Telko.id – Nokia Solution Network (NSN) memiliki visi di tahun 2016 mendatang guna memperkuat lini bisnis jaringan mereka agar mampu bersaing dengan vendor jaringan yang lainnya.
Presiden Telekomunikasi Nokia di China, Mike Wang dalam sebuah interview mengatakan tugas terbesar mereka di tahun depan adalah untuk melengkapi bisnis peralatan jaringan Nokia di China, yakni Shanghai Bell dan pekerjaan integrasi yang mana tantangan terbesar terletak pada integrasi budaya perusahaan.
Sebagai informasi, pada april 2015 silam, Nokia telah mengakuisisi Alcatel Lucent yang mana hal tersebut ditujukan untuk memperkuat posisi mereka di Eropa dan juga di China. Sebagai informasi, kedua-duanya memiliki bisnis yang sama dan akan saling melengkapi.
Dilansir dari c114.net, setelah merger tersebut jaringan Nokia menjadi lebih besar, perusahaan tersebut juga nantinya akan memiliki sekitar 40 ribu karyawan untuk bidang penelitian dan meningkatkan sumber daya keuangan yang baik guna menopang penelitian tersebut.
Mike Wang menuturkan, masa depan Nokia China dan Shanghai Bell akan menjadi sebuah tim, yang juga merupakan misi terbesar dalam pekerjaannya di tahun depan. Dalam era 3G / 4G, Nokia menjadi pasar peralatan telekomunikasi diCina, dan menjadi perusahaan asing terbesar di Industri ini, sementara merger tentunya akan memperkuat posisi ini. Karena lini produk yang lebih luas, basis pelanggan akan diperluas oleh operator kepada perusahaan dan pemerintah dalam mendukung usaha patungan dengan SAC untuk memperluas bisnis mereka.
Setelah integrasi, Nokia China akan memiliki 22.000 karyawan dan lebih dari 10.000 peneliti.
Mike Wang mengatakan kesulitan terbesar terletak dalam mengintegrasikan budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ia meyakini bahea usaha tersebut akan berhasil, karena sebelumnya hal tersebut telah diintegrasikan pada Siemens Nokia, Motorola dan perusahaan lain di sektor peralatan jaringan dan memiliki kemampuan integrasi yang kuat.