Telko.id – TSMC, produsen chip kontrak terbesar di dunia, dikabarkan telah menghapus semua peralatan buatan China dari fasilitas produksi chip 2nm miliknya.
Langkah ini diduga dilakukan untuk menanggapi tekanan dari pemerintah Amerika Serikat, yang berupaya membatasi penggunaan teknologi China dalam produksi semikonduktor canggih.
Perusahaan asal Taiwan tersebut rencananya akan memulai produksi penuh chip 2nm pada akhir tahun ini di fasilitas yang berlokasi di Hsinchu.
Setelah itu, produksi 2nm juga akan dimulai di pabrik Kaohsiung. TSMC diperkirakan akan memiliki empat pabrik yang beroperasi tahun depan, dengan kapasitas produksi mencapai 60.000 wafer per bulan menggunakan proses 2nm.
Awalnya, TSMC berencana menghapus peralatan chip buatan China dari pabrik yang memproduksi chip 3nm.
Namun, perusahaan menyadari bahwa langkah tersebut akan menimbulkan terlalu banyak kompleksitas dan masalah yang dapat mengganggu hasil produksi.
Selama ini, TSMC telah menggunakan peralatan dari perusahaan China seperti AMEC dan Mattson Technology, namun memutuskan untuk tidak menggunakan vendor tersebut dalam persiapan fasilitas 2nm.
Baca Juga:
Selain menghapus peralatan produksi, TSMC juga sedang meninjau bahan kimia dan material yang digunakan dalam proses manufaktur chip untuk menghilangkan lebih banyak item yang bersumber dari China.
Langkah-langkah ini diambil di tengah kekhawatiran bahwa AS dapat menghentikan TSMC dari memproduksi chip 2nm yang canggih.
Rancangan undang-undang Chip EQUIP Act yang diajukan secara bipartisan pada 2024, akan menambahkan amandemen pada CHIPS and Science Act.
Amandemen ini akan melarang proyek yang didanai oleh CHIPS and Science Act dari pembelian peralatan manufaktur semikonduktor yang dibuat oleh entitas yang dimiliki atau dikendalikan oleh pemerintah China.
Aturan ini juga akan berlaku untuk peralatan yang bersumber dari negara asing lain yang menjadi perhatian.
Meskipun RUU ini telah diajukan di DPR dan Senat AS, namun belum melewati komite mana pun atau menghadapi pemungutan suara di kedua lembaga.
Jika disetujui, undang-undang ini akan mempengaruhi pabrik yang sedang dibangun oleh TSMC di Arizona.
TSMC belum membuat pengumuman resmi yang mengungkapkan apakah penghapusan peralatan dari China dilakukan karena tidak memenuhi standar yang diperlukan oleh perusahaan, atau apakah langkah ini dilakukan untuk memenuhi permintaan AS. Perusahaan ini memiliki klien utama seperti Apple, Qualcomm, MediaTek, Broadcom, Nvidia, dan AMD.
Keputusan TSMC untuk beralih dari vendor China sejalan dengan perkembangan teknologi chip yang semakin canggih.
Seperti yang terjadi pada MediaTek Helio P22 yang diharapkan dapat mendorong kelahiran segmen smartphone “new premium”, atau MediaTek Helio P60 dengan kemampuan AI yang membuat smartphone dapat mengenali penggunanya.
Perkembangan teknologi chip terus berlanjut dengan inovasi seperti yang ditawarkan oleh POCO F7 Ultra dan POCO F7 Pro yang diluncurkan dengan spesifikasi ekstrem di pasar global.
Langkah TSMC dalam menghapus peralatan China dari lini produksi 2nm dapat mempengaruhi rantai pasok global dan dinamika persaingan dalam industri semikonduktor.
Implikasi dari keputusan TSMC ini masih perlu diamati lebih lanjut, terutama dalam hubungannya dengan kebijakan perdagangan internasional dan keamanan nasional negara-negara terkait.
Perusahaan terus memantau perkembangan regulasi dan kebijakan yang dapat mempengaruhi operasi bisnisnya di berbagai negara. (Icha)