Telko.id – Pelanggan McDonald maupun Starbucks kini tidak bisa lagi sembarangan mengakses situs tertentu ketika berada di area mereka. Pasalnya, kedua ‘tempat nongkrong’ ini kini telah menerapkan teknologi filtering yang akan menghalangi pelanggan yang menggunakan Wi-Fi untuk mengakses situs porno.
Langkah ini diambil menyusul kampanye dari kelompok anti-pornografi Enough is Enough dan Pusat Nasional untuk Eksploitasi Seksual yang meminta kedua perusahaan untuk menyaring konten tersebut.
Dilaporkan Phys, Selasa (19/7), McDonald mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa filtering Wi-Fi telah diaktifkan di sebagian besar restoran yang mencapai hampir 14.000 jaringan secara nasional. Sementara juru bicara Starbucks mengatakan bahwa kedai kopi yang berbasis di Seattle itu akan menerapkan teknologi filtering ketika mereka telah menemukan sebuah sistem yang “juga tidak sengaja memblokir konten yang tidak diinginkan.”
Presiden Enough is Enough, Donna Rice Hughes memuji langkah ini dan mengatakan organisasi berencana untuk mendorong bisnis dan tempat-tempat lain untuk menyaring Wi-Fi mereka.
Sementara itu, Pusat Nasional untuk Eksploitasi Seksual mengatakan bahwa tempat-temoat seperti Chick-fil-A dan Panera Bread telah lebih dulu memblokir pornografi di Wi-Fi.
Meskipun tidak ada statistik mengenai seberapa sering Wi-Fi publik di McDonald dan Starbucks telah digunakan untuk mengakses pornografi, Hughes mengatakan kepada CNN Money bahwa ada laporan berita tentang hotspot Wi-Fi publik semakin sering digunakan untuk lalu lintas pornografi anak dan ajakan seksual anak-anak.