spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ARTIKEL TERKAIT

Rusia Protes Facebook dan Google Tayangkan Iklan Politik

Telko.id, Jakarta  – Pengawas komunikasi Rusia, Roskomnadzor, mengatakan bahwa raksasa teknologi seperti Google dan Facebook telah mengizinkan keberadaan iklan politik selama pemilihan regional.

“Publisitas semacam itu dilarang. Apa yang mereka lakukan merupakan bentuk campur tangan urusan kedaulatan dan menghambat pelaksanaan pemilihan umum yang demokratis di Rusia,” katanya.

{Baca juga: Rusia Ancam Blokir Facebook dan Twitter, Kenapa?}

Sayang, seperti dikutip Telko.id, Senin (9/9/2019), Reuters belum bisa menghubungi Google maupun Facebook untuk meminta klarifikasi terkait tudingan Rusia dalam pemilihan regional pada Minggu (8/9/2019).

Roskomnadzor mengaku telah meminta kepada Facebook dan Google untuk melarang publikasi iklan politik selama pemilihan pada Minggu maupun sehari sebelumnya. Hal itu sesuai dengan hukum yang berlaku di Negeri Beruang Merah itu.

Baru-baru ini, Facebook, Google, Microsoft dan Twitter, melakukan pertemuan tertutup dengan agen intelijen Amerika Serikat (AS). Mereka membahas strategi keamanan jelang pemilu November 2020.

Tim keamanan perusahaan-perusahaan teknologi AS bertemu dengan perwakilan FBI, Kantor Direktur Intelijen Nasional, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS di markas Facebook di Menlo Park.

{Baca juga: Pasang Ribuan Iklan di Facebook, Rusia Sabotase Pilpres AS}

Semua perusahaan media sosial di bawah tekanan untuk meningkatkan sistem keamanan setelah badan intelijen AS mengendus praktik operasi pengaruh siber Rusia. AS tak ingin kejadian 2016 terulang. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU