spot_img
Latest Phone

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

ARTIKEL TERKAIT

2019, Dunia akan Keluarkan USD1.3 Triliun untuk Internet of Things

Telko.id – IDC memprediksi bahwa belanja global Internet of Things akan mencapai USD1.3 triliun pada tahun 2019, naik dari dari USD698.6 juta di 2015. Asia-Pasifik, disebut-sebut menjadi kawasan ‘paling konsumtif’ jika bicara tentang pengeluaran IOT.

Dilansir dari Total Telecom, Selasa (15/12), perusahaan riset tersebut mengatakan bahwa secara geografis Asia-Pasifik saat ini menghabiskan uang paling banyak untuk IOT, dengan persentase 40% dari total di seluruh dunia. Disusul Amerika Utara dan Eropa Barat di urutan kedua dan ketiga, dengan pengeluaran gabungan lebih dari USD250 miliar.

Dalam hal industri vertikal, IDC menyebut bahwa manufaktur dan transportasi saat ini memimpin klasemen, dengan belanja IoT masing-masing sekitar USD165.6 juta dan USD78.7 juta pada tahun 2015.

“Manufaktur dan transportasi keduanya cocok untuk penyebaran IoT,” kata Vernon Turner, wakil presiden senior dan peneliti IoT di IDC, dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, kedua industri ini telah menghubungkan pemasok, produk, pelanggan, dan bahkan pekerjanya saat ini dan benar-benar telah menuai hasil dari itu. Meskipun, tingkat pertumbuhan akan berbeda di berbagai daerah, mengingat keberagaman dari Internet of Things itu sendiri.

Menurut IDC, di Eropa Tengah dan Timur (CEE), dan Timur Tengah serta Afrika (MEA), sektor IOT yang mengalami pertumbuhan paling cepat adalah bangunan cerdas, di mana IOT digunakan untuk mengoptimalkan operasional gedung melalui otomatisasi, serta pemantauan jarak jauh dan kontrol.

Di Amerika Latin, IDC memprediksi sektor IOT yang mengalami pertumbuhan paling cepat adalah pemeliharaan dan layanan lapangan, dimana data sensor dikumpulkan dan dikirim dari lapangan untuk teknisi.

Di Asia-Pasifik, perusahaan asuransi akan semakin banyak yang mengandalkan remote telematika untuk memantau perilaku pengemudi untuk tujuan perhitungan premi. Sementara di Amerika Utara, teknologi IOT akan dimanfaatkan untuk tujuan pemasaran kontekstual untuk mendapatkan informasi tentang perilaku konsumen, kata IDC.

spot_img

ARTIKEL TERBARU