spot_img
Latest Phone

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

Apple Intelligence Tambah Fitur Baru, Tapi Siri Masih Belum Cerdas

Telko.id - Dalam konferensi Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025,...

iOS 26 Resmi Dirilis: Desain Liquid Glass dan Fitur AI Terbaru

Telko.id - Apple baru saja meluncurkan iOS 26, yang...
Beranda blog Halaman 1097

Review Huawei P30 Pro: Kamera Terbaik Tanpa “Tipu-tipu”

Telko.id – Kamera merupakan salah satu unggulan utama dari jajaran seri Huawei P, termasuk seri terbarunya yaitu Huawei P30 Pro. Sektor kamera ini ditingkatkan secara signifikan oleh Huawei pada smartphone terbarunya yang diperkenalkan di Paris, Perancis beberapa waktu lalu.

Sektor kamera memang menjadi perhatian utama pabrikan asal China ini sejak menghadirkan seri P9 beberapa tahun lalu.

Saat itu, Huawei menggandeng merek kamera kenamaan asal Jerman, Leica untuk bersama-sama mengembangkan sektor kamera demi mendapatkan hasil “smartphone photography” terbaik.

Apabila dibandingkan dengan seri sebelumnya, Huawei P20 Pro, Huawei P30 Pro punya beragam keunggulan dan fitur baru hasil kombinasi teknologi antara Leica dengan Huawei.

{Baca juga: Hands-on Huawei P30 Pro: Berbeda Berkat Empat Kamera Leica}

Nah, karena kamera menjadi satu bagian penting pada P30 Pro, sekaligus menjadi andalan utamanya, makanya tim Telko.id akan mengulas soal kamera smartphone itu dalam review Huawei P30 Pro berikut ini. Dalam review Huawei P30 Pro ini, kami lebih mengulas secara mendalam pada sektor kameranya. Yuk simak!

Leica Quad Camera System

Total, Huawei P30 Pro memiliki lima kamera. Satu kamera di depan beresolusi 32MP yang disematkan pada poni atau notch berdesain dewdrop di bagian atas, dan empat kamera di belakang yang disebut sebagai “Leica Quad Camera System”.

Sensor 40MP aperture f/1.6 dengan lensa wide-angle sebagai lensa utamanya. Kamera ini didukung oleh teknologi Huawei SuperSpectrum Sensor dan juga Optical Image Stabilization (OIS).

Sebagai lensa ultra-wide, digunakan sensor 20MP aperture f/2.2. Kemudian sensor 8MP lensa telephoto dengan teknologi SuperZoom Lens yang mampu mendukung optical-zoom 5x, hybrid-zoom 10x, dan digital-zoom 50x. Terakhir, ada lensa ToF atau Time of Flight untuk keperluan foto bokeh.

Ada beberapa fitur yang disematkan Huawei pada kamera utama smartphone-nya, seperti Night Mode, Extreme Zoom, hingga Dual Video Recording. Untuk fitur terakhir ini, memungkinkan pengguna untuk menggunakan dua lensa secara terpisah saat merekam video.

{Baca juga: Klaim “Terbaik”, Kamera Huawei P30 Pro Gak Punya 2 Fitur Ini}

Jadi nantinya, akan muncul tampilan ganda pada layar, close-up dan wide-angle. Namun hingga kini, fitur tersebut masih belum ada pada P30 Pro yang kami gunakan. Katanya sih, Huawei akan menghadirkannya via update OTA. 

http://telset.id/

Secara default atau saat kami menggunakan kamera untuk memotret, kamera Huawei P30 Pro menangkap gambar dengan resolusi 10MP, bukan 40MP. Lho, bukannya 40MP? Tenang, karena pengguna bisa mengaktifkan mode 40MP kok, tapi konsekuensinya, fitur SuperZoom Lens tidak bisa digunakan.

Meski demikian, sebenarnya pengaturan default pada kamera smartphone ini mampu memberikan foto berkualitas bagus dengan detail yang baik nan tajam. Sebab, saat pengambilan gambar terjadi, sistem akan memampatkan foto 40MP menjadi 10MP.

Kamera ini juga dibantu oleh adanya teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) bernama Master AI. Ketika teknologi ini diaktifkan, kamera akan otomatis memberikan pengaturan yang paling cocok untuk skenario foto yang diambil.

{Baca juga: Klaim “Terbaik”, Huawei Bandingkan P30 Pro dengan iPhone Xs, Galaxy 10+ dan Kamera DSLR}

Misalnya, memotret bunga anggrek. Maka kamera P30 Pro akan memberikan pengaturan “Flowers” yang akan meningkatkan warna bunga dan detailnya. Lalu saat memotret landscape dengan adanya awan biru, otomatis kamera menggunakan pengaturan “Clouds” atau “Blue Sky” yang meningkatkan warna dari langit menjadi lebih biru dan awan menjadi lebih putih.

Tapi, ada perbedaan sentuhan pada Master AI saat menggunakan pengaturan 10MP dan 40MP. Di 10MP, Master AI seperti totalitas meningkatkan kualitas pada foto. Namun di 40MP, Master AI seperti memberikan sentuhan yang “biasa saja”. Berikut beberapa hasil fotonya:

Ada teknologi bernama Huawei SuperSpectrum Sensor di lensa utama P30 Pro. Kayak bagaimana sih? Okay, akan kami jelaskan ya..

Huawei SuperSpectrum Sensor merupakan teknologi sensor baru dengan konfigurasi RYYB, bukan lagi RGGB seperti sensor kamera di smartphone kebanyakan. Intinya, sensor ini menggantikan piksel hijau dengan piksel kuning yang diklaim mampu meningkatkan ISO maksimum menjadi 409.600.

Itu artinya, teknologi ini mampu meningkatkan masukan cahaya yang signifikan, yang berdampak pada mudahnya pengguna untuk mengambil foto malam atau foto dengan minim cahaya yang bagus saat menggunakan Night Mode atau mode otomatis. Berikut hasil fotonya:

Kombinasi AI dengan lensa ultra-wide 20MP di Huawei P30 Pro juga menjadi salah satu kombinasi yang patut untuk diapresiasi. Tapi sebelumnya, mode ultra-wide hanya dapat diaktifkan apabila pengaturan kamera berada di 10MP, bukan 40MP.

Foto menggunakan lensa ultra-wide memang mampu menghasilkan foto dengan jangkauan luas yang biasanya cocok untuk memotret landscape, gedung-gedung, dan lainnya. Foto juga mampu ditangkap dengan kualitas yang baik, serta detail dan warna yang tajam. Berikut hasil fotonya:

Sekarang membahas soal SuperZoom Lens. Teknologi ini memanfaatkan desain kamera periskop yang memungkinkan kamera untuk mendukung pembesaran gambar jauh lebih baik, daripada smartphone lain dengan teknologi zooming “yang biasa”.

Dengan desain tersebut, cahaya akan dibengkokkan pada sudut 90 derajat melalui kaca prisma. Apa manfaatnya? Agar masih tersedia cukup ruang, sekaligus tidak mengganggu desain body smartphone ketika kamera melakukan zoom mendalam. Selain itu gambar yang dihasilkan diklaim semakin jelas dan detail.

{Baca juga: Diluncurkan, Huawei P30 Pro Jagokan “Leica Quad Camera System”}

Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, teknologi SuperZoom Lens yang mampu mendukung optical-zoom 5x, hybrid-zoom 10x, dan digital-zoom 50x. Bagaimana kualitasnya? Jujur, kami menyukai foto saat memanfaatkan SuperZoom Lens.

Alasannya satu, foto tetap berkualitas baik meski sudah diperbesar sampai 10x. Ya, cuma 10x saja, karena lewat dari perbesaran tersebut, kamera menggunakan teknik digital-zoom yang kualitasnya jauh di bawah optical maupun hybrid-zoom. Berikut beberapa hasil fotonya:

Jangan lupakan lensa ToF di Huawei P30 Pro, karena lensa tersebut juga jago dalam urusan foto portrait atau bokeh. Dikombinasikan dengan AI, kamera mampu mengelompokkan mana objek utama dan bagiannya yang harus ditonjolkan, dan mana background foto yang wajib untuk di-blur.

Seperti gambar di bawah ini, rambut pada objek utama tetap aman dari blur. Sebab biasanya, ada beberapa kesalahan yang dibuat oleh kamera smartphone saat mengambil foto portrait, yakni mem-blur-kan bagian dari objek utama, seperti rambut. Berikut beberapa hasil fotonya:

Kamera Selfie 32MP

http://telset.id/

Memang sih Huawei tidak mengklaim P30 Pro sebagai smartphone selfie. Akan tetapi, brand ini tetap memberikan kamera dengan sensor 32MP aperture f/2.0 untuk memberikan kepuasan maksimal kepada pengguna yang “gila selfie”.

Kamera ini punya fitur standar yang biasanya mudah ditemukan di berbagai smartphone yang menjagokan fitur selfie, seperti HDR, mode Beautify, sampai pengaturan efek bokeh ala-ala foto studio.

Dari beberapa fitur tadi, yang memegang peranan penting di kamera depan P30 Pro adalah fitur HDR. Fitur ini mampu memberikan hasil foto berkualitas dan punya warna serta detail yang tajam pada objek utama hingga background foto.

Misalnya saat mengambil foto selfie di lingkungan dengan kondisi cahaya yang terik. Biasanya, cahaya yang terik membuat foto menjadi over-brightness yang membuat objek utama apalagi background terlalu “bercahaya”.

Tapi di smartphone ini, masalah tersebut tidak kami temui, karena detail dan warna pada foto terlihat tajam dan bagus. Berikut beberapa hasil fotonya:

Spesifikasi

http://telset.id/

Di samping kualitas kameranya yang baik, Huawei P30 Pro ditanamkan spesifikasi yang powerful. Smartphone ini mengusung layar berukuran 6,47 inci berjenis OLED yang melengkung di sisi kiri dan kanannya, dan memiliki teknologi sensor sidik jari di dalamnya.

Resolusi layarnya mencapai maksimal Full HD+ (1080 x 2340 piksel) dengan aspek rasio 19,5 : 9. Layar ini  telah mendukung teknologi HDR 10 yang mampu menampilkan konten dengan warna yang tajam. Mirip Huawei Mate 20, smartphone itu juga punya poni berukuran kecil di bagian atasnya sebagai tempat bagi kamera depan.

Huawei P30 Pro masih menggunakan prosesor yang sama pada seri Mate 20 yang dirilis tahun lalu, yaitu prosesor octa-core (2×2.6 GHz Cortex-A76 & 2×1.92 GHz Cortex-A76 & 4×1.8 GHz Cortex-A55) HiSilicon Kirin 980.

{Baca juga: Review Huawei Mate 20: Jagoan Baru dengan Teknologi Lengkap}

Meski demikian, konfigurasi RAM, ROM, hingga baterai yang ada padanya berbeda. P30 Pro memiliki RAM 8GB, ROM 256GB, dan baterai berkapasitas 4,200 mAh yang mendukung fast charging 40W, fast wireless charging 15W, dan reverse wireless charging.

http://telset.id/

Berdasarkan pengujian menggunakan AnTuTu Benchmark versi 7, P30 Pro memperoleh skor 274.313 poin dengan mode normal. Nah untuk “mode tidak normal” alias Performance Mode, P30 Pro “menggila” dengan skor 317.378 poin.

Sementara untuk baterai, Huawei P30 Pro termasuk smartphone yang punya daya tahan yang bagus. Saat menggunakannya sebagai daily driver, smartphone mampu bertahan hingga 1 hari penuh tanpa diisi baterainya, dan itupun masih tersisa baterai sebesar 9% yang diperkirakan masih mampu menopang smartphone selama 3 jam lebih.

Soal pengisian dayanya pun, Huawei P30 Pro terhitung ngebut. Lewat teknologi SuperCharge 40W, baterai dapat terisi dari 11% ke 100% dalam waktu 54 menit!

http://telset.id/

Kesimpulan

http://telset.id/

Kamera Huawei P30 Pro menjadi salah satu yang terbaik saat ini. Menurut kami, kameranya dapat membuat pengguna yang “awam” fotografi sekalipun bisa menghasilkan foto yang berkualitas di kondisi apapun. Entah itu kondisi pencahayaan yang baik, sampai gelap.

{Baca juga: Performanya “Loyo”, Xiaomi Ejek “Softcase” Huawei P30 Pro}

Berkat kerja sama dengan Leica, Huawei sebenarnya menciptakan sebuah kamera yang disisipkan teknologi smartphone di dalamnya, bukan sebuah smartphone dengan kamera.

Setelah mencoba langsung kualitas kamera P30 Pro, jujur saja kami masih cukup heran dan tak habis pikir, kenapa Huawei mau mempermalukan diri dengan aksi “tipu-tipunya” dengan memanipulasi foto dari DSLR di iklan teaser smartphone P30 Pro beberapa waktu lalu. Semoga hal bodoh itu tak akan diulang kembali.

Meski dibekali fitur mumpuni, namun faktor harga yang tergolong mahal bisa jadi kesulitan tersendiri bagi Huawei untuk menjual P30 Pro di Indonesia. Harga Huawei P30 Pro mencapai €999 atau setara Rp 15,9 jutaan untuk varian 8GB/128GB, €1.099 atau Rp 17,5 jutaan untuk model 8GB/256GB, dan €1.249 atau Rp 19,9 jutaan untuk versi 8GB/512GB.

Well, apakah kali ini Huawei bisa berbicara banyak di pasar Indonesia dengan bermodalkan P30 Pro? Mungkin bisa jadi orang akan tergiur dengan fitur-fiturnya yang gahar, terutama kameranya. Tapi untuk mengatakan Huawei akan sukses di Indonesia, sepertinya masih sangat berat.

Selain terlampau mahal, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi Huawei untuk bisa “mencuri hati” konsumen Indonesia.  (FHP/HBS)

Fitur Autopilot Tesla Ternyata Gampang Ditipu, Ini Buktinya

Telko.id, Jakarta – Satu keunggulan mobil listrik Tesla adalah keberadaan fitur Autopilot. Fitur canggih tersebut memungkinkan mobil melaju secara otomatis tanpa bantuan sopir manusia. Kinerja fitur nyaris sempurna.

Saat mobil digunakan di jalan tidak rata, sensor akan otomatis menjaga kendali. Dengan demikian, mobil tetap berjalan sesuai jalur secara otomatis. Namun, teknisi Telsa sepertinya perlu memperbaiki fitur andalan itu.

Menurut peneliti dari Tencent Keen Security Lab, sistem Autopilot di Tesla mudah ditipu. Mereka menipu sistem itu dengan menaruh stiker di tanah. Gara-gara ada stiker di jalan, mobil pun melenceng dari jalur.

Laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Rabu (3/4/2019), peneliti dari Tencent Keen Security Lab juga menambahkan suara di penanda jalan. Sistem Autopilot di mobil Tesla pun beranggapan tidak ada jalur di jalan.

Para peneliti juga menambahkan stiker sehingga mobil terkecoh dan melaju di jalur yang berlawanan. Secara teori, jalur palsu bisa diciptakan supaya mobil melaju ke arah dan tujuan yang diinginkan oknum jahat.

Melihat ada ketidakberesan, para peneliti langsung melaporkannya kepada Tesla.Tesla langsung merespons dengan memperbaiki kelemahan sistem Autopilot. Meski demikian, publik menilai sistem otonom belum sempurna.

Belum lama ini, Richard Zhu dan Amat Cam berhak membawa pulang mobil Tesla Model 3. Dua hacker tersebut menjuarai kompetisi Pwn2Own setelah berhasil menunjukkan lubang keamanan atau bug Tesla Model 3.

Menurut laporan TechRadar, dikutip Telko.id, Senin (25/3/2019), selain membawa pulang mobil listrik buatan perusahaan Elon Musk, Richard Zhu dan Amat Cam menerima pula uang tunai senilai USD 375 ribu atau sekira Rp 5,3 miliar.

Pwn2Own adalah kompetisi tahunan terkait peretasan yang diadakan oleh Zero Day Initiative (ZDI) milik Trend Micro. Sejak mengadakan Pwn2Own pada 12 tahun lalu, ZDI telah memberikan hadiah senilai total USD 4 juta atau Rp 57 miliar.

Richard Zhu dan Amat Cam selama ini dikenal sebagai tim Fluoroacetate. Mereka berhasil mendemonstrasikan penelitian di browser internet Tesla Model 3. Hal itu dilakukan hanya beberapa menit setelah mereka memasuki mobil tersebut.

Informasi menyebut, mereka menggunakan bug JIT untuk menampilkan pesan yang diinginkan. Bug JIT atau just-in-time bisa digunakan untuk mengacuhkan memori pengacakan data yang biasanya untuk melindungi informasi rahasia.

Tesla pun berjanji akan merilis pembaruan guna menutup celah keamanan itu sebelum dimanfaatkan oleh para peretas. Tesla berterima kasih kepada peneliti yang telah menemukan celah keamanan di mobil listrik Model 3.

Ultah ke-15, Google ‘Kasih Kado’ Dua Fitur Baru Gmail 

Telko.id, Jakarta – Gmail merayakan ulang tahunnya yang ke-15 pada 1 April 2019 kemarin. Bersamaan dengan itu, Google memperkenalkan dua fitur baru.

Salah satunya adalah kemampuan untuk mengatur waktu pengiriman email. Melalui fitur baru ini, pengguna bisa menentukan waktu penerima email untuk menerima surat.

Selain itu, Google juga memperkenalkan fitur Smart Compose untuk aplikasi mobile mereka. Smart Compose akan menampilkan saran kata secara real-time ketika pengguna mengetik surat.

Menurut laporan Engadget, untuk bisa mengatur waktu pengiriman email, pengguna cukup mengakses menu drop-down pada tombol Send.

{Baca juga: Gmail Punya Fitur Mengatur Waktu Pengiriman Email}

“Kami ingin membantu Anda untuk mengerti pentingnya kesehatan digital bagi seseorang, jadi, kami menambahkan fitur baru untuk Gmail yang memungkinkan Anda untuk memilih waktu email dikirim,” kata Google dalam pernyataan resmi.

Smart Compose, yang pernah diluncurkan pada Mei 2018, kini juga tersedia untuk aplikasi Gmail, walau saat ini, fitur tersebut hanya tersedia untuk pengguna Android.

Smart Compose akan menawarkan kata atau menyelesaikan kalimat ketika Anda tengah mengetik email. Kata yang disarankan didasarkan pada kebiasaan Anda mengetik email.

{Baca juga: Fitur Muting Hadir di YouTube dan Gmail, Apa Itu?}

Misalnya, Google mungkin akan menyarankan kata “Hei” sebagai pembuka jika itu memang gaya yang Anda gunakan. Google juga mungkin akan langsung menyarankan subjek email. Selain bahasa Inggris, Smart Compose juga tersedia untuk bahasa Spanyol, Prancis, Italia, dan Portugis. [BA/HBS]

Sumber: Engadget

Lagi Bikin Chip Sendiri, Apple Malah Kehilangan Ahli Prosesor 

0

Telko.id, Jakarta – Gerard Williams III, Senior Director Platform Architecture Apple mendadak mundur. Hengkangnya Gerard menjadi pukukan bagi Apple, karena mereka kehilangan teknisi prosesor andalannya saat sedang sibuk mengembangkan prosesor sendiri.

Menurut laporan MacRumors, Gerard meninggalkan Apple setelah bekerja untuk selama sembilan tahun. Selama itu, ia memang tidak dikenal oleh banyak orang di luar Apple.

Gerard memimpin pengembangan semua prosesor buatan Apple, mulai dari A7, prosesor 64-bit pertama untuk perangkat mobile, sampai A12X, chip yang digunakan pada iPad Pro terbaru.

Apple mengatakan, chip terbarunya ini membuat iPad menjadi lebih cepat dari 92 persen komputer di dunia.

{Baca juga: iPhone 2019 Punya Mode Underwater, Buat Apa?}

Beberapa tahun belakangan, tugas Gerard bertambah. Ia tidak hanya memimpin tim desain chip Apple, tapi juga bertanggung jawab atas peletakan dari berbagai elemen di sebuah system-on-chip atau SoC.

Kebanyakan desainer chip berusaha memasukkan semakin banyak fitur ke sebuah SoC. Mereka mencoba memasukkan CPU, yang merupakan “otak” perangkat, dan GPU untuk grafik, serta memori ke dalam satu chip. Tujuannya memperkecil ukuran chip dan membuat baterai ponsel bisa bertahan lebih lama.

Keputusan Gerard untuk pergi muncul di saat Apple berusaha untuk bisa membuat berbagai komponen ponsel sendiri. Apple sibuk merekrut pegawai baru, termasuk teknisi prosesor.

Apple telah mendesain chip mereka sendiri sejak awal kemunculan iPhone. Pada 2010, Apple memperkenalkan chip merek Apple pertama, A4, yang digunakan pada iPad.

Sejak saat itu, Apple selalu meluncurkan prosesor baru untuk perangkat mobile mereka. Apple bahkan diperkirakan akan dapat membuat chip sendiri untuk Mac mereka tahun depan.

Strategi Apple ini jauh berbeda dari kebanyakan perusahaan smartphone yang menggantungkan diri pada Qualcomm untuk menyuplai prosesor mobile.

{Baca Juga : Tak Cuma Face ID, iPad Terbaru Juga Punya Animoji}

Kepergian Gerard adalah kerugian untuk Apple. Kemungkinan, apa yang ia lakukan saat ini masih akan terlihat pada prosesor Apple di masa depan.

Ia merupakan pencipta dari 60 paten Apple. Sebagian dari paten itu berkaitan dengan manajemen daya, kompresi memori, dan teknologi prosesor multicore. [BA/HBS]

Sumber: Macrumors

Jualan “CD Bekas” via Online, Mahasiswi Ini Raup Rp 559 juta

Telko.id, Jakarta – Bisnis online memang sangat menjanjikan penghasilan yang menggiurkan. Seorang mahasiswi di Amerika Serikat menghasilkan uang £ 1.300 atau Rp 24 juta dalam sebulan, dari hasil jualan “CD bekas” alias pakaian dalamnya yang pernah ia pakai secara online.

Mahasiswi ini membeli pakaian dalam jumlah besar, kemudian menjualnya seharga £ 90 sepasang atau Rp 1,6 juta. Namun, harga pakaian dalamnya semakin mahal tergantung berapa lama dia mengenakannya.

Pembeli juga dapat membuat permintaan khusus kepadanya. Pembeli dapat membayar dengan harga lebih untuk bisa mendapatkan foto selfie ketika ia mengenakan pakaian dalam.

Mahasiswi Universitas New York ini, menjual pakaian dalamnya menggunakan Craigslist. Kepada Glamour, dia mengatakan, awal mula ia masuk ke bidang tersebut ketika dia bekerja sebagai gadis webcam.

{Baca juga: Foto Kemasan Makanan di Thailand Viral di Facebook}

Para penontonnya, biasanya menawar pakaian dalam yang ia kenakan selama pertunjukan dan ia akan melampirkannya di postingan.

“Sejujurnya, menjual pakaian dalam, telah membuat saya merasa benar-benar diberdayakan, karena saya mengendalikan tubuh saya,” katanya.

Ia mengaku tidak pernah merasa dalam bahaya atau tereksploitasi. Sebaliknya, justru ia merasa senang karena bisa membantu orang lain.

“Rasanya sangat luar biasa dapat memberikan jalan keluar yang sehat bagi orang-orang dengan jimat ini,” katanya.

Terkadang dia menawarkan layanan ekstra kepada pelanggan. Pernah pada suatu ketika, ia menghasilkan £ 380 atau sekitar Rp 7,1 juta, dengan membiarkan seorang pria mencium ketiaknya.

“Setelah salah satu klien pakaian dalam saya membuka tentang fetish ketiak saya, saya menghasilkan tambahan $ 500 dolar dengan membiarkannya mencium bau ketiak saya. Kami bertemu dan saya berpakaian lengkap, dan saya membiarkannya mencium baunya selama 15 menit,” imbuhnya.

Selain kuliah dan menjual pakaian dalamnya, sehari-hari mahsiswa ini mengisi waktunya dengan bekerja paro waktu sebagai pramusaji.

{Baca juga: Asli, 10 Foto Ini Tunjukkan Belanja Online tak Selalu Berakhir Bahagia}

Dalam setahun ia bisa menghasilkan £ 30.000 atau sekitar Rp 559 juta. Uang tersebut ia gunakan untuk biaya kuliahnya, dan sebagian ia gunakna untuk berjalan-jalan dengan anjing kesayangannya. [BA/HBS]

Sumber: Mirror.co.uk

 

Cuaca Panas, YouTuber Ini Panggang Daging di dalam Mobil

Telko.id, Jakarta – Seorang Youtuber asal Malaysia melakukan eksperimen menarik. Ia memasak telur hingga daging di bawah terik matahari. Maklum, beberapa minggu lalu, suhu di Negeri Jiran itu mencapai 40 derajat Celcius.

Seperti dilaporkan Goody Feed, Mel Vinegar, nama YouTuber tersebut, memanfaatkan cuaca panas dengan bersauna di dalam mobil. Bahkan, saat ia bersauna, suhu di dalam mobil cukup ekstrem, hampir 50 derajat Celcius.

Dikutip Telko.id, Selasa (2/4/2019), ia mengunggah video berjudul “How Hot is It in Malaysia? Let’s Find Out?”. Dalam video itu, terdapat tiga eksperimen yang dilakukan oleh Vinegar. Semuanya berhubungan dengan makanan.

{Baca juga: YouTuber Vegan Ini Dihujat Gara-gara Makan Ikan}

Pertama, ia bereksperimen dengan sosis. Ia meletakkan sebuah wadah aluminium di bawah sinar matahari. Beberapa waktu berselang, ia meletakkan sosis di atasnya. Tahu apa yang terjadi dengan eksperimen yang dilakukanny?

Saking panasnya wadah alumunium, percikan air di dalam sosis usai diambil dari lemari es menimbulkan suara desis. Tak puas, ia lantas meletakkan sebuah wajan datar di bawah sinar matahari selama satu jam.

Ia kemudian memecahkan sebutir telur mentah di atasnya. Tak butuh waktu lama, telur mentah berwarna bening berubah menjadi putih. “Benar-benar panas, teman,” ucap pemilik Vinegar sambil menunjukkan wajan tersebut.

Percobaan terakhir, ia memperlihatkan potongan daging. Ia lalu mengeluarkan lagi wadah aluminium untuk meletakkan daging itu. Lebih dari empat jam ditinggalkan di dalam mobil, daging ternyata matang secara sempurna.

{Baca juga: Logan Paul ke Antartika Bareng Kaum Bumi Datar, Mau Ngapain?}

Dalam video itu, Vinegar membuktikan teori Heat Kills. Menurutnya, jika suhu luar mencapai 40 derajat Celcius, suhu di dalam mobil bakal mencapai meksimum 65 derajat Celcius. Suhu itu dinilai cukup panas untuk memasak daging.

Sumber: Goodyfeed

Diperkosa Driver, Wanita Ini Gugat Uber ke Pengadilan

Telko.id, Jakarta – Jane Doe, seorang warga Washington, Amerika Serikat, menggugat Uber atas tuduhan pelanggaran regulasi perlindungan konsumen. Gara-garanya, ia diperkosa oleh seorang driver layanan transportasi online tersebut.

Dalam dokumen pengadilan, ia menyebut bahwa Uber mengklaim sebagai moda transportasi yang aman untuk wanita, terutama yang tengah mabuk. Padahal, menurutnya, Uber justru menempatkan wanita dalam bahaya.

Laporan The Verge, seperti dikutip Telko.id, Selasa (2/4/2019), Jane Doe mengaku diperkosa oleh pengendara Uber bernama Raul E Rodriguez Vasquez pada 1 April 2018 lalu. Ia lantas melapor kepada lembaga sosial.

{Baca juga: Penumpang Mabuk dapat Layanan Khusus dari Uber}

Setelah melalui pertimbangan matang, kasus dilaporkan ke kepolisian. Dari DNA yang ada, Vasquez memang terbukti sebagai pelaku. Di depan pengadilan, Vasquez mengaku bersalah. Sekarang ia sudah di balik jeruji besi.

Kejadian tersebut hanyalah satu dari banyak kasus pemerkosaan atau pelecehan seksual yang dilakukan oleh pengendara Uber. Tahun lalu, 103 pengendara Uber dituduh memperkosa atau melakukan pelecehan seksual.

Setidaknya, 31 sopir Uber telah dinyatakan bersalah karena nerbagai tuduhan. Pada Juni 2017, wanita asal Kansas City juga menuntut Uber usai diperkosa oleh seorang sopir. Ia menyebut Uber mengacuhkan sejarah kriminal sang sopir.

{Baca juga: Terbukti Rasis, Eksekutif Senior Uber Akhirnya Mundur}

Dalam kasus Jane Doe, Uber wajib membayar USD 10 juta atau sekitar Rp 142,5 miliar sebagai bentuk kompensasi dari luka fisik dan emosional. Uber mengklaim Vasquez, si pelaku, sebagai mitra mandiri, bukan karyawan resmi. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Facebook Punya Fitur Baru “Why am I seeing this post?”

Telko.id, JakartaFacebook mengumumkan fitur baru bernama Why am I seeing this post?. Fitur tersebut memungkinkan pengguna melihat informasi, kenapa unggahan tertentu muncul di News Feed Facebook.

Fitur itu merupakan perluasan dari opsi yang sudah disedikan Facebook untuk iklan. Dengan melihat kenapa sebuah unggahan muncul, pengguna punya kontrol atas seberapa sering melihatnya pada masa depan.

Dilansir The Verge, Selasa (2/4/2019), fitur Why am I seeing this post? bisa diakses menggunakan menu Drop-Down di kanan atas Post. Setelah dibuka, ada Facebook Logic terkait alasan melihat postingan tertentu.

{Baca juga: Facebook akan Punya Fitur Baru ‘Clear History’}

Dikutip Telko.id, Facebook Logic yang ditampilkan bisa berupa berapa kali pengguna melakukan interaksi dengan penulis unggahan, jenis postingan yang cenderung berinteraksi, dan keseluruhan popularitas unggahan.

Selain menunjukkan mengapa News Feed menunjukkan postingan tertentu, fitur baru Facebook juga menawarkan pengguna shortcut ke tool yang mengatur apakah pengguna melihat postingan serupa pada masa mendatang.

Tak cukup, Facebook juga memperbarui fitur Why am I seeing this ad yang sudah ada sebagai bagian dari perubahan. Facebook memberi pengguna informasi dasar mengenai bagaimana cara penargetan iklan.

{Baca juga: Facebook Bisa Lacak Pengancam Mark Zuckerberg}

Pangguna akan melihat detail tambahan seperti apakah pengiklan telah mengunggah alamat email. Perubahan di facebook akan dimulai pada minggu ini dan diharapkan tersedia untuk semua pengguna mulai Mei 2019. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Apple Akhirnya Tumbang dari Saudi Aramco

Telko.id, JakartaSaudi Aramco, akhirnya berhasil menggusur Apple sebagai perusahaan paling tajir di dunia. Manufaktur di bidang minyak itu berhasil meraup keuntungan paling besar sepanjang 2018, yakni mencapai USD  111 miliar atau setara Rp 1.554 triliun.

Dengan catatan itu, menurut CNBC, selama ini, Apple bertengger sebagai perusahaan berpenghasilan terbesar di dunia dengan raihan pendapatan sebesar USD 59,53 miliar atau sekira Rp 833,42 triliun.

Tak cuma Apple, Saudi Aramco bahkan mengungguli pendapatan gabungan lima perusahaan lain, seperti JP Morgan Chase, Google-Parent Alphabet, Facebook, dan Exxon Mobile. Menurut FactSet, lima perusahaan tersebut menghasilkan USD 106 miliar pada 2018.

Seperti dikutip Telko.id, Selasa (2/4/2019), meski berpenghasilan besar mengalahkan Apple, Saudi Aramco ternyata tidak mendapat peringkat investasi tinggi dari Moody’s. Sebab, ada dugaan keterlibatan Saudi Aramco yang sangat besar atas ekonomi negara.

{Baca juga: Apple Perusahaan Paling Dikagumi dan Berharga Sejagat}

Menurut laporan yang diterbitkan Moody’s, sebagian besar pendapatan Saudi Aramco digunakan oleh pemerintah setempat untuk membiayai pengeluaran negara yang terus meningkat. Hal tersebut bisa mengakibatkan kemunduran bagi Saudi Aramco.

Moody’s menerbitkan peringkat A1 terhadap Saudi Aramco. Padahal, perusahaan-perusahaan seperti Chevron dan Exxon Mobile mendapat peringkat Aa2 dan Aaa. Dengan kata lain, peringkat Chevron dan Exxon Mobile lebih tinggi daripada peringkat Aramco.

{Baca juga: Wow! Nilai Apple Hampir Capai 1 Triliun Dollar AS}

Apple sempat menjadi perusahaan dengan raihan pendapatan terbesar di dunia. Bahkan, pemasukan Apple terus meningkat. Namun, laporan keuangan kuartal-I 2019, pemasukan Apple menyusut lima persen gara-gara penjualan iPhone yang melesu.

https://www.cnbc.com/2019/04/01/saudi-aramco-made-111-billion-in-2018-topping-apple-as-the-worlds-most-profitable-company-by-far.html

Mantap! Wilayah 3T Bisa Internetan via Satelit Nusantara Satu

Telko.id – Satelit Nusantara Satu adalah satelit broadband pertama Indonesia. Di buat oleh oleh Space System Loral (SSL), Amerika Serikat dan pada Februari 2019 sudah sukses diluncurkan menggunakan roket peluncur Falcon-9 dari perusahaan Space-X. Kini, satelit Nusantara Satu sudah berada di orbitnya yakni di atas Papua dan siap melayani kebutuhan internet masyarakat Indonesia terutama daerag 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Satelit Nusantara Satu (PSN VI) yang merupakan milik Pasifik Satelit Nusantara (PSN) adalah satelit komunikasi geo stasioner (GEO) Indonesia yang dimiliki oleh Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Satelit ini ditempatkan pada posisi di atas equator pada 146 BT dan bergerak bersamaan dengan rotasi bumi.

Satelit Nusantara Satu merupakan Satelit Broadband pertama Indonesia yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan kapasitas bandwidth yang lebih besar untuk memberikan layanan akses broadband ke seluruh wilayah Indonesia.

Satelit yang nilai sekitar US$ 230 juta ini memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps, dengan area cakupan (coverage) hingga ke seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Adi Rahman Adiwoso, Direktur Utama Pasifik SN, kondisi terakhir Satelit Nusantara Satu dinyatakan dalam performa terbaiknya karena seluruh spesifikasi teknis terpenuhi sesuai dengan rancangan dan harapan.

“Satelit Nusantara Satu telah mengemban tugasnya dengan baik hingga saat ini dan siap beroperasi agar dapat memberikan akses internet yang merata kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Adi dalam acara Syukuran Peluncuran Nusantara di Jakarta, Senin (1/4/2019).

Satelit ini memiliki kapasitas 15Gbps, tiga kali lebih besar dibandingkan satelit konvensional yang saat ini ada. Dan harapannya dapat melayani kebutuhan internet di 25.000 desa yang tidak memiliki koneksi komunikasi internet yang memadai.

Terkait rangkaian IOT yang dijalani Satelit Nusantara, satelit asal Indonesia ini sudah memulainya sejak 8 Maret dan dijalankan melalui Payload/Transponder IOT di Cikarang, Jawa Barat.

Selain itu, Nusantara Satu juga sudah melewati Bus IOT di Mission Control Center (MCC) Palo Alto dari SSL. Sedangkan untuk Satellite Control Facility (SCF) terkonsentrasi di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

Pengendalian satelit, kata Adi, sejak meluncur hingga sampai ke orbit, Nusantara Satu masih dikendalikan oleh MCC Palo Alto milik SSL, namun tetap di bawah pengawasan SCF Jatiluhur.

Namun setelah serangkaian tes pada satelit berjalan lancar dan proses administrasi diselesaikan, SSL pun akan menyerahkan kepada PSN selambat-lambatnya pada 1 April ini.

“Semua yang di bawah kendali kami seperti pusat monitor jaringan di Cikarang dan SCF Jatiluhur sudah siap beroperasi sejak 2 November tahun lalu. Kami bersyukur peluncuran satelit hingga mencapai orbitnya dan pelaksanaan seluruh proses mulai dari persiapan, peluncuran, perjalanan menuju orbit hingga serangkaian pengujian teknis telah dilakukan dengan baik,” pungkas Adi.

Uniknya, sebelum diorbitkan pun, Satelit Nusantara Satu ini, 70% kapasitas nya sudah ada yang menyewa. Ya, yang sewa pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

Langkah ini diambil karena pemerintah memang ingin menghubungkan semua wilayah Indonesia dengan internet. Dan, untuk itulah, layanan yang bisa digunakan selain dengan Palapa Ring adalah melalui satelit.

Rencananya, Satelit Nusantara Satu ini akan disewa selama lima tahun, sambil menunggu rencana BAKTI yang pada 2022 akan meluncurkan satelit Multifungsi dengan teknologi high-throughput satellite (HTS) atau satelit dengan karakteristik internet berkecepatan tinggi.

“Pemerintah (BAKTI) bikin tender namanya list capacity, dan kami salah satu pemenangnya dari lima provider satelit yang ada. Saat ini sedang dalam proses finalisasi kontrak,” ungkap Adiwoso beberapa waktu lalu di Jakarta.

“Selain BAKTI, ada beberapa UMKM, pengusaha internet cafe, operator telekomunikasi, dan beberapa perusahaan yang bakal menggunakan layanan Satelit Nusantara Satu,” terang Adiwoso.

Untuk menggunakan layanan satelit ini, pengguna individu bisa membeli VSAT atau stasiun penerima sinyal seharga USD 500. Nantinya biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 100.000 per 1 GB atau Rp 3.500 per 300 MB.

Satelit Nusantara Satu yang semula disebut Satelit PSN VI ini merupakan satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi HTS dan teknologi Next Generation Electric Propulsion.

Adiwoso menjelaskan, teknologi HTS tersebut akan memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional yang saat ini ada di Indonesia, sementara Electric Propulsionmembuat satelit menjadi cost effective dan efisien karena berat satelitnya menjadi sangat ringan dan tentunya menjadikan biaya investasi lebih terjangkau. (Icha)