Telko.id – Teknologi keamanan mobile dianggap sebagai salah satu isu utama dalam menyongsong era 5G. Oleh karenanya, teknologi keamanan mobile harus berkembang seiring dengan perubahan arsitektur jaringan 5G dan skenario aplikasi yang beragam, demikian diutarakan peneliti senior Shield Lab Huawei, Dr. Kang Xin.
Dalam sebuah lokakarya bertajuk ‘5G Security: Forward Thinking’, yang diselenggarakan oleh Forum Future, Kang menyebut teknologi baru 5G akan mengakibatkan masalah keamanan baru. “Di era 5G, teknologi keamanan untuk jaringan dan perangkat akan menjadi perhatian mendasar dari operator, penyedia layanan, dan pengguna akhir,” katanya.
Kang menambahkan, arsitektur layanan berbasis jaringan 5G akan membutuhkan perlindungan keamanan end-to-end, termasuk keamanan virtual inNFV dan SDN. Akses jaringan heterogen akan memerlukan otentikasi arsitektur terpadu untuk menyederhanakan akses pengguna.
“Untuk mengatasi skenario aplikasi dan model bisnis baru, penting bagi kami untuk memperkenalkan model manajemen identitas baru. Mengingat data dalam jumlah besar akan digunakan dalam 5G era, teknologi enkripsi dan isolasi akan diperlukan untuk melindungi data pribadi. Untuk mencapai tujuan ini, semua pemain di industri ini harus bekerja sama untuk membangun jaringan 5G yang aman dari segi desain,” lanjutnya.
Pada lokakarya 5G ini, perwakilan dari akademisi dan industri membagi hasil penelitian terbaru mereka. Para ahli dan sarjana dari Cina dan operator seluler internasional, produsen, lembaga penelitian ilmiah, dan universitas membahas berbagai topik, seperti keamanan informasi 5G, verifikasi teknis dan pengujian 5G, spektrum 5G, dan kendaraan yang terhubung dengan internet. Demikia dilaporkan TelecomAsia, Rabu (15/6).