Telko.id – Total pengguna Smartfren saat ini mencapai 12 juta pelanggan. Angka ini merupakan gabungan dari pelanggan CDMA dan 4G mereka. Sementara itu, total pengguna 4G mereka mencapai sekitar 1.4 juta pelanggan.
Seperti diketahui, image Andromax sangat kental sekali dengan Smartfren, bahkan tidak jarang masyarakat yang sering keliru dengan memanggil Smartfren sebagai vendor smartphone, bukan operator. Namun, nampaknya Andromax kini bukanlah menjadi senjata dari Smartfren. Pasalnya Smartfren sendiri ke depannya lebih mengharapkan Open Market Handset (OMH) sebagai ‘senjata’ utama mereka meraih pelanggan 4G.
Berkaca dari komentar Derrick Surya, VP Brand dan Marcomm Smartfren, yang mengungkapkan bahwa segmen OMH punya potensi yang tinggi untuk tumbuh. Bahkan, Ia berujar, jika sampai akhir tahun 2016 ini OMH bisa memenuhi target sebesar 40% dari seluruh pengguna 4G milik operator yang enggan disebut CDMA ini.
“Kami yakin tumbuh karena potensi OMH tinggi. Diharapkan dapat menyasar sekitar 40% pelanggan Smartfren 4G di segmen OMH ini sampai akhir tahun,” ucap Derrick, pada peluncuran paket terbaru Smartfren di Jakarta,(25/4).
Sekadar informasi, Sejak mencanangkan penggunaan teknologi 4G, Smartfren mulai melirik segmen OMH. Salah satu alasannya adalah karena perangkat OMH yang mendukung jaringan 4G mereka sudah mulai bermunculan. Selain itu, Hadirnya OMH juga semakin memanjakan pengguna untuk memilah dan memilih brand smartphone mana yang jadi andalan mereka, dengan tetap didukung oleh sim card 4G Smartfren. Namun tentunya, ada beberapa kelebihan Andromax dibandingkan OMH terkait dengan layanan Smartfen seperti paket ‘True Unlimited’ dan VoLTE yang tertanam di dalam Andromax tanpa perlu menggunakan aplikasi.
Sejauh ini baru ada beberapa nama yang telah bekerjasama dengan Smartfren untuk penyediaan ponsel OMH, yaitu Samsung, Lenovo, dan HiSense. Namun Smartfren menegaskan bahwa ponsel yang mendukung jaringan 4G miliknya akan segera bertambah dari vendor lainnya.
“Ada (OMH lain), tunggu tanggal mainnya,” ucap Derrick.
Derrick juga mengungkapkan, kedepannya tidak menutup kemungkinan Smartfren bekerjasama dengan vendor smartphone lokal. Seperti yang dilakukan oleh Indosat dengan Advan melalui program bundling nya.
Jika menilik dari target OMH yang mencapai 40% tadi, bisa disimpulkan bahwa Smartfren memang menyimpan harapan besar dari OMH dan perangkat 4G non Andromax ini juga menjadi salah satu senjata mereka dalam menjaring pelanggan 4G baru ataupun migrasi.
Lebih lanjut, Derrick juga menyebutkan proses akuisisi pelanggan 4G yang telah dilakukan Smartfren. Ia berujar, pada saat ini proses akuisisi yang dilakukan Smartfren sudah bisa mencapai 6.000 pengguna baru tiap harinya. Dengan memberikan berbagai penawaran menarik, mulai dari smartphone gratis dan potongan harga hingga Rp.600.000,- menjadi salah satu kunci kesuksesan mereka dalam memigrasikan pelanggan lama ke 4G.