Telko.id – GSMA, bersama tujuh operator seluler – berasal dari Amerika Serikat, China, Jepang dan banyak lagi – telah meluncurkan pedoman keamanan yang luas untuk mengembangkan layanan dan produk Internet of Things (IoT).
Asosiasi telekomunikasi global itu mengatakan bahwa pedoman tersebut telah dirancang dengan memikirkan seluruh ekosistem IoT, termasuk penyedia layanan IoT, produsen perangkat, pengembang dan operator jaringan.
Menurut laporan Telecoms, Rabu (10/2), kekhawatiran atas keamanan adalah penghalang terbesar untuk menerapkan IoT antara operator telekomunikasi – diidentifikasi oleh hampir setengah dari mereka yang disurvei. Sementara itu, hanya 10% mengatakan bahwa mereka mampu meluncurkan layanan IoT yang aman sepenuhnya. Hal inilah yang kemudian membuat GSMA dan operator merasa perlu untuk memiliki panduan lebih dalam mengamankan IoT.
GSMA mengatakan panduan atau pedoman tersebut akan menguraikan berbagai cara untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi ancaman IoT, sehingga membantu penyedia layanan membangun layanan yang aman dari awal. Pedoman ini juga akan menjelaskan metodologi penilaian risiko untuk memastikan layanan IoT mampu mengumpulkan, menyimpan dan bertukar data dengan aman sementara mengurangi serangan cybersecurity yang mungkin saja terjadi.
Menurut CTO GSMA, Alex Sinclair, dengan miliaran perangkat menjadi terhubung di Internet of Things, yang menawarkan layanan baru yang inovatif dan saling terkoneksi, potensi kerentanan akan semakin meningkat.
“Ini bisa diatasi jika keamanan end-to-end layanan IoT dipertimbangkan dengan baik oleh penyedia layanan ketika merancang layanan mereka dan teknologi mitigasi yang tepat dikerahkan. Pendekatan yang baik dan kuat untuk keamanan akan menciptakan layanan yang handal dan terpercaya seiring dengan pertumbuhan pasar,” katanya.
Untuk menghasilkan panduan ini, GSMA bermitra dengan sejumlah operator seluler diantaranya AT&T, China Telecom, Etisalat, KDDI, NTT DOCOMO, Orange, Telefónica, Telenor dan Verizon untuk mendapat input dari operator dan penyedia layanan, sementara Ericsson, Gemalto dan u-blox ikut berkontribusi dari komunitas penjual.
Chief IoT Officer Telefónica, Vicente Muñoz Boza, mengatakan industri membutuhkan panduan semacam ini sehingga penyedia layanan dapat merasa aman dengan layanan IoT-nya.
“Keamanan solusi IoT adalah sangat penting dan dokumen-dokumen ini merupakan langkah penting dalam mendukung pelanggan kami untuk mendapatkan layanan end to end yang aman,” pungkasnya.