spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

ARTIKEL TERKAIT

Machina Research: Koneksi 5G IoT Tembus 10 Juta Pada 2024

Telko.id – Machina Reasearch belum lama ini mengungkap penelitian pertamanya mengenai kemungkinan adopsi 5G dalam Internet of Things. Menurut riset tersebut, akan ada sekitar 10 juta koneksi IoT global menggunakan 5G pada 2024, sebesar 0,5 persen dari seluruh koneksi IOT seluler. IoT akan menguasai seperempat dari semua koneksi 5G, yang akan berjumlah 41 juta.

Connected car (atau mobil terkoneksi), disebut-sebut akan mendominasi tahap awal peluncuran 5G dalam Internet of Things, yakni sekitar tiga-perempat dari koneksi IoT. Demikian prediksi analis perusahaan, sebagaimana dilaporkan Total Telecom, Selasa (23/2).

“5G di awal-awal kemunculannya sebagian besar adalah tentang konektivitas lebih cepat untuk PC, tablet dan handset, daripada IoT,” kata Matt Hatton, CEO Machina Research.

Ia menambahkan, sebagian besar aplikasi IoT tidak akan menuntut bandwidth tinggi dan jaringan dengan latency rendah yang dijanjikan 5G, tetapi ada beberapa pengecualian.

“Penelitian Machina menunjukkan bahwa sekitar tiga perempat dari 10 juta sambungan IoT pada 2024 akan berada di sektor connected car,” katanya.

Selain itu, perusahaan juga menyoroti CCTV dan signage digital sebagai pengadopsi awal 5G paling potensial.

Machina percaya bahwa pasar Asia yang maju, yakni Jepang dan Korea Selatan akan memimpin jalan dalam teknologi ini pada tahun 2020-21, dengan Eropa, China dan Amerika Utara menyusul beberapa tahun kemudian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU