan pemakaian daya listrik maksimal 350 watt per cucian, atau sekitar 8kg.

Ohya, bagi kalian yang berhijab dan yang senang berbatik, akan sangat menyukai alat ini. Pasalnya sebuah fitur khusus disediakan pada mesin cuci ini untuk menangani kedua jenis pakaian itu.

7. Silet Cukur vs Electric Shaver

Khusus para pria yang selalu ingin tampil memukau, tentunya hampir setiap hari membutuhkan perangkat untuk merapikan bulu-bulu rambut di sekitar wajah, apalagi jika rambut tersebut mulai tumbuh secara tak beraturan.

Dulu, orang memakai pisau cukur untuk membersihkannya. Kurang praktis dan boros. Selain itu, hasilnya pun kurang maksimal, alias bulu-bulu rambut kurang bisa tersapu bersih. Ujung-ujungnya, kita harus ke barbershop atau tukang cukur untuk memangkasnya.

Masuk ke era digital, “dunia cukur mencukur” pun berubah. Orang-orang di zaman now telah mengenal electric shaver, yang lebih canggih. Braun MGK3020 6-in-1 Multi Grooming Kit, nama pencukur digital, alias electric shaver yang akan membuat kamu terkagum-kagum dengan kemampuannya.

Hasil gambar untuk Braun MGK3020 6-in-1 Multi Grooming Kit

Shaver keluaran Braun ini bukan saja bisa diberdayakan untuk memangkas habis bulu-bulu di jenggot, ini juga dapat mencukur rambut di kepala. Dan ini tak lain berkat fitur pintar yang mengerjakan 6 tugas sekaligus. Ya jenggot, ya kepala, hidung, dan lainnya.

Sementara pemangkas presisi dan Gillette Flexball memungkinkan Anda mendapatkan hasil pencukuran yang maksimal, sesuai dengan lekuk wajah. Terlebih lagi, desainnya yang unik juga akan membuat Anda lebih percaya diri saat harus menentengnya bepergian.

Nah, itu tadi 7 gadget canggih zaman now yang membuat kehidupan masa lalu menjadi sangat berbeda dengan masa sekarang. Dengan memilikinya, hidup kalian menjadi lebih praktis, karena dibantu gadget canggih dan juga pintar.

Kamu bisa mendapatkan semua gadget canggih tadi maupun perlengkapan elektronik lainnya dengan diskon hingga 53% dan tambahan bank promo up to 20% di iLOTTE, lho! Tidak hanya itu saja! Kamu juga bisa mendapatkan cicilan 0% dan cashback hingga 1 juta. Tunggu apalagi sob, buruan langsung belanja dan dapatkan promonya di sini! [Adv]

Sinyal “Menghilang” di Stasiun MRT? Ini Penjelasan XL

0

Telko.id, Banyuwangi – XL Axiata menanggapi soal banyaknya keluhan dari pengguna yang mengatakan sinyal XL “menghilang” saat mereka berada di kawasan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

Menurut Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya, hilang sinyal atau blank di kawasan MRT sebenarnya hanya terjadi sekitar 10 hingga 12 menit, sehingga tidak hilang sepenuhnya.

Hal tersebut dituturkan oleh Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya di Media Gathering XL Axiata, di Hotel Dialoog, Banyuwangi Kamis (05/04/2019). Yessie

Jadi, tambah Yessie, jika ada yang mengatakan sinyal XL menghilang atau blank, sebenarnya itu sedikit keliru, karena pengguna hanya kehilangan sinyal beberapa saat saja.

{Baca juga: Jangkau Area Terluar, XL akan Gunakan Palapa Ring}

“Bukannya blank sinyal, tetapi hanya 10-12 menit dari Bundaran HI sampai Blok M, itu di tunnel,” jelas Yessie dalam acara Media Gathering XL Axiata, di Hotel Dialoog, Banyuwangi Kamis (05/04/2019).

Pihak XL sendiri mengaku masih melakukan negosiasi kepada pengelola MRT terkait layanan mereka. Tampaknya masih ada tarik ulur secara bisnis terkait jaringan XL di moda transportasi baru ibukota tersebut.

“Statusnya masih negosiasi komersial dan belum putus. Bukan diskusi tapi negosiasi komersial dan ini masih gelap gulita” ungkap Yessie.

Walaupun begitu, ia menilai seharusnya ada aturan khusus terkait jaringan telekomunikasi di ruang publik. Menurutnya, perlu ada aturan yang memudahkan operator telekomunikasi supaya jaringan mereka bisa masuk di sana.

“Seharusnya di tempat-tempat seperti itu ada aturan khusus, dimana penyelenggara jaringan bisa dipermudah untuk memberikan layanannya. Jadi mungkin lebih ke arah sana,” ujar Yessie.

{Baca juga: Dua Tahun Lagi, XL akan Matikan Jaringan 2G}

Menurutnya, saat ini belum ada kebijakan mengenai ruang publik bagi penyelenggara layanan telekomunikasi, termasuk juga di Terminal 3 Soekarno-Hatta. Artinya, XL perlu merogoh kantong untuk menghadirkan layanannya, termasuk di tempat yang seharusnya jadi ruang publik.

“Status saat ini masih negosiasi komersial yang belum bisa putus. Ini menjadi pencetus kasus-kasus lain, apabila ada di ruang publik harusnya bisa ada kebijakan dipermudah untuk memberikan service,” kata Yessie. [NM/HBS]

XL Prediksi Trafik Internet Naik 30% Saat Lebaran 2019

0

Telko.id, Banyuwangi – Operator seluler XL Axiata memprediksi pola penggunaan layanan data di hari raya Idul Fitri akan sama seperti tahun sebelum. Layanan internet masih menjadi favorit pengguna. Diprediksi trafik internet meningkat 30% saat Lebaran 2019.

Head of Customer Experience Management XL Axiata, Ahmad Hamzah mengatakan bahwa selama Ramadhan hingga lebaran penggunaan data mencapai 7000 terabyte (TB).

Namun angka tersebut bisa bertambah di tahun ini. Pasalnya trafik penggunaan data di hari biasa saja sudah mencapai 9300 TB.

“Sehingga diprediksi akan terjadi kenaikan sebesar 30% di hari lebaran  nanti ” ujar Hamzah di acara Media Gathering, Hotel Dialoog, Banyuwangi Kamis (05/04/2019).

{Baca juga: Jangkau Area Terluar, XL akan Gunakan Palapa Ring}

Hamzah menjelaskan bahwa pola penggunaan data selama lebaran 2019 akan berfokus pada layanan aplikasi streaming dan games sebesar 67,7%, aplikasi pesan singkat sebesar 16,8%, aplikasi media sosial 14,6% dan 0,9% lain-lain.

“Dominannya di streaming dan games. Mungkin mereka sedang macet mereka menonton film atau bermain games,” kata Hamzah.

Saat arus mudik dan lebaran, diprediksi akan ada jalur-jalur baru yang mengalami peningkatan trafik. Sepertinya tol Trans Jawa, Trans Sumatera, non tol Pantura, Kereta Api dan tempat Wisata akan mengalami kenaikan.

“Tempat-tempat wisata akan mulai mengalami kenaikan trafik mulai di H+2,” tutur Hamzah.

XL sudah siap menghadapi lonjakan trafik tersebut. Hamzah mengaku jika pihaknya  telah melakukan berbagai persiapan seperti melakukan uji kelayakan jaringan di area penting seperti Bandara, Rest Area Tol, Terminal Bus dan Stasiun, serta menurunkan Tim Siaga untuk memantau kondisi jaringan di lapangan.

“Tim Siaga melakukan live monitoring performasi jaringan selama Mudik dan lebaran ini,” tambah Hamzah.

{Baca juga: XL Siapkan Capex Rp 7,5 Triliun untuk Jaringan Data di Luar Jawa}

Terakhir trafik jaringan telepon dan juga Short Message Service (SMS) di hari raya tahun ini juga mengalami kenaikan. Trafik jaringan telepon  diprediksi naik 5% dan SMS naik sekitar 10% dibandingkan tahun lalu.

“Layanan telepon dan SMS diprediksi naik karena di hari biasa pada tahun 2019 saja, trafik telepon bisa mencapai 4,1 juta menit dan SMS mencapai 71,2 juta pesan,” tutup Hamzah. [NM/HBS]

Lagi Bermasalah, MIT Stop Kerja Sama dengan Huawei

Telko.id, Jakarta – Massachusetts Institute of Technology (MIT) menghentikan kerja sama dengan Huawei dan ZTE. MIT mempertimbangkan penyelidikan federal Amerika Serikat (AS) terhadap dugaan pelanggaran sanksi perusahaan teknologi asal China.

“MIT tidak menerima kerja sama baru atau memperbarui kerja sama dengan Huawei dan ZTE atau masing-masing anak perusahaannya. Ada investigasi federal soal pelanggaran pembatasan sanksi,” kata Wakil Presiden MIT, Maria Zuber, seperti dilansir Reuters.

Seperti dikutip Telko.id, Jumat (5/4/2019), ia menambahkan bahwa pihaknya akan meninjau ulang kolaborasi dengan lembaga asal Rusia dan Arab Saudi.

“Kami akan meninjau kembali kolaborasi dengan entitas-entitas itu ketika dibutuhkan,” terang Zuber.

{Baca juga: Amerika Tuduh Huawei Penipu dan Pencuri Teknologi}

MIT telah bergabung dengan daftar lembaga pendidikan kondang lain asal AS yang “membuang” peralatan telekomunikasi buatan Huawei. MIT juga melakukan hal serupa untuk perusahaan lain asal China demi menghindari kehilangan dana dari pihak federal.

Hubungan perusahaan teknologi asal China dengan AS memang kian panas. ZTE terpaksa menghentikan sebagian besar bisnis antara April dan Juli tahun lalu karena sanksi. Pejabat Departemen Perdagangan AS menyebut,  ZTE melanggar perjanjian.

Tak cukup, pejabat Departemen Perdagangan AS menyatakan pula bahwa ZTE diketahui secara ilegal mengirimkan barang-barang asal Negeri Paman Sam ke Iran dan Korea Utara. Sanksi akhirnya dicabut setelah ZTE membayar denda sebesar USD 1,4 miliar.

{Baca juga: Dianggap Tidak Aman, Inggris akan Cekal Perangkat 5G Huawei}

Bagaimana dengan Huawei? Konflik AS dan Huawei semakin panas sejak penangkapan bos Huawei,

Meng Wanzhou, di Vancouver, Kanada, pada Desember tahun lalu atas perintah AS. Bahkan, AS mengajak negara-negara sekutu untuk membokit Huawei. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

Jangkau Area Terluar, XL akan Gunakan Palapa Ring

0

Telko.id, Banyuwangi – Kehadiran Jaringan Palapa Ring juga dimanfaatkan XL Axiata. Operator yang identik dengan warna biru ini akan menggunakan jaringan serat optik tersebut untuk menjangkau area terluar di Indonesia.

Menurut Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya pihaknya akan mengintegrasikan jaringan Palapa Ring dengan jaringan serat optik mereka.

Saat ini, lanjut Yessie, XL telah menghadirkan layanan 4G di wilayah terluar Indonesia, tepatnya di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.

Bagi XL, kehadiran jaringan 4G ini merupakan bentuk merealisasikan komitmen melayani masyarakat Indonesia hingga ke pelosok daerah, termasuk pulau-pulau terluar yang masuk wilayah.

{Baca juga: Dua Tahun Lagi, XL akan Matikan Jaringan 2G}

“Untuk membawa traffic data lebih luas kita menggunakan jaringan siber optik Palapa Ring Barat ke Anambas,” kata Yessie pada acara Media Gathering, di Hotel Dialoog, Banyuwangi Kamis (04/04/2019)

Selain itu, menurutnya, XL juga akan memperluas layanan di Indonesia bagian timur. Saat ini XL telah melakukan perluasan jaringan dari Waingapu ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Rencananya, XL akan terus melakukan penetrasi jaringan di Ternate hingga Jayapura dengan menggunakan jaringan Palapa Ring Timur yang sebentar lagi akan rampung “Kita akan terus
melakukan pembangunan jaringan,” imbuhnya.

Perlu diketahui bahwa XL menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 7,5 triliun di tahun 2019. Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan data di luar Jawa, dan persiapan implementasi teknologi 5G.

Menurut Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamad Adlan Bin Ahmad Tajuddin, Capex XL di tahun ini naik dibandingkan tahun 2018 yaitu Rp 6,8 Triliun.

{Baca juga: XL Siapkan Capex Rp 7,5 Triliun untuk Jaringan Data di Luar Jawa}

Selain pengembangan jaringan di luar Jawa, XL juga akan berfokus pada fibernasi persiapan implementasi teknologi 5G, pendekatan konten strategi untuk segmen yang berbeda, serta meningkatkan kemitraan dengan penyedia smartphone untuk mendorong percepatan layanan 4G.

“Infrastruktur bukan cuma Base Transceiver Station (BTS), namun juga network trend dari segi pelanggan, dan kami konsisten untuk terus melakukan akselerasi,” ucap Ahmad Tajuddin.[NM/HBS]

Kualitas Video Huawei P30 Pro Lebih Jelek dari Seri Sebelumnya

Telko.id, Jakarta – Huawei P30 Pro memang dinobatkan sebagai “raja baru” untuk urusan fotografi versi DxOmark dengan skor 112 poin. Akan tetapi untuk urusan videografi, kualitas kamera Huawei P30 Pro masih kalah dibandingkan seri sebelumnya, Huawei P20 Pro.

Dalam review DxOmark, kualitas video Huawei P30 Pro diberi nilai 97 poin. Sementara Huawei P20 Pro, lebih baik dengan 98 poin.

Menanggapi soal penilaian DxOmark, VP Huawei, Bruce Lee akhirnya angkat bicara soal video P30 Pro.

{Baca juga: Review Huawei P30 Pro: Kamera Masih Jadi Andalan}

Dilansir dari Gizchina, Jumat (05/04/2019), ia mengatakan bahwa penilaian DxOmark untuk video relatif telah diperbaiki.

Namun, situs review kamera tersebut masih percaya bahwa mode perekaman video 4K masih menjadi tolak ukur penilaian. Berbeda dengan Huawei, mereka tidak menganggap video 4K sebagai mode default.

Sebab, Huawei menilai itu bukan pengaturan terbaik bagi pengguna. Sehingga mereka menetapkan perekaman video 1080p di 30fps menjadi mode standar untuk perekaman video di smartphone flagship-nya itu.

Beberapa waktu lalu, Huawei memang mengakui ada beberapa fitur kamera yang hilang dari P30 Pro. Salah satu fitur yang hilang adalah, tidak hadirnya opsi perekaman video 4K pada 60fps.

{Baca juga: Klaim “Terbaik”, Kamera Huawei P30 Pro Gak Punya 2 Fitur Ini}

Padahal, smartphone flagship lainnya sekelas Samsung Galaxy S10+ dan iPhone XS Max telah mendukung perekaman video 4K pada 60fps.

Huawei beralasan, video 4K hanya dapat dilihat di layar berukuran besar, dan kurang masuk akal apabila menambahkan opsi tersebut pada smartphone flagship terbarunya. Selain itu, Huawei menilai bahwa format 4K 60fps menghabiskan lebih banyak memori daripada video Full HD atau 4K 30fps.

Huawei sendiri sebelumnya harus menanggung malu, karena baru-baru ini iklan teaser untuk Huawei P30 Pro sebelum diluncurkan ketahuan menggunakan foto yang bukan hasil jepretan kamera smartphone flagship tersebut.

{Baca juga: Diluncurkan, Huawei P30 Pro Jagokan “Leica Quad Camera System”}

Setelah aksi tipu-tipu ini ketahuan, pihak Huawei buru-buru menambahkan catatan di sudut teaser tersebut, dengan dalih iklan ini sebatas karya kreatif mereka yang dimaksudkan untuk referensi saja.

Ini bukanlah aksi tipu-tipu pertama yang pernah dilakukan Huawei, dan ketahuan oleh publik. Sebelumnya, Huawei juga pernah ketahuan memanipulasi hasil foto Nova 3 sehingga tampak lebih bagus.

Dalam iklan berdurasi 30 detik, brand asal China ini memperlihatkan kemampuan kamera depan smartphone menengahnya yang dapat mengambil foto selfie di berbagai kondisi.

Tapi ternyata, hasil kamera yang ditampilkan bukan diambil menggunakan kamera depan Nova 3, melainkan kamera DSLR.

{Baca juga: Upss Ketahuan! Hasil Foto di Iklan Nova 3 Pakai DSLR}

Kasus yang sama juga pernah terjadi ketika mereka memperlihatkan kemampuan fotografi dari Huawei P9 di Google+. Huawei ketahuan setelah hasil foto Huawei P9 ternyata diambil oleh kamera Canon EOS 5D Mark III.

Melihat aksi tipu-tipu yang terus berulang dilakukan Huawei ini, banyak pengguna yang mulai mempertanyakan kredibilitas perusahaan asal Chima tersebut. Kenapa untuk pabrikan sekelas Huawei masih harus melakukan aksi memalukan seperti itu?

Rasa kurang percaya diri dengan hasil kamera produknya sendiri ini menimbulkan pertanyaan baru. Apakah kamera smartphone Huawei sudah terlalu buruk untuk ditampilkan, sehingga harus memakai foto palsu? (FHP)

Sumber: Gizchina

Ditipu Pakai iPhone KW, Apple Rugi Rp 12 Miliar

0

Telko.id, Jakarta – Meski kelihatannya tak masuk akal, tapi ini kejadian benar-benar nyata. Apple harus menanggung kerugian hingga miliaran rupiah karena ditipu oleh dua orang mahasasiwa asal China dengan menggunakan iPhone KW alias palsu. Nah, lho, kok Apple bisa kecolongan?

Adalah Yangyang Zhou dan Quan Jiang, dua mahasiswa asal China di Oregon, Amerika Serikat (AS), diduga menipu Apple dengan hanya bermodalkan iPhone abal-abal.

Kedua mahasiswa tersebut memanfaatkan program penggantian iPhone. Kerugian yang diderita Apple mencapai USD 895 ribu atau Rp 12,6 miliar.

Yangyang Zhou dan Quan Jiang sekarang harus menghadapi gugatan hukum di pengadilan federal AS, dengan tuduhan penipuan. Mereka melakukan aksi penipuan dengan cara memanfaatkan program penukaran iPhone menggunakan perangkat tiruan.

{Baca juga: Apple Tetap Layani Servis “iPhone KW”}

Pada 2017 lalu, Yangyang Zhou dan Quan Jiang diduga menyelundupkan ribuan iPhone tiruan ke AS dari China. Mereka lantas mengirimkannya ke Apple untuk diperbaiki atau diganti. Mereka mengaku iPhone KW tersebut dalam kondisi rusak dan tak bisa dinyalakan.

Dilansir The Verge, Yangyang Zhou dan Quan Jiang mengklaim garansi untuk 3.069 perangkat. Sialnya, dari jumlah itu, 1.493 di antaranya dikabulkan oleh Apple. Dengan harga perkiraan USD 600 untuk setiap iPhone, Apple mengalami kerugian nyaris USD 900 ribu, atau hampir Rp 12 miliar.

Yangyang Zhou, yang baru saja menyelesaikan kuliah jurusan teknik di Oregon State University, diduga merupakan otak pengiriman iPhone tiruan dari China ke AS. Seperti dikutip Telko.id, Jumat (5/4/2019), ia dan sang rekan lalu mengirimkan iPhone asli ke China.

Bagaimana dengan Quan Jiang? Ia masih kuliah di Linn Benton Community College. Ia bertugas menukar iPhone tiruan dengan iPhone asli ke gerai resmi Apple. Kabarnya, iPhone asli dikirim ke China dan dijual. Uang penjualan dikirimkan ke orangtua Quan Jiang.

Baca juga: Bos Apple Janji Update Selanjutnya Atasi ‘iPhone Lemot’

Dalam pembelaannya, Yangyang Zhou dan Quan Jiang mengaku tak mengetahui kalau ponsel yang ditukarkan ke Apple merupakan iPhone tiruan. Pegawai Apple pun tak bisa memverifikasi keaslian ponsel tersebut karena perangkatnya tak bisa dinyalakan.

Jika melihat kasus ini, kita jadi meras agak aneh, karena perusahaan sebesar dan secanggih Apple ternyata masih bisa dikibulin semudah itu. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Kualitas Video Huawei P30 Pro Lebih Buruk dari Seri Sebelumnya

0

Telko.id, Jakarta – Huawei P30 Pro memang dinobatkan sebagai “raja baru” untuk urusan fotografi versi DxOmark dengan skor 112 poin. Akan tetapi untuk urusan videografi, kualitas kamera Huawei P30 Pro masih kalah dibandingkan seri sebelumnya, Huawei P20 Pro.

Dalam review DxOmark, kualitas video Huawei P30 Pro diberi nilai 97 poin. Sementara Huawei P20 Pro, lebih baik dengan 98 poin.

Menanggapi soal penilaian DxOmark, VP Huawei, Bruce Lee akhirnya angkat bicara soal video P30 Pro.

{Baca juga: Review Huawei P30 Pro: Kamera Masih Jadi Andalan}

Dilansir dari Gizchina, Jumat (05/04/2019), ia mengatakan bahwa penilaian DxOmark untuk video relatif telah diperbaiki.

Namun, situs review kamera tersebut masih percaya bahwa mode perekaman video 4K masih menjadi tolak ukur penilaian. Berbeda dengan Huawei, mereka tidak menganggap video 4K sebagai mode default.

Sebab, Huawei menilai itu bukan pengaturan terbaik bagi pengguna. Sehingga mereka menetapkan perekaman video 1080p di 30fps menjadi mode standar untuk perekaman video di smartphone flagship-nya itu.

Beberapa waktu lalu, Huawei memang mengakui ada beberapa fitur kamera yang hilang dari P30 Pro. Salah satu fitur yang hilang adalah, tidak hadirnya opsi perekaman video 4K pada 60fps.

{Baca juga: Klaim “Terbaik”, Kamera Huawei P30 Pro Gak Punya 2 Fitur Ini}

Padahal, smartphone flagship lainnya sekelas Samsung Galaxy S10+ dan iPhone XS Max telah mendukung perekaman video 4K pada 60fps.

Huawei beralasan, video 4K hanya dapat dilihat di layar berukuran besar, dan kurang masuk akal apabila menambahkan opsi tersebut pada smartphone flagship terbarunya. Selain itu, Huawei menilai bahwa format 4K 60fps menghabiskan lebih banyak memori daripada video Full HD atau 4K 30fps.

Huawei sendiri sebelumnya harus menanggung malu, karena baru-baru ini iklan teaser untuk Huawei P30 Pro sebelum diluncurkan ketahuan menggunakan foto yang bukan hasil jepretan kamera smartphone flagship tersebut.

{Baca juga: Diluncurkan, Huawei P30 Pro Jagokan “Leica Quad Camera System”}

Setelah aksi tipu-tipu ini ketahuan, pihak Huawei buru-buru menambahkan catatan di sudut teaser tersebut, dengan dalih iklan ini sebatas karya kreatif mereka yang dimaksudkan untuk referensi saja.

Ini bukanlah aksi tipu-tipu pertama yang pernah dilakukan Huawei, dan ketahuan oleh publik. Sebelumnya, Huawei juga pernah ketahuan memanipulasi hasil foto Nova 3 sehingga tampak lebih bagus.

Dalam iklan berdurasi 30 detik, brand asal China ini memperlihatkan kemampuan kamera depan smartphone menengahnya yang dapat mengambil foto selfie di berbagai kondisi.

Tapi ternyata, hasil kamera yang ditampilkan bukan diambil menggunakan kamera depan Nova 3, melainkan kamera DSLR.

{Baca juga: Upss Ketahuan! Hasil Foto di Iklan Nova 3 Pakai DSLR}

Kasus yang sama juga pernah terjadi ketika mereka memperlihatkan kemampuan fotografi dari Huawei P9 di Google+. Huawei ketahuan setelah hasil foto Huawei P9 ternyata diambil oleh kamera Canon EOS 5D Mark III.

Melihat aksi tipu-tipu yang terus berulang dilakukan Huawei ini, banyak pengguna yang mulai mempertanyakan kredibilitas perusahaan asal Chima tersebut. Kenapa untuk pabrikan sekelas Huawei masih harus melakukan aksi memalukan seperti itu?

Rasa kurang percaya diri dengan hasil kamera produknya sendiri ini menimbulkan pertanyaan baru. Apakah kamera smartphone Huawei sudah terlalu buruk untuk ditampilkan, sehingga harus memakai foto palsu? (FHP)