Jakarta – Semakin baiknya kualitas jaringan internet di seluruh dunia membuat persaingan di semua aspek semakin ketat. Hal yang sama berlaku untuk industri streaming musik.
Pandora, misalnya, perusahaan yang sempat merajai industri musik streaming ini bahkan barus mengatur strategi baru guna bertahan di industri ini. Pasalnya, Pandora kini terkesan menjadi pecundang dalam industri yang tengah memanas ini.
Dilansir dari Digitaltrend, Senin (25/10), dua hari setelah CEO Apple Tim Cook mengumumkan bahwa Apple Music memiliki 6,5 juta pelanggan berbayar dan 8,5 juta pengguna pada percobaan tiga bulan gratis, Pandora justru mengalami kerugian sebesar USD85.900.000 pada kuartal ketiga tahun ini.
Sejatinya pandora yang hanya mengandalkan streaming radio kalah bersaing dengan kompetitor lain seperti Apple Music, spotify serta Google Play Music yang menghadirkan streaming musik berbayar dan memberikan free selama masa percobaan.
Tidak seperti beberapa pesaingnya, Pandora tidak bisa memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk memilih lagu untuk diputar karena hanya berbasis radio streaming. Hal itu nampaknya yang menjadi awal dari kegagalan mereka menjangkau pasar streaming musik kali ini.
Anjloknya peminat pandora semakin dipertegas dengan jumlah “pendengar aktif” mereka yang mengalami penyusutan menjadi 78.100.000 pengguna dari 79.400.000 pada kuartal ketiga tahun ini.
Fenomena Internet Of Things memang mempengaruhi gaya hidup semua orang di dunia ini. Kemajuan teknologi dari sisi smartphone juga sangat mendukung fenomena ini, kita tunggu saja bagaimana hal tersebut akan berlangsung di Indonesia. [AK/IF]