Telko.id – Saat ini belum banyak solusi Smart City di Indonesia. Apalagi untuk pedesaan. Itu sebabnya, Telkomsel melanjutkan NextDev 2016 dengan mengusung tema ‘Karya Anak Bangsa untuk Solusi Indonesia’. Tujuannya menantang kawula muda untuk menciptakan aplikasi seluler yang memberikan dampak sosial yang positif, terutama dalam hal pengembangan Kota Pintar (Smart City) dan daerah pedesaan.
“Sebagai operator seluler terdepan di Tanah Air, kami memiliki tanggungjawab untuk memajukan Indonesia melalui teknologi informasi dan komunikasi. Salah satunya dengan mewadahi potensi generasi muda yang memanfaatkan teknologi secara tepat guna untuk berkreasi menghasilkan aplikasi seluler yang mampu mengatasi masalah di masyarakat. The NextDev hadir untuk mendorong kontribusi positif generasi muda, di mana aplikasi seluler yang dihasilkan akan mempermudah aktivitas seluruh elemen masyarakat,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan.
Lebih lanjut, Ririek menyatakan bahwa pada penyelenggaraan kedua kali ini, Telkomsel akan memberi acknowledgement khusus untuk memotivasi pengembangan aplikasi di pedesaan. Hal ini disebabkan karena masalah perkotaan memiliki keterkaitan yang erat dengan masalah pedesaan. Dengan demikian, diharapkan konsep Smart City sebaiknya juga mampu mengakomodasi masalah di pedesaan untuk menciptakan dampak yang lebih holistik bagi masyarakat.
Melalui The NextDev, Telkomsel berupaya membangun ekosistem pengembangan digital Indonesia yang berkesinambungan yang ditentukan oleh Smart Innovation,Smart Community, dan Smart Solution. Sebagai Smart Innovation, The NextDev akan memberikan dampak positif dengan pemecahan masalah di Indonesia secara kreatif. Sebagai Smart Community, The NextDev akan menjadi roda penggerak masyarakat Indonesia dalam melakukan inovasi di bidang teknologi aplikasi. Sebagai Smart Solution, The NextDev akan menghasilkan teknologi aplikasi yang mampu menyelesaikan masalah perkotaan dan pedesaan di Indonesia.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama berkontribusi secara aktif memanfaatkan teknologi untuk melahirkan solusi yang memberikan dampak sosial yang positif, sehingga penerapan Smart City di berbagai daerah di Indonesia dapat dipercepat,” jelas Ririek.
Ada pun empat pilar utama yang mendorong percepatan terciptanya konsep penataan Smart City adalahSmart Economy, Smart Governance, Smart Environment, dan Smart Living. Smart Economy akan mendorong roda perekonomian kota secara berkesinambungan. Smart Governance akan mempermudah pengelolaan kota yang terintegrasi dan saling bersinergi. Smart Environment akan menciptakan lingkungan kota yang bersih dan asri. Sementera Smart Living akan menyediakan kemudahan dan kenyamanan hidup di kota.
Dalam kompetisi The NextDev 2016, terdapat sembilan sub tema yang memiliki fokus tersendiri sebagai dasar pengembangan solusi. Kesembilan sub tema yang bisa dipilih oleh peserta adalah agrikultur, kemaritiman, usaha kecil dan menengah (UKM), pemerintahan, energi, pariwisata, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
Persyaratan untuk bisa mengikuti kompetisi The NextDev tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 18 hingga 30 tahun. Peserta dapat mendaftar secara individu atau tim (maksimal tiga orang). Mekanisme pendaftaran lebih lanjut akan diinformasikan melalui situs thenextdev.id. Dalam waktu dekat, sosialisasi kompetisi ini akan dilakukan di 20 kota di Indonesia, mulai dari Banda Aceh hingga Ambon.
The NextDev mengajak kawula muda untuk mewujudkan imajinasi dan ide mereka tentang Smart Citydan menjadi bagian dari program untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Di akhir kompetisi, sebanyak 20 tim akan terpilih menjadi finalis. Para finalis akan memperoleh pelatihan dan pendampingan secara intensif dari beberapa pakar pada saat bootcamp untuk mengembangkan technical maupun soft skills, mulai dari teknik melakukan coding, marketing skills, hingga communications skills.
Ada sisi prestisius dalam The NextDev 2016, karena di samping karya mereka akan bermanfaat bagi orang banyak, tiga tim terbaik juga akan mendapatkan berbagai hadiah menarik yang disebut dengan 6M, yakni Market Access (akses pasar), Marketing (publisitas), Mentoring (pelatihan dan pendampingan),Management Trip (study visit ke pelaku industri telekomunikasi di luar negeri), Money (uang tunai), danMonetizing (peluang besar untuk memperoleh pendapatan melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait).
Pada tahun 2015, The NextDev telah berhasil menarik minat generasi muda Indonesia. Sempat menjaditrending topic di media sosial Indonesia, The NextDev juga berhasil menghadirkan peserta dengan jumlah yang selalu melebihi target di 10 kota tempat pelaksanaan roadshow The NextDev. Tingginya minat peserta dalam kegiatan roadshow juga diikuti dengan tingginya jumlah submission, di mana hingga akhir periode terkumpul lebih dari 500 ide. Ratusan ide tersebut telah diseleksi menjadi 20 tim dengan ide aplikasi yang dianggap paling sesuai dengan visi Smart City Indonesia. 20 tim tersebut telah diberikan edukasi, pelatihan, serta dipertemukan dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintahan dan investor dengan tujuan mengangkat ide aplikasi mereka sehingga menjadi solusi Indonesia yang sesungguhnya. (Icha)