Jakarta – Telkom Indonesia mendukung penuh program Hackathon Merdeka 2.0 yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Dalam ajang ini, pihak penyelenggara mengumpulkan startup dari 27 kota di Indonesia dan satu kota dari Sydney, Australia.
Total ada 620 kelompok yang mengikuti program ini, dan kesemua peserta yang mendaftar pada ajang ini masuk ke dalam golongan startup. PT. Telkom Indonesia sendiri, yang mendukung penuh kegiatan ini sejatinya telah memiliki wadah bagi para startup, yakni Indigo Incubator yang berpusat di Bandung Digital Valley (BDV).
Hal ini tampak seperti “tumpang tindih” mengingat Telkom juga memiliki wadah pencarian startup. Namun, Indra Utoyo selaku Direktur Innovation and srategic Portofolio Telkom langsung membntah hal tersebut. Ditemui saat pre event Hackhathon Merdeka 2.0 yang berlangsung di Jakarta kemarin (19/10), Indra mengungkapkan, “kegiatan ini tidak saling tumpang tindih dan justru bisa saling bersinergi antara satu dengan lainnya.”
Ia juga menyebutkan bahwa pada dasarnya setiap startup yang menjuarai kegiatan Hackaton ini bisa langsung mendaftar di ajang indigo incubator.
Hal senada juga diungkapkan oleh Cynthia Dewiranti, selaku PR dari Indigo yang menyebutkan ajang Hackathon tidak akan saling tumpang tindih dengan Indigo karena kegiatan ini hanya memecahkan permasalahan kependudukan dan bersifat kejuaraan sehingga terdapat perbedaan antara Hackathon dengan Indigo.
“Pemenang Hackathon 1.0 adalah pasar laut yang juga startup Indigo, jadi tidak akan saling tumpang tindih,” tutur Cynthia.
Dukungan penuh Telkom Indonesia pada ajang Hackathon kali ini meliputi dukungan lokasi pelaksanaan yang akan dilakukan di Telkom Digital Valley (DiVa), Digital Lounge (DiLo) serta kantor Telkom di seluruh Indonesia, Selain itu, dukungan lain berupa koneksi internet yang super cepat dan stabil juga memenuhi kebutuhan hosting serta streaming bagi para startup untuk menciptakan aplikasi kependudukan mereka.
Telkom juga akan memberikan dukungan berupa logistik selama acara ini berlangsung. Sebagai informasi, kegiatan ini berlangsung selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu, 24-25 Oktober 2015 mendatang.
Hackathon sendiri merupakan kompetisi pembuat konten aplikasi yang memanfaatkan teknologi informasi guna memecahkan permasalahan nasional. Untuk tema kali ini, pihak penyelenggara menghadirkan tema Citizen Centric atau masalah data keendudukan. Selama dua hari, startup-startup ini diwajibkan untuk membuat konten guna mengatasi permasalahan kependudukan.
Ajang ini sendiri dibuat terbuka untuk umum, sehingga memungkinkan siapapun untuk melakukan registrasi, baik individu ataupun tim dengan jumlah anggota 2 – 3 orang untuk menjadi peserta. [AK/IF]