spot_img
Latest Phone

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

Apple Intelligence Tambah Fitur Baru, Tapi Siri Masih Belum Cerdas

Telko.id - Dalam konferensi Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025,...

iOS 26 Resmi Dirilis: Desain Liquid Glass dan Fitur AI Terbaru

Telko.id - Apple baru saja meluncurkan iOS 26, yang...

ARTIKEL TERKAIT

Tidak Ada Promosi Video Game di Toko Walmart, Kenapa?

Telko.id, Jakarta  – Menyusul dua penembakan massal di Amerika Serikat, mata publik beralih ke video game kekerasan sebagai pemicunya. Sebagai respons, raksasa ritel Walmart dilaporkan mulai menghapus papan nama yang mempromosikan video game kekerasan dari tokonya.

Menurut laporan Game Spot, perwakilan Walmart melaporkan bahwa memo perusahaan berjudul “Tindakan Segera: Hapus Penandatanganan dan Menampilkan Kekerasan Referensi” dibagikan ke toko-toko Walmart.

{Baca juga: Walmart Pakai Headset VR untuk Tes Karyawan}

Pemberitahuan mewajibkan manajer toko untuk menemukan display yang “mengandung gambar kekerasan atau perilaku agresif” dan menghapusnya dari lantai penjualan. Secara khusus disebutkan demo game kekerasan di PlayStation atau Xbox, game penembak orang ketiga,dll.

Namun demikian, kebijakan ini tampaknya tidak membatasi penjualan game kekerasan atau media lain. Seperti diketahui, Walmart adalah salah satu dari dua lokasi penembakan massal yang terjadi pada akhir pekan lalu di El Paso, Texas.

Jaringan ritel terbesar di AS itu diketahui menjual senjata asli di tokonya. Dan meskipun ada tekanan dari aktivis pengontrol senjata, perusahaan telah mengumumkan tidak ada perubahan dalam kebijakannya. Artinya, mereka tetap menjual senjata di tokonya.

Dalam insiden itu, seorang penembak dilaporkan terinspirasi seri Call of Duty dalam manifestonya, yang sebagian besar berpusat pada penargetan orang Latinx. Para kritikus mengatakan presiden justru menyalahkan video game alih-alih melakukan kontrol senjata.

{Baca juga: Cara Download Call of Duty Mobile di Smartphone Android}

Menanggapi pernyataan presiden, ESA mengatakan kepada GameSpot bahwa sejumlah penelitian ilmiah telah menetapkan bahwa tidak ada hubungan kausal antara video game dan kekerasan. Lebih dari 165 juta orang Amerika Serikat menikmati video game. [BA/HBS]

Sumber: Gamespot

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU