spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1093

Duh! Google Ternyata Catat Transaksi Belanja Online Pengguna

Telko.id, Jakarta – Diam-diam, Google ternyata mencatat semua aktivitas belanja online yang tersambung ke akun personal Gmail milik pengguna. Bahkan, Google menyimpan transaksi pengguna sejak 10 tahun lalu.

Seperti dikutip Telko.id dari The Verge, Minggu (19/5/2019), transaksi belanja online secara langsung menggunakan kartu kredit juga tercatat oleh Google. Gmail melihat nomor kartu kredit dan nama yang terhubung dengan email.

Tak cukup sampai di situ, Gmail memonitor pula pengiriman tanda terima belanja serta program penawaran.  Google menyatakan, pelacakan ini hanya dilihat oleh pemilik akun. Pengguna dapat menghapus informasi tersebut.

{Baca juga: Gmail Punya Fitur Mengatur Waktu Pengiriman Email}

“Kami tidak menggunakan informasi dari pesan Gmail untuk mengirimi Anda iklan. Informasi itu bisa dihapus dari laman Purchase  di laman myaccount.google.com. Cukup klik transaksi dan pilih kolom hapus,” demikian kata Google.

Beberapa waktu lalu, Google juga memperkenalkan fitur baru. Informasi menyebut bahwa fitur tersebut akan memungkinkan pengguna untuk secara otomatis menghapus Riwayat Lokasi dan data Aktivitas Web demi keamanan.

Google bakal menghapusnya dalam periode waktu yang ditentukan. Menurut The Verge, pengguna bisa menghapus data secara otomatis setelah tiga bulan atau 18 bulan. Selanjutnya, penghapusan riwayat akan berjalan secara rutin.

{Baca juga: Fitur Muting Hadir di YouTube dan Gmail, Apa Itu?}

Praktik pelacakan lokasi di Google sempat menimbulkan masalah pada tahun lalu. Kala itu, Google dituding masih terus melacak lokasi para pengguna meski pengaturan Riwayat Lokasi telah dimatikan alias dinonaktifkan. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Taksi Terbang Ini Segera Mengudara pada Tahun 2025

Telko.id, Jakarta – Liliumstartup asal Jerman pada Kamis (16/05) lalu melakukan uji coba penerbangan perdana taksi udara tanpa pilot bertenaga jet. Pesawat otonom ini diharapkan dapat beroperasi di berbagai kota di seluruh dunia pada tahun 2025 mendatang.

Taksi udara ini punya lima tempat duduk, jauh lebih baik dari pendahulunya yang hanya punya dua tempat duduk.

Diprediksi, pesawat tersebut bakal bersaing dengan perusahaan lain dengan proyek yang sama, seperti Airbus, Boeing, hingga Uber.

{Baca juga: Taksi Robot Tesla Beroperasi Mulai 2020}

Dilansir dari The Star Online, Sabtu (18/05/2019), pesawat ini lebih fokus pada penerbangan jarak dekat, sehingga Lilium yakin pesawat buatannya dapat bersaing dengan perusahaan besar.

Taksi udara ini diklaim dapat lepas landa secara vertikal seperti helikopter, dan dapat terbang dengan kecepatan maksimum 300 km/jam dengan jangkauan hingga 300 km.

{Baca juga: Canggih! Swedia Mulai Uji Truk Kargo Listrik Otonom}

“Jika penerbangan perdana selalu menjadi momen kebenaran untuk sebuah bisnis penerbangan, jet tersebut tampil persis seperti yang diharapkan dan merespons dengan baik,” kata Leandro Bigarella, kepala uji penerbangan Lilium.

Menurutnya, mereka percaya kalau di masa depan, masyarakat di perkotaan akan membutuhkan transportasi udara perkotaan yang tenang, aman dan ramah terhadap lingkungan. Selain itu, mereka juga mempersiapkan aplikasi bagi konsumen untuk melakukan pemesanan dengan tarif seperti taksi konvensional. (BA/FHP)

Pria Ini Pamer Kecepatan Galaxy S10 5G, Pengguna Jengkel

0

Telko.id, Jakarta – Mengetes kecepatan jaringan 5G, seorang pria bernama George Koroneos berbagi fakta lewat unggahan video di Twitter. Ia mengunggah hasil uji kecepatan internet Samsung Galaxy S10 5G.

Hasilnya, ponsel itu mencapai kecepatan unggah lebih dari 1.000 mbps. Padahal, kecepatan rata-rata internet di Inggris cuma 32 mbps. Melihatnya, orang-orang pun menyatakan kagum dengan kecepatan 5G.

Namun, seperti dikutip Telko.id dari Metro, Minggu (19/5/2019), banyak pula pengguna yang merasa jengkel melihat unggahan Koroneos.  Mereka kesal lantaran belum bisa menikmati kecepatan 5G.

{Baca juga: Galaxy S10 5G Terbakar, Samsung Ogah Ganti Rugi}

Dengan kehadiran jaringan 5G, mengunduh film High Definition hanya butuh waktu 90 detik. Maklum, pusat koneksi jaringan 5G ditempatkan di lingkungan sekitar sehingga sinyal perangkat lebih kuat.

Inggris sendiri tidak lama lagi akan diselimuti jaringan 5G. Hal tersebut terungkap setelah perusahaan telekomunikasi Vodafone bersiap meluncurkan layanan jaringan 5G pada 3 Juli 2019 mendatang.

Vodafone telah mengonfirmasi bahwa layanan seluler teranyar itu akan hadir pada awal Juli 2019. Sementara jaringan 5G roaming di Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris, kemungkinan baru tiba akhir Agustus 2019.

{Baca juga: Selamat! Samsung Galaxy S10 5G jadi Smartphone Kamera Terbaik}

Sebagai tahap awal, jaringan 5G di Inggris baru tersedia di tujuh kota, termasuk London, Bristol, Birmingham, Cardiff, Glasgow, Manchester, dan Liverpool. Vodafone berjanji memperluasnya ke lebih banyak kota. [SN/HBS]

Sumber: Metro

 

Ceroboh! Influencer Unggah Iklan OnePlus 7 Pro Pakai iPhone

0

Telko.id, Jakarta – Iklan seorang influencer di Twitter menjadi heboh gara-gara ketahuan diunggah menggunakan iPhone. Kenapa heboh? Sebab, iklan tersebut mempromosikan OnePlus 7 Pro dengan tanda pagar #officiallyswitchedtoandroid.

Menurut Phone Arena, iklan itu berasal dari T-Mobile, diunggah di Twitter oleh Kimberly Sandoval. Dalam iklan, ia tengah memperagakan foto selfie menggunakan OnePlus 7 Pro. Konyolnya, metadata di Twitter memuat keterangan “via Twitter for iPhone.”

Seperti dikutip Telko.id, Minggu (19/5/2019), promosi tersebut bertujuan untuk mengampanyekan kamera depan OnePlus 7 Pro. Iklan juga mengajak netizen untuk memilih perangkat bersistem operasi Android. Tapi, Kimberly terbukti ceroboh.

{Baca juga: OnePlus 7 Pro jadi “Daily Driver” Utama Iron Man}

Tahu menjadi polemik dan bahan perundungan, unggahan itu kemudian dihapus. Ia lalu mengunggahnya ulang tanpa keterangan metadata “via Twitter for iPhone” di akun Twitter barunya. Namun, akun baru tersebut dalam posisi dikunci.

Tahun lalu, Gal Gadot alias pemeran Wonder Woman ketahuan menggunakan iPhone saat mencuit di Twitter. Ia mengungkapkan kecintaannya kepada ponsel Huawei Mate 10 Pro. Maklum, sejak awal 2018 ia merupakan brand ambassador Huawei.

Kesalahan aktris berdarah Israel tersebut ditemukan oleh Tech Personality YouTube, Marques Brownlee. Praktis, berita tentang Gal Gadot mempromosikan Huawei Mate 10 Pro langsung menjadi perbincangan. Gal Gadot akhirnya memberi klarifikasi.

{Baca juga: Resmi Diluncurkan, Ini Spek dan Harga OnePlus 7 Pro}

Melalui tim komunikasinya, Gal Gadot mengatakan bahwa Huawei P20 dan Huawei Mate 10 Pro tetap merupakan jalur hidupnya. “Saya suka Huawei P20 dan Huawei Mate 10 Pro di mana pun dan kapan pun,” katanya. Faktanya, ia menggunakan iPhone. [SN/HBS]

Sumber: PhoneArena

Kamera Pop-up Redmi K20 Bisa Tahan 8 Tahun Naik Turun

0

Telko.id, Jakarta – General Manager Redmi, Lu Weibing kembali mengunggah teaser soal smartphone flagship yang akan mereka rilis, yakni Redmi K20. Dalam situs Weibo pribadinya, ia mengungkapkan kalau smartphone tersebut bakal mengusung teknologi kamera pop-up.

Melansir dari Gizmochina, Minggu (19/05/2019), Weibing juga menyatakan bahwa Redmi K20 akan memiliki bobot yang jauh lebih ringan dibandingkan smartphone dengan kamera pop-up lainnya, berkat optimasi khusus dari Redmi.

“Sekarang, ponsel flagship dengan kamera pop-up punya bobot rata-rata 200 gram, dan bahkan mencapai 210 gram,” katanya.

{Baca juga: Redmi Ungkap Nama Smartphone “Flagship Killer” Mereka}

“Struktur dari insinyur Redmi K20 membuatnya jauh lebih ringan. Survei kecil: berapa gram yang bisa Anda terima?,” lanjutnya.

Selain itu, Weibing pun mengatakan kalau kamera pop-up dari Redmi K20 telah diuji ketahanannya oleh serangkaian tes. Seperti, 300.000 kali naik turun yang berarti kamera bisa bertahan hingga lebih dari 8 tahun dengan asumsi 100 kali naik turun per hari.

“Mereka (insinyur Redmi) mengatakan bahwa angka naik turun mencapai 300.000 kali. Dan itu berarti bisa digunakan lebih dari 8 tahun,” ujar Weibing.

{Baca juga: Bos Redmi “Ketakutan” Lihat Skor AnTuTu Smartphone Ini}

Redmi K20 sendiri bakal mengusung layar berjenis AMOLED berukuran 6,39 inci dengan resolusi Full HD+. Layarnya bakal dilapisi oleh Corning Gorilla Glass 6 untuk melindunginya dari goresan benda-benda tajam.

Smartphone ini juga punya tiga kamera utama, dengan konfigurasi 48MP sebagai lensa utama, 8MP sebagai lensa ultra-wide, dan 16MP sebagai lensa telephoto. Redmi K20 akan ditopang olehprosesor Snapdragon 855, RAM 6GB/8GB, ROM 64GB/128GB/256GB, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh yang didukung fast charging 27W. (FHP)

Sumber: Gizmochina

Lenovo Pamer Video Desain Motorola Razr 2019

0

Telko.id, Jakarta – Motorola memang santer dikabarkan sedang mengembangkan smartphone lipat, Motorola Razr 2019Smartphone rumornya punya desain mirip ponsel legendaris Motorola, yakni Motorola Razr V3.

Nah baru-baru ini, Lenovo sebagai induk perusahaan Motorola memamerkan video render yang memperlihatkan desain Motorola Razr 2019.

Dilansir dari Engadget, Minggu (19/05/2019), video itu sendiri diedit oleh penggemar Motorola yang akhirnya digunakan Lenovo sebagai video demo bagi pers.

{Baca juga: Belum Diluncurkan, Bocoran Unboxing Motorola Razr 2019 Tersebar}

Dalam video berdurasi 33 detik tersebut menunjukkan desain smartphone lipat Motorola yang sesuai dengan paten yang diajukan perusahaan. Ada tiga warna yang diperlihatkan di video, yakni Red, Blue, dan Silver.

Smartphone ini punya dua layar. Layar di dalam berpanel OLED fleksibel yang dilipat ke dalam, dan layar luar untuk menampilkan notifikasi dan informasi lainnya ketika smartphone dilipat.

.embed-container { position: relative; padding-bottom: 56.25%; height: 0; overflow: hidden; max-width: 100%; } .embed-container iframe, .embed-container object, .embed-container embed { position: absolute; top: 0; left: 0; width: 100%; height: 100%; }

Ukuran smartphone ini tidak seperti Samsung Galaxy Fold atau Huawei Mate X yang seukuran tablet ketika dibentangkan. Razr 2019 punya ukuran seperti ponsel clamshell, dengan ukuran bak smartphone biasa ketika dibentangkan, dan kecil saat dilipat.

{Baca juga: Sudah Disertifikasi, Motorola Razr Siap Diluncurkan Tahun Ini}

Motorola Razr 2019 sendiri dikabarkan akan dibekali dengan prosesor Snapdragon 710. Untuk mendukungnya, terpasang RAM dan kapasitas penyimpanan 4GB/64GB serta 6GB/128GB.

Walaupun desain dan spesifikasinya telah bocor, namun harga smartphone itu belum terungkap. Berdasarkan rumor yang beredar luas, smartphone ini akan berharga lebih murah ketimbang Galaxy Fold atau Huawei Mate X yang berkisar USD 1.500 atau sekira Rp 21,2 juta. (FHP)

Sumber: Engadget

Artikel Lenovo Pamer Video Desain Motorola Razr 2019 dan berita teknologi terkini lainnya bisa Anda dapatkan di Telset.

“Fitur Lawas” MIUI dan EMUI akan Hadir di Android R

Telko.id, Jakarta – VP Engineering Android, Dave Burke mengungkapkan bocoran fitur yang akan hadir pada Android R, meski pada kenyataannya, Android Q saja masih belum mencapai versi final untuk diluncurkan. Anehnya, bocoran fitur Android R yang diberikan merupakan “fitur lawas”, yaitu scrollable screenshot.

Dikutip dari GSMArena, Minggu (19/05/2019), Burk berjanji dalam sebuah tweet bahwa timnya akan memasukkan daftar hal yang harus dilakukan untuk Android R, salah satunya adalah scrollable screenshot.

“Kami telah menambahkan fitur scrollable screenshot untuk Android R, dan mudah-mudahan dapat hadir di rilis itu,” katanya.

{Baca juga: Asyik! Game BTS World Rilis di iOS dan Android}

Sekadar informasi, fitur ini sebenarnya telah jadi fitur standar di user interface UI berbasis Android, seperti MIUI untuk Xiaomi, EMUI untuk Huawei, hingga Samsung. Fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar dari seluruh konten yang ditampilkan.

Sistem Android murni buatan Google memang memiliki sejumlah keunggulan, seperti tidak ada bloatware dan user experience (UX) yang efisien dan mudah digunakan. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan, yaitu “telat” memberikan fitur yang berguna bagi pengguna.

{Baca juga: OS Fuchsia Dikembangkan Bukan untuk Smartphone?}

Sebelum scrollable screenshot, Android juga telat membawa fitur multi-window atau multi-tasking ke Android. Fitur ini hadir di Android Nougat di yang rilis tahun 2016, ketika Samsung meluncurkan fitur serupa pada versi Android 4.3 Jelly Bean di tahun 2013. (FHP)

Sumber: GSMArena

Bocoran 5 Warna Samsung Galaxy Note 10, Ada Red!

0

Telko.id, Jakarta – Samsung dilaporkan akan memberikan warna baru untuk phablet premium mereka, Samsung Galaxy Note 10 ketika diluncurkan nanti. Rumornya, warna Samsung Galaxy Note 10 ini akan memadukan warna baru dan warna lama dari seri sebelumnya.

Dikutip dari MySmartPrice, Minggu (19/05/2019), Galaxy Note 10 akan hadir dengan warna Prism Black, Prism White, dan Flaming Pink.

Seperti Galaxy Note 9, smartphone ini pun akan dilengkapi dengan warna Cloud Silver. Yang menarik, Samsung akan menghadirkan warna baru, yaitu Red yang sebelumnya akan diberikan untuk seri Galaxy S10.

{Baca juga: Terungkap, Ada “Lubang Kamera” di Layar Samsung Galaxy Note 10}

Meski tersedia dalam lima warna, namun hanya empat warna Samsung Galaxy Note 10 saja yang akan dijual secara global. Sebab, khusus untuk Red, Samsung hanya akan menyediakannya di beberapa negara tertentu saja.

Note 10 sendiri akan memiliki empat model. Dua di antaranya dibedakan dari ukuran body dan layarnya, dengan nomor model SM-N970 untuk versi standar dan SM-N975 untuk Note 10+.

Masing-masing dari model tersebut memiliki versi yang mendukung teknologi jaringan 4G dan 5G. Khusus model 5G, Samsung memberikan nomor model SM-N971 dan SM-N976.

{Baca juga: Samsung Galaxy Note 10+ Punya Baterai Setara S10 5G}

Note 10 versi standar akan mengusung layar berukuran 6,28 inci. Sedangkan versi Note 10+, akan dibekali layar lebih besar, tepatnya 6,75 inci.

Dengan ukuran layar tersebut, diprediksi Note 10 akan menjadi smartphone dengan layar terbesar ketika dirilis. Sebagai perbandingan, Galaxy Note 9 memiliki layar 6,4 inci, Galaxy S9+ 6,2 inci, dan iPhone XS Max berukuran 6,5 inci. (FHP)

Sumber: MySmartPrice

Anak-anak Ketakutan, Nonton Detective Pikachu yang Diputar Film Horor

Telko.id, Jakarta – Bisa dibayangkan bagaimana reaksi orang tua yang ingin mengajak anak-anak mereka ke bioskop untuk menonton film Detective Pikachu, tapi malah disuguhi film horor dengan rating R atau 17 tahun ke atas? Tentu itu bakal menjadi kejadian yang menyeramkan dan tidak bisa dilupakan.

Baru-baru ini, insiden menyeramkan bagi anak-anak direkam oleh unggahan Twitter oleh akun seorang pria bernama Ryan George.

Di unggahan tersebut diungkapkan bahwa para orang tua dan anak-anak yang berada di dalam bioskop di kawasan Montreal, Kanada disuguhi oleh trailer film horor Annabelle Comes Home.

{Baca juga: Penggemar SEGA Protes Film Sonic the Hedgehog, Kenapa?}

Trailer itu membuat anak-anak ketakutan dan beberapa orang mulai menangis melihatnya. Keadaan semakin memburuk ketika bioskop menampilkan trailer film Joker dan Chucky Child’s Play yang membuat anak-anak benar-benar ketakutan.

Pengalaman seram bagi anak-anak tidak berhenti sampai disitu saja. Saat film dimulai, kesalahan kembali terjadi, karena film yang diputar tidak sesuai dengan tiket yang mereka beli.

{Baca juga: Mirip Film Avengers, LG akan Bikin Smartphone Transparan}

Alih-alih film Detective Pikachu yang diputar, mereka malah disuguhi film horor The Curse of La Llorona. Film ini mendapatkan rating R, karena menampilkan beberapa kekerasan dan memamerkan daya tarik utama cerita yaitu hantu.

Tidak diketahui berapa lama The Curse of La Llorona diputar, namun akhirnya staf teater menghentikan film. Para penonton kemudian dipindahkan ke teater lain yang memutar film Detective Pikachu. Tidak diketahui, apakah para orangtua diberikan kompensasi oleh pengelola bioskop atas pengalaman mengerikan mereka.  (BA/FHP)

Sumber: World of Buzz

Berbahaya! Warganet Diimbau Tidak Lakukan #KuhKussChallenge

Telko.id, Jakarta – Pemerintah Austria mengeluarkan peringatan kepada warganet untuk tidak mengikuti tantangan #KuhKussChallenge atau tantangan cium sapi yang diadakan oleh aplikasi asal Swiss, Castl. Tantangan ini sebenarnya untuk penggalangan dana amal, namun melalui cara yang aneh dan berbahaya.

Dilansir dari The Star Online, pada Sabtu (18/05/2019), tantangan ini mengharuskan warganet Swiss dan negara berbahasa Jerman lainnya untuk mencium sapi dengan atau tanpa menggunakan lidah.

Alhasil, tantangan ini membaut gusar Menteri Pertanian Austria, Elisabeth Koestinger.

Dalam pernyataan yang dirilis Kamis (16/05) lalu, Koestinger menyebut kompetisi itu adalah gangguan yang berbahaya.

“Ladang penggembalaan dan lapangan rumput bukan kebun binatang, aksi-aksi seperti ini memiliki konsekuensi serius,” katanya.

Koestinger mengatakan sapi yang tampak menggemaskan ini dapat berubah menjadi agresif ketika mereka merasa terancam dan ingin melindungi anak-anak mereka.

Hal ini terbukti pada Februari 2019 lalu, ketika sebuah pengadilan di kawasan Tyrol menimbulkan kegemparan karena memerintahkan seorang petani membayar 490 ribu euro atau Rp 7,9 miliar sebagai kompensasi kepada seorang duda yang istrinya tewas terinjak-injak kawanan ternak sapi petani tersebut pada 2014.

Petani tersebut sedang mengajukan banding dan didukung oleh federasi peternak Austria. Ia juga membuat ancaman “akhir dari padang rumput di gunung kami” jika keputusan pengadilan tetap dilaksanakan.

Pemerintah sudah mencoba mencegah insiden tersebut dengan menerbitkan “kode etik” untuk pendaki gunung, yang menganjurkan mereka agar sebisa mungkin menghindari kawanan sapi.

“Aksi seperti tantangan itu muncul di tengah upaya kami untuk mempromosikan hidup berdampingan di padang rumput. Saya tidak bisa mengerti,” jelas Koestinger. (BA/FHP)

Sumber: The Star Online