spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

ARTIKEL TERKAIT

Rusia Protes Facebook dan Google Tayangkan Iklan Politik

Telko.id, Jakarta  – Pengawas komunikasi Rusia, Roskomnadzor, mengatakan bahwa raksasa teknologi seperti Google dan Facebook telah mengizinkan keberadaan iklan politik selama pemilihan regional.

“Publisitas semacam itu dilarang. Apa yang mereka lakukan merupakan bentuk campur tangan urusan kedaulatan dan menghambat pelaksanaan pemilihan umum yang demokratis di Rusia,” katanya.

{Baca juga: Rusia Ancam Blokir Facebook dan Twitter, Kenapa?}

Sayang, seperti dikutip Telko.id, Senin (9/9/2019), Reuters belum bisa menghubungi Google maupun Facebook untuk meminta klarifikasi terkait tudingan Rusia dalam pemilihan regional pada Minggu (8/9/2019).

Roskomnadzor mengaku telah meminta kepada Facebook dan Google untuk melarang publikasi iklan politik selama pemilihan pada Minggu maupun sehari sebelumnya. Hal itu sesuai dengan hukum yang berlaku di Negeri Beruang Merah itu.

Baru-baru ini, Facebook, Google, Microsoft dan Twitter, melakukan pertemuan tertutup dengan agen intelijen Amerika Serikat (AS). Mereka membahas strategi keamanan jelang pemilu November 2020.

Tim keamanan perusahaan-perusahaan teknologi AS bertemu dengan perwakilan FBI, Kantor Direktur Intelijen Nasional, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS di markas Facebook di Menlo Park.

{Baca juga: Pasang Ribuan Iklan di Facebook, Rusia Sabotase Pilpres AS}

Semua perusahaan media sosial di bawah tekanan untuk meningkatkan sistem keamanan setelah badan intelijen AS mengendus praktik operasi pengaruh siber Rusia. AS tak ingin kejadian 2016 terulang. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU