spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 11

One UI 8 Bakal Lebih Cepat dan Stabil, Ini Bocoran Terbarunya!

Pernahkah Anda merasa frustasi menunggu pembaruan antarmuka ponsel yang tak kunjung datang? Jika ya, kabar baik datang dari Samsung. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa One UI 8, antarmuka terbaru besutan raksasa teknologi Korea Selatan ini, akan hadir lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Berdasarkan tradisi, Samsung biasanya merilis pembaruan One UI beberapa bulan setelah Google meluncurkan versi terbaru sistem operasi Android. Namun kali ini, rupanya Samsung ingin mengubah pola tersebut. One UI 8 yang dibangun di atas Android 16 disebut akan meluncur hampir bersamaan dengan rilis sistem operasi induknya.

Dalam video resmi berjudul “The Android Show: I/O Edition | Device Showcase | Samsung” yang diunggah di kanal YouTube Android, Minseok Kang selaku VP dan Head of Smartphone Planning di Samsung memberikan petunjuk menarik. Pada menit ke-2.30, Kang menyebut bahwa One UI 8 akan dirilis pada “musim panas ini”. Jika merujuk pada kalender global, periode tersebut jatuh antara Juni hingga September 2025.

29 Tahun Kompas.com, Jernih Melihat Dunia

Percepatan Rilis untuk Perbaikan Citra

Keputusan Samsung untuk mempercepat peluncuran One UI 8 bukan tanpa alasan. Rilis sebelumnya, One UI 7, sempat menuai banyak kritik karena berbagai masalah teknis. Mulai dari bug yang mengganggu performa hingga proses update yang berlarut-larut ke berbagai perangkat.

Menurut laporan internal, kali ini Samsung ingin menghindari kesalahan yang sama. One UI 8 dikabarkan tidak akan membawa perubahan besar dalam hal desain atau fitur. Sebaliknya, fokus utama pembaruan ini adalah pada optimalisasi sistem dan peningkatan stabilitas.

Strategi Baru: Beta Lebih Awal

Untuk memastikan kualitas pembaruan, Samsung disebut akan meluncurkan versi beta One UI 8 pada akhir Mei 2025. Langkah ini lebih awal dibandingkan jadwal beta versi sebelumnya. Dengan periode pengujian yang lebih panjang, diharapkan masalah-masalah teknis bisa terdeteksi dan diperbaiki sebelum rilis stabil.

Jika prediksi ini akurat, versi stabil One UI 8 kemungkinan besar akan mulai digulirkan antara Juli atau Agustus 2025. Sebuah timeline yang cukup ambisius mengingat Android 16 sendiri baru dijadwalkan rilis pada Juni 2025.

Icon Kompascom+

Prioritas Perangkat Flagship

Sampai saat ini, Samsung belum merilis daftar resmi perangkat yang akan menerima pembaruan One UI 8. Namun berdasarkan pola sebelumnya, seri flagship seperti Galaxy S dan Galaxy Z diprediksi akan menjadi yang pertama mendapatkan update.

Setelah perangkat flagship, giliran seri menengah seperti Galaxy A yang akan menerima pembaruan. Proses distribusi ini biasanya dilakukan bertahap, tergantung pada wilayah dan model perangkat. Bagi Anda pengguna seri flagship terbaru Samsung, bersiaplah untuk merasakan One UI 8 dalam waktu dekat.

Dengan strategi baru ini, Samsung jelas ingin membuktikan bahwa mereka serius meningkatkan pengalaman pengguna. Setelah kegagalan One UI 7, semua mata kini tertuju pada bagaimana performa One UI 8 nantinya. Akankah Samsung berhasil memulihkan kepercayaan pengguna? Jawabannya akan segera kita ketahui.

Realme GT 7 Aston Martin Edition: Desain Eksklusif dan Performa Gahar

Telko.id – Ada bocoran terbaru yang beredar bahwa Realme GT 7 akan berkolaborasi dengan tim Formula 1 Aston Martin, hadirkan Realme GT 7 Aston Martin Edition.

Peluncuran globalnya dijadwalkan pada 27 Mei 2025, dan varian Dream Edition ini diprediksi akan menjadi pusat perhatian di pasar India.

Realme, yang dikenal sebagai “flagship killer” dalam industri smartphone, tampaknya tidak main-main dengan seri GT 7.

Setelah sukses dengan rilis di China, perusahaan kini siap memperluas jangkauan produk ini ke pasar global.

Yang menarik, Realme GT 7 Dream Edition bukan sekadar smartphone biasa—ini adalah pernyataan gaya dan performa yang terinspirasi langsung dari dunia balap elit.

Lantas, apa yang membuat edisi spesial ini begitu istimewa? Mari kita selami lebih dalam fitur-fitur yang ditawarkan oleh Realme GT 7, baik varian reguler maupun edisi kolaborasi yang mewah ini.

Desain Eksklusif dengan Sentuhan Aston Martin

Bocoran gambar kemasan Realme GT 7 Dream Edition yang beredar di Weibo memperlihatkan desain yang sangat berbeda dari varian biasa.

Warna hijau khas Aston Martin mendominasi seluruh kemasan, dengan logo tim Formula 1 yang terpampang jelas.

Sentuhan aksen perak pada branding memberikan kesan premium dan mewah yang konsisten dengan DNA Aston Martin.

Meskipun Realme belum merilis detail spesifik tentang desain fisik perangkatnya, dapat diprediksi bahwa edisi spesial ini akan mengadopsi elemen-elemen desain ikonik Aston Martin.

Mulai dari pola jala grill khas mobil sport hingga finishing material premium yang mungkin terinspirasi dari interior mewah kendaraan Aston Martin.

Spesifikasi Gahar untuk Pengalaman Tanpa Kompromi

Realme GT 7 versi global akan dibekali dengan chipset MediaTek Dimensity 9400e, sedikit berbeda dengan varian China yang menggunakan Dimensity 9400+.

Perbedaan ini mungkin disesuaikan dengan kebutuhan pasar global, tetapi tetap menjanjikan performa tinggi yang menjadi ciri khas seri GT.

Yang lebih mengesankan adalah kapasitas baterai raksasa 7.000 mAh yang mendukung pengisian daya super cepat 120 watt.

Fitur reverse wired charging 7,5 watt juga tersedia, memungkinkan Anda menggunakan GT 7 sebagai power bank untuk perangkat lain. Kombinasi ini menjadikannya salah satu smartphone dengan daya tahan baterai terbaik di kelasnya.

Sistem Kamera Profesional untuk Konten Kreatif

Realme GT 7 tidak main-main dalam hal fotografi. Perangkat ini dilengkapi dengan sensor utama Sony IMX906 yang dijamin mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi dalam berbagai kondisi pencahayaan.

Dukungan kamera ultra-wide 112 derajat memungkinkan Anda menangkap lebih banyak elemen dalam satu frame, sementara kamera depan 32 MP siap mendukung pembuatan konten video 4K hingga 120 fps.

Bagi penggemar fotografi mobile, kombinasi hardware kamera ini ditambah dengan algoritma pemrosesan gambar terbaru dari Realme menjanjikan hasil yang memuaskan.

Baik untuk kebutuhan profesional maupun sekadar berbagi di media sosial, GT 7 tampaknya siap menjadi andalan.

Teknologi GT Boost untuk Pengalaman Gaming Tanpa Hambatan

Salah satu fitur unggulan Realme GT 7 adalah teknologi GT Boost yang diklaim mampu menjaga stabilitas frame rate hingga 120fps di berbagai game populer seperti Mobile Legends: Bang Bang dan Honor of Kings.

Teknologi berbasis prediksi frame-by-frame ini tidak hanya menjamin kelancaran gameplay, tetapi juga mengoptimalkan konsumsi daya sehingga baterai tidak cepat habis.

Dengan semua keunggulan ini, apakah Realme GT 7 dan varian Dream Edition-nya akan menjadi “flagship killer” sejati di tahun 2025?

Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana Realme memposisikan harga produk ini di pasar global. Namun satu hal yang pasti: kolaborasi dengan Aston Martin telah memberikan nilai tambah eksklusivitas yang sulit ditandingi pesaing.

Menjelang peluncuran resmi pada 27 Mei 2025, antisipasi terhadap Realme GT 7 terus meningkat.

Baik untuk penggemar teknologi yang mengutamakan performa, maupun bagi mereka yang menyukai produk dengan sentuhan eksklusivitas merek mewah, GT 7 Dream Edition tampaknya siap memenuhi kedua kebutuhan tersebut dengan sempurna. (Icha)

Indosat Hadirkan AI Experience Center di Jayapura, Transformasi Digital Sampai ke Ujung Timur

0

Tel,ko.id – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) secara resmi meluncurkan AI Experience Center (AIEC) pada 21 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.

Langkah ini bukan sekadar simbolis, melainkan bukti nyata komitmen pemerataan transformasi digital hingga ke pelosok negeri.

Kehadiran AIEC Jayapura menjadi penanda penting dalam peta perkembangan teknologi Indonesia. Sebagai wilayah yang seringkali tertinggal dalam pembangunan infrastruktur digital, Papua kini justru menjadi pionir dalam adopsi AI untuk sektor pendidikan dan kesehatan.

Fakta ini membalik narasi lama tentang ketimpangan digital antara Indonesia Barat dan Timur.

Diresmikan langsung oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria bersama CEO Indosat Vikram Sinha, pusat teknologi ini didukung jaringan 5G Indosat dan kolaborasi dengan raksasa teknologi seperti Huawei serta Wadhwani Foundation.

Lantas, seperti apa dampak nyata yang bisa dihadirkan AI untuk masyarakat Papua?

Revolusi Pendidikan Berbasis AI di Tanah Papua

AIEC Jayapura menghadirkan solusi pembelajaran personalisasi melalui teknologi AI. Sistem ini mampu beradaptasi dengan kecepatan belajar dan gaya kognitif masing-masing siswa.

Bagi pelajar di daerah dengan keterbatasan guru berkualitas, teknologi ini menjadi penyeimbang yang signifikan.

Content image for article: Indosat Hadirkan AI Experience Center di Jayapura, Transformasi Digital Sampai ke Ujung Timur

“Dengan AI, seorang anak di Pegunungan Bintang bisa mendapatkan pengalaman belajar setara dengan siswa di Jakarta,” jelas Vikram Sinha dalam pernyataannya.

Platform pembelajaran digital di AIEC dirancang untuk mengidentifikasi kesulitan belajar spesifik siswa dan menyediakan materi remedial secara otomatis.

Terobosan Kesehatan: AI untuk Deteksi Dini Penyakit

Sektor kesehatan menjadi fokus utama lainnya. AIEC Jayapura mengimplementasikan sistem diagnosa berbasis AI untuk penyakit seperti TBC—masalah kesehatan serius di Papua.

Teknologi ini mampu menganalisis gambar radiologi dengan akurasi tinggi, membantu tenaga kesehatan di daerah terpencil yang minim akses ke spesialis.

“Dalam hitungan detik, sistem bisa memberikan analisis pendukung diagnosis yang biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk dikonsultasikan ke dokter spesialis di kota besar,” papar salah satu tim pengembang AIEC.

Solusi ini sangat krusial mengingat rasio dokter umum di Papua masih 1:10.000, jauh di bawah standar WHO.

Jaringan 5G sebagai Tulang Punggung Inovasi

Keberhasilan implementasi AI di Jayapura tak lepas dari dukungan jaringan 5G Indosat. Latensi ultra-rendah dan bandwidth besar memungkinkan pemrosesan data AI secara real-time.

Fasilitas pelatihan dan ruang kolaborasi di AIEC juga memanfaatkan konektivitas ini untuk program pengembangan talenta digital lokal.

Nezar Patria menegaskan, “Ini bukan sekadar proyek teknologi, tapi bukti bahwa transformasi digital harus inklusif.”

AIEC Jayapura dirancang menjadi inkubator inovasi, tempat pelajar, profesional, dan komunitas lokal bisa mengeksplorasi potensi AI untuk menyelesaikan masalah spesifik di Papua.

Kolaborasi dengan Huawei membawa teknologi computer vision mutakhir, sementara kerja sama dengan Wadhwani Foundation fokus pada pengembangan AI untuk sektor publik.

Sinergi ini menciptakan ekosistem yang mendorong terciptanya solusi berbasis AI yang kontekstual.

Membangun Masa Depan Papua sebagai Pusat AI Indonesia

Kehadiran AIEC Jayapura bukan titik akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang. Indosat berkomitmen untuk terus mengembangkan pusat ini sebagai katalis inovasi di Indonesia Timur.

Targetnya, dalam tiga tahun ke depan, Jayapura bisa menjadi hub pengembangan solusi AI untuk wilayah kepulauan dan pedalaman.

Vikram Sinha menambahkan, “Kami percaya talenta digital terbaik bisa datang dari mana saja, termasuk Papua.”

Program pelatihan intensif sudah disiapkan untuk mencetak ahli-ahli AI lokal yang memahami tantangan spesifik di wilayah timur Indonesia.

Dengan pendekatan bottom-up ini, AI tidak lagi dipandang sebagai teknologi impor, melainkan alat pemberdayaan yang dikembangkan sesuai kebutuhan lokal.

Model inilah yang membuat AI Experience Center Jayapura berbeda dari pusat-pusat teknologi lain di kota besar.

Sebagai penutup, kehadiran AI Experience Center di Jayapura bukan sekadar instalasi teknologi canggih. Ini adalah deklarasi bahwa transformasi digital Indonesia harus merata, inklusif, dan membumi.

Ketika AI bisa menyentuh kehidupan masyarakat di daerah terpencil, itulah saat kita benar-benar menyaksikan kebangkitan digital nasional. (Icha)

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id – Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China mengungkap detail menarik—dan sedikit mengecewakan—tentang Samsung Galaxy Watch8 dan Watch8 Classic.

Samsung, raksasa teknologi asal Korea Selatan, dikenal konsisten menghadirkan inovasi di lini smartwatch-nya.

Namun, tahun ini, perusahaan tampaknya memilih pendekatan berbeda. Alih-alih menghadirkan terobosan besar, mereka justru fokus pada penyempurnaan desain dan kompatibilitas.

Lantas, apa saja yang berubah—dan yang tetap sama—dalam seri Galaxy Watch8 ini? Mari kita kupas tuntas berdasarkan sertifikasi terbaru dan rumor yang beredar.

Desain “Squircle”: Paduan Unik Antara Kotak dan Lingkaran

Salah satu perubahan paling mencolok pada Galaxy Watch8 dan Watch8 Classic adalah desain casing yang mengadopsi bentuk “squircle”—perpaduan antara persegi (square) dan lingkaran (circle).

Meski layarnya tetap bulat, bentuk casing yang lebih angular ini terinspirasi dari Galaxy Watch Ultra yang diluncurkan tahun lalu.

Perubahan ini bukan sekadar estetika. Desain squircle diyakini memberikan ruang lebih luas untuk komponen internal, sekaligus memudahkan integrasi dengan strap yang lebih modular.

Namun, apakah perubahan ini akan memengaruhi kenyamanan pemakaian sehari-hari? Jawabannya masih harus menunggu uji coba langsung.

Kecepatan Isi Daya Masih 10W: Langkah Konservatif Samsung

Di tengah persaingan ketat di pasar smartwatch, salah satu aspek yang paling dinantikan adalah peningkatan kecepatan pengisian daya.

Sayangnya, sertifikasi 3C mengonfirmasi bahwa Galaxy Watch8 dan Watch8 Classic masih menggunakan teknologi pengisian daya 10W—sama seperti pendahulunya, Galaxy Watch7.

Samsung Galaxy Watch8 and Watch8 Classic charging speed outed

Keputusan ini cukup mengejutkan, mengingat kompetitor seperti realme GT3 sudah meluncurkan teknologi pengisian ultra-cepat 240W untuk perangkat wearable.

Namun, Samsung tampaknya lebih memilih stabilitas dan daya tahan baterai daripada kecepatan isi ulang yang ekstrem.

Fitur dan Konektivitas: Tetap Lengkap dengan Standar Tertinggi

Meski kecepatan pengisian dayanya tidak berubah, Galaxy Watch8 dan Watch8 Classic tetap dilengkapi dengan segudang fitur canggih.

Keduanya akan memiliki varian LTE, Wi-Fi, Bluetooth 5.3, dukungan GNSS (untuk pelacakan lokasi lebih akurat), NFC, dan tentu saja, pengisian nirkabel.

Dari segi kesehatan, Samsung kemungkinan akan mempertahankan fitur-fitur andalannya seperti pemantauan detak jantung, oksigen darah, dan analisis tidur.

Namun, dengan desain baru, apakah akan ada sensor tambahan? Kita masih harus menunggu pengumuman resmi.

Kapan Peluncuran Resminya?

Berdasarkan pola peluncuran sebelumnya, Galaxy Watch8 dan Watch8 Classic diprediksi akan resmi diperkenalkan pada awal Januari 2025, bersamaan dengan seri OPPO Find N5 dan Galaxy Z Flip7.

Namun, mengingat sertifikasi 3C sudah keluar, tidak menutup kemungkinan Samsung akan mempercepat jadwalnya.

Apakah Anda termasuk yang menantikan kehadiran Galaxy Watch8? Atau justru kecewa dengan kurangnya inovasi di sisi pengisian daya? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar! (Icha)

Xiaomi 15S Pro & Pad 7 Ultra: Revolusi Chipset Xring O1

Telko.id – Xiaomi akan meluncurkan duo flagship—Xiaomi 15S Pro dan Pad 7 Ultra—dengan chipset buatan sendiri, Xring O1.

Investasi senilai $2 miliar (CNY 13,5 miliar) ini bukan sekadar gimmick, melainkan langkah strategis untuk lepas dari ketergantungan pada Qualcomm atau MediaTek.

Lei Jun, CEO Xiaomi, secara resmi mengonfirmasi melalui Weibo bahwa chipset 3nm ini sudah masuk tahap produksi massal.

Yang menarik, Xring O1 disebut-sebut mampu mengungguli Snapdragon 8 Elite pada Xiaomi 15 Ultra berdasarkan hasil benchmark awal.

Padahal, ini adalah chipset pertama Xiaomi yang dirancang untuk perangkat konsumen setelah sebelumnya fokus pada chip IoT seperti Surge C1.

Lantas, apa yang membuat Xring O1 dan perangkat pendukungnya layak dinantikan? Simak analisis mendalam berikut.

Xiaomi 15S Pro: Powerhouse dengan Xring O1

Xiaomi 15S Pro

Geekbench mengungkap spesifikasi mengejutkan: Xring O1 memiliki konfigurasi 10-core CPU dengan clock speed hingga 3,90 GHz dan GPU Immortalis-G925.

Meski jumlah core tersebut mungkin kesalahan software benchmark (yang kerap terjadi pada chip baru), performanya tetap menjanjikan.

Dalam tes single-core, skornya hanya selisih tipis dari Snapdragon 8 Elite, sementara di multi-core, gap-nya lebih signifikan.

Xiaomi 15S Pro diprediksi menjadi perangkat pertama yang mengusung chipset ini. Desainnya kemungkinan mengadopsi bahasa visual dari Xiaomi 15 Ultra, tetapi dengan optimasi thermal lebih baik untuk menangani beban berat seperti gaming atau rendering 8K.

Pad 7 Ultra: Tablet Gaming dengan Baterai Monster

Pad 7 Ultra

Jika Anda penggemar gaming mobile, Pad 7 Ultra mungkin jadi jawaban. Bocoran menyebut kapasitas baterainya mencapai 14,000 mAh—hampir dua kali lipat rata-rata tablet premium.

Dengan chipset Xring O1 versi MC16 (4 execution units lebih banyak daripada Dimensity 9400), performanya dijamin mulus bahkan untuk game seperti Genshin Impact di setting maksimal.

Tak hanya itu, layarnya dikabarkan mendukung refresh rate 144Hz dan resolusi 3K. Kombinasi ini menjadikannya rival serius untuk iPad Pro, terutama dengan harga yang diprediksi 30% lebih murah.

Strategi Jangka Panjang Xiaomi

Xiaomi's self-developed smartphone chipset has a name and a release date

Investasi CNY 50 miliar dalam 10 tahun ke depan menunjukkan ambisi Xiaomi menguasai seluruh rantai produksi. Langkah ini mirip dengan Huawei yang sukses dengan chipset Kirin sebelum terkena sanksi AS.

Namun, ada kabar kurang menggembirakan: Xring O1 mungkin belum masuk pasar global dalam 2 tahun pertama, mengingat prioritas Xiaomi memenuhi permintaan domestik terlebih dahulu.

Acara peluncuran minggu ini akan menjadi momen penting bagi Xiaomi. Selain dua produk unggulan, perusahaan juga dikabarkan akan memperkenalkan wearable dengan fitur kesehatan revolusioner. Jadi, siap-siap menyaksikan babak baru persaingan teknologi. (Icha)

Samsung x Lazada Super Brand Day 2025: Diskon Hingga 40% dan Inovasi Terbaru

Telko.id – Samsung x Lazada Super Brand Day 2025 kembali menghadirkan penawaran eksklusif yang sulit ditolak, dengan diskon hingga 40% dan bonus voucher hingga Rp 500.000.

Event tahunan ini bukan sekadar sale biasa—melainkan pesta teknologi yang mempertemukan inovasi terbaru Samsung dengan kebutuhan konsumen Asia Tenggara.

Sejak pertama kali digelar, kolaborasi antara Samsung dan Lazada telah menjadi salah satu event e-commerce paling dinanti.

Tahun ini, tema “All-Star Sale” menegaskan komitmen Samsung untuk menghadirkan produk-produk unggulan di semua kategori, mulai dari perangkat mobile hingga elektronik rumah tangga.

Dengan jadwal terbatas pada 23 Mei 2025, konsumen harus bergerak cepat untuk mengamankan penawaran terbaik.

Lantas, apa saja yang membuat event ini begitu spesial? Mari kita telusuri lebih dalam.

Galaxy S25 Series: AI Companion yang Mengubah Segalanya

Bagi pencinta teknologi, Galaxy S25 Series adalah bintang utama yang tak boleh dilewatkan. Diklaim sebagai “true AI companion”, seri terbaru ini menawarkan pengalaman mobile yang lebih alami dan kontekstual.

Kemampuan fotografi dan videografi tingkat profesional menjadi daya tarik utamanya, menjawab kebutuhan konten kreator dan profesional.

Tak hanya itu, Samsung juga menghadirkan ekosistem Galaxy yang semakin solid. Galaxy Tab A9 dengan harga terjangkau di kisaran satu jutaan, atau tablet premium Galaxy Tab S10 FE, bisa menjadi pasangan sempurna untuk meningkatkan produktivitas.

Bagi yang ingin melengkapi perangkat, wearable seperti Galaxy Watch7 dan Galaxy Buds3 juga tersedia dengan penawaran khusus.

Pengalaman Rumah Pintar dengan Teknologi AI

Samsung tidak hanya fokus pada perangkat mobile. Untuk konsumen yang ingin meng-upgrade pengalaman di rumah, Samsung Smart TV 48″ OLED 4K dengan Motion Xcelerator 165Hz siap menghadirkan pengalaman menonton yang imersif. Teknologi ini tidak hanya cocok untuk hiburan, tetapi juga produktivitas dan gaming.

Solusi rumah pintar juga semakin canggih berkat AI. Mesin Cuci Bespoke AI Top Load Washer 19kg WA80F menjadi contoh nyata bagaimana teknologi bisa menyederhanakan pekerjaan rumah tangga.

Dengan fitur-fitur pintarnya, perangkat ini memastikan hasil cucian maksimal dengan usaha minimal.

Seperti diungkapkan Shawn Kwon, Vice President and Head of Regional Online Business for Samsung Electronics, Southeast Asia and Oceania, “Konsumen selalu menjadi yang terdepan dalam semua inovasi kami.”

Pernyataan ini semakin ditegaskan dengan ragam penawaran eksklusif yang disiapkan untuk Super Brand Day tahun ini.

Strategi Belanja Pintar di Super Brand Day

Agar tidak ketinggalan penawaran terbaik, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti. Pertama, catat jadwal Samsung LazLive pada 23 Mei 2025 pukul 09.00 WIB.

Sesi livestream ini tidak hanya menghadirkan diskon ekstra, tetapi juga kesempatan untuk mendapatkan triple bonus: harga spesial live, voucher eksklusif, dan ekstra voucher live.

Kedua, manfaatkan permainan interaktif “Samsung All-Star” untuk mengklaim kode promo terbaik. Aktivitas ini dirancang untuk membuat pengalaman berbelanja lebih menyenangkan sekaligus menguntungkan.

Terakhir, pastikan Anda mengunduh aplikasi Lazada dan mengunjungi Samsung official LazMall Flagship Store sebelum hari H untuk mempersiapkan diri.

Dengan diskon hingga 40%, extra voucher, dan hadiah gratis senilai Rp 500.000, Samsung x Lazada Super Brand Day 2025 adalah kesempatan emas untuk memiliki perangkat teknologi terkini tanpa merogoh kocek terlalu dalam. Jangan sampai terlewat! (Icha)

Meta Luncurkan Solusi AI Terbaru untuk Dongkrak Bisnis di Indonesia

Telko.id – Pernahkah Anda merasa bisnis Anda berjalan di tempat meski sudah mencoba berbagai strategi pemasaran? Di era di mana teknologi berkembang pesat, kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar tren—melainkan kebutuhan.

Laporan terbaru Deloitte Access Economics mengungkap fakta mengejutkan: 79% bisnis di Indonesia telah mengadopsi AI untuk pemasaran dan komunikasi pelanggan.

Angka ini bukan hanya statistik, melainkan bukti bahwa transformasi digital telah menjadi nadi baru perekonomian.

Indonesia, dengan populasi muda yang melek teknologi, menjadi pasar strategis bagi pengembangan solusi berbasis AI. Meta, raksasa teknologi yang menguasai platform seperti Facebook dan Instagram, tak mau ketinggalan.

Dalam Meta Marketing Summit 2025, mereka meluncurkan inovasi terbaru yang dirancang khusus untuk membantu bisnis lokal bersaing di kancah digital.

Pieter Lydian, Country Director Meta Indonesia, menegaskan, “AI adalah kunci untuk menciptakan kesetaraan kompetitif antara UKM dan korporasi besar.”

Lantas, apa saja solusi yang ditawarkan Meta, dan bagaimana mereka bisa menjadi game-changer bagi bisnis Anda? Simak analisis mendalam berikut.

Opportunity Score & Advantage+: Duo Penghasil Leads Berkualitas

Meta memperkenalkan dua fitur unggulan: Opportunity Score dan Advantage+ Campaigns. Opportunity Score adalah alat analisis real-time yang memungkinkan bisnis mengoptimalkan kampanye iklan secara instan melalui Ads Manager.

Dalam uji coba awal, alat ini berhasil menekan cost per lead hingga 14%. Sementara itu, Advantage+ Sales Campaigns—yang didukung AI—mencatat pertumbuhan adopsi tahunan sebesar 70%.

Studi kasus dari Wookey Weight membuktikan efektivitasnya. Selama Mega Sales Days, alokasi anggaran ke Advantage+ Shopping Campaigns menghasilkan penurunan biaya per prospek dan peningkatan jumlah leads hingga 17% dibandingkan kampanye reguler.

“Ini bukan sekadar efisiensi biaya, tapi juga peningkatan konversi yang signifikan,” tambah Pieter.

AI Meta di Asia-Pasifik: ROAS Meningkat 15%

Data kuartal IV-2024 menunjukkan, lebih dari 4 juta pengiklan global telah menggunakan alat kreatif generatif AI Meta.

Di kawasan Asia-Pasifik, Return on Ad Spend (ROAS) rata-rata mencapai $3.47 per dolar—naik 15% dari 2022. Angka ini diperkuat oleh adopsi AI Meta yang tumbuh 70% secara tahunan.

Fitur seperti Advantage+ Shopping Campaigns menghasilkan ROAS $4.52 per dolar. Artinya, setiap Rp1 juta yang diinvestasikan dalam iklan, berpotensi mendatangkan pendapatan Rp4.52 juta.

“Ini adalah bukti bahwa AI tidak hanya menghemat anggaran, tapi juga melipatgandakan ROI,” jelas Pieter.

5 Praktik AI yang Wajib Dicoba di 2025

Meta juga membagikan tren praktik berbasis AI yang sedang naik daun:

  • Koneksi Massal: 50% konten Instagram kini direkomendasikan oleh AI.
  • Pemasaran Cerdas: Pengiklan yang menggunakan alat kreatif AI meningkat 30%.
  • Optimalisasi Real-Time: AI mengirimkan iklan sesuai preferensi konsumen di platform yang tepat.
  • Video Katalog: Meningkatkan konversi 20% dan menekan biaya akuisisi 19%.
  • Kreasi Konten: Generatif AI menyederhanakan diversifikasi konten untuk audiens target.

“Solusi kami membantu brand terhubung dengan audiens dan mengubah mereka menjadi pelanggan,” tutup Pieter.

Dengan inovasi ini, Meta bukan hanya menawarkan alat, tapi juga peluang untuk bertransformasi. Bisnis yang enggan beradaptasi mungkin akan tertinggal—dan Anda tentu tak ingin jadi salah satunya. (Icha)

Telkom Beri Panggung ESG untuk UMKM Berkelanjutan di Kalimantan Utara

0

Telko.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membuktikan bahwa usaha mikro justru bisa menjadi pionir praktik Environmental, Social, and Governance (ESG). Melalui roadshow GoZero% Goes to Borneo di Tarakan pada 14-15 Mei 2025, Telkom memamerkan lima UMKM binaan yang tak hanya berdaya saing, tetapi juga mengusung prinsip keberlanjutan secara nyata.

Inisiatif ini bukan sekadar program CSR biasa. Sejak diluncurkan, GoZero% telah menjadi platform strategis Telkom untuk mengakselerasi transformasi UMKM berbasis ESG.

Di Kalimantan Utara—daerah yang kerap dianggap tertinggal—justru muncul kisah sukses UMKM yang mampu menembus pasar global sambil mempertahankan kearifan lokal dan praktik ramah lingkungan.

Bagaimana Telkom melalui Rumah BUMN menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan?

Dari Tarakan untuk Dunia: UMKM Lokal dengan DNA ESG

Lima UMKM unggulan yang ditampilkan dalam GoZero% Goes to Borneo menjadi bukti nyata bahwa prinsip ESG bukan hanya milik korporasi besar.

Ba Lamok, produsen camilan ikan tanpa pengawet, misalnya, tak hanya berhasil ekspor ke Malaysia tetapi juga menerapkan perikanan berkelanjutan bersama nelayan lokal.

“Ini adalah hasil pendampingan holistik Rumah BUMN, mulai dari legalitas hingga strategi ekspor,” tegas Rachmad Dwi Hartanto, EVP Telkom Regional IV.

Sementara itu, The Sambals membuktikan bahwa sambal seafood khas Tarakan bisa go nasional berkat pendampingan branding dan pengemasan.

Di sektor fesyen, Sgol Pakis dan Marco Handmade menunjukkan bahwa mode bisa stylish sekaligus ramah lingkungan—yang pertama dengan teknik ecoprint berbahan daun lokal, yang kedua lewat konsep upcycle dari limbah tekstil yang kini diekspor ke AS.

Content image for article: Telkom Beri Panggung ESG untuk UMKM Berkelanjutan di Kalimantan Utara

ESG Bukan Lagi Pilihan, Melainkan Keharusan untuk UMKM

Gunawan Wasisto Ciptaning Andri, VP Sustainability Telkom, menegaskan bahwa UMKM memiliki peran krusial dalam menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang inklusif.

“D’Erte, misalnya, tak hanya memproduksi batik alami dari kayu merah, tetapi juga memberdayakan penyandang disabilitas. Ini adalah contoh nyata bagaimana ESG bisa dijalankan di tingkat akar rumput,” paparnya.

Pendekatan Telkom melalui Rumah BUMN Kalimantan Utara bersifat komprehensif: mulai dari pelatihan digital, akses pembiayaan, hingga fasilitasi ekspor.

Hasilnya? UMKM yang semula hanya beroperasi secara tradisional kini memiliki legalitas PT, sertifikasi produk, dan jaringan pemasaran global—tanpa meninggalkan komitmen terhadap lingkungan dan komunitas lokal.

Content image for article: Telkom Beri Panggung ESG untuk UMKM Berkelanjutan di Kalimantan Utara

Program ini juga selaras dengan inisiatif lain Telkom untuk mendorong UMKM, seperti Indibiz yang memberikan diskon khusus atau Harvesting Day sebagai wadah eksibisi produk. Namun, GoZero% menonjol karena menempatkan ESG sebagai core value, bukan sekadar strategi bisnis.

Di tengah tantangan ekonomi global, kisah sukses UMKM Kalimantan Utara ini memberikan secercah harapan.

Mereka membuktikan bahwa dengan pendampingan tepat, usaha kecil bisa menjadi agen perubahan—menghasilkan profit sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Telkom, melalui GoZero%, tak hanya membangun bisnis, tetapi juga menanamkan warisan berkelanjutan untuk generasi mendatang. (Icha)

nubia Neo 3 Series: Smartphone Gaming AI Terbaik dengan Harga Terjangkau

Telko.id – nubia meluncurkan Neo 3 series, duo smartphone gaming yang menggabungkan teknologi AI canggih, performa tangguh, dan harga terjangkau mulai dari Rp2 juta. Yakni Neo 3 5G vs Neo 3 GT 5G.

Tak sekadar klaim, seri ini bahkan meraih penghargaan MURI sebagai smartphone entry level pertama di Indonesia yang mengusung AI Virtual Assistant dan AI Game Space.

Di tengah persaingan ketat pasar smartphone gaming, nubia Neo 3 series hadir dengan pendekatan berbeda. Alih-alih hanya mengandalkan spesifikasi mentah, seri ini memadukan inovasi AI, desain futuristik, dan fitur gaming konsol dalam bodi terjangkau.

Sebuah terobosan yang bisa menggeser dominasi realme narzo 30A atau itel RS4 di segmen entry level.

6 Fitur Unggulan yang Membuat nubia Neo 3 Series Berbeda

Berikut keunggulan yang membuat Neo 3 series layak dipertimbangkan:

1. Dual Gaming Shoulder Triggers: Kontrol Ala Konsol di Genggaman

Berkat tombol trigger ganda berbasis tekanan, pengalaman bermain game di Neo 3 series setara dengan konsol portabel.

Fitur ini—yang biasanya hanya ada di perangkat flagship seperti realme GT 6—memungkinkan kustomisasi aksi kompleks dengan respons 150Hz touch sampling rate.

Content image for article: nubia Neo 3 Series: Smartphone Gaming AI Terbaik dengan Harga Terjangkau

2. Baterai 6000mAh dengan Teknologi Bypass Charging

Daya tahan bukan lagi masalah. Dengan kapasitas 6000mAh dan teknologi 80W bypass charging (pada versi GT 5G), Anda bisa bermain sambil mengisi daya tanpa risiko overheating—sesuatu yang jarang ditemui di segmen harga ini.

3. AI Game Space 3.0 & Virtual Companion Demi

Inilah pembeda utama Neo 3 series. AI Game Space 3.0 mampu mempelajari pola bermain pengguna dan mengoptimalkan pengaturan secara real-time.

Sementara Virtual Companion Demi berfungsi sebagai asisten gaming cerdas yang memberikan tips strategis hingga mengatur jadwal bermain.

Content image for article: nubia Neo 3 Series: Smartphone Gaming AI Terbaik dengan Harga Terjangkau

Spesifikasi Lengkap: Neo 3 5G vs Neo 3 GT 5G

Kedua varian memiliki DNA gaming yang sama, tetapi GT 5G menawarkan peningkatan signifikan:

  • Chipset: Neo 3 5G menggunakan prosesor 6nm, sedangkan GT 5G memakai T9100 yang lebih powerful
  • Pendinginan: VC Cooling System 4083mm² eksklusif untuk GT 5G
  • Pengisian Daya: 33W vs 80W fast charging

Harga dan Ketersediaan

Mulai 23 Mei 2025, Neo 3 5G dijual seharga Rp2.349.000 di TikTok Shop dengan gift box senilai Rp600.000. Sementara Neo 3 GT 5G dibanderol Rp2.999.000 di berbagai e-commerce.

Content image for article: nubia Neo 3 Series: Smartphone Gaming AI Terbaik dengan Harga Terjangkau

Sementara nubia Neo 3 GT 5G dengan kapasitas 8+256GB dapat ditemukan di TikTok Shop by Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Tokopedia dengan harga Rp2.999.000. Sebuah harga yang sangat kompetitif untuk segmen gaming 5G.

Dengan kombinasi fitur unik ini, nubia Neo 3 series bukan sekadar alternatif murah, melainkan smartphone gaming cerdas yang siap mengangkat pengalaman bermain ke level profesional—tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. (Icha)

Acer Swift Edge AI & Swift Go AI: Laptop Copilot+ PC dengan Performa dan Desain Mengesankan

Telko.id – Acer resmi meluncurkan pembaruan pada lini Copilot+ PC yang tipis dan ringan, yaitu Swift Edge 14 AI dan Swift Go AI Series, yang kini ditenagai oleh prosesor Intel Core Ultra 200V Series terbaru dengan Neural Processing Unit (NPU) terintegrasi.

Di era di mana AI menjadi tulang punggung inovasi, Acer tidak hanya mengikuti tren, tetapi menetapkan standar baru.

Laptop ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk melampaui ekspektasi pengguna dengan fitur-fitur canggih seperti Recall, Click to Do, dan Windows Studio Effects.

Bagaimana Acer menghadirkan semua ini dalam desain yang tipis dan ringan? Mari kita telusuri lebih dalam.

Dari layar OLED yang memukau hingga bodi magnesium-aluminium yang tahan banting, Swift Edge 14 AI dan Swift Go AI Series adalah bukti nyata komitmen Acer terhadap inovasi dan keberlanjutan.

Artikel ini akan mengupas tuntas keunggulan kedua laptop tersebut, serta bagaimana mereka bisa menjadi mitra ideal untuk pekerja kreatif, profesional, dan siapa pun yang mengutamakan mobilitas tanpa kompromi.

Swift Edge 14 AI: Desain Ultra-Ringan dengan Performa AI Tangguh

Dengan berat hanya 0,99 kg, Acer Swift Edge 14 AI (SFE14-51/T) adalah salah satu laptop Copilot+ PC paling ringan di pasaran. Namun, jangan biarkan bobotnya yang ringan menipu Anda—perangkat ini dikemas dengan teknologi mutakhir.

Layar OLED 14 inci beresolusi 3K dengan edge-to-edge glass tidak hanya menawarkan visual yang memukau, tetapi juga akurasi warna 100% DCI-P3 dan sertifikasi VESA DisplayHDR™ True Black 600.

Content image for article: Acer Swift Edge AI & Swift Go AI: Laptop Copilot+ PC dengan Performa dan Desain Mengesankan

Yang membuat Swift Edge 14 AI benar-benar unik adalah lapisan Corning® Gorilla Matte Pro-nya, yang mengurangi pantulan layar hingga 95% dibandingkan kaca anti-silau biasa.

Fitur ini sangat berguna bagi mereka yang sering bekerja di bawah pencahayaan langsung atau ruangan dengan banyak jendela.

Ditenagai oleh prosesor Intel Core Ultra 9 288V dengan NPU berkinerja lebih dari 40 TOPS, laptop ini mampu menangani tugas-tugas AI seperti pemrosesan gambar, interpretasi teks, dan pengurangan noise dengan lancar.

GPU Intel Arc terintegrasi juga memberikan dorongan ekstra untuk kreativitas dan produktivitas.

Swift Go AI Series: Produktivitas Tanpa Batas dengan Kontrol Intuitif

Untuk pengguna yang menginginkan layar lebih besar tanpa mengorbankan portabilitas, Acer menyediakan Swift Go 16 AI (SFG16-74/T) dan Swift Go 14 AI (SFG14-75/T).

Keduanya ditenagai oleh prosesor Intel Core Ultra 7 258V dengan grafis Intel Arc, memori LPDDR5X hingga 32 GB, dan penyimpanan SSD NVMe PCIe Gen 4 hingga 2 TB.

Content image for article: Acer Swift Edge AI & Swift Go AI: Laptop Copilot+ PC dengan Performa dan Desain Mengesankan

Fitur unggulan dari seri ini adalah Acer Multi-Control Touchpad yang telah ditingkatkan, memungkinkan kontrol media dan konferensi video yang lebih intuitif.

Dengan sentuhan sederhana, Anda bisa mengatur volume, memutar/menjeda media, atau berbagi layar selama panggilan video.

Fitur Acer MyKey yang baru juga memungkinkan peluncuran beberapa aplikasi sekaligus dengan satu klik.

Layar OLED pada kedua model ini—16 inci WUXGA+ untuk Swift Go 16 AI dan 14 inci WUXGA untuk Swift Go 14 AI—telah bersertifikat VESA DisplayHDR TrueBlack 500 dan dilengkapi Eyesafe 2.0 untuk mengurangi ketegangan mata. Dengan ketebalan hanya 15,9 mm, laptop ini benar-benar dirancang untuk mobilitas tinggi.

Pengalaman AI yang Lebih Cerdas dan Aman

Sebagai bagian dari ekosistem Copilot+ PC, laptop Swift terbaru dari Acer menawarkan pengalaman AI yang tak tertandingi.

Fitur seperti Recall (preview) memungkinkan Anda menemukan kembali konten yang pernah dilihat, sementara Click to Do (preview) menyederhanakan tugas-tugas kompleks menjadi satu klik.

Windows Studio Effects menghadirkan pengalaman video call yang lebih profesional dengan efek seperti background blur dan eye contact correction.

Keamanan juga menjadi prioritas dengan teknologi Acer User Sensing yang secara otomatis mengunci laptop saat Anda pergi dan membukanya saat kembali.

Webcam IR FHD 1080p mendukung Windows Hello untuk login aman melalui pengenalan wajah, sementara Acer PurifiedVoice 2.0 dengan tiga mikrofon memastikan kualitas suara jernih selama panggilan.

Untuk pengguna yang peduli privasi, Acer menyertakan Acer Assist—aplikasi berbasis pengetahuan offline yang memungkinkan pencarian dokumen lokal tanpa perlu koneksi internet. Fitur ini sangat berguna bagi profesional yang menangani data sensitif.

Komitmen Berkelanjutan dan Ketersediaan

Acer tidak hanya fokus pada performa, tetapi juga keberlanjutan. Laptop Swift terbaru ini merupakan bagian dari inisiatif Earthion Acer, menggunakan plastik daur ulang pasca-konsumen (PCR) dalam konstruksinya dan kemasan 100% daur ulang.

Perangkat ini juga telah meraih sertifikasi EPEAT Gold, bukti komitmen Acer terhadap praktik ramah lingkungan.

Diumumkan pertama kali di Computex 2025, Acer Swift Edge 14 AI dan Swift Go AI Series akan segera tersedia di berbagai wilayah dengan spesifikasi dan harga yang bervariasi. Untuk informasi ketersediaan di Indonesia, pengguna dapat mengunjungi situs resmi Acer Indonesia.

Dengan kombinasi desain premium, performa AI tangguh, dan fitur inovatif, Acer Swift Edge 14 AI dan Swift Go AI Series tidak hanya sekadar laptop—mereka adalah mitra ideal untuk era komputasi cerdas.

Baik Anda seorang profesional yang selalu mobile, kreator konten yang menuntut akurasi warna, atau pengguna biasa yang menginginkan pengalaman komputasi terbaik, laptop ini siap memenuhi—bahkan melampaui—ekspektasi Anda. (Icha)