Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Twitter Gandeng Startup AI untuk Berantas Hoax dan Spam

Telko.id,Jakarta – Twitter baru saja mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi startup kecerdasan buatan, bernama Fabula AI, yang berbasis di Inggris. Hal itu merupakan bukti keseriusan serta upaya Twitter, untuk meningkatkan “kesehatan” diskusi di platformnya,

Ketentuan perjanjian dengan stratup tersebut tidak diungkapkan. Namun, fokus awal untuk Fabula sebagai bagian dari Twitter adalah untuk meningkatkan kesehatan percakapan, dengan memperluas aplikasi untuk menghentikan spam dan penyalahgunaan serta prioritas strategis lainnya di masa depan.

Menurut kepala teknologi Twitter Parag Agrawal, yang mengumumkan akuisisi pada Senin (3/6/2019), Fabula telah mengembangkan kemampuan untuk menganalisis kumpulan data yang sangat besar dan kompleks untuk mendeteksi manipulasi jaringan dan dapat mengidentifikasi pola-pola yang tidak bisa dipelajari oleh teknik pembelajaran mesin lainnya.

{Baca juga: Ani Yudhoyono Tutup Usia, Ucapan Duka Banjiri Twitter}

Startup ini juga telah menciptakan “platform penilaian risiko-kebenaran” untuk mengidentifikasi informasi yang salah, menggunakan data dari sumber termasuk Snopes dan PolitiFact.

Selain meningkatkan deteksi spam dan pelanggaran kebijakan lainnya, Twitter berencana menggunakan teknologi Fabula untuk meningkatkan produk, termasuk timeline, rekomendasi, dan tab jelajah, serta proses bagaimana pengguna mendaftar untuk layanan tersebut.

Akun spam dan palsu terus menjadi masalah besar bagi platform sosial. Menurut perkiraan Twitter, pada kuartal pertama tahun 2019, akun palsu dan spam mewakili kurang dari 5 persen dari basis pengguna aktifnya.

{Baca juga: Twitter Akuisisi Startup Pelacak Konten Hoaks}

Tim Fabula akan bergabung dengan tim pembelajaran mesin Twitter Cortex. Twitter mengatakan telah membentuk kelompok penelitian yang dipimpin Kepala Machine Learning dan AI, Sandeep Pandey.

Tim tersebut akan fokus pada bidang-bidang seperti pemrosesan bahasa alami, pembelajaran penguatan, etika pembelajaran mesin, dan sistem rekomendasi.

Didirikan pada April 2018, Fabula dipimpin kepala ilmuwan Michael Bronstein dan kepala teknolog Federico Monti, yang mulai berkolaborasi saat di Universitas Lugano di Swiss. Bronstein saat ini menjadi ketua dalam pembelajaran mesin dan pengenalan pola di Imperial College London dan kini ia memimpin penelitian pembelajaran grafik yang mendalam di Twitter.

Twitter di masa lalu telah mengakuisisi startup AI lainnya, termasuk spesialis pencarian gambar, Madbits, pada 2014. Pengembang konfigurasi pembelajaran mesin, Whetlab, pada 2015 dan startup pemrosesan visual, Magic Pony, pada 2016. [BA/IF]

 

Latest

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini...

Indosat SheHacks 2024, Kembali Hadir Dukung Pemberdayaan Perempuan

Telko.id - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui...

Pemerintah Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia

Telko.id – Pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan...

Menkominfo: Pemerintah Kaji Regulasi Tata Kelola AI

Telko.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan pengaturan...

Rekomendasi

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini agar bisnis dibidang apapun tidak terlibas oleh jaman yang sudah masuk ke era teknologi digital....

Mudik Bersama Aspire Lite Special Edition 25th Acer Indonesia, Nyaman dan Asyik

Telko.id – Mudik untuk bersilaturahmi, biasa nya dilakukan satu tahun sekali, pas hari Raya Idul Fitri. Nah, kali ini Telko.id berkesempatan mudik berbekal Acer...

IMD Smart City Index 2024: Indonesia Perlu Perbaikan soal Kemacetan dan Korupsi

Telko.id – Berdasarkan hasil survei Institute Management and Development (IMD) terkait Smart City Indeks (SCI) 2024 menyebutkan bahwa Indonesia perlu perbaikan soal kemacetan dan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini