spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Teleskop Terbesar di Dunia Temukan 11,25 Juta Benda Langit

Telko.id, Jakarta – Observatorium Astronomi Nasional China (NAOC) milik Akademi Ilmu Pengetahuan China menyebut bahwa negara telah merilis 11,25 juta spektrum benda langit yang diperoleh teleskop terbesar di dunia, Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST), kepada para astronom di seluruh dunia.

Dilansir CGTN, seperti dikutip Telko.id pada Minggu (31/3/2019), sebagai teleskop survei spektral terbesar di dunia, LAMOST menandai proyek survei spektral pertama di Bumi untuk mendapatkan lebih dari 10 juta spektrum.

Asal tahu saja, spektra adalah kunci bagi para astronom untuk membaca komposisi kimia, kepadatan, atmosfer, dan magnetisme benda-benda angkasa. Di antara spektrum yang dirilis, ada 9,37 juta yang berkualitas tinggi.

Sebanyak 9,37 juta spektrum berkualitas tinggi merupakan dua kali jumlah total survei astronomi internasional. Informasi menyatakan, ada juga 6,36 juta spektra bintang, menciptakan katalog parameter bintang terbesar di dunia.

{Baca juga: Teleskop Hubble Tangkap Bintik Hitam Raksasa di Neptunus}

Selesai pada 2008, LAMOST memulai survei reguler pada 2012. Teleskop tersebut berlokasi di Observatorium Xinglong NAOC, di Provinsi Hebei, China bagian utara. Teleskop bisa mengamati 4.000 benda langit pada satu waktu.

Tak cukup, teleskop bisa pula membantu menghitung usia lebih dari satu juta bintang, memberikan data dasar untuk mempelajari evolusi galaksi . Menurut Zhao Yongheng, peneliti NAOC, data spektra terbaru LAMOST adalah terlengkap di dunia.

Data spektra LAMOST punya volume survei terbesar, kepadatan pengambilan sampel tertinggi, serta jumlah sampel terbesar. Hal itu tentu bisa memberikan referensi untuk pembentukan dan evolusi Bimasakti serta galaksi lain di dunia.

{Baca juga: Ada Tumbuhan di Mars, Bukti Kehidupan Alien Nyata?}

Lebih dari 100 institut dan universitas dari AS, Jerman, Belgia, Denmark, dan negara serta wilayah lain menggunakan data tersebut untuk melakukan penelitian tentang evolusi Bimasakti, fisika bintang, dan pencarian benda langit khusus. [SN/HBS]

Sumber: CGTN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU