Telko.id – Ribuan sopir taksi dan angkutan umum hari ini melakukan unjuk rasa besar-besaran. Dalam unjuk rasa ini mereka kembali menuntut pemerintah menertibkan angkutan transportasi berbasis online seperti Grab Car dan Uber Taxi.
Dampak dari demonstrasi yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat berhasil membuat kemacetan. Bukan hanya kemacetan, situasi mencekam juga terjadi bagi para penumpang transportasi online. Berdasarkan pantauan tim Telko.id, terlihat bagaimana para angota Gojek dan Grabbike tidak menggunakan atribut mereka, pengguna pun merasakan hal yang kurang nyaman ketika tiba di tempat tujuan dan secara ‘sembunyi’ memberikan ongkos tarif ke pengendara ridesharing ini.
Taksi konvensional yang sedang melakukan aksi mogok kerja ini juga memberikan sebuah masalah transportasi baru. Pasalnya, banyak penguna angkutan umum yang kesulitan mencari angkutan karena tidak berani menggunakan layanan transportasi online serta tidak tersediannya mode transportasi konvensional di wilayah mereka.
Saat ini konsentrasi para pendemo masih terfokus didepan gedung DPR RI dan setelah menyapaikan aspirasinya di depan gedung DPR para demonstran kaan bergerak ke Jln Medan Merdeka Barat, tepatnya ke kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemnkominfo).
Sampai dengan berita ini diturunkan, para Pendemo masih memadati depan Gedung Kominfo Jakarta Pusat. Mereka menuntut agar Menkominfo segera memblokir dua aplikasi transportasi Online, yakni Uber dan Grab.
Para Pendemo juga meneriaki bahwa Menkominfo adalah Antek Asing. Kata-kata ini juga tertulis pada Spanduk yang mereka bentangkan.
Melihat situasi Ibu Kota yang kurang kondusif, transportasi berbasis online Uber malah menawarkan solusi dengan membebaskan pelanggan dari biaya tambahan pada jam-jam sibuk. Jadi tidak ada tarif 1,5x atau 2x lipat pada jam sibuk.
Entah ini menjadi sebuah ‘say War’ atau semacamnya, namun apa yang dilakukan oleh perusahaan teknologi multinasional ini tergolong cerdas. Nyatanya, mereka memanfaatkan kondisi yang ada untuk tetap memberikan pelayanan kepada penumpang.
Tawaran Uber ini disampaikan melalui akun resmi mereka di @Uber_JKT. Dalam tweetnya, “Jakarta, kami ingin membantumu beraktivitas dengan lancar. Hari ini, kamai telah menonaktifkan Surge untuk membantumu sampai ke lokasi tujuan,” ucap Uber melalui kicauan akun Twitter mereka.
Di sosial Media yang baru saja merayakan Ulang tahunnya ke 10 ini, dukungan juga banyak berdatangan untuk akun @Uber_JKT. Untuk tweet mereka mengenai layanan gratis, sampai dengan saat ini telah diretweet lebih dari 500 netizen dan sebanyak 124 netizen yang memfavoritkan tweet ini.
Permasalahan antara mode transportasi konvensional dan juga online memang cukup memprihatinkan. Pasalnya, mereka tidak perlu berseteru bahkan hingga anarkis. Hanya tinggal meningkatkan kualitas dari layanan serta melakukan banyak promosi yang menguntungkan pelanggan, niscaya Mode angkutan tersebut akan semakin dilirk oleh pelangan. Karena pada akhirnya, End User lah yang menentukan dan memilih mau menggunakan transportasi Online atau Konvensional, tapi dengan catatan semuanya harus berjalan di atas aturan yang berlaku.