Telko.id – Perusahaan jaringan telekomunikasi asal China yakni Huawei memimpin dalam pasar VoIP dan pasar IMS secara global dengan 28 persen pangsa pada tahun 2015. Sementara Ericsson berada di peringkat kedua dengan 20 persen market share.
Diperingkat ketiga, bercokol Alcatel-Lucent yang memiliki 19 persen pangsa pasar. Sementara Genband memiliki 6 persen dan Nokia memiliki 5 persen saham dari pasar VoIP dan IMS di seluruh dunia.
Dilaprokan TelecomLead (14/3). Penyedia layanan voice over IP (VoIP) dan IP multimedia subsystem (IMS) memiliki kenaikan dari segi pendapatan mereka. Menurut IHS Inc, terjadi kenaikan sekitar 31 persen menjadi $ 5,5 miliar pada tahun 2015.
Sekedar informasi, VoLTE menjadi pemicu pertumbuhan investasi ini, yang dilakukan oleh 48 operator telekomunikasi berbasis LTE. Dengan 23 di Asia Pasifik, 20 di EMEA (Eropa, Timur Tengah dan Afrika) dan 5 di Amerika Utara yang telah meluncurkan layanan VoLTE komersial sejak Januari 2016.
“Pada tahun lalu, pembawa VoIP global dan pasar IMS mempublikasikan hasil yang terbaik dengan meluncurkan VoLTE di EMEA dan Asia Pasifik untuk mendukung aktivitas pengguna,” kata Diane Myers, direktur riset senior untuk VoIP, UC dan IMS di IHS.
Di Asia Pasifik, volume penyebaran VoLTE didorong oleh operator telekomunikasi Cina yang membangun infrastruktur untuk peluncuran VoLTE serta operator di India yang tengah bersiap untuk peluncuran di tahun ini.
Hasil riset tersebut juga mengungkapkan, sekitar 22% dari semua share yang ada di miliki oleh beberapa penyedia yang persentase nya kurang dari 5 persen.
Sementara Session border controllers (SBCs), server aplikasi suara dan elemen inti IMS mencatat pertumbuhan yang solid secara year-on-year.
Untuk pendapatan peralatan IMS (tidak termasuk SBC) menyumbang sekitar 65 persen dari pendapatan VoIP dan IMS di Q4.
Ericsson, Alcatel-Lucent, Huawei, ZTE dan Broadsoft mencapai 35 persen pertumbuhan pendapatan year-on-year pada tahun 2015.