spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1092

Tenang, Google Tetap “Kasih Keringanan” untuk Huawei

Telko.id, Jakarta – Meski Google memutuskan untuk meninggalkan Huawei, namun mereka tetap memberikan keringanan bagi pengguna smartphone Huawei. Raksasa pencarian ini mengizinkan pengguna untuk mengakses dan memperbarui aplikasi via Google Play Store.

Sekadar informasi, smartphone Huawei terancam kehilangan akses ke pembaruan sistem operasi Android di masa mendatang.

Penyebabnya, Alphabet sebagai induk perusahaan Google telah menghentikan kerja sama bisnisnya dengan Huawei.

{Baca juga: Smartphone Huawei Terancam Tidak Didukung Android Lagi}

Keputusan ini membuat Huawei terancam tidak bisa memanfaatkan berbagai layanan Google, termasuk softwarehardware dan sistem operasi, kecuali yang tersedia secara publik melalui lisensi open source.

Konfirmasi Google soal akses Google Play Store sendiri membantah isu yang berkembang selama ini. Pada awalnya, smartphone Huawei dikabarkan tidak akan lagi menerima pembaruan Android dan aplikasi melalui Play Store, dan tidak dapat mengakses layanan Google lainnya.

Dilaporkan phoneArena, seperti dilansir Telko.id pada Senin (20/05/2019), Google menjelaskan jika pengguna Huawei masih akan memiliki akses ke Google Play Store dan keamanan dari Google Play Protect.

{Baca juga: Setelah Google, Giliran Intel dan Qualcomm Musuhi Huawei}

Artinya, pengguna Huawei masih dapat memperbarui aplikasi mereka serta mengunduh aplikasi baru kapan pun mereka mau. Selain itu, beberapa layanan Google seperti Gmail, Google Maps, Google Search, dan Google Assistant akan terus bekerja pada smartphone Huawei.

Asal tahu saja, ditinggalkannya Huawei oleh Google ini menyusul keputusan Donald Trump yang menambahkan Huawei ke daftar hitam perdagangan. Keputusan ini membuat perusahaan asal China tersebut sangat sulit untuk melakukan bisnis dengan mitra asal Amerika. (NM/FHP)

Huawei Tak Gentar Dengan Deklarasi Darurat Nasional Trump

Telko.id – Medio pertengahan Mei ini, Presiden Donald Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional atas ancaman terhadap teknologi Amerika Serikat (AS) pada Rabu (15/5/2019).

Langkah tersebut, dilakukan melalui perintah eksekutif, memberi wewenang kepada Menteri Perdagangan Wilbur Ross memblokir transaksi dalam bidang teknologi informasi atau komunikasi yang “menimbulkan risiko keamanan nasional Amerika Serikat.”

“Presiden Donald Trump mendukung keputusan itu, yang akan mencegah teknologi Amerika digunakan oleh entitas asing dengan cara yang berpotensi merusak keamanan nasional AS atau kepentingan kebijakan luar negeri,” kata Menteri Perdagangan Wilbur Ross dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (16/5/2019).

Keputusan tersebut, membuat Huawei Technologies dan 70 perusahaan afiliasi lainnya masuk dalam daftar perusahaan yang tidak boleh membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah. Artinya, setiap Huawei akan membeli perangkat dan komponen dari AS atau perusahaan AS maka harus ada lisensi atau persetujuan pemerintah.

Hal ini tentu akan membuat produsen teknologi asal Cina ini terhambat produksinya. Bukan apa-apa, banyak teknologi yang digunakan oleh Huawei ini masih buatan Amerika.

Perusahaan AS pun sudah mulai ‘bergerak’ memblokir nama Huawei dari kliennya. Seperti yang sudah dilakukan oleh Induk usaha Google, Alphabet. Perusahaan ini telah menghentikan sementara berbagai kerja sama bisnis dengan Huawei.

Kemudian berlanjut dengan Intel, Qualcom dan Broadcom. Seperti dikutip Telko.id dari Bloomberg, Senin (20/5/2019), ketiga produsen dan supplier chip ini akan menghentikan kerja sama dengan Huawei dalam waktu dekat. Intel sendiri merupakan pemasok chip server dan prosesor untuk jajaran laptopnya Huawei, sementara Qualcomm menyediakan modem dan prosesor lainnya.

Tak pelak, Huawei pun akan terisolasi dan pasti nya akan mengganggu bisnis Huawei secara keseluruhan.

Tapi tanpa ada ke khawatiran sedikit pun, pendiri dan CEO Huawei Technologies Ren Zhengfei berkomentar, “Mungkin pertumbuhan Huawei akan melambat, tetapi hanya sedikit,” kata nya dihadapan media Jepang sebagai komentar resmi pertamanya setelah pembatasan A.S, seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/5/2019).

Bahkan Ren sangat yakin bahwa pertumbuhan pendapatan perusahaan yang didirikannya akan lebih dari 20%.

Dan, Ren juga menyakin bahwa perusahaan yang didirikan, sama sekali tidak melanggar hukum, seperti yang dituduhkan Amerika terhadap Huawei.

Ren Zhengfei menambahkan Huawei memang dipersiapkan menghadapi ‘badai’ seperti sekarang ini dan Huawei akan “baik-baik saja” bahkan jika pembuat chip ponsel AS Qualcomm Inc dan pemasok Amerika lainnya tidak akan menjual chip kepada perusahaannya.

Menurut laporan Bloomberg, Huawei juga telah mempersiapkan kemungkinan ini dengan menimbun chip dari pemasok AS yang bisa membuat perusahaan bertahan dalam tiga bulan mendatang.

Ren Zhengfei menegaskan bahwa Huawei tidak akan menerima instruksi dari pemerintah AS. “Kami tidak akan mengubah manajemen kami atas permintaan AS atau menerima pemantauan, seperti langkah yang diambil ZTE,” katanya.

Akan kah Huawei mampu bertahan dari ‘gerakan’ isolasi yang dilakukan oleh Amerika ini? Mungkin akan terlihat 3 bulan kedepan, ketika persediaan Huawei sudah mulai menipis. (Icha)

Catat! Ini Tanggal Peluncuran Redmi K20

0

Telko.id, Jakarta – Sub-brand Xiaomi, Redmi akhirnya mengumumkan tanggal peluncuran dari smartphone flagship mereka, Redmi K20. Melalui situs Weibo, Redmi mengungkapkan bahwa Redmi K20 akan melenggang resmi pada 28 Mei mendatang.

Melansir dari Indiashopps, Senin (20/05/2019), bos Xiaomi, Lei Jun juga turut membocorkan sedikit spesifikasi dari K20.

Ia mengkonfirmasi kalau smartphone flagship Redmi itu akan memiliki kamera utama 48MP dengan sensor Sony IMX586. Meski demikian, tidak disebutkan bocoran spesifikasi lainnya soal smartphone ini.

{Baca juga: Redmi Ungkap Nama Smartphone “Flagship Killer” Mereka}

Sebelumnya, General Manager Redmi, Lu Weibing lagi-lagi memberikan teaser soal K20. Ia mengatakan, kalau smartphone tersebut bakal mengusung teknologi kamera pop-up yang bisa tahan digunakan hingga 8 tahun.

“Mereka (insinyur Redmi) mengatakan bahwa angka naik turun mencapai 300.000 kali. Dan itu berarti bisa digunakan lebih dari 8 tahun,” ujar Weibing.

{Baca juga: Kamera Pop-up Redmi K20 Bisa Tahan 8 Tahun Naik Turun}

Redmi K20 sendiri bakal mengusung layar berjenis AMOLED berukuran 6,39 inci dengan resolusi Full HD+. Layarnya bakal dilapisi oleh Corning Gorilla Glass 6 untuk melindunginya dari goresan benda-benda tajam.

Smartphone ini juga punya tiga kamera utama, dengan konfigurasi 48MP sebagai lensa utama, 8MP sebagai lensa ultra-wide, dan 16MP sebagai lensa telephoto. Smartphone akan ditopang oleh prosesor Snapdragon 855, RAM 6GB/8GB, ROM 64GB/128GB/256GB, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh yang didukung fast charging 27W. (FHP)

Sumber: Indiashopps

Ditinggalkan Android, Bagaimana Nasib Huawei P30 Pro?

0

Telko.id, Jakarta Huawei terancam akan kehilangan dukungan dari sistem operasi Android, usai Alphabet selaku induk perusahaan Google memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama dengan mereka. Lantas, bagaimana nasib smartphone Huawei seperti Huawei P30 dan Huawei P30 Pro?

Asal tahu saja, kedua smartphone flagship ini baru saja diluncurkan pada bulan Maret lalu. Smartphone flagship ini menyimpan banyak peningkatan apabila dibandingkan dengan pendahulunya, P20 Pro.

Dilaporkan Android Authority, seperti dikutip Telko.id pada Senin (20/05/2019), kasus ditinggalkannya Google oleh Huawei akan berdampak pada smartphone Huawei yang berjalan di Android.

{Baca juga: Setelah Google, Giliran Intel dan Qualcomm Musuhi Huawei}

“Huawei Technologies akan segera kehilangan akses ke pembaruan untuk sistem operasi Android, dan versi berikutnya dari smartphone di luar China juga akan kehilangan akses ke aplikasi dan layanan populer termasuk Google Play Store dan aplikasi Gmail,” catat Reuters.

Akan tetapi, raksasa pencarian ini mengatakan bahwa smartphone Huawei yang ada sekarang, termasuk Huawei P30 dan P30 Pro, masih tetap dapat menggunakan dan mengunduh pembaruan aplikasi yang disediakan oleh Google. Itu artinya, keputusan raksasa pencarian ini hanya berlaku bagi smartphone Huawei yang akan diluncurkan.

“Kami mematuhi perintah dan meninjau implikasinya. Untuk pengguna layanan kami, Google Play dan Google Play Protect akan terus berfungsi pada perangkat Huawei yang ada,” kata Google.

{Baca juga: Smartphone Huawei Terancam Tidak Didukung Android Lagi}

Kasus ini pun bisa jadi akan berdampak pada sub-brand Huawei, Honor yang sedang bersiap untuk meluncurkan Honor 20 di London, Inggris pada Selasa (21/05) waktu setempat.

Ditinggalkannya Huawei oleh Google ini menyusul keputusan Donald Trump yang menambahkan Huawei ke daftar hitam perdagangan. Keputusan ini membuat perusahaan asal China tersebut sangat sulit untuk melakukan bisnis dengan mitra asal Amerika. (NM/FHP)

Sumber: Android Authority

Setelah Google, Giliran Intel dan Qualcomm Musuhi Huawei

Telset, Jakarta – Setelah Google, Huawei kini ditinggalkan oleh perusahaan teknologi lainnya, yaitu Qualcomm, Intel, dan Broadcom. Ketiganya memutuskan untuk berhenti bekerja sama dengan Huawei, menyusul keputusan Donald Trump yang embargo Huawei dan memasukkannya ke daftar hitam perdagangan.

Ketiga perusahaan ini memutuskan untuk berhenti memasok chip untuk perangkat Huawei.

Dilaporkan The Verge, seperti dikutip Telko.id pada Senin (20/05/2019), Bloomberg mengatakan bahwa karyawan di ketiga pemasok chip terbesar itu telah diberitahu bahwa perusahaan akan embargo Huawei dengan membekukan penawaran pasokan mereka dengan Huawei sampai pemberitahuan lebih lanjut.

{Baca juga: China Kritik AS Terkait Perintah Trump Embargo Huawei}

Selama ini, Intel memberi Huawei chip server dan prosesor untuk jajaran laptopnya. Sementara Qualcomm, menyediakan modem dan prosesor untuk perangkat smartphone Huawei.

Sadar bahwa mereka telah ditinggalkan oleh perusahan-perusahaan asal Amerika, Huawei pun telah mempersiapkan semuanya.

Huawei telah menimbun chip dari perusahaan-perusahaan tadi untuk bertahan setidaknya 3 bulan pasca pemutusan kerja sama. Huawei juga telah mengembangkan alternatif in-house untuk Android dan Windows, untuk tetap bertahan.

Sebelumnya, smartphone Huawei terancam kehilangan akses ke pembaruan sistem operasi Androidi masa mendatang. Penyebabnya, Alphabet sebagai induk perusahaan Google telah menghentikan kerja sama bisnisnya dengan Huawei.

Keputusan ini membuat perusahaan terancam tidak bisa memanfaatkan berbagai layanan, termasuk softwarehardware dan sistem operasi, kecuali yang tersedia secara publik melalui lisensi open source.

“Huawei hanya dapat menggunakan versi publik Android dan tidak akan bisa mendapatkan akses ke aplikasi dan layanan dari Google,” tegas sumber dari Reuters, seperti dikutip pada Senin (20/05/2019).

{Baca juga: Smartphone Huawei Terancam Tidak Didukung Android Lagi}

Ini tentu menjadi “tamparan keras” bagi bisnis smartphone Huawei di luar China. Sebab, smartphone yang berjalan di sistem operasi Android, akan kehilangan akses ke layanan utama Google, seperti Google Play Store, Gmail, YouTube, dan lainnya.

Akan tetapi, raksasa pencarian ini mengatakan bahwa smartphone Huawei saat ini masih tetap dapat menggunakan dan mengunduh pembaruan aplikasi yang disediakan oleh Google. (NM/FHP)

Sumber: The Verge

Google Lagi-lagi Tersandung Kasus Monopoli

Telko.id, Jakarta – Google kembali tersandung kasus monopoli. Kini, giliran otoritas antimonopoli Italia yang mulai melakukan penyelidikan terhadap Google pada Kamis (16/05), setelah perusahaan energi Enel Group mengeluh bahwa raksasa pencarian itu tidak mengizinkan aplikasi Enel X Recharge bekerja menggunakan Android Auto.

Otoritas itu sendiri menjadi anggota badan pengawas internasional yang melakukan investigasi anti-persaingan terhadap Google. Mereka bergabung dengan Uni Eropa dan Komisi Persaingan India.

Sekadar informasi, Enel Group diciptakan oleh pemerintah Italia pada 1962 silam dan baru diprivatisasi pada 1999. Saat ini, selaku pemegang saham terbesar Enel Group adalah Kementerian Ekonomi dan Keuangan Italia.

Google memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk mengembangkan versi aplikasi yang kompatibel dengan Android Auto. Namun, Google hanya memperbolehkan pengembang yang menawarkan layanan media.

Seperti dikutip Telko.id dari The Verge, Senin (20/05/2019), aplikasi Enel X Recharge sebagian besar didedikasikan untuk membantu para pengemudi menemukan stasiun pengisian daya untuk kebutuhan mobil listrik.

“Android Auto dirancang dengan mempertimbangkan keselamatan untuk meminimalkan gangguan serta memastikan dapat digunakan oleh pengendara secara aman saat mengemudi,” kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan.

Google kabarnya sedang meninjau keluhan Enel Group. Google berharap bisa bekerja sama dengan otoritas untuk menyelesaikan permasalahan ini. Google tampaknya belajar dari kasus yang sama dengan Uni Eropa dan India.

India telah membuka penyelidikan ke Google pada awal bulan ini. Sementara Uni Eropa, tercatat telah tiga kali menjatuhkan denda kepada Google senilai total USD 9,3 miliar dengan dalih pelanggaran praktik persaingan usaha. (SN/FHP)

Sumber: The Verge

Donald Trump akan Ringankan Embargo Huawei

Telko.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tampaknya akan meringankan embargo Huawei. Pemerintah AS kemungkinan bakal memberi lisensi sementara kepada produsen asal China itu.

Juru bicara Departemen Perdagangan AS mengatakan, Trump akan memberi lisensi sementara kepada Huawei untuk mencegah gangguan layanan jaringan dan peralatan yang sampai kini masih digunakan oleh penyedia internet.

Menurut laporan Engadget, seperti dikutip Telko.id, Senin (20/05/2019), sejumlah penyedia internet dan operator nirkabel di daerah pedesaan dan berpenduduk rendah di AS sekarang masih menggunakan perangkat Huawei.

{Baca juga: Smartphone Huawei Terancam Tidak Didukung Android Lagi}

Sebut saja Oregon bagian timur dan Wyoming. Nah, kalau Departemen Perdagangan AS menerapkan kebijakan tegas berupa pelarangan total penggunaan perangkat Huawei, mereka akan menjadi korban dan mengalami kegagalan sistem.

Baru-baru ini, pemerintah China mengkritik sikap Washington yang memaksakan kontrol ekspor terhadap produk Huawei. Seperti dilansir New York Post, mereka menyatakan akan melindungi nasib perusahaan-perusahaan China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, mengkritik penyalahgunaan kontrol ekspor setelah Trump menandatangani perintah khusus yang mengharuskan vendor untuk mendapat persetujuan untuk produk Huawei.

{Baca juga: China Kritik AS Terkait Perintah Trump Embargo Huawei}

Trump dilaporkan menandatangani perintah larangan bagi perusahaan-perusahaan AS untuk menggunakan peralatan telekomunikasi buatan perusahaan yang menimbulkan risiko keamanan nasional, khususnya Huawei asal China.

Perintah yang diteken Trump mendorong undang-undang ekonomi internasional untuk memberi wewenang kepada presiden mengatur perdagangan. Ketika perintah ditandatangani, Departemen Perdagangan AS wajib melaksanakannya.

Sumber: Engadget

Smartphone Huawei Terancam Tidak Didukung Android Lagi

0

Telko.id, Jakarta – Smartphone Huawei terancam kehilangan akses ke pembaruan sistem operasi Android di masa mendatang. Penyebabnya, Alphabet sebagai induk perusahaan Google telah menghentikan kerja sama bisnisnya dengan Huawei.

Keputusan ini membuat perusahaan terancam tidak bisa memanfaatkan berbagai layanan, termasuk softwarehardware dan sistem operasi, kecuali yang tersedia secara publik melalui lisensi open source.

“Huawei hanya dapat menggunakan versi publik Android dan tidak akan bisa mendapatkan akses ke aplikasi dan layanan dari Google,” tegas sumber dari Reuters, seperti dikutip pada Senin (20/05/2019).

Ini tentu menjadi “tamparan keras” bagi bisnis smartphone Huawei di luar China. Sebab, smartphone yang berjalan di sistem operasi Android, akan kehilangan akses ke layanan utama Google, seperti Google Play Store, Gmail, YouTube, dan lainnya.

Akan tetapi, raksasa pencarian ini mengatakan bahwa smartphone Huawei saat ini masih tetap dapat menggunakan dan mengunduh pembaruan aplikasi yang disediakan oleh Google. Itu artinya, keputusan raksasa pencarian ini hanya berlaku bagi smartphone Huawei yang akan diluncurkan.

“Kami mematuhi perintah dan meninjau implikasinya. Untuk pengguna layanan kami, Google Play dan Google Play Protect akan terus berfungsi pada perangkat Huawei yang ada,” kata Google.

Ditinggalkannya Huawei oleh Google ini menyusul keputusan Donald Trump yang menambahkan Huawei ke daftar hitam perdagangan. Keputusan ini membuat perusahaan asal China tersebut sangat sulit untuk melakukan bisnis dengan mitra asal Amerika. (FHP)

Beli Ponsel di Wizphone Bisa Ngutang dan Tak Perlu Beli Lagi

0

Telko.id, Jakarta – Wizphone kembali bikin gebrakan dengan membuat ekosistem smartphone. Kali ini beli ponsel di Wizphone bisa ngutang serta tak perlu lagi keluar duit untuk beli ponsel baru yang berlaku untuk seterusnya.

Deretan ponsel dengan sejumlah brand ternama seperti Realme dan Blaupunkt, mulai dipasarkan dengan cara pre-order yang dibuka sejak hari ini di website www.wizphone.id, Senin (20/5/2018).

“Kami mulai membuka pre-order Wizphone hari ini. Untuk delivery ke user mulai 28 Mei sampai 29 Mei. Kemudian, akan kami buka lagi setelah libur Lebaran,” kata CEO WizPhone M. Gopal Utiarrachman.

{Baca juga : Ibu Ini Kaget Beli Lapangan Basket di Toko Online}

Saat membuka website www.wizphone.id, pengguna akan ditawarkan untuk bergabung di ekosistem Wizphone dengan benefit bisa membeli deretan ponsel terbaru dengan harga mulai dari Rp 2,3 juta hingga Rp 2,7 juta, serta upgrade ponsel lama pengguna menjadi WizPhone dengan cara membeli dan meregistrasinya melalui WizBand, gelang kesehatan canggih yang bisa dibeli dengan harga Rp 899 ribu di situs tersebut.

Lebih lanjut Gopal menjelaskan, ketika pengguna sudah membeli ponsel keluaran ekosistem Wizphone, atau yang sudah upgrade menggunakan Wizband, mereka bisa mendapatkan benefit kredit utang dan gonta-ganti ponsel tanpa perlu beli lagi dan berlaku untuk seterusnya.

Caranya, cukup dengan mengikuti petunjuk aturan main dalam ekosistem Wizphone atau mengajak 15 teman untuk bergabung ke dalam ekosistem Wizphone dengan membeli Wizphone atau Wizband, pengguna bisa mendapatkan ponsel terbaru impian mereka.

“Kumpulkan Wizpoint sebanyak-banyaknya untuk ditukarkan dengan Wizphone impianmu tanpa harus beli lagi. Gonta-ganti ponsel tanpa perlu keluar duit lagi,” ujar Gopal.

Untuk mengumpulkan Wizpoint bisa dilakukan dengan enam cara mudah salah satunya. Belanja menggunakan digital credit card Bayar Nanti. Dapatkan gratis Wizpoint dan tambahan plafon digital credit card Bayar Nanti sesuai dengan total jumlah belanjaan.

Menurut Gopal, salah satu aplikasi yang wajib diinstal adalah aplikasi Urbanasia yang sudah tersedia di iOS dan Play Store, dan juga bisa diakses di situs www.urbanasia.media.

{Baca Juga : Review Redmi 7 : Harga Murah Fitur Wah!}

“Urbanasia bangga bisa ikut mendukung ekosistem aplikasi lokal yang ada di Wizphone. Kami juga ikut memberikan benefit berupa point yang nantinya juga bisa digunakan untuk pengguna,” kata Achmad Rouzni Noor II, CEO Urban Asia Media.

Wizphone adalah sebuah ekosistem yang terdiri dari perusahaan teknologi, perbankan, dan retail, dengan terobosan aplikasi yang memungkinkan para penggunanya untuk menikmati pengalaman transaksi belanja terbaru. Kini WIZphone telah hadir dalam bentuk smartphone berbasis Android dengan spesifikasi terkini yang menjawab kebutuhan jaman. (MS)

Mudik? Tenang, Telkomsel Sudah Optimalkan Jalur Utara Maupun Selatan

Telko.id – Jalur mudik, baik Utara dan Selatan di Jawa Barat memang krusial. Itu sebabnya, jelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, Telkomsel Regional Jabar mengadakan pengecekan sekaligus upaya pengoptimalan jaringan di jalur mudik Pantai Utara (Pantura) dan Jalur Lintas Selatan Jawa (Pansela).

Upaya ini dilakukan untuk memastikan titik keramaian dan jalur mudik pelanggan Telkomsel, bisa mendapatkan layanan terbaik sehingga memudahkan akses informasi dan kebutuhan komunikasi bagi para pemudik.

“Telkomsel terus berupaya menghadirkan layanan maksimal bagi pelanggan untuk merasakan kemudahan berkomunikasi, mengingat adanya jumlah peningkatan pelanggan yang mudik melalui  dua jalur tersebut pada saat jelang hari raya,” ujar Ardhiono Trilaksono, GM ICT Operation Regional Jabar Telkomsel.

Mengacu jumlah pelanggan Telkomsel yang melakukan perjalanan mudik pada tahun lalu, diprediksi tahun ini jumlah pelanggan Telkomsel akan mengalami peningkatan sebesar 11 persen yang akan melintas di kedua jalur utama mudik pulau jawa tersebut. Hal ini juga sejalan dengan peningkatan penggunaan internet atau data pelanggan, pada saat perjalanan mudik hingga jelang hari lebaran yang diprediksi meningkat hingga 68 persen lebih dari tahun sebelumnya.

Guna mengantisipasi peningkatan layanan di titik keramaian dan jalur mudik strategis di Jawa Barat, Telkomsel juga sudah menyiapkan 19 posko layanan penjualan dan 38 GraPARI yang tersebar untuk mengakomodir kebutuhan produk dan layanan pelanggan hingga jelang hari raya.

Selain itu titik titik fasilitas publik seperti Bandar Udara, Pelabuhan, Rumah Sakit, Mall hingga tempat wisata seperti Pantai Pangandaran,Pantai Santolo,Lembang termasuk kawasan Puncak, menjadi fokus pengamanan jaringan dengan di dukung lebih dari 1500 BTS 4G yang tersebar di sepanjang Jalur mudik dan kawasan wisata. Mengingat wilayah tersebut menjadi tempat favorit, yang akan dituju para penggunjung menjelang dan setelah berlebaran.

“Telkomsel mengharapkan pelanggan bisa menikmati Ramadhan dan merayakan lebaran bersama keluarga, dengan komunikasi yang lancar dan kenyamanan dalam menikmati berbagai layanan dari Telkomsel yang bisa diakses kapanpun” ujar Ardhiono. (Icha)