Telko.id – Asosiasi yang dinamakan Perkumpulan Profesi Telekomunikasi Seluler Indonesia atau PPTSI telah diresmikan pada 26 Mei 2016, kemarin.
Diresmikannya PPTSI ini juga bertujuan untuk memberikan sertifikasi kepada para pekerja di industri telekomunikasi Indonesia. Hal ini ditujukan agar setiap perusahaan yang bergerak dalam industri ini juga akan memiliki karyawan dengan kompentensi yang baik dan mampu bersaing dengan lebih kompetitif.
Sekadar informasi, Sertifikasi yang dikeluarkan oleh asosiasi ini tidak main-main, karena sudah memenuhi Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional yang tertuang dalam Permenaker 5 Thn 2012 dan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Sertifikasi ini pun tidak hanya satu macam saja. Tetapi akan ada beberapa sertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri telekomunikasi seluler.
Lantas, bagaimana menurut pandangan operator seluler?
Ditemui pada kegiatan Network Drive Test yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, (26/5). Smartfren sebagai salah satu operator penyelenggara jaringan 4G LTE Advanced di Indonesia mengaku perlu adanya sertifikasi untuk profesi di bidang telekomunikasi.
Munir S.P, selaku VP Technology Relation & Special Project PT. Smartfren Telecom menyebutkan bahwa hadirnya sertifikasi ini penting untuk kedua belah pihak, baik untuk operator (perusahaan) dan juga untuk para pekerjanya sendiri.
“Perusahaan kita ini kan adalah perusahaan teknologi yang bergerak di industri telekomunikasi, sehingga sumber daya manusianya itu tentu diperlukan kemampuan yang tidak tanggung-tanggung. Sertifikasi untuk setiap pegawai Smartfren khususnya di bidang teknologi itu merupakan sebuah basic,” ujar Munir.
Munir juga menambahkan, sebagian karyawan mereka sudah memiliki sertifikasi ketika bergabung dengan Smartfren. Iya juga menyebutkan, ada beberapa cara bagi karyawan mereka yang belum memiliki sertifikasi untuk mendapatkannya melalui bantuan dari partner mereka.
“Kalau yang belum memiliki sertifikasi dan memiliki kemampuan tinggi, dari perusahaan akan bantu untuk sertifikasikan,” tambah Munir.
Salah satu cara untuk mensertifikasikan karyawan mereka melalui vendor-vendor partner mereka. Seperti Nokia, ZTE untuk jaringan. Sedangkan untuk Chipset yakni Quallcom. Mereka juga mencoba melakukan sertifikasi kepada karyawannya dengan bantuan dari operator luar negeri seperti LG Uplus.
Berbicara mengenai karyawan yang sudah tersertifikasi, Munir menyebutkan semua karyawan di semua lini mereka sudah tersertifikasi.
“Sertifikat ini ada beberapa bagian, artinya minimum base yang diperlukan harus dimiliki oleh karyawan. Contohnya, rigger yang membantu temen-temen RF untuk manjat tower, mereka harus memiliki sertifikat manjat tiang,” tukasnya.
Munir juga menyebutkan, hadirnya sertifikasi ini juga memberikan kualitas kerja serta keamanan bagi diri mereka sendiri dan juga perusahaan. Dengan hadirnya sertifikat, akan memberikan posisi yang tepat bagi karyawan tadi sehingga mereka bisa bekerja secara lebih optimal di posisi yang sesuai dengan kualifikasi mereka.
“Contohnya kalau hanya lulusan murni dan belum punya apa-apa, nah kita agak kebingungan kan mau ditempati dimana. Untuk menjuruskan dia ke tempat yang benar, perlu adanya sertifikat,” papar Munir.
Untuk karyawan, Munir juga menyebutkan hadirnya sertifikat tadi tidak kalah pentingnya. Karena bagi mereka sertifikat itu merupakan sebuah ‘senjata’ ketika mereka berkarir di perusahaan lain dengan industri yang serupa.
“Sertifikat itu akan membantu dia untuk bisa lebih baik di perusahaan yang lebih cocok. Sertifikat ini juga berguna untuk mereka dalam menghadapi MEA,”
Disinggung mengenai perkumpulan PPTSI yang baru diresmikan, Munir menegaskan bahwa hal ini merupakan sebuah kemajuan, karena dengan adanya perkumpulan ini bisa memberikan hal yang positif bagi karyawan mereka.