Telko.id, Jakarta – Walaupun merupakan game yang sudah diluncurkan sejak lama, Pokemon GO tetap menjadi salah satu game yang populer. Menurut data Sensor Tower, Naintic mampu meraup penghasilan besar mencapai USD 2,45 miliar atau setara dengan Rp 35 triliun.
Diungkapkan Sensor Tower, seperti dilansir dari Ubergizmo pada Senin (11/03/2019), penghasilan dari game berbasis Augmented Reality (AR) itu tidak dapat dicapai oleh game Pokemon lainnya.
Sebut saja Pokemon Shuffle, Duel, Quest, Magikarp Jump dan Pokemon TCG Online. Jika digabung, penghasilan semua game tersebut hanya sekitar USD 50 juta atau Rp 715,1 miliar saja.
{Baca juga: Seru! Fitur Ini Bikin Seluruh Pokemon jadi Foto Model}
Sebelumnya, minat masyarakat memainkan game tersebut sempat memudar. Tapi, lewat pembaruan yang dirilis Niantic dengan adanya fitur baru, seperti fitur jual beli dan pertarungan antar pemain membuat banyak orang kembali memainkan game itu.
Perusahaan juga menggelar berbagai event di seluruh dunia. Event itu menawarkan item khusus, yang jadi salah satu trik Niantic supaya para pemain terus bermain dan membeli item di dalam game.
Awal tahun lalu, Niantic mendapatkan kucuran dana segar. Menurut dokumen yang dimasukkan ke Komisi Bursa dan Sekuritas Amerika Serikat, startup game mobile itu menerima suntikan dana sebesar USD 190 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun.
{Baca juga: Pengembang Pokemon Go Dapat Suntikan Dana Rp 2,7 Triliun}
CNET melaporkan, Niantic mendapatkan kucuran dana baru dari investor tepat satu tahun setelah memperoleh pendapatan USD 200 juta atau lebih kurang Rp 2,9 triliun pada pendanaan Seri B.
Niantic mengatakan, ada 26 investor yang berpartisipasi dalam pengumpulan investasi terbaru. Dana total yang dikumpulkan oleh perusahaan ini pun mencapai USD 415 juta atau sekitar Rp 5,9 triliun. (BA/FHP)