Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Uji Kamera Samsung Galaxy S10+, Jelajah Bursa Hingga Istanbul

Telko.id, Turki – Layar bertompel memang menjadikan keluarga Galaxy S10 berbeda dengan Galaxy S sebelumnya. Dan ini mungkin penting bagi sebagian orang yang mengagungkan tampilan. Tapi tidak menjadi hal yang utama bagi kami.

Thats why kami lebih suka membicarakan fitur lainnya. Apakah itu chipset, in-screen fingerprint sensor, atau wireless powershare? Well, maybe next time. Kali ini kami ingin membahas kameranya. Dan semoga Anda setuju dengan pilihan kami ini.

Oke, pertama mari kita lihat spesifikasi tiga kamera yang ada di body belakang Samsung Galaxy S10+ (versi paling tinggi dari keluarga Galaxy S10). Disana, ada kamera utama beresolusi 12 MP dengan pixel 1.4µm dan apertur lensa f/1.5-2.4, ekuivalen dengan lensa 26mm. Kamera utamanya ini juga dilengkapi dengan Dual Pixel AF dan Optical Image Stabilizer (OIS).

Lalu ada kamera ultrawide yang mengandalkan sensor 16MP dengan pixel 1.0µm dan apertur f/2.4 (13mm-equivalent). Sementara satu kamera lainnya untuk Telephoto dengan spesifikasi sensor 12 MP dengan pixel 1.0µm dan apertur lensa f/2.4 (52mm-equivalent). Lengkap dengan Phase Detection AF (PDAF) dan OIS.

Ya, di atas kertas, spesifikasi tersebut cukup mewah. Dalam satu body ada lensa 52mm (equivalent), 13mm, dan 26mm dengan bukaan lensa hingga f/1.5. Dan bagi pengguna DSLR, untuk mendapatkan kemewahan tersebut mungkin perlu merogoh kocek hingga puluhan juta, hanya untuk lensanya saja. But hey, lets focus, kali ini kami tidak sedang membandingkan Galaxy S10+ dengan kamera DSLR.

Pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan Samsung Galaxy S10+ dengan sensor dan lensa yang dibenamkannya.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami coba mengujinya dengan benar-benar memfungsikannya sebagai kamera. Baik itu untuk photography maupun videography. Dan negara Turki, mulai dari kawasan Bursa, Uladag, hingga Istanbul jadi saksi pengujian kami.

User Interface

Antarmuka adalah salah satu parameter penting untuk sebuah kamera. Untuk itu kami akan fokus pada bagaimana antarmuka Galaxy S10+ memberikan kemudahan bagi penggunanya, baik untuk fotografer amatir maupun profesional.

Well, dalam catatannya kami, setidaknya ada empat cara untuk mengakses fitur kamera di Galaxy S10+. Pertama dengan menambahkan shortcut pada lock screen. Ya, Anda bisa mengaturnya pada menu Settings>Lock Screen>App Shortcut. Disana Anda bisa menjadikan menu kamera sebagai shortcut yang bisa diakses langsung dari halaman lock screen.

Cara kedua adalah dengan menekan tombol power sebanyak dua kali. Yup, dengan begitu, Anda akan langsung dibawa ke menu kamera tanpa melalui tahapan lain. Sedangkan cara ketiga dan ke-empat adalah dengan menggunakan perintah suara via Bixby dan juga menggunakan cara konvensional dengan menempatkan shortcut pada halaman muka Galaxy S10+, selazimnya fungsi shortcut pada perangkat Android. Nah dari ke-empat cara tersebut, kami lebih prefer yang kedua.

Lanjut ke dalam menu kamera, Samsung Galaxy S10+ menampilkan 4 ruas pada layarnya. Ruas pertama atau ruas paling atas, menampilkan ikon untuk setting kamera, flash, timer, ratio, dan filter. Ruas kedua berfungsi sebagai viewfinder. Ruas ketiga menampilkan camera mode yang terdiri dari photo, video, instagram, food, panorama, slow motion, live focus, pro, super slow-mo, dan hyperlapse. 8 mode yang kami sebut paling akhir bisa dimunculkan atau tidak dimunculkan di layar, pengguna bisa mengaturnya pada menu setting>camera modes>edit modes. Sedangkan untuk ruas terakhir atau ruas ke-4, ada preview photo/video, tombol shutter, dan tombol switch camera.

Selain 4 ruas tersebut, ada juga ruas tambahan persis di atas ruas ketiga, yang akan memunculkan opsi untuk jenis kamera yang digunakan, apakah ultrawide, telephoto, atau kamera utama (f/1.5-2.4).

Overall, kami menilai UI Galaxy S10+ cukup user friendly. Tidak butuh waktu lama untuk bisa “akrab” dan memaksimalkan seluruh fitur kameranya.

Features

Pada keluarga Galaxy S10, Samsung menambahkan beberapa fitur baru diantaranya Super Steady (video stabilization), Smart Composition (Shot Suggestions), instagram mode, HDR10+, dan tambahan theme untuk scene optimizer, lengkap dengan pilihan intelegent features seperti bright night, document scan dan starburst.

Sementara untuk fitur lainnya sama dengan kepunyaan Galaxy Note 9 yang meliputi flaw detection (untuk mendeteksi ketika objek foto berkedip atau lensa kontor), motion photos, pilihan resolusi video (UHD 60 fps, FHD 60 fps, HD, FHD, 19:9 2288x1080p, dan 1:1 1440x1440p), pilihan rasio foto (3:4, 1:1, 9:16, dan full) dengan resolusi sesuai dengan jenis kamera yang digunakan.

Tak ketinggalan fitur bixby vision dan AR Emoji yang kali ini lebih “kartun” ketimbang Galaxy Note 9.

Excellent Dynamic Range

Sekarang kita masuk dalam tahap terpenting dalam pengujian kamera. Yup, real life test. Pertama kami akan bicarakan kemampuan foto nya terlebih dulu. Ada beberapa sample foto yang kami ambil di Turki, mulai dari Green Mosque di Bursa, kawasan bersalju di Uladag hingga Hagia Sophia di Istanbul.

Hal positif pertama yang langsung bisa kami simpulkan adalah hasil jepretan Galaxy S10+ punya dynamic range yang excellent. Yup, Anda bisa lihat dari dua sample foto yang kami ambil di pelataran green mosque, Bursa, Turki. Dari foto-foto tersebut, tampak Galaxy S10+ mampu membingkai range pencahayaan, mulai dari sisi gelap hingga terang, dengan sangat bagus. FYI, kata “sangat” yang kami gunakan bisa diartikan bahwa Galaxy S10+ punya kemampuan di atas rata-rata dalam urusan dynamic range jika dibandingkan smartphone flagship yang ada di pasaran. Dan yang tak kalah pentingnya adalah Galaxy S10+ mampu menghasilkan gambar dengan warna yang presisi dengan pengaturan white balance yang kami nilai cukup akurat.

Lebih dari itu, keberadaan scene optimizer berbasis kecerdasan buatan (AI) kami nilai cukup memanjakan pengguna. Dengan total 30 theme yang secara otomatis menyesuaikan settingan kamera berdasarkan objek foto, pengguna akan dimanjakan dengan hasil foto yang optimal untuk beragam jenis scene. Dan menurut kami, Samsung sukses “melatih” AI Galaxy S10+ menjadi fotografer dengan kualifikasi profesional. Settingan untuk beragam scene terasa pas. Baik itu white balace maupun kompisisi warnanya. Good Job.

{Baca juga: 5 Tips Mobile Photography Ala Tommy Siahaan, Nomor 2 Wajib Tahu!}

Ultrawide Angle

Dynamic range dan color rendering Galaxy S10+ is one of the best. Dan untuk sebuah kamera, dua keunggulan tersebut adalah pondasinya. Selebihnya kita bicara tentang optimalisasi.

Hal pertama yang bisa kita optimalkan adalah memotret objek dari jarak dekat dengan angle yang lebih luas. Dan itu bisa dilakukan dengan kamera ultrawide (ekuivalen dengan lensa 13mm) Galaxy S10+ yang dilambangkan dengan tiga daun. Dan foto berikut ini adalah salah satu contoh dari kegunaan kamera ultrawide dalam keseharian. Foto ini kami ambil dari dalam cable car yang mengantarkan kami menuju pegunungan salju di Uladag, Turki. Dengan jarak yang tidak lebih 1,5 meter, kami bisa membingkai objek foto dengan background yang luas.

Selain untuk mendapatkan foto dengan angle yang lebih luas dari jarak dekat, kamera ultrawide Galaxy S10+ juga bisa dimaksimalkan untuk menghasilkan foto-foto landscape. Disini kami menemukan keunggulan lain dari kamera Galaxy S10+ yaitu kemampuannya membingkai foto landscape dengan detail yang cukup bagus. Dan itu bisa Anda lihat di foto foto berikut ini.

Live Focus

Galaxy S10+ memang bukan seri Galaxy pertama yang menanamkan fitur Live Focus. But hey, coba perhatikan lebih seksama. Ada tiga opsi tipe blur yang ditambahkan pada Live Focus Galaxy S10+. Sebut saja Spin, Zoom dan Color Point. Sekilas mungkin seperti efek receh. Tapi coba tanyakan ke pengguna DSLR tentang bagaimana mereka menghasilkan gambar zoom blur effect. Yup, mereka harus memutar zoom lensa secara presisi untuk bisa mendapatkan foto dengan efek tersebut. Dan itu tidak mudah. Tapi dengan Galaxy S10+, efek tersebut bisa dibuat semudah meng-klik tombol shutter.

Low Light

Bukaan lensa F/1.5, selain berpengaruh untuk menghasilkan foto dengan background blur, juga penting untuk low light photography. Bukaan lensa yang besar (nilai apertur kecil) memungkinkan sensor untuk menyerap cahaya lebih banyak, sehingga foto di kondisi minim cahaya jadi terlihat lebih jelas. Ini pula yang menjelaskan kenapa Galaxy S10+ cukup piawai dalam menghasilkan foto bagus di kondisi low light.

Kami sendiri coba membuktikannya dengan dua jenis pengaturan yang berbeda. Pada objek foto pertama yang di ambil dari depan persimpangan jalan di Bursa, Turki, kami menggunakan mode otomatis. Sedangkan pada foto kedua, kami menggunakan mode pro dengan menggunakan ISO 100, apertur F1.5 dan exposure time 1/3 detik.

Kami sendiri lebih prefer pakai mode pro untuk memotret objek di kondisi low light. Karena dengan mode pro, kami bisa meminimalisir noise dengan cara menggunakan ISO rendah pada bukaan lensa F1.5 dengan pengaturan exposure time yang masih bisa mentolerir sedikit gerakan. Itupun jika kami memaksakan diri untuk tidak memakai tripod. Tapi jika memakai tripod, tanpa pikir panjang kami akan pilih mode pro.

Shots Suggestions

Fitur yang satu ini mungkin bukan favorit semua orang. Terutama bagi mereka yang sudah faham rules of third, rule of space, leading lines ataupun aturan-aturan fotografi lainnya. Yup, shots suggestions atau kami lebih suka menyebutnya smart composition, hanya akan menggurui mereka tentang bagaimana mengatur komposisi foto.

But hey, tidak semua orang jago fotografi. Tapi semua orang ingin menghasilkan foto dengan kualitas yang memanjakan mata. Dan dengan fitur smart composition ini, setiap orang bisa menghasilkan foto dengan komposisi keren dan menyandang sebutan pro.

http://telset.id/

Sebagai informasi, fitur shots suggestions/smart composition ini memaksimalkan database yang memuat lebih dari 100 juta foto untuk selanjutnya memberikan rekomendasi kepada pengguna Galaxy S10+ dalam mengambil foto dengan proporsi, posisi dan komposisi yang ideal. Artinya, dengan memaksimalkan fitur ini, hasil jepretan Anda bisa disejajarkan dengan foto-foto yang dihasilkan fotografer profesional. Nice!

Super Steady

Pada bagian video, kami tidak ingin bicara panjang tentang fitur hyperlapse maupun super slow-mo. Meskipun dalam catatan kami, ada peningkatan pada fitur super slow-mo di Galaxy S10+ dibanding seri Galaxy S sebelumnya. Yup, di Galaxy S10+ pengguna bisa merekam video slow motion sekitar 0.4 detik pada 960 fps dengan durasi playback sekitar 12 detik. Atau pengguna juga bisa merekam video slow-mo selama 0.8 detik pada 480 fps dengan durasi playback sekitar 24 detik.

Lebih dari itu, dibanding peningkatan super slow-mo, kami justru lebih tertarik pada peningkatan fitur video stabilization-nya. Fitur yang mendapat julukan Super Steady ini kami nilai berhasil menaikkan standar kualitas perekaman video lewat HP.

{Baca juga: 5 Tips Rekam Video Pakai Smartphone Ala Jay Subiakto}

Coba saja lihat footage yang kami ambil di pegunungan salju Uladag dan juga di atas kapal ferry sungai Bosforo, Turki. Pada dua video tersebut, kami bisa merekam objek bergerak sambil bergerak dengan cukup stabil. Kualitasnya gak kalah dengan video yang diambil menggunakan gimbal. Dan menurut kami inilah yang membuat kamera Galaxy S10+ istimewa.

Kesimpulan

Kamera Galaxy S10+ memang belum bisa dikatakan sempurna. Terlebih jika Anda punya ekspektasi untuk mensejajarkannya dengan kamera DSLR. Khususnya dalam menghasilkan gambar bokeh. Karena menurut kami, gambar bokeh maksimal hanya bisa Anda dapatkan saat memotret objek macro. Sementara jika Anda menggunakan live focus dan memotret objek dari jarak lebih dari 2 meter, bokeh yang dihasilkan masih belum serapih kamera DSLR berlensa mahal.

Pun demikian, kami berani bilang bahwa kamera Galaxy S10+ berhasil menaikkan standar kualitas photography dan videography via smartphone ke level yang lebih tinggi. Yup, level yang saat ini hanya bisa disamai oleh tidak lebih dari dua smartphone flagship lain yang ada di pasaran.

Note :
Untuk Anda yang bertanya-tanya tentang bagaimana kualitas kamera depannya? Foto-foto berikut kami rasa bisa menjawab rasa ingin tahu Anda. Check this out!

Latest

Open always wins, Kampanye Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024 ala Samsung

Telko.id - Dengan waktu kurang dari 100 hari lagi...

Makin Hemat, Gojek Luncurkan Paket Berlangganan Gojek PLUS

Telko.id - Gojek, penyedia layanan on-demand dari Grup GoTo...

Warga DKI ini Bisa Bayar Pajak Daerah via Tokopedia

Telko.id - Tokopedia resmi meluncurkan fitur pembayaran Pajak Daerah...

IoT XL Axiata Kini Rambah Industri Mobil Listrik Nasional

Telko.id – Internet of Things (IoT) XL Axiata kini sudah...

Rekomendasi

Guraru Tambah 4 Fitur Baru, Cara Acer Dukung Pendidikan di Indonesia

Telko.id – Dalam peringatan 25 tahun keberadaannya di Indonesia dan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei, Acer for Education menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air. Acer kembali menegaskan...

Kinerja Bank BTPN Q1 2024, Penyaluran Kredit Bertumbuh 24% YoY

Telko.id - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencetak kinerja positif pada Q1 2024 dalam upayanya mewujudkan komitmen perusahaan untuk terus mengembangkan layanan keuangan...

Kemajuan AI Kini Mampu Analisa Kondisi Rambut yang Tepat

Telko.id – Kemajuan teknologi artificial intelligent atau AI pun kini mampu menganalisis kondisi rambut dengan lebih tepat. Perfect Corp, penyedia teknologi kecantikan dan fashion AI...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini