Telko.id, Jakarta – Pemerintah membuat kebijakan tegas terkait pemasangan iklan YouTube untuk perusahaan. Otoritas setempat meminta kepada semua perusahaan untuk tidak beriklan di video YouTube yang bermuatan propaganda anti-negara.
Menurut laporan Reuters, dikutip Telko.id, Kamis (13/06/2019), Partai Komunis yang berkuasa mempertahankan sensor media secara ketat di Vietnam. Mereka sama sekali tidak mau berkompromi dengan segala hal terkait perbedaan pendapat.
“Google sangat longgar dalam mengatur konten. Akibatnya, para pengguna masih bisa membeli iklan secara langsung dari YouTube dan Google tanpa keterlibatan agen iklan lokal,” tulis Vietnam News Agency (VNA).
{Baca juga: Sah! Iklan di WhatsApp Bakal Hadir Tahun Depan}
Menurut VNA, kementerian Vietnam membuat daftar perusahaan asing yang mengiklankan di video berkonten ilegal dan berbahaya, termasuk Samsung Electronics, Huawei Technologies, Yamaha Motors, dan Grab.
Kementerian Informasi Vietnam menemukan sekitar 55.000 video di YouTube yang mengandung konten berbahaya. Konten tersebut melanggar undang-undang Vietnam. Dari jumlah itu, sebanyak 8.000 video telah dihapus atas permintaan pemerintah Vietnam.
{Baca juga: Bocah Ini Ngamuk Karena Susah Sinyal di Kampung Halaman}
“Dalam waktu dekat, pemerintah akan meminta YouTube untuk mengidentifikasi kanal-kanal Vietnam. Pemerintah hanya akan mengesahkan kanal-kanal yang dipertimbangkan untuk iklan yang bersedia membagi keuntungan alias menghasilkan pendapatan,” tulis VNA.
Undang-undang keamanan siber di Vietnam berlaku mulai awal tahun ini. Regulasi tersebut mewajibkan perusahaan memiliki kantor serta menyimpan data di Vietnam. Namun, perusahaan teknologi dan kelompok sayap kanan menolak undang-undang itu. (SN/FHP)
Sumber: Reuters