Telko.id – Perseteruan antara otoritas berwenang dengan perusahaan teknologi tampaknya tak berhenti hanya di kasus Apple dan FBI. Baru-baru ini, seorang eksekutif Facebook telah ditangkap di Brazil setelah perusahaan gagal untuk bekerja sama dengan perintah pengadilan dalam kasus perdagangan narkoba.
Menurut laporan, wakil presiden Facebook untuk Amerika Latin, Diego Dzodan, dibawa untuk ditanyai di Sao Paulo, sebelum akhirnya ditangkap.
Facebook sendiri menilai tindakan itu terlalu “ekstrim dan tidak proporsional.” Pasalnya perusahaan selalu dan akan bersedia untuk menjawab pertanyaan otoritas Brazil jika dibutuhkan.
Dilansir dari BBC, Rabu (2/3), penangkapan berawal dari kasus yang melibatkan layanan pesan WhatsApp, yang beroperasi secara terpisah dari platform Facebook. Polisi federal di Sao Paulo mengatakan, mereka membawa surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh hakim pidana dari distrik Lagarto, di negara bagian terkecil Brazil, Sergipe. Sebuah pernyataan yang dirilis oleh pasukan itu mengatakan bahwa Facebook telah diperintahkan oleh pengadilan untuk memberikan bukti yang akan membantu penyelidikan “kejahatan terorganisir dan perdagangan narkoba.”
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa pejabat pengadilan di Sergipe juga membenarkan penahanan Diego Dzodan.
Sebuah sumber mengatakan bahwa kantor Facebook di Brazil hanya berurusan dengan penjualan dan mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki akses ke informasi pengguna WhatsApp atau wewenang untuk membuat keputusan atas aplikasi messaging itu.
Masalah privasi telah sering menempatkan Facebook dan raksasa internet lainnya bertentangan dengan aparat penegak hukum Brazil yang mencari bukti dalam kasus pidana, meskipun konfrontasi jarang muncul seperti halnya kasus yang melanda Apple Inc dan FBI belakangan ini.
Pada bulan Desember, seorang hakim Brazil menangguhkan layanan pesan WhatsApp milik Facebook selama sekitar 12 jam setelah perusahaan gagal untuk mematuhi dua perintah pengadilan untuk berbagi informasi dalam kasus pidana. WhatsApp dilaporkan menjadi aplikasi yang paling sering digunakan di Brazil, dengan sekitar 93 juta pengguna.
Pengadilan Brazil belum berhenti menjadikan pejabat teknologi senior sebagai target. Reuters melaporkan, pada tahun 2012, pengadilan di Mato Grosso do Sul memerintahkan penahanan eksekutif senior Google di Brazil setelah perusahaan gagal untuk menghapus video YouTube yang menyerang calon walikota setempat.