Jakarta – Perusahaan penyedia solusi jaringan asal Swiss, Ericsson, tampaknya harus berlapang dada melihat pencapaian pendapatan mereka tahun ini. Pasalnya, angka tersebut diketahui mengalami penurunan pada kuartal ketiga di tahun ini.
Penyebab utama dari penurunan ini tidak lain karena penjualan jaringan yang semakin lesu. Seperti diketahui, di kawasan Amerika Utara, penjualan Ericsson menurun dari tahun ke tahun. Selain itu perlambatan dalam penyebaran jaringan 4G di daratan China serta lemahnya penetrasi di Brazil, Rusia dan Timur Tengah juga turut menjadi alasan atas anjloknya pendapatan (revenue) perusahaan pada kuartal ketiga tahun ini.
Dilansir dari Telecoms, Senin (26/10), sebanyak 9% penurunan pendapatan dirasakan oleh raksasa jaringan ini bila dibandingkan dengan kuartal sebelumya. Hal tersebut menjadi lebih buruk tatkala tidak adanya perbaikan di sektor pelayanan yang profesional dari Ericsson.
Kabar baiknya, dari total pendapatan yang mereka cetak, dapat dilihat bahwa penjualan jaringan menyumbang kurang dari 50%. Hal ini akan mempermudah mereka untuk mengurangi resiko yang timbul dari sumber daya internal ataupun sumber daya eksternal.
Chief Financial Officer Ericsson, Jan Frykhammar mengungkapkan, “Kami melihat sebuah dampak nyata pada basis biaya kami, dimana kami dapat meningkatkan profitabilitas dengan cara melakukan penetrasi yang baik di wilayah target kami dan hasil ini membuat kami semakin percaya diri sebagai perusahaan penyedia jaringan.”
Nilai positif lain dapat dilihat dari peningkatan laba bersih yang mereka dapatkan. Tercatat laba bersih Ericsson naik menjadi 47% dari kuartal sebelumnya dan naik sebanyak 19% secara year-on-year. [AK/IF]