Telko.id – Kabar buruk datang bagi pengguna Esia di luar Jakarta dan Bandung. Pasalnya, penyedia jasa seluler PT Bakrie Telecom Tbk dikabarkan telah meghentikan layanan seluler berbasis CDMA itu, terhitung sejak Januari ini.
Hal ini terungkap setelah pengamat teknologi, Herry SW mengunggah kabar tersebut di blog miliknya, mengatakan bahwa pengguna Esia di luar Jakarta dan Bandung tak bisa lagi menggunakan nomornya. Beberapa foto berisi pesan singkat yang dikirimkan pihak Esia kepada pelanggannya pun tak lupa diunggah Herry di blog-nya.
“Pelanggan Yth, penghentian layanan kami di area Anda akan dilakukan bertahap mulai 1 Januari 2016,” demikian bunyi pesan singkat tersebut.
Kabar mengenai bakal matinya CDMA ini sebenarnya bukan lagi berita baru. Bahkan, bisa dibilang sudah menjadi rahasia umum. Banyak hal diduga menjadi penyebabnya, mulai dari sudah tak ada laginya penambahan jumlah pelanggan, tak ada lagi penambahan jaringan dan kegiatan pemasaran, hingga tak ada lagi vendor telekomunikasi yang mau memproduksi perangkat CDMA. Tak heran, jika kemudian satu per satu penyedia layanan ini rontok di tengah jalan.
Pada 2014 lalu, sejalan dengan program Pemerintah tentang Penataan Pita Frekuensi dan Pengalihan Izin Penggunaan Frekuensi 800 Mhz, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) resmi menghentikan layanan Telkom Flexi, dan mengalihkan seluruh pelanggannya ke anak usahanya PT Telekomunikasi Seluler Tbk. (Telkomsel). Bersamaan dengan itu, Telkom menawarkan upgrade layanan Flexi ke produk Kartu As Flexi (Prabayar) dan Kartu Halo Flexi (Pasca Bayar).
Hal yang tak jauh berbeda dialami StarOne, yang resmi mengakhiri layanannya pada Juni 2015 lalu. Saat itu, PT Indosat Tbk (Indosat), atau kini Indosat Ooredoo, resmi menghenttikan layanan berbasis teknologi CDMA-nya ini, dan mengajak seluruh pelanggan StarOne untuk bermigrasi ke Indosat.
Saat itu, perusahaan memberi kompensasi kepada pelanggan dalam berbagai bentuk, mulai dari kartu SIM GSM, Fasilitas Call Forwarding, hingga saldo Indosat Dompetku yang besarnya tergantung rata-rata penggunaan layanan Starone dalam tiga bulan.
Nah, lalu bagaimana dengan nasib Esia sekarang dengan telah dihentikannya layanan di luar Jakarta dan Bandung ini? Akankah anak usaha Bakrie ini benar-benar akan menyusul dua rekannya dan mengakhiri hidupnya tahun ini? Dan bagaimana reaksi pelanggan terkait keputusan ini? Yang pasti, jargon berbunyi, ‘untung pakai esia’, tak akan berlaku lagi di sini.