Jakarta – Prospek industri jasa telekomunikasi Eropa kini telah beralih dari yang awalnya negatif menjadi stabil, ungkap Moody Investors Service dalam laporan yang diterbitkan hari ini. Laporan ini memprediksi bahwa pendapatan kolektif akan tumbuh sebanyak 1-2 persen dalam 12-18 bulan ke depan, dalam hal peningkatan permintaan pelanggan untuk broadband dan mungkin lebih banyak lagi. Namun, peraturan Uni Eropa bisa mengancam pemulihan tersebut.
Laporan bertajuk Telecommunications Service Providers – EMEA: Revenue Growth Rings in Change of Outlook to Stable EMEA, mengatakan bahwa peningkatan permintaan untuk broadband, melebihi kapasitas belanja konsumen dan pergeseran dari persaingan harga untuk kualitas layanan akan meningkatkan pendapatan perusahaan telekomunikasi dan dapat menaikkan harga mereka tanpa mengurangi permintaan pelanggan. Demikian dikutip dari laman Telecoms (15/10).
“Kenaikan harga ini akan mendukung penyedia layanan telekomunikasi Eropa untuk kembali ke pertumbuhan pendapatan pada tahun 2016,” kata Carlos Winzer, Analis Moody, sekaligus penulis laporan ini.
Banyak perusahaan telah menawarkan paket premium dan mengenai biaya langsung dari layanan ini, ungkap Winzer, Telefónica misalnya, melaporkan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) sebesar € 71,80 per bulan pada kuartal kedua 2015, yang naik dari € 68,80 / bulan pada kuartal pertama. Tren ini tercermin di Jerman, di mana Moody mengharapkan ARPU positif bagi Deutsche Telekom, yang baru-baru ini meningkatkan harga serta kecepatan untuk klien premium.
Prospek untuk Afrika, Timur Tengah dan pasar telekomunikasi Turki juga stabil. Namun, di beberapa pasar yang didorong komoditas, di mana pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) melambat, industri telekomunikasi akan mengalami tekanan negatif pada pertumbuhan pendapatan. Pasar nasional yang terpengaruh termasuk Kuwait, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab dan Nigeria.
Tiga besar operator seluler Rusia, Mobile TeleSystems, MegaFon dan Vimpel-Communications, akan tetap mengalami hasil negatif mengingat krisis ekonomi di Rusia terus menurunkan profitabilitas.
Moody mengharapkan merger dan akuisisi perusahaan telekomunikasi di Eropa terus berlanjut. “Konsolidasi ini sebagian besar mungkin di Perancis, Italia, Denmark, Polandia, Swedia dan Spanyol, tapi kami tidak mengharapkan perusahaan melakukan akuisisi dengan dana yang diperoleh dari utang, yang akan menekan modal dan secara negatif menekan performa mereka saat ini,” kata Winzer.
Namun, Komisi Eropa baru-baru ini menghentikan panggilan dari perusahaan telekomunikasi untuk pendekatan yang lebih lunak mengenai merger di sektor ini. Banyak pihak yang takut bahwa konsolidasi di sektor ini bisa dihentikan setelah kepala digital Uni Eropa, Andrus Ansip, mengatakan dalam konferensi yang diselenggarakan oleh ETNO bahwa “melonggarkan aturan kompetisi bukanlah jawaban dari permasalahan ini dan konsolidasi industri juga belum menjadi jawaban terbaik.” [AK/IF]