spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1167

Butuh 6 Tahun untuk Google “Tiru” Fitur Waze Ini

Telko.id, Jakarta – Google mengakuisisi Waze sejak enam tahun lalu atau pada 2013. Namun, Google butuh waktu lama untuk mengintegrasikan sejumlah fitur Waze di aplikasi peta miliknya, Google Maps.

Bahkan, pengguna Google Maps baru beberapa bulan lalu bisa menemukan informasi terkait laporan kecelakaan dan polisi pengawas kecepatan berkendara. Keberadaannya pun baru tercium belum lama ini.

Melalui fitur tersebut, pengguna bisa menambahkan laporan kecelakaan, polisi pengawas kecepatan, dan perlambatan perjalanan. Sayang, menurut NDTV, fitur itu baru bisa diakses oleh sebagian pengguna saja.

{Baca juga: Google Diprotes Gara-gara Salju di Google Maps}

Dengan fitur tersebut, pengguna Google Maps bisa berkontribusi untuk membagikan pengalaman navigasi lebih mulus dengan perkiraan waktu kedatangan realistis.

Dikutip Telko.id, Minggu (07/04/2019), dengan fungsionalitas pelaporan polisi pengawas kecepatan dan kecelakaan, Google Maps jadi lebih mirip Waze. Tampaknya, fitur popular Waze segera tersedia di Google Maps.

Saat ini, Waze digunakan secara aktif oleh jutaan pengguna di seluruh dunia. Waze diakses oleh lebih dari 90 juta pengemudi kendaraan dan menghabiskan waktu rata-rata selama 438 menit setiap hari selama satu bulan.

{Baca juga: Asyik! Kini Main Game Snake Bisa di Google Maps}

Pekan lalu, Google juga menghadirkan sesuatu nan menarik guna merayakan April Mop. Google mengadopsi game Snake yang populer pada 1990-an. Uniknya, game itu diperuntukkan untuk platform Google Maps.

Game Snake di aplikasi peta milik Google tersebut hanya bisa diakses melalui versi situs di laman buatan Google, yakni snake.googlemaps.com. Game itu juga bisa diakses melalui aplikasi di Android dan iOS. (SN/FHP)

Perjalanan 9 Tahun Xiaomi Meraih Sukses

0

Telko.id, Jakarta – Kemarin, Sabtu (06/04), Xiaomi merayakan ulang tahun yang ke sembilan tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Xiaomi telah berhasil merengkuh berbagai kesuksesan, yang mengantarkan mereka menjadi rising star di industri smartphone dunia.

Xiaomi telah ‘menciptakan’ trendsetter yang melekat padanya, yakni smartphone berkualitas dengan harga terjangkau.

Dengan kekuatan itu, Xiaomi akhirnya memberikan basis pengikut yang kuat yang disebut sebagai Mi Fans.

Berbagai seri smartphone dengan harga terjangkau telah diluncurkan pabrikan asal China ini. Sebut saja seri Redmi yang kerap mengejutkan konsumen smartphone dan Pocophone yang meluncurkan seri smartphone termurah dengan Snapdragon 845 di tahun lalu.

Akan tetapi, Xiaomi sebenarnya bukanlah perusahaan yang menjual smartphone terjangkau saja bagi para konsumen. Mereka juga cukup sukses menjual beberapa produk lainnya, seperti headphone, Smart TV, skuter listrik, tas, perlengkapan, sampai handuk dan sikat gigi.

{Baca juga: 7 Smartphone Xiaomi Ini Tidak Lagi Dapat Update MIUI}

Mungkin belum banyak yang tahu, bagaimana bisnis Xiaomi bermula. Bagaimana sejarahnya sampai sekarang hingga perusahaan tersebut menjadi salah satu perusahaan terbesar, dan bahkan disebut sebagai “Chinese Phoenix” oleh banyak orang?

Dikira Perusahaan Teknologi Pertanian

Dikutip dari Gizmochina, Minggu (07/04/2019), Xiaomi didirikan oleh 8 co-founder atau pendiri. Mereka adalah Lei Jun, Lin Bin, Li Wanqiang, Kong-Kat Wong, Wang Chuan, Hong Feng, Guangping Zhou, dan Liu De. Rata-rata dari mereka berasal dari perusahaan teknologi besar, seperti Google, Kingsoft, Microsoft, hingga Motorola.

Perusahaan ini mulai beroperasi di Beijing, China pada tanggal 6 April 2010 silam dengan hanya memiliki 14 karyawan saja. Tapi saat ini, mereka telah memiliki 18.000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Nama Xiaomi sendiri berasal dari bahasa China yang berarti “Millet”. Nama tersebut muncul ketika ayah dari salah seorang pendiri memasak bubur millet untuk seluruh tim, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan nama “Xiaomi” karena mewakili visi soal keterjangkauan dan nutrisi.

{Baca juga: Terbesar dalam Sejarah, Ini Bonus yang Diterima Bos Xiaomi}

Yang menarik, saat Lei Jun mendaftarkan merek Mi di China, seseorang bertanya kepadanya apakah Xiaomi merupakan perusahaan teknologi pertanian atau bukan.

“Seseorang bertanya apakah kami perusahaan teknologi pertanian inovatif,” katanya.

Xiaomi punya logo “Mi” yang merupakan singkatan dari “Mobile Internet”. Mi juga diketahui punya singkatan tersembunyi, yakni “Mission Impossible” yang memberi pengingat kepada mereka bahwa akan selalu ada tantangan yang harus diatasi Xiaomi.

Menggebrak dengan MIUI dan Seri Mi

Di tahun pertamanya, perusahaan ini menciptakan MIUI yang mereka luncurkan di China. MIUI merupakan sistem operasi pertama mereka berbasiskan Android buatan Google.

Setahun kemudian, Lei Jun dkk meluncurkan smartphone petama mereka, Mi 1 pada 16 Agustus 2011. Mi 1 jadi smartphone yang mengubah “pola pasar smartphone China” dengan prosesor dual-core 1.5 GHz yang hanya dijual secara online dengan harga (saat itu) USD 300 atau Rp 4,2 jutaan.

{Baca juga: Banyak Pengguna Protes, Bos Xiaomi Janji Rombak Iklan MIUI}

Selang setahun, mereka lagi-lagi menggebrak pasar dengan hadirnya Mi 2 yang ditenagai prosesor Snapdragon S4 Pro APQ8064 yang langsung disukai masyarakat China. Smartphone ini langsung meningkatkan penjualan Xiaomi menjadi 7,19 juta unit di tahun 2012.

Di tahun ini juga, Xiaomi mengadakan festival pertama mereka, Mi Pop Festival yang diadakan pada bulan April di Beijing, China. Ajang ini awalnya merupakan acara perayaan khusus orang-orang yang tergabung dengan mereka.

Redmi Lahir dan Jadi Favorit Mi Fans

Pada Juli 2013, perusahaan memperkenalkan lineup baru, yakni Redmi yang fokus ke segmen entry-level terjangkau. Model pertama yang diluncurkan adalah Redmi 1 dengan prosesor MediaTek MT6589 dan RAM 1GB.

Smartphone ini langsung jadi favorit Mi Fans, karena lebih dari 9 juta Mi Fans melakukan pre-order melalui situs Qzone atau situs media sosial buatan Tencent . Redmi 1 juga langsung meningkatkan penjualan Xiaomi di tahun tersebut menjadi 18,3 juta unit atau tumbuh lebih dari 50% secara year-on-year.

Di tahun yang sama, Xiaomi juga merilis seri Mi 3 yang jadi model flagship dan akan dijual secara global di tahun berikutnya. Smartphone ini hadir dalam dua versi, menggunakan Snapdragon 800 dan Nvidia Tegra 4.

Ekosistem Mi Terbentuk

Pada tahun 2014, Xiaomi mulai membentuk ekosistem Mi. Perusahaan meluncurkan berbagai gadget seperti Mi Band, Mi Air Purifier, dan lainnya. Hadirnya ekosistem Mi langsung membuat Xiaomi menjadi startup paling bernilai di tahun itu.

Hingga kini ekosistem Mi terus berkembang merambah produk sehari-hari masyarakat dunia, seperti handuk, sikat gigi, bantal, tas, dan lainnya. Mereka juga terus meningkatkan produk teknologi di ekosistem ini, dengan menghadirkan Smart TV, rice cooker, sampai speaker.

Di tahun 2014 juga, Xiaomi melebarkan sayap bisnisnya ke beberapa negara Asia, seperti India, Singapura, Malaysia, dan Filipina yang dibarengi dengan hadirnya line-up baru, yakni Redmi Note. Kala itu, Xiaomi pun sukses menjual lebih dari 61,12 juta unit smartphone.

2016, Tahun Buruk Bagi Xiaomi

Secara keseluruhan, tahun 2016 merupakan tahun yang buruk bagi Xiaomi. Mereka terpaksa harus angkat kaki dari Brazil setelah tidak sukses bersaing di Negeri Samba itu. Selain itu, strategi penjualan online Xiaomi juga tidak lagi efektif, karena kalah saing dari solidnya penjualan offline dari merek kompetitor seperti Oppo dan Vivo.

Xiaomi hanya mampu menjual 53 juta unit smartphone, turun jauh dari perolehan tahun 2015 yang mencapai 70 juta unit smartphone. Akan tetapi, Xiaomi terus berjuang dengan meluncurkan produk berkualitas, salah satunya Xiaomi Mi Mix.

Smartphone ini mengejutkan pasar, karena menjadi smartphone bezel-less dengan aspek rasio layar terhadap body yang tinggi saat itu. Seri Mi Mix bahkan terus berlanjut sampai sekarang dengan ciri khas desain yang cantik, mewah, dan spesifikasi yang bertenaga.

Fokus Offline Lewat Mi Store

Sadar penjualannya turun, Xiaomi langsung memacu dirinya dengan menyiapkan strategi lain. Xiaomi akhirnya menjamah pasar offline dengan target membuka 200 Mi Store di China pada akhir tahun 2017.

Selain itu, mereka juga terus memperkuat basis bisnis di India dengan membuka sejumlah Mi Store di sana. Hasilnya, penjualan Xiaomi meningkat drastis dengan menjual 92 juta unit smartphone pada akhir tahun.

{Baca juga: Sayang Sekali, Redmi Note 7 Pro Gak Masuk ke Indonesia}

Di tahun itu juga, Xiaomi mencetak sejarah dengan melewati Samsung sebagai brand smartphone nomor 1 di India pada tahun 2017. Tentu, ini adalah pencapaian yang luar biasa dari sebuah perusahaan teknologi yang masih “seumur jagung”.

Setahun setelahnya, Xiaomi terdaftar di bursa saham Hong Kong dengan harga HK$ 17 yang membuat valuasi Xiaomi meningkat drastis menjadi USD 54 miliar atau Rp 762 triliun (kurs saat ini). Tahun 2018 juga jadi tahun yang bersejarah bagi Xiaomi, karena target penjualan 100 juta smartphone akhirnya tercapai dengan total penjualan 122 juta unit!

Sukses Kurang dari 1 Dekade

Mi Mix 3 ke Indonesia

Selama 9 tahun beroperasi, ada banyak pencapaian yang diraih Xiaomi. Salah satu yang paling mentereng adalah, mereka mampu menjadi perusahaan teknologi tercepat yang melampaui target pendapatan sebesar RMB 100 miliar dalam waktu 7 tahun.

Pencapaian itu melewati Apple yang bisa memperolehnya dalam 20 tahun, Facebook dalam 12 tahun, Google dalam 9 tahun, Alibaba dalam 17 tahun, dan Huawei dalam 21 tahun. Nah, itu sejarah singkat dan perkembangan Xiaomi sampai tahun ini.

Sekali lagi, selamat ulang tahun yang ke-9 untuk Xiaomi! (FHP)

Asisten Rumah Tangga di Hong Kong Tewas Setelah Selfie di Air Terjun

Telko.id, Jakarta – Seorang wanita berusia 26 tahun tewas gara-gara selfie. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, setelah jatuh dari air terjun di taman negara Tai Mo Shan, Hong Kong pada hari Jumat (05/04/) lalu.

Dilansir dari Asiaone, Minggu (07/04/2019), korban adalah asisten rumah tangga asal Filipina yang sedang berlibur untuk menonton Festival Ching Ming.

Pagi itu ia memulai liburannya dengan hiking bersama teman-temannya, dimulai dari Jalan Lam Kam, Tai Po sekitar pukul 9 pagi waktu setempat.

{Baca juga: 10 Selfie Terbaik yang Pernah Dibuat Orang, Pernah Kepikiran?}

Setibanya di Air Terjun Ng Tung Chai, teman-temannya tiba-tiba mendengar suara teriakan keras. Ternyata, suara tersebut berasal dari teriakan korban yang terjatuh dari ketinggian 15 meter dan tenggelam ke dalam air.

Kepada polisi, teman-temannya mengatakan bahwa korban terpeleset ketika mencoba mengambil foto selfie. Kemudian, korban dibawa ke Rumah Sakit Tuen Mun. Sayang, nyawanya tidak terselamatkan dan ia dinyatakan meninggal pada pukul 01.31 dini hari.

Selama proses evakuasi, pihak berwenang mengerahkan tiga armada pemadam kebakaran dan satu ambulan. Menurut keterangan kepolisian juga, korban sudah tidak sadarkan diri saat dievakuasi dari tempat kejadian.

{Baca juga: Gadis 18 Tahun Tewas Usai Posting Foto Selfie di Instagram}

Air Terjun Ng Tung Chai adalah salah satu rute hiking yang terdaftar oleh Departemen Layanan Budaya dan Hiburan Hong Kong. Rute dikelompokkan dalam empat tingkatan, mudah, sedang, sulit dan sangat sulit.

Rute Air Terjun Ng Tung Chai memiliki panjang sekitar 5 km dan dinilai sulit. Menurut petugas pemadam kebakaran, mereka telah melakukan 56 operasi penyelamatan selama tiga bulan pertama tahun ini. Selama periode itu, sudah ada tiga pejalan kaki meninggal dan 21 lainnya cedera. (BA/FHP)

Rangkuman Sejarah Penting Xiaomi di Hari Ulang Tahun yang ke-9

Telko.id, Jakarta – Kemarin (06/04), Xiaomi ulang tahun ke sembilan tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Xiaomi telah berhasil menciptakan trendsetter yang selalu melekat padanya, yakni smartphone berkualitas dengan harga terjangkau yang akhirnya memberikan basis pengikut yang kuat yang disebut sebagai Mi Fans.

Melansir dari Android Authority, Minggu (07/04/2019), Xiaomi memang berkali-kali memberikan smartphone dengan harga terjangkau.

Sebut saja seri Redmi yang kerap mengejutkan konsumen smartphone dan Pocophone yang meluncurkan seri smartphone termurah dengan Snapdragon 845 di tahun lalu.

Akan tetapi, Xiaomi sebenarnya bukanlah perusahaan yang menjual smartphone terjangkau saja bagi para konsumen. Mereka juga merupakan perusahaan yang menjual beberapa produk lainnya, seperti headphone, Smart TV, skuter listrik, tas, perlengkapan, sampai handuk dan sikat gigi.

{Baca juga: 7 Smartphone Xiaomi Ini Tidak Lagi Dapat Update MIUI}

Lantas, sebenarnya seperti apa sih Xiaomi ini? Dan bagaimana sejarahnya sampai sekarang hingga perusahaan tersebut menjadi salah satu perusahaan terbesar, dan bahkan disebut sebagai “Chinese Phoenix” oleh banyak orang?

Well, kali ini tim Telko.id akan membeberkan sejarah penting Xiaomi dan beberapa hal menariknya untuk Anda para pembaca setia. So, yuk simak!

Bagaimana Semuanya Bermula

Dikutip dari Gizmochina, Minggu (07/04/2019), Xiaomi didirikan oleh 8 co-founder atau pendiri. Mereka adalah Lei Jun, Lin Bin, Li Wanqiang, Kong-Kat Wong, Wang Chuan, Hong Feng, Guangping Zhou, dan Liu De. Rata-rata dari mereka berasal dari perusahaan teknologi besar, seperti Google, Kingsoft, Microsoft, hingga Motorola.

Xiaomi mulai beroperasi di Beijing, China pada tanggal 6 April 2010 silam dengan hanya memiliki 14 karyawan saja. Tapi saat ini, mereka telah memiliki 18.000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Nama Xiaomi sendiri berasal dari bahasa China yang berarti “Millet”. Nama tersebut muncul ketika ayah dari salah seorang pendiri memasak bubur millet untuk seluruh tim, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan nama “Xiaomi” karena mewakili visi soal keterjangkauan dan nutrisi.

{Baca juga: Terbesar dalam Sejarah, Ini Bonus yang Diterima Bos Xiaomi}

Yang menarik, saat Lei Jun mendaftarkan merek Mi di China, seseorang bertanya kepadanya apakah Xiaomi merupakan perusahaan teknologi pertanian atau bukan.

“Seseorang bertanya apakah kami perusahaan teknologi pertanian inovatif,” katanya.

Xiaomi punya logo “Mi” yang merupakan singkatan dari “Mobile Internet”. Mi juga diketahui punya singkatan tersembunyi, yakni “Mission Impossible” yang memberi pengingat kepada mereka bahwa akan selalu ada tantangan yang harus diatasi Xiaomi.

Menggebrak dengan MIUI dan Seri Mi

Di tahun pertamanya, Xiaomi menciptakan MIUI yang mereka luncurkan di China. MIUI merupakan sistem operasi pertama mereka berbasiskan Android buatan Google.

Setahun kemudian, Lei Jun dkk meluncurkan smartphone petama mereka, Mi 1 pada 16 Agustus 2011. Mi 1 jadi smartphone yang mengubah “pola pasar smartphone China” dengan prosesor dual-core 1.5 GHz yang hanya dijual secara online dengan harga (saat itu) USD 300 atau Rp 4,2 jutaan.

{Baca juga: Banyak Pengguna Protes, Bos Xiaomi Janji Rombak Iklan MIUI}

Selang setahun, Xiaomi lagi-lagi menggebrak pasar dengan hadirnya Mi 2 yang ditenagai prosesor Snapdragon S4 Pro APQ8064 yang langsung disukai masyarakat China. Smartphone ini langsung meningkatkan penjualan Xiaomi menjadi 7,19 juta unit di tahun 2012.

Di tahun ini juga, Xiaomi mengadakan festival pertama mereka, Mi Pop Festival yang diadakan pada bulan April di Beijing, China. Ajang ini awalnya merupakan acara perayaan khusus orang-orang yang tergabung dengan Xiaomi.

Redmi Lahir dan Jadi Favorit Mi Fans

Pada Juli 2013, Xiaomi memperkenalkan lineup baru, yakni Redmi yang fokus ke segmen entry-level terjangkau. Model pertama yang diluncurkan adalah Redmi 1 dengan prosesor MediaTek MT6589 dan RAM 1GB.

Smartphone ini langsung jadi favorit Mi Fans, karena lebih dari 9 juta Mi Fans melakukan pre-order melalui situs Qzone atau situs media sosial buatan Tencent . Redmi 1 juga langsung meningkatkan penjualan Xiaomi di tahun tersebut menjadi 18,3 juta unit atau tumbuh lebih dari 50% secara year-on-year.

Di tahun yang sama, Xiaomi juga merilis seri Mi 3 yang jadi model flagship dan akan dijual secara global di tahun berikutnya. Smartphone ini hadir dalam dua versi, menggunakan Snapdragon 800 dan Nvidia Tegra 4.

Ekosistem Mi Terbentuk

Pada tahun 2014, Xiaomi mulai membentuk ekosistem Mi. Perusahaan meluncurkan berbagai gadget seperti Mi Band, Mi Air Purifier, dan lainnya. Hadirnya ekosistem Mi langsung membuat Xiaomi menjadi startup paling bernilai di tahun itu.

Hingga kini ekosistem Mi terus berkembang merambah produk sehari-hari masyarakat dunia, seperti handuk, sikat gigi, bantal, tas, dan lainnya. Mereka juga terus meningkatkan produk teknologi di ekosistem ini, dengan menghadirkan Smart TV, rice cooker, sampai speaker.

Di tahun 2014 juga, Xiaomi melebarkan sayap bisnisnya ke beberapa negara Asia, seperti India, Singapura, Malaysia, dan Filipina yang dibarengi dengan hadirnya line-up baru, yakni Redmi Note. Kala itu, Xiaomi pun sukses menjual lebih dari 61,12 juta unit smartphone.

2016, Tahun Buruk Bagi Xiaomi

Secara keseluruhan, tahun 2016 merupakan tahun yang buruk bagi Xiaomi. Mereka terpaksa harus angkat kaki dari Brazil setelah tidak sukses bersaing di Negeri Samba itu. Selain itu, strategi penjualan online Xiaomi juga tidak lagi efektif, karena kalah saing dari solidnya penjualan offline dari merek kompetitor seperti Oppo dan Vivo.

Xiaomi hanya mampu menjual 53 juta unit smartphone, turun jauh dari perolehan tahun 2015 yang mencapai 70 juta unit smartphone. Akan tetapi, Xiaomi terus berjuang dengan meluncurkan produk berkualitas, salah satunya Xiaomi Mi Mix.

Smartphone ini mengejutkan pasar, karena menjadi smartphone bezel-less dengan aspek rasio layar terhadap body yang tinggi saat itu. Seri Mi Mix bahkan terus berlanjut sampai sekarang dengan ciri khas desain yang cantik, mewah, dan spesifikasi yang bertenaga.

Fokus Offline Lewat Mi Store

Sadar penjualannya turun, Xiaomi langsung memacu dirinya dengan menyiapkan strategi lain. Xiaomi akhirnya menjamah pasar offline dengan target membuka 200 Mi Store di China pada akhir tahun 2017.

Selain itu, mereka juga terus memperkuat basis bisnis di India dengan membuka sejumlah Mi Store di sana. Hasilnya, penjualan Xiaomi meningkat drastis dengan menjual 92 juta unit smartphone pada akhir tahun.

{Baca juga: Sayang Sekali, Redmi Note 7 Pro Gak Masuk ke Indonesia}

Di tahun itu juga, Xiaomi mencetak sejarah dengan melewati Samsung sebagai brand smartphone nomor 1 di India pada tahun 2017. Tentu, ini adalah pencapaian yang luar biasa dari sebuah perusahaan teknologi yang masih “seumur jagung”.

Setahun setelahnya, Xiaomi terdaftar di bursa saham Hong Kong dengan harga HK$ 17 yang membuat valuasi Xiaomi meningkat drastis menjadi USD 54 miliar atau Rp 762 triliun (kurs saat ini). Tahun 2018 juga jadi tahun yang bersejarah bagi Xiaomi, karena target penjualan 100 juta smartphone akhirnya tercapai dengan total penjualan 122 juta unit!

Perkembangan Cepat Kurang dari 1 Dekade

Mi Mix 3 ke Indonesia

Selama 9 tahun beroperasi, ada banyak pencapaian yang diraih Xiaomi. Salah satu yang paling mentereng adalah, mereka mampu menjadi perusahaan teknologi tercepat yang melampaui target pendapatan sebesar RMB 100 miliar dalam waktu 7 tahun.

Pencapaian itu melewati Apple yang bisa memperolehnya dalam 20 tahun, Facebook dalam 12 tahun, Google dalam 9 tahun, Alibaba dalam 17 tahun, dan Huawei dalam 21 tahun. Nah, itu sejarah singkat dan perkembangan Xiaomi sampai tahun ini.

Sekali lagi, selamat ulang tahun yang ke-9 untuk Xiaomi! (FHP)

Samsung “Serang Balik” Sindiran Bos Huawei Soal Galaxy S10+

0

Telko.id, Jakarta – Sesaat setelah Huawei P30 Pro resmi diluncurkan, Samsung langsung mengunggah poster berisi sindiran lewat media sosial Weibo. Poster tersebut berisi skor DxOMark Samsung Galaxy S10+ yang sebenarnya lebih besar daripada smartphone flagship Huawei tersebut.

Sekadar informasi, Huawei P30 Pro langsung menduduki posisi pertama sebagai smartphone dengan kamera terbaik versi DxOMark.

Smartphone ini memperoleh skor 112 dan 89 poin untuk kamera utama dan kamera depannya. Sementara Samsung Galaxy S10+ yang menempati posisi keempat, mendapatkan skor 109 dan 96 poin.

{Baca juga: Performanya “Loyo”, Xiaomi Ejek “Softcase” Huawei P30 Pro}

Dalam posternya, Samsung memperlihatkan total skor DxOMark untuk kamera belakang dan depan pada Galaxy S10+ yang jauh lebih baik dari Huawei P30 Pro.

“109 + 96 > 112 + 89,” begitu kata Samsung dalam posternya, seperti dilansir dari Gizchina, Minggu (07/04/2019).

Memang jika dihitung, total poin kamera Samsung galaxy S10+ adalah 205 poin, sementara total benchmark kamera P30 Pro hanya 201 poin. Poster sindiran Samsung sendiri seolah menjawab penyataan provokatif CEO Huawei Device, Richard Yu yang mengatakan bahwa Samsung Galaxy S10+ tidak bisa memotret Galaxy.

Smartphone Samsung Galaxy S10+ tidak bisa memotret Galaxy,” katanya usai merilis Huawei P30 Pro.

{Baca juga: 10 Smartphone Android Terkencang, Huawei P30 Pro Masih “Kedodoran”}

Sebelumnya, Xiaomi juga mengunggah sindiran untuk seri Huawei P30. Brand asal China heran terhadap Huawei P30 yang dinilai tidak punya peningkatan dalam segi performa, dan malah memberikan peningkatan pada casing tambahan untuk smartphone andalannya.

Ya, Huawei malah memberikan edisi khusus untuk P30 Pro yang didalam kemasannya terdapat Glamorous Case bertakhtakan kristal Swarovski daripada meningkatkan performa dari P30 Pro. Hasilnya, smartphone itupun tercecer ke posisi 9 di daftar smartphone Android terkencang versi AnTuTu, kalah jauh dari Xiaomi Mi 9 yang menempati posisi pertama. (FHP)

Upps! Google Kelepasan Pamer Google Pixel 3a di Situsnya

0

Telko.id, Jakarta – Google secara tak sengaja menampilkan smartphone barunya yang masih belum dirilis, Google Pixel 3a di situs Google Store dan Google Play Console. Ketidaksengajaan itu akhirnya mengungkapkan sedikit bocoran spesifikasi dari smartphone tersebut.

Menurut 9to5google, seperti dilansir Telko.id pada Minggu (07/04/2019), Google Pixel 3a punya nama kode “Sargo”, sedangkan Google Pixel 3a XL diberi nama kode “Bonito”.

Keduanya diketahui sama-sama menggunakan layar berjenis OLED dengan ukuran masing-masing 5,6 inci dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2160 piksel) untuk Pixel 3a dan sekitar 6 inci beresolusi Full HD+ (1080 x 2220 piksel) untuk Pixel 3a XL.

{Baca juga: Bos Google Mengaku Punya “Smartphone Rahasia”, Apa Itu?}

Untuk dapur pacunya, digunakan prosesor Snapdragon 670, RAM 4GB, baterai berkapasitas 3,000 mAh, dan sistem operasi Android 9 Pie. Sementara untuk kamera, baru terungkap kamera utamanya saja dengan sensor 12MP.

Yang menarik justru aksesoris dari smartphone ini. Lewat bocoran di situs Google Store, rupanya raksasa pencarian ini menyediakan casing tambahan berbahan fabric atau kain untuk Pixel 3a maupun Pixel 3a XL.

http://telset.id/

{Baca juga: Google+ Resmi Ditutup, Ini yang Bisa Dilakukan Pengguna}

Hingga kini masih belum diketahui kapan kedua smartphone tersebut akan diluncurkan. Tapi dengan hadirnya bocoran tersebut di situs resmi Google meski “tidak sengaja”, diprediksi smartphone itu akan dirilis pada pertengahan 2019 mendatang atau pada ajang Google I/O 2019 di bulan Mei. (FHP)

Aksi Bocah Bawa Ayam Mati ke RS Bikin Netizen Terharu

Telko.id, Jakarta – Foto bocah laki-laki berusia 6 tahun membawa anak ayam mati dan selembar uang, viral di media sosial, sejak Selasa (02/04/2019) lalu. Netizen dunia menilai foto ini memperlihatkan tindakan bertanggung jawab dari bocah bernama Derek C Lalchhanhima yang berasal dari Sairang, India.

Semuanya bermula ketika ayam yang ia pegang dalam foto tidak sengaja ditabrak ketika dirinya sedang bermain sepeda.

Karena merasa bersalah, Derek lantas membawa ayam itu ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan dokter sambil membawa selembar uang.

{Baca juga: Resep Aneh ‘Oreo Rice’ Viral di Twitter}

“Anak muda dari Sairang, Mizoram ini, secara tidak sengaja menabrak ayam tetangganya. Dia mengambil ayam itu, berlari ke rumah sakit terdekat dan dengan semua uang yang dimilikinya, meminta bantuan,” tulis akun Sanga Says yang diketahui mengunggah pertama kali foto ini ke Facebook.

Dilansir dari Worldofbuzz, Minggu (07/04/2019), Ayah Derek, Dhiraj Chhetri menceritakan, siang itu anaknya tiba-tiba pulang membawa ayam tetangganya. Ia memohon kepadanya, untuk membawanya ke rumah sakit.

Chhetri pun menyuruh Derek agar pergi ke rumah sakit sendiri. Derek pun pergi ke rumah sakit membawa anak ayam yang sudah mati, dan selembar uang kertas 10 rupee atau sekitar Rp 2.000.

Tentu saja, dokter di rumah sakit tidak dapat menghidupkan kembali anak ayam itu. Bocah itu akhirnya kembali ke rumah sambil terisak-isak ketika para praktisi medis menyatakan tidak bisa membantu.

Dia berjanji akan berusaha menolong anak ayam yang ditabraknya, dengan membawa lebih banyak uang dan kembali ke rumah sakit. Hingga akhirnya, orangtuanya menjelaskan kepadanya bahwa anak ayam itu sudah mati dan rumah sakit tidak dapat menghidupkannya kembali.

{Baca juga: Viral, Seorang Jurnalis Wanita Bungkam “Predator” di Pesawat}

Ayah Derek mengatakan bahwa dia terkejut dengan tindakan bertanggung jawab dari putranya. Ia juga tidak menyangka apa yang dilakukan puteranya mendapatkan perhatian luas, meskipun dia memang mengakui bahwa putranya “selalu menjadi anak yang agak unik”.

Hingga saat ini, para netizen terus memuji niat tulus bocah ini, dan foto Derek pun telah disukai lebih dari 134 ribu netizen, dan lebih dari 11.000 komentar.

Selang dua hari kejadian tersebut, Kamis (04/04) memperlihatkan foto bocah kecil itu tersenyum anggun sambil memegang sertifikat. Rupanya Derek mendapat apresiasi dari sekolahnya, atas perbuatan baiknya. (BA/FHP)

Perusahaan Ini Jual ‘Kursi Berdiri’ untuk Penumpang Pesawat

Telko.id, Jakarta – Produsen kursi Italia Aviointeriors memperkenalkan versi terbaru “kursi berdiri” untuk penumpang pesawat yang disebut Skyrider di Aircraft Interiors Expo 2019 (AIX) di Hamburg, Jerman.

Penasihat teknik di Aviointeriors, Gaetano Perugini, menceritakan gagasan atau ide di balik pembuatan kursi berdiri untuk penumpang pesawat ini.

Perugini menjelaskan, bagi maskapai yang ingin mencapai kapasitas maksimum, mereka perlu mengisi pesawat mereka sepenuhnya dengan kursi ekonomi.

“Pesannya adalah, kami tidak ingin menempatkan ribuan orang di kabin, kami ingin menawarkan konfigurasi multi-kelas, yang saat ini tidak mungkin jika Anda ingin mencapai jumlah penumpang maksimum,” jelas Perugini.

Skyrider membantu maskapai penerbangan dengan “menjejalkan” kursi ekonomi mereka dengan kursi berdiri ini.

{Baca juga: Seperti Pesawat, Mobil di Inggris Bakal Punya ‘Kotak Hitam’

“Jadi artinya bahwa di kabin yang sama, Anda akan memiliki kelas standard economy, premium economy atau business class dan kelas ultra-basic economy, yang merupakan inovasi untuk maskapai dan penumpang. Ini adalah alasan sebenarnya untuk Skyrider,” katanya.

Skyrider pertama kali dirancang pada tahun 2010 tetapi mengalami masalah struktural yang perlu diperbaiki. Versi kedua terungkap pada tahun 2018, dengan tambahan tiang ke prototipe untuk menjaga kursi tetap stabil. Namun, pada versi terbaru tiang telah dihilangkan.

Perugini juga mengakui bahwa kursi ini jelas bukan yang paling nyaman bagi penumpang maskapai. Tetapi Skyrider dapat digunakan pada penerbangan jarak pendek.

“Saya akan jujur, saya tidak berpikir bahwa seseorang senang tinggal delapan atau sepuluh jam dalam konfigurasi ini. Dalam jarak pendek, jika Anda ingin menghemat uang, Anda dapat menggunakannya, posisi tidak sepenuhnya nyaman, selama beberapa jam,” tuturnya.

Saya pikir mayoritas orang akan menerima ini dalam beberapa jam penerbangan,” sambung Perugini, dikutip Telko.id dari Word of Buzz.

{Baca juga: Viral, Seorang Jurnalis Wanita Bungkam “Predator” di Pesawat

Sejumlah netizen tidak sependapat dengan penasihat teknik di Aviointeriors. Para pengguna media sosial menyatakan bahwa kursi seperti itu akan sangat tidak nyaman untuk penerbangan apa pun, bahkan jika hanya untuk penerbangan yang singkat. [BA/HBS]

Sumber: World of Buzz

Sweet! Sekelompok Siswa Buatkan Bocah Disabilitas Mobil Mainan Pintar

Telko.id, Jakarta – Sejumlah murid-murid cerdas dan kreatif membuatkan mobil mainan pintar yang sudah dimodifikasi untuk bocah disabilitas berusia dua tahun bernama Cillian Jackson. Cillian diketahui mengalami kondisi genetik yang membuatnya tidak bisa berjalan.

Murid-murid yang bersekolah di sekitar tempat tinggal Cillian di Farmington, Minnesota, Amerika Serikat ini akhirnya berinisiatif untuk membuatkan bocah tersebut mobil mainan agar ia dapat berkeliling dengan gaya.

Dilansir dari Kora, Sabtu (06/04/2019), Awalnya ahli terapi fisik yang biasa mengobati Cillian memberi tahu orangtuanya tentang program yang disebut Go Baby Go.

{Baca juga: Google Bikin Voice Access untuk Pengguna Disabilitas}

Program ini menyediakan mobil mainan yang sudah dimodifikasi untuk anak-anak dengan mobilitas terbatas.

Mereka kemudian mencoba mencari tahu mengenai program itu, tetapi ternyata tidak ada Go Baby Go di dekat rumah keluarga Cillian. Sementara, kursi roda bermotor harganya bisa mencapai lebih dari USD 1.000 atau setara Rp 14 jutaan.

Kemudian munculah ide dari orangtua Cillian. Mereka mendatangi tim robotika di Farmington High School dan bertanya apakah para siswa bersedia untuk mengerjakan sebuah proyek dari mereka.

Para siswa menerima tantangan itu. Mereka kemudian meniru desain Go Baby Go, dan mulai memodifikasi mobil mainan Power Wheels yang disediakan orangtua Cillian.

{Baca juga: Keren! IKEA Rilis Kapal “Anti Buang Sampah Sembarangan”}

Para siswa diperkenankan meretasnya dengan memotong-motong elektronik mobil, mendesain ulang joystick dan menyesuaikan kursi untuk Cillian. Kemudian mereka melakukan pemrograman ulang, memasang semua instalasi perkabelan, dan menyelesaikan semua pekerjaan.

“Segala sesuatu yang telah kami lakukan dalam kompetisi robotika, secara langsung berhubungan dengan tantangan ini,” kata kata pelatih robotika Spencer Elvebak.

“Para siswa mengganti dua joystick dengan satu joystick dan menulis kode mereka sendiri untuk membuat motor menanggapi satu joystick multi arah,” jelasnya.

Selain itu, para siswa merakit tempat khusus joystick agar lebih tinggi sehingga Cillian dapat mencapainya. Para siswa juga memodifikasi tempat duduk, dan menggantinya dengan tempat duduk yang nyaman dan memiliki sabuk pengaman lima titik untuk mencegah bocah 2 tahun itu terjatuh.

{Baca juga: Konyol! Pria Ini Suruh Anaknya Masuk Mesin Game Curi Mainan}

“Dalam pendidikan, pada umumnya kami selalu memberi tahu siswa kami agar membuat alat untuk diterapkan di masa depan dan berguna,” ucap Elvebak.

Sementara itu, seorang siswa yang ikut membuat alat ini, Alex Treakle mengaku mau menerima tantangan itu karena ingin membantu oranglain.

“Saya memutuskan untuk terlibat dengan proyek ini karena saya ingin membantu seseorang, dan pada akhirnya rasanya sangat menyenangkan,” ujar Treakle.

Ketika dia melihat Cillian mencoba mainan mobil yang sudah dimodifikasi untuk pertama kalinya, Treakle mengaku senang saat melihat Cillian dengan gembira mengendarai mobil mainan bergayanya. (BA/FHP)

Trik Hubungi Kontak yang Blokir Kamu di WhatsApp

Telko.id – Tentu Anda mengetahui bahwa aplikasi messaging seperti WhatsApp memiliki fitur Block. Fitur blokir WhatsApp tersebut memungkinkan pengguna untuk memblokir seseorang agar mereka tidak lagi dapat kirim WhatsApp ataupun melakukan panggilan telepon.

Nah, ciri-ciri apabila Anda menjadi “korban” pemblokiran teman ataupun kontak lain di WhatsApp adalah, Anda tentu saja tidak bisa mengirimkan pesan apalagi melakukan panggilan telepon kepadanya.

Kemudian, Anda tidak dapat melihat profile picture kontak yang memblokir Anda dan tidak bisa menyaksikan update status mereka lagi.

{Baca juga: 3 Trik WhatsApp Web yang Wajib Anda Tahu}

Tapi, tim Telko.id punya trik khusus nih untuk Anda “korban” pemblokiran untuk tetap dapat mengirim pesan ke kontak yang telah memblokir Anda. Ingin tahu caranya? Yuk simak!

  • Pertama, Anda ingat-ingat apakah kontak yang memblokir Anda masuk ke grup yang sama dengan Anda atau tidak.
Contoh ketika Anda jadi “korban” pemblokiran di WhatsApp
  • Jika tidak, minta bantuan kepada seseorang untuk mengajak Anda dan kontak yang memblokir Anda ke dalam satu grup.
  • Ya, lewat grup, Anda tetap dapat menghubungi atau mengirim pesan ke kontak tersebut.
Anda tetap bisa mengirim pesan ke kontak yang memblokir Anda di grup
  • Apabila sudah berada di dalam satu grup, maka Anda dapat mengirim pesan seusuai kebutuhan. Dan kontak yang memblokir Anda pun dapat melihat serta membalas pesan tersebut.

Bagaimana, mudah kan triknya? Yuk segera coba kalau Anda jadi “korban” pemblokiran teman. (FHP)