Operator dan 4G Network
Meskipun 4G terbilang baru di Indonesia, namun teknologi 4G sendiri sebenarnya telah menjadi topik hangat di sekitar kita sejak beberapa tahun yang lalu. Diawali dari uji coba jaringan 4G LTE yang dilakukan Telkomsel dua tahun silam – lebih tepatnya ketika berlangsungnya konferensi APEC di Bali pada bulan Oktober 2013 – kemudian disusul Bolt yang menyediakan Bolt Super 4G LTE pada bulan November 2013. Bedanya, jika Telkomsel mengoperasikan layanan 4G LTE mereka di frekuensi 1800 MHz, Bolt menerapkan teknologi Time Division Duplex (TDD-LTE) pada frekuensi 2300 MHz.Jenis teknologi yang sama juga digunakan oleh Smartfren.
Sebagai informasi, jaringan 4G LTE-Advanced Smartfren beroperasi di frekuensi 850 MHz dan 2.300 MHz. Hal ini konon membuat Smartfren tak hanya menggunakan teknologi TDD (Time Division Duplex) semata, tetapi juga teknologi FDD (Frequency Division Duplex) pada frekuensi 850 MHz.
Ketiga operator yang tersisa, seperti XL, Indosat dan Tri juga telah sejak dua tahun lalu menyusul Telkomsel untuk menyediakan layanan 4G LTE bagi pelanggannya.
Telkomsel
Pada tahun 1993, PT Telkom mulai merambah teknologi nirkabel GSM. Di tahun selanjutnya, pada 1994, PT Satelit Palapa Indonesia menjadi operator jaringan GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu SIM. PT Telkomsel kemudian didirikan bersama Indosat pada tahun 1995 dan meluncurkan kartu Halo pada tanggal 26 Mei 1995 sebagai layanan paska bayar.
Telkomsel meluncurkan secara resmi layanan komersial mobile 4G LTE pertama di Indonesia. Layanan Telkomsel 4G LTE memiliki kecepatan akses data mencapai 36 Mbps.
Indosat Ooredoo
Indosat Ooredoo adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan pra bayar maupun pascabayar dengan merek jual Matrix Ooredoo, Mentari Ooredoo dan IM3 Ooredoo.
Pada tanggal 22 Desember 2014, Indosat resmi meluncurkan jaringan Super 4G-LTE secara komersil untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan internet kecepatan tinggi di Indonesia. Sebelumnya, Indosat juga telah memperkenalkan jaringan Super 4G-LTE dengan kecepatan hingga 185 Mbps pada saat ulang tahun.
XL Axiata
XL Axiata atau disingkat XL, mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996 dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia.
Pada tanggal 9 Desember 2014, XL secara resmi meluncurkan layanan 4G mereka di tiga kota sekaligus yakni Medan, Yogyakarta dan Bogor.
Smartfren
Smartfren adalah penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA dan 4G yang menggunakan teknologi EV-DO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) untuk CDMA dan 4G LTE Advanced yang merupakan pengembangan lanjutan dari 4G. Meski begitu, Smartfren kini enggan disebut sebagai operator CDMA, karena mereka juga tengah memigrasikan pelanggan CDMA mereka yang masih tersisa untuk beralih ke jaringan 4G LTE.
Pada 19 Agustus 2015, Smartfren secara resmi meluncurkan layanan 4G LTE mereka. Di kesempatan yang sama, mereka juga meluncurkan layanan 4G LTE Advanced.
Hutchison 3 Indonesia
Jaringan Tri dioperasikan PT Hutchison 3 Indonesia, yang 65% sahamnya dimiliki Hutchison Whampoa dan sisanya oleh Northstar Pacific. Meskipun lisensi 3G telah diperolehi pada tahun 2004 saat perusahaan tersebut masih bernama Cyber Access Communication, layanan 3G baru mulai diluncurkan pada 29 Maret 2007 dengan wilayah jangkauan terbatas untuk Jakarta. Saat itu Tri berada di bawah bendera Hutchison Whampoa dan Charoen Pokphand Group dan dikenal dengan nama PT Hutchison CP Telecommunications (HCPT).
Untuk layanan 4G, Tri sendiri merupakan operator yang paling ‘telat’ meluncurkan 4G di Indonesia. Mereka meluncurkan layanan generasi keempat ini pada tanggal 31 Maret 2016 dan baru berjalan di enam kota, seperti Batam, Pontianak, Makassar, Jakarta, Bandung, dan Denpasar.
Next : Drive Test Jakarta Barat