Jakarta – Di temui pada acara Selular Forum di sebuah tempat di bilangan SCBD Jakarta, Alexander Rusli selaku CEO dari Indosat mengakui bahwa Indosat sebenarnya sudah sangat siap dan mengatakan segala persiapannya sudah dimulai sejak dua tahun lalu.
Mengenai jaringan 4G sendiri, sejatinya Indosat telah menggelar jaringan 4G LTE di beberapa kota besar Di Indonesia seperti Bali. Namun jaringan 4G tersebut masih berjalan pada frekuensi 900 Mhz. dengan frekuensi ini Indosat hanya memiliki pita jaringan sebesar 5 Mhz saja sehingga cakupan 4G yang dimiliki mereka juga hanya terbatas. Indosat juga tidak terlalu yakin dengan frekuensi 900 Mhz miliknya, pasalnya selain ketersediaan device yang sedikit, serta ketersediaan nya maksimum hanya 5 Mhz sehingga yang lebih banyak berperan adalah 3G mereka yang memiliki kecepatan hingga 42Mbps.
Untuk kecepatan Akses data sendiri, pada frekuensi 900 Mhz Indosat memiliki kecepatan download hingga 185 Mbps dan 41mbps untuk upload nya. Sementara untuk kota-kota yang sudah tercover jaringan 4G LTE Indosat adalah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali dan Balikpapan.
“Sebenarnya sejak dua tahun lalu sejak kita modernisasi sebenarya kita sudah LTE ready, maka dari itu saya kembali menekankan bahwa handset nya juga harus siap, karena kami di sisi jaringan sudah sangat siap dan sangat mubazir jika jaringan sudah siap namun handset nya belum memadai,” tuturnya.
Beliau juga mengungkapkan untuk di frekuensi 1800 Mhz , Indosat hanya tinggal menunggu dari jadwal pemerintah yang rencananya akan mulai digulirkan pada akhir November tahun ini.
Sebagai informasi, Spektrum 1800Mhz mampu memberikan kecepatan maksimal mengingat kapasitas yang dapat disediakan oleh operator di pita ini minimal 10Mhz sehingga secara teori dapat menghasilkan kecepatan hingga 129Mbps. Sedangkan jika di frekuensi 900Mhz operator hanya mampu mengalokasikan lebar pita 5Mhz saja dengan kecepatan maksimal 42Mbps yang sama saja dengan kecepatan 3G hanya berbeda latency yang dihasilkan saja.
Faktor banyaknya pelanggan juga ikut mempengaruhi kecepatan transfer data, semakin banyak pelanggan tentunya jalur akan semakin sesak yang berarti kecepatan akan terpengaruh. Dengan pita jaringan yang lebih lebar, tentunya akan menyediakan kecepatan yang lebih stabil walaupun banyak pelanggan yang menggunakannya.
Alex juga menambahkan, ketersediaan handset yang mengakomodir jaringan 1800 Mhz juga perlu diperhatikan, karena jika di pasaran smartphone dan tablet yang mendukung teknologi ini masih tergolong mahal, tentu nya para pengguna juga tidak akan dapat menikmati kecepatan berinternet seperti ini.
Disinggung mengenai infrastructure sharing yang sedang di galakkan oleh pemerintah, Alex merespon dengan cukup baik upaya ini dan sangat terbuka mengenai hal ini. Beliau mengatakan, “intinya bagaimana bisa save cost agar bisa mendeliver secara lebih murah. Saya lebih baik menurunkan cost, ketimbang menaikan harga” ungkapnya. (AK/HZ)