spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Tangkal SMS Palsu, BRTI Larang Penjualan Fake BTS

Telko.id, Jakarta – Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) melarang penjualan atau penggunaan perangkat Fake BTS untuk menyebar SMS palsu. Hal ini dilakukan untuk menangkal penyebaran konten negatif melalui layanan pesan singkat tersebut.

Dilansir Telko.id dari website Kominfo, Kamis (18/04/2019), perangkat ini mampu berfungsi sebagai Base Transceiver Station (BTS) tiruan yang mengirimkan SMS ke pelanggan tanpa izin komersial.

Ketua BRTI, Ismail mengatakan bahwa pihaknya menemukan adanya penggunaan SMS Blaster atau Mobile Blaster untuk menyebaran SMS yang berisi konten negatif.

Ismail mengungkapkan bahwa terjadi penyebarluasan konten negatif seperti hoaks, berita palsu, provokasi, ujaran kebencian dan pelanggaran konten informasi negatif lainnya dengan menggunakan SMS.

Menurut Ismail tindakan ini melanggar UU Telekomunikasi dan UU Informasi dan Transaksi Elekronik (UU ITE).

“Kami minta semua pihak terkait untuk berhenti menggunakan perangkat yang tanpa sertifikat Kominfo semacam itu,” ujar Ismail.

{Baca juga: Menkominfo akan “Perkuat” BRTI untuk Berantas SMS Spam}

BRTI telah meminta para vendor perangkat dan toko-toko untuk tidak lagi melakukan penjualan perangkat SMS Blaster/Mobile Blaster/Fake BTS yang tidak sesuai ketentuan tersebut.

Adapun kepada platform penyedia e-commerce dan toko online diminta untuk menutup iklan yang menawarkan perangkat Fake BTS.

“Penjualan dan penggunaan perangkat semacam ini untuk penyebaran konten negatif melanggar UU Telekomunikasi dan UU ITE sehingga dapat dikenai sanksi sesuai hukum yang berlaku,” tambah Ismail.

Tim dari Ditjen SDPPI bersama Balai Monitor Frekuensi Radio dan Korwas PPNS Kominfo terus melakukan monitoring penjualan SMS Blaster/Mobile Blaster/Fake BTS ke toko-toko offline, berdasarkan informasi dari operator seluler maupun penelusuran di dunia maya

Selain terkait dengan Fake BTS, penyebaran konten negatif melalui SMS juga ditengarai terkait dengan para penyedia konten SMS yang melakukan pengiriman SMS dalam jumlah besar (blasting) namun menutupi identitas pengirim (masking).

Hal semacam ini, lanjut Ismail, dapat dilakukan oleh penyedia konten SMS yang memiliki kerja sama dengan operator seluler.

{Baca juga: Nomor CS Palsu di ATM Banyuwangi Diblokir BRTI}

“BRTI mengingatkan operator seluler untuk melakukan peran pengawasan dan pengendalian dengan cara memberi penegasan dan mengingatkan para mitranya agar tidak menyalahgunakan tujuan kerja sama tersebut,” tutup Ismail. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU