spot_img
Latest Phone

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...
Beranda blog Halaman 1144

Dua Smartphone Xiaomi dengan “Notch Menyembul” Siap Dirilis?

0

Telko.id, Jakarta – Kehadiran notch atau poni di atas layar smartphone bisa dibilang menjadi desain yang mainstream untuk saat ini. Tapi kalau berbicara soal notch menyembul keluar dari body smartphone? Tentu itu merupakan desain yang tak biasa dan “cenderung aneh”.

Inilah yang dilakukan oleh Xiaomi lewat paten terbarunya. Dilansir dari GSMArena, Kamis (25/04/2019), paten Xiaomi ini menunjukkan dua desain smartphone Xiaomi dengan notch atau frame kamera yang menyembul keluar body smartphone.

Kedua desain ini sama-sama menempatkan kamera selfie ganda dan earpiece pada “notch menyembul” di smartphone Xiaomi.

{Baca juga: Apple Pertahankan Notch di iPhone sampai 2020?}

Yang membedakannya, pada desain pertama Xiaomi menempatkan kamera ganda lainnya yang ditempatkan di sisi belakang notch. Sementara desain kedua, bagian belakang notch tidak terdapat komponen apapun, karena kamera ganda di bagian belakang ditempatkan secara vertikal di sudut kiri body smartphone.

Apabila melihat paten tersebut, ada kemungkinan juga ini bukanlah paten “notch menyembul”, melainkan merupakan paten kamera pop-up yang terinspirasi dari kamera Oppo F11 Pro, Vivo V15 Pro, dan smartphone sejenisnya.

{Baca juga: Dua Ponsel Xiaomi Kamera Pop-up akan Diotaki Snapdragon 855}

Seperti diketahui, Xiaomi sebelumnya dilaporkan akan meluncurkan dua smartphone dengan prosesor terbaru Qualcomm itu, dan memiliki kamera pop-up. Kedua smartphone ini memiliki kode nama Raphael dan Davinci.

Keduanya akan memakai prosesor Snapdragon 855 dan telah mendukung teknologi sensor sidik jari di dalam layar. Belum diketahui spesifikasi lengkap soal kedua smarphone itu, tapi bisa jadi keduanya akan dikemas dengan desain yang sama dengan paten terbaru Xiaomi. (FHP)

Kenalan di Facebook, Wanita Ini Kebobolan Rp 5,6 Miliar

Telko.id, Jakarta – Penipuan online bermodus cinta bukanlah hal yang baru. Meski demikian, masih banyak pengguna media sosial tertipu oleh para scammer. Contohnya yang dialami seorang wanita di Malaysia ini.

Seorang wanita asal Shah Alam, Malaysia, harus kehilangan RM1,6 juta atau sekitar Rp 5,4 miliar, setelah ditipu seorang scammer di Facebook.

Wanita berusia 62 tahun, yang berprofesi sebagai manajer perusahaan mobil ini menjadi korban penipuan cinta oleh pria yang dikenal melalui Facebook, enam bulan lalu.

Menurut China Press, wanita yang  disembunyikan identitasnya ini sudah menikah dan memiliki beberapa anak. Dia tertarik oleh penampilan tampan di foto Facebook dan kata-kata manis pria itu.

Perlahan-lahan, keduanya mulai menjalin percintaan online tanpa sepengetahuan suami wanita itu. Wanita ini tidak sadar bila dirinya sedang ditipu.

{Baca juga: Penipu Ulung Ini Raup Rp 1,7 Triliun dari Google dan Facebook}

Scammer ini mengaku kepadanya berasal dari Amerika. Pelaku mulai mengatakan kepada korban bahwa bisnisnya mengalami kesulitan keuangan pada Maret 2019, lalu.

Pelaku kemudian meminta bantuan kepada korban. Karena sudah merasa jatuh cinta, korban rela meminjamkan uang, terlebih pelaku juga menjanjikan akan mengembalikannya ketika itu.

Dia mentransfer uang kepada pelaku beberapa kali. Setelah itu, scammer ini mengubah ceritanya, dengan mengatakan bahwa uang tunai yang dia kirimkan kepadanya dalam USD sedang ditahan di bea cukai.

Korban lagi-lagi percaya cerita itu dan setuju untuk membantunya membayar biaya bea cukai dengan mengeluarkan uang tunai RM 400.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar.

“Pacar online-nya” ini mengatakan kepadanya bahwa dia telah menyuruh seorang teman untuk menemuinya secara langsung dan mengambil uang tunainya di sebuah hotel di Ampang. Setelah itu, ia menyadari bahwa dirinya sedang ditipu.

Akhirnya, ia tidak punya pilihan selain memberi tahu suaminya. Sebab, dia telah mengambil tabungan hidup dan dana pensiunnya sebesar RM1,6 juta atau sekitar Rp 5,4 miliar untuk pria yang baru dikenal di dunia maya.

Suaminya kemudian memintanya untuk membuat laporan polisi dan dia pergi ke kantor polisi pada 13 April 2019.

Beberapa hari kemudian, polisi berhasil menangkap tiga tersangka di sebuah Hotel Ampang. Tersangka utama berusia 36 tahun dari Ghana dan dua pria lainnya berusia 34 tahun dari Republik Guinea.

Mereka bertiga berada di Malaysia dengan visa pelajar, padahal kenyataannya, ketiganya adalah penipu.

{Baca juga: Facebook Janji akan Lebih Fokus Pada Privasi Pengguna}

Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita uang tunai RM 30.000, mobil Lexus, laptop dan beberapa smartphone. Pengakuan seorang pelaku, mereka telah mengirim uang sekitar USD 200.000 atau Rp 2,8 miliar, ke Afrika.

Saat ini, ketiganya sudah dideportasi dari Malaysia. Selin itu, pihak kepolisn juga sedang menyelidiki apakah ada korban lain. [BA/HBS]

Sumber: Wolrldof Buzz

Samsung QLED 8K TV Resmi Meluncur, Harganya Setara Mobil LCGC

0

Telko.id, Jakarta – Standar resolusi TV baru telah hadir di Indonesia setelah Samsung merilis lini seri terbaru, Samsung QLED 8K TV atau Samsung Q900R. Menurut President Samsung Indonesia, Jae Hoon Kwon, TV 8K ini akan memberikan kepuasan maksimal kepada pengguna ketika menonton berbagai konten.

“Kami sekarang membuat standar resolusi TV yang baru lewat QLED 8K TV,” katanya di acara peluncuran Samsung QLED 8K TV di Jakarta, Kamis (25/04/2019).

Dijelaskan Ubay Bayanudin, Senior Product Marketing Manager TV and AV Samsung Indonesia, resolusi 8K merupakan yang tertinggi saat ini untuk sebuah layar TV. Resolusi tersebut, mampu memberikan detail konten jauh lebih baik daripada layar TV 4K.

{Baca juga: Peluncuran Samsung Galaxy Fold Ditunda, Buntut Masalah Layar?}

“Kualitasnya 4x lebih tinggi dari UHD (4K) dan 16x dari Full HD. 9K artinya ada 33,2 juta piksel yang membuat detail gambar lebih baik,” jelasnya.

“Nonton action atau drama menjadi lebih terlihat nyata,” sambungnya.

Selain resolusi yang tinggi, layar Samsung QLED 8K TV juga sudah mencapai 5.000 nit brightness serta mendukung teknologi HDR10+. Diklaim Ubay, teknologi ini membuatnya memenuhi standar studio di Hollywood.

Untuk spesifikasinya, Samsung menyematkan prosesor Quantum 8K yang didukung dengan adanya teknologi Artificial Intelligence (AI) bernama AI Upscaling. Teknologi ini, mampu memperbesar dan menyesuaikan gambar hingga 8K tanpa kehilangan tekstur detail dan bebas dari noise.

“Jadi pengguna bisa menonton konten SD, Full HD, hingga UHD dengan kualitas 8K,” ucap Ubay.

“Ada juga Bixby untuk membantu pengguna memilih konten dan hal lainnya dengan mudah,” lanjutnya.

{Baca juga: Samsung Meluncurkan TV “Sultan”, Paling Mahal Rp1,5 Miliar}

Di Indonesia, Samsung menyediakan empat pilihan ukuran untuk TV 8K mereka. Tiga diantaranya, dibanderol dengan harga yang hampir setara dengan harga mobil LCGC (Low Cost Green Car).

Seperti harga Samsung QLED 8K TV 65 inci yang dilepas di angka Rp 80,4 jutaan, kemudian 75 inci dengan harga Rp 119,9 jutaan, dan 82 inci di harga Rp 166,9 jutaan. Sementara untuk ukuran 98 inci, Samsung membanderolnya dengan harga Rp 1,49 miliar yang akan tersedia pada Akhir Mei mendatang. (FHP)

Pengguna Gembira, TikTok Tak Lagi Diblokir di India

Telko.id, Jakarta – Bytedance pantas bernapas lega. Sebab, pengadilan negara bagian di India mencabut pemblokiran TikTok. Keputusan itu diambil setelah Bytedance selaku pengembang mengajukan banding.

Seperti dilansir Engadget, dikutip Telko.id, Kamis (25/4/2019), juru bicara perusahaan mengatakan bahwa keputusan pengadilan disambut positif. Pengguna di India pun menyambutnya gembira.

“Terima kasih. Keputusan itu jelas disambut hangat oleh komunitas TikTok yang cukup berkembang di India. Mereka kini bisa menggunakan aplikasi lagi untuk menampilkan kreativitas masing-masing,” jelas juru bicara TikTok.

{Baca juga: TikTok Hilang dari App Store dan Play Store di India}

Sebelumnya, Apple dan Google menghapus Tiktok dari App Store dan Play Store bagi pengguna di India. Kebijakan tersebut menindaklanjuti putusan pengadilan tinggi yang khawatir penyebaran konten pornografi lewat aplikasi tersebut.

Pengadilan tinggi India pada Selasa (16/4/2019), lalu sempat menolak banding Byte Dance. Perusahaan itu pun cemas lantaran mereka memiliki lebih dari 120 juta pengguna di seluruh India. Upaya lain coba dilakukan.

Aplikasi berbagi video ini memang sangat populer di kalangan remaja, termasuk di India. Pengguna bisa mengunggah video pendek karya sendiri yang menyinkronkan gerak bibir serta menari dengan iringan lagu-lagu favorit via aplikasi streaming video tersebut.

{Baca juga: Wow! TikTok Saingi Facebook dengan 1 Miliar Unduhan}

Sejauh ini, TikTok dilarang di Bangladesh. Sementara di Amerika Serikat, aplikasi tersebut terkena denda karena mengumpulkan informasi tentang anak-anak. Byte Dance menyebut bahwa konten cabul di aplikasi tersebut hanya sedikit.

Sumber: Engadget

Selandia Baru dan Prancis Bakal Bersihkan Teroris dari Medsos

Telko.id, Jakarta – Selandia Baru dan Prancis akan bekerja sama untuk mengusir teroris dari semua jaringan media sosial. Hal tersebut ditegaskan oleh Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, Rabu (24/4/2019) waktu setempat.

Bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Ardern akan memimpin pertemuan dengan para pemimpin dunia dan perusahaan teknologi pada Mei 2019. Konferensi internasional itu akan mendeklarasikan Christchurch Call.

Sayang, menurut laporan The Guardian, Ardern tidak merinci poin dalam rancangan Christchurch Call. Namun, ia mengaku sudah berbicara dengan wakil perusahaan teknologi seperti Facebook, Twitter, Microsoft, dan Google.

{Baca juga: Prancis Denda Google Rp 800 Miliar, Kenapa?}

Dikutip Telko.id, konferensi internasional tersebut merupakan tindak lanjut terkait penembakan di masjid di Christchurch, Selandia Baru, Maret 2019 lalu. Sebanyak 50 orang dilaporkan tewas dalam insiden yang disiarkan di Facebook itu.

“Pada serangan 15 Maret 2019 lalu, media sosial digunakan dengan cara yang tidak semestinya. Media sosial dipakai untuk mempromosikan tindakan terorisme dan kebencian. Kami ingin kejadian serupa tak akan terulang,” imbuhnya.

Sementara Kantor Kepresidenan Prancis menyatakan, konferensi internasional pada Mei 2019 mendatang bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan baru dan konkret akan diambil sehingga kasus di Christchurch tidak terjadi lagi.

{Baca juga: Selandia Baru Blokir Situs Penyebar Video Penembakan}

Konferensi internasional itu digelar selama pertemuan menteri telekomunikasi dan digital negara-negara industri G-7 di Paris, 15 Mei 2019. Macron antusias menyambutnya mengingat Prancis sedang fokus kepada isu-isu digital. [SN/HBS]

Sumber: The Guardian

Kominfo Jelaskan Alasan Pemblokiran Situs Jurdil2019.org

Telko.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan terkait pemblokiran situs Jurdil2019.org. Menurut mereka situs tersebut diblokir atas permintaan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Pemblokiran tersebut atas permintaan dari Bawaslu karena situs tersebut diduga telah melakukan pelanggaran seperti berpihak pada salah satu pasangan Capres-Cawapres tertentu.

“Kami sebagai pengampu di ruang siber, begitu menerima permintaan dari instansi yang punya wewenang, biasanya kita melakukan proses, habis itu kita lakukan pemblokiran,” kata Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pengerapan, dilansir Telko.id dari laman resmi Kominfo, Kamis (25/04/2019).

Semuel membantah jika pihaknya gegabah dalam melakukan pemblokiran situs tersebut. Menurutnya, setiap pemblokiran yang dilakukan oleh Kominfo, semuanya sudah melalui proses identifikasi yang berunsur pada peraturan yang dilanggar. 

{Baca juga: Kominfo Pertimbangkan untuk Blokir Game PUBG}

“Jadi setiap website diblokir itu, pasti sudah ada unsur yang dilanggar. Kita gak berani juga melakukan pemblokiran tanpa ada unsur yang dilanggar,” tegas Semuel. 

Selama ini pihak Kominfo terus melakukan upaya-upaya koordinasi. Hal itu untuk menjamin proses transparansi kepada masyarakat terkait kebijakan yang mereka buat.

“Setiap proses itu juga transparan, semua orang juga tau karena kami memposting juga di website, kalau mereka (lembaga tertentu) meminta sesuatu diblokir pasti semuanya sudah tau, karena kami ingin ingin memegang asas transparansi,” tambahnya. 

{Baca juga: Sebar Hoaks, Kominfo Blokir Akun Instagram TNI Palsu}

Terakhir Semuel menilai bahwa dalam menyajikan suatu informasi, terutama yang berkaitan dengan hasil real count, memerlukan proses verifikasi. Mengenai hasil verifikasi real count, lanjut Semuel, kepada pemilik website maupun situs tertentu agar tidak memberikan data-data palsu yang bisa membuat suasana di masyarakat menjadi gaduh.

“Mari kita bantu proses ini, kalau ingin berpartisipasi, silahkan. Pantau semua prosesnya, tapi semuanya harus dalam koridor hukum,” tutur Semuel.

Sebelumnya Kominfo telah dikabarkan telah melakukan pemblokiran terhadap situs Jurdil2019.org sejak minggu malam (21/04/2019) situs pemantau Pemilu tersebut blokir sehingga tidak bisa diakses oleh masyarakat. [NM/HBS]

Kembangkan Smart City, Aplikasi Qlue Akan Hadir di Tiga Kota

Telko.id, Jakarta – Warga di Bandung, Makassar, dan Kupang akan dapat memanfaatkan aplikasi Qlue sebagai platform pelaporan masalah perkotaan. Qlue telah melakukan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan tiga pemerintah kota tersebut pada awal tahun ini dan dijadwalkan aplikasi Qlue akan mulai dapat digunakan oleh warga pada akhir Mei 2019.

Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya menjelaskan, memilih tiga kota tersebut karena Qlue telah mendapatkan dukungan penuh dari perangkat pemerintah sehingga proses tindak lanjut laporan warga menjadi efektif.

{Baca juga : Duh! Aplikasi Hotspot Bocorkan Password 2 Juta Jaringan Wi-Fi}

“Kami harap hadirnya Qlue di Bandung, Makassar, dan Kupang dapat membantu warga untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan kotanya untuk menjadi smart city dan mempercepat Indonesia menjadi smart nation. Qlue menyediakan platform berbasis Artificial Intelligence, Internet of Things serta integrasi data yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi dalam menangani permasalahan kota, kata Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya.

Lebih lanjut Rama mengatakan, dengan platform Qlue, Pemerintah Daerah semakin cepat dalam menerima laporan warga serta melihat potensi permasalahan yang ada di kota tersebut dalam satu dashboard. Semua data yang terkumpul dalam dashboard akan memudahkan Pemerintah Dearah dalam memformulasikan kebijakan bagi pembangunan daerahnya.

Untuk itu, Qlue sebagai inovasi teknologi karya anak negeri mendorong para warga untuk menggunakan aplikasi Qlue dan menjadi smart citizen. Warga yang cerdas merupakan kunci dalam pengembangan smart city dan memberikan kontribusi mendukung perubahan positif pembangunan kota melalui aplikasi Qlue.

Sejak awal berdiri Qlue mengambil inisiatif untuk terus memperkenalkan smart city solution kepada publik, dan meningkatkan partisipasi warga guna mendorong perubahan pelayanan publik agar lebih transparan dan akuntabel. Kami membangun sebuah platform dalam bentuk dashboard yang dapat menampilkan keluhan warga sehingga pemerintah mempunyai data real-time dan lokasi untuk memetakan berbagai keluhan dan masukan dari warganya, ujar Rama.

{Baca juga : Aman dari “Kebelet” dengan Aplikasi ‘Peta Toilet’}

Saat ini user Qlue mencapai lebih dari 700 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan adanya program GSMA ini, Qlue menargetkan user akan meningkat 125 ribu user baru di tiga kota ini. Saat ini, Qlue telah menjadi perusahaan ekosistem smart city terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 50 institusi negara dan swasta multi-industri telah menggunakan solusi teknologi dari Qlue, mulai dari pemerintahan pusat dan daerah, BUMN, penegak hukum, real-estate, transportasi umum, hingga manufaktur. (MS)

 

Avengers Endgame Tayang, Fortnite Bikin Event Khusus

Telko.id, Jakarta – Mendekati penayangan Avengers Endgame, Epic Games akan kembali mengadakan acara. Sama seperti ketika Avengers: Infinity War tayang pada tahun lalu, Epic akan membuat game mode atau event khusus di Fortnite.

Epic membuat sebuah kicauan dengan tagar #FortniteXAvengers dan kalimat “Whatever it takes”, yang merupakan tagline dari film Avengers: Endgame.

Seperti dikutip Telko.id dari Game Sport, kicauan itu disertai gambar karakter Fortnite dengan tameng khas milik Captain America.

Namun demikian, Epic tidak memberi informasi lengkap tetang event atau mode yang akan mereka buat. Kemungkinan, tameng Captain America akan memiliki peran penting.

{Baca juga: Awas!! Bakal Ada “Racun” di Game Fortnite}

Tahun lalu, Epic Games juga memperkenalkan mode khusus bersamaan dengan penayangan perdana film Infinity War di bioskop di seluruh dunia.

Menurut Game Spot, dalam mode khusus tersebut, pengguna bisa menggunakan Infinity Gauntlet, yang akan muncul secara random pada awal permainan. Ketika mendapatkan Gauntlet, pengguna bisa bermain sebagai Thanos.

Awalnya, Epic membuat Thanos menjadi terlalu kuat walau tidak lama kemudian mereka segera menyesuaikannya. Mode khusus itu memungkinkan Epic untuk mendorong pemain bermain Fortnite dengan cara yang berbeda.

Biasanya, para pemain akan langsung mencoba untuk mendapatkan Gauntlet di awal permainan. Komunitas Fortnite menyarankan, Limited-Time Mode (LTM) dari Infinity Gauntlet dibawa kembali ke Fortnite ketika Endgame tayang.

{Baca juga: Epic Games Bawa ‘Mini BR’ ke Creative Mode Fortnite}

Epic memperkenalkan mode Infinity Gauntlet setelah bersaudara Russo, sutradara dari Infinity War dan Endgame, menghubungi perusahaan untuk bekerja sama. Keduanya tertarik dengan game battle royale ketika film Infinity War tengah dalam proses penyuntingan. [BA/HBS]

Sumber: Game Sport

Ada 1.000 Pemain Curang “Terciduk” di Fortnite World Cup

Telko.id, Jakarta Fortnite World Cup baru saja dimulai. Sialnya, Epic Games harus menghadapi lebih dari 1.000 pemain curang. Hal itu diungkapkan lewat artikel berjudul Competitive Game Integrity.

Epic Games menyatakan telah menangguhkan 1.163 akun. Mereka tidak bisa ikut serta dalam kompetisi selama 14 hari karena mencurangi sistem kawasan, memungkinkan mereka untuk ikut turnamen di lebih dari satu kawasan.

Dari semua pemain yang berbuat curang, 196 orang telah memenangkan berbagai hadiah. Karena itu, kemenangan mereka dianulir dan hadiah yang didapatkan dibatalkan. Sementara itu, 48 akun diblokir karena berbagi akun.

{Baca juga: Avengers Endgame Tayang, Fortnite Bikin Event Khusus}

Menurut Digital Trends, sembilan orang berhasil menang, sementara delapan akun diblokir karena bermain bersama. Epic Games juga mengungkap, satu akun diblokir secara permanen karena menggunakan software cheat.

Pemain-pemain ini diblokir lima menit setelah ikut bertanding dalam pertandingan semi-final yang diadakan setiap minggu. Sementara satu akun dilarang bermain selama 72 jam, karena secara sengaja tidak terhubung ke server agar pemain lain tidak bisa mendapatkan nilai.

Secara keseluruhan, Epic Games memblokir 1.221 orang pada minggu pertama dari Fortnite World Cup. Perusahaan menambahkan, pemain yang berkompetisi menggunakan akun lain atau akun baru ketika mereka dilarang bermain mungkin akan diblokir secara permanen.

{Baca juga: Seru Banget! Perang Pesawat di Mode “Air Royale” Fortnite

Tim eSports Kaliber belum lama ini memutuskan untuk melepaskan salah satu pemainnya, Jonathan Kosmala karena dituduh berbuat curang di babak kualifikasi Fortnite World Cup.

Ia diketahui berbuat curang karena orang yang membuat kode cheat melaporkannya. Masih belum diketahui apakah akun yang diblokir secara permanen adalah Kosmala. [BA/HBS]

Sumber: Digital Trends

Ada 1.000 Pemain Ketahuan Curang di Fortnite World Cup

Telko.id, Jakarta Fortnite World Cup baru saja dimulai. Sialnya, Epic Games harus menghadapi lebih dari 1.000 pemain curang. Hal itu diungkapkan lewat artikel berjudul Competitive Game Integrity.

Epic Games menyatakan telah menangguhkan 1.163 akun. Mereka tidak bisa ikut serta dalam kompetisi selama 14 hari karena mencurangi sistem kawasan, memungkinkan mereka untuk ikut turnamen di lebih dari satu kawasan.

Dari semua pemain yang berbuat curang, 196 orang telah memenangkan berbagai hadiah. Karena itu, kemenangan mereka dianulir dan hadiah yang didapatkan dibatalkan. Sementara itu, 48 akun diblokir karena berbagi akun.

{Baca juga: Avengers Endgame Tayang, Fortnite Bikin Event Khusus}

Menurut Digital Trends, sembilan orang berhasil menang, sementara delapan akun diblokir karena bermain bersama. Epic Games juga mengungkap, satu akun diblokir secara permanen karena menggunakan software cheat.

Pemain-pemain ini diblokir lima menit setelah ikut bertanding dalam pertandingan semi-final yang diadakan setiap minggu. Sementara satu akun dilarang bermain selama 72 jam, karena secara sengaja tidak terhubung ke server agar pemain lain tidak bisa mendapatkan nilai.

Secara keseluruhan, Epic Games memblokir 1.221 orang pada minggu pertama dari Fortnite World Cup. Perusahaan menambahkan, pemain yang berkompetisi menggunakan akun lain atau akun baru ketika mereka dilarang bermain mungkin akan diblokir secara permanen.

{Baca juga: Seru Banget! Perang Pesawat di Mode “Air Royale” Fortnite

Tim eSports Kaliber belum lama ini memutuskan untuk melepaskan salah satu pemainnya, Jonathan Kosmala karena dituduh berbuat curang di babak kualifikasi Fortnite World Cup.

Ia diketahui berbuat curang karena orang yang membuat kode cheat melaporkannya. Masih belum diketahui apakah akun yang diblokir secara permanen adalah Kosmala. [BA/HBS]

Sumber: Digital Trends