Telko.id – BAKTI cari mitra KSO yang tangguh saat ini. Pasalnya, ketika infrastruktur yang akan selesai pada tahun 2021 dan 2022 nanti, harus ada yang memanfaatkan. Dan mitra ini lah nanti nya yang akan melayani masyarakat untuk memaksimalkan jaringan yang sudah dibangun tersebut.
Namun, BAKTI cari mitra KSO (kerja sama operasi) bukan asal mitra saja yang dicari. Pasalnya, pemerintah membutukan mitra yang andal serta kompeten. Itu sebabnya, BAKTI Kominfo pun melakukan mekanisme seleksi yang akuntabel dan transparan.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Anang Latif menyatakan, BAKTI cari mitra KSO itu sebagai langkah lanjutan memastikan tersedianya suplai sinyal 4G di 7.904 desa dan kelurahan di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).
“BAKTI Kominfo saat ini sedang melalui proses penetapan kerja sama operasi dengan perusahan operator seluler yang memiliki lisensi di Indonesia. Seleksi penyedia layanan seluler untuk BTS 4G di wilayah 3T ini tidak kalah pentingnya dari pembangunan infrastruktur itu sendiri. Kualitas layanan seluler yang menjangkau hingga pelosok nusantara menjadi ujung tombak hajat besar percepatan transformasi digital nasional,” jelasnya dalam Konferensi Pers Penyelenggaraan Layanan Seluler pada BTS 4G di Wilayah 3T, dari Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (28/05/2021).
Baca juga : BAKTI Tancap Gas, Bangun 7904 BTS sampai 2022
Menurut nya, proses penetapan KSO itu merupakan bagian dari tugas Kementerian Kominfo untuk memastikan hak masyarakat Indonesia mendapatkan layanan yang berkualitas, terjangkau, dan terjamin keberlangsungannya. “Dan juga memastikan tidak ada satu orang pun yang tertinggal ketika proses transformasi digital berjalan di republik ini,” tandasnya.
“Dalam skema KSO ini, BAKTI Kominfo bertanggung jawab melakukan pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur BTS 4G, termasuk di dalamnya menyediakan lahan. Sementara, mitra operator seluler bertanggung jawab menyediakan layanan 4G kepada pelanggan, termasuk di dalamnya melakukan operasi dan pemeliharaan jaringan 4G secara keseluruhan,” jelasnya.
Penyelenggaraan KSO ini pun memiliki dasar hukum pelaksanaan yakni Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 129 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU), dan Peraturan Direktur Utama BAKTI Kominfo Nomor 8 Tahun 2020 tentang Kerja Sama Operasional Pemanfaatan Aset BAKTI Kominfo dan Aset Pihak Lain di Lingkungan BLU BAKTI Kominfo.
Penting nya Mitra yang Andal serta Kompeten
Bagi pemerintah, mitra yang andal serta kompeten ini sangat penting. Pertama, dana yang digunakan untuk pembangunan BTS di 3T dilakukan dengan sumber pembiayaan APBN yang bersumber dari rupiah murni dan PNBP Kominfo Non-BLU.
Dan infrstruktur atau BTS yang dibangun pun tidak sedikit. BTS 4G yang akan dibangun di total 7.904 lokasi wilayah 3T.
“Pembangunan ini dilakukan dalam dua tahap, di mana 4.200 desa kelurahan dilakukan pada tahun 2021 ini, dan dilanjutkan 3.704 dilakukan di tahun 2022. Sehingga harapannya setelah proyek ini selesai, seluruh wilayah desa dan kelurahan di wilayah 3T dapat mengakses sinyal 4G untuk mendapatkan layanan internet,” jelasnya.
Ke dua adalah setidaknya 5.204 dari total lokasi berada di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat atau sekitar 65% pekerjaannya. Di mana, sama-sama kita ketahui, di kedua wilayah tersebut tidak seperti di daerah lain. Baik pulau Jawa, pulau Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Jadi tak heran kan, kalau pemerintah membutuhkan mitra KSO yang andal dan kompeten. Apalagi, pembangunan infrastruktur tersebut sudah menjadi komitmen serius pemerintah untuk menghubungkan tanpa terkecuali, menyediakan pelayanan yang merata dan inklusif untuk seluruh rakyat Indonesia.
Sebelumnya, BAKTI Kominfo juga telah menyelanggarakan penandatanganan lima paket proyek kontrak payung dengan para penyedia infrastruktur terpilih. Tepat nya pada 26 Februari 2021 lalu.
Baca juga : BAKTI Tandatangani 2 Kontrak Untuk Percepat Pemerataan BTS 4G
“Kegiatan ini turut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dari Istana Negara. Selanjutnya, kami pun sudah menggelar kick-off meeting implementasi infrastruktur dan model bisnis BTS 4G bersama Menteri Kominfo beserta jajarannya di Denpasar, Bali, tanggal 25 Maret 2021 lalu,” ungkapnya.
Lalu, pada tanggal 23 April 2021 di Desa Kelanga, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Menteri Kominfo telah melakukan prosesi peletakan batu pertama yang menandai dimulainya rangkaian pembangunan masif 7.904 BTS 4G di wilayah 3T.
Namun, BAKTI Kominfo sendiri bukan hanya memiliki proyek BTS 4G saja. Ada tugas lain yakni menyediakan infrastruktur telekomunikasi dan pemberdayaan ekosistem digital.
Di antaranya melalui penyediaan Akses Internet atau Wi-Fi gratis di titik pelayanan public, pemanfaatan jaringan kabel serat optik Palapa Ring, serta satelit multi-fungsi (SMF) SATRIA 1 yang kini sedang dalam tahap konstruksi. (Icha)