spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Riset : Penonton Konten Streaming Video di India Akan Meningkat

Telko.id – Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Spuul Global mengatakan bahwa potensi viewer untuk konten video pada jaringan telekomunikasi 3G dan 4G akan berkembang seiring dengan kualitas jaringan yang semakin baik serta tarif yang juga akan semakin murah.

Berbagai faktor seperti penetrasi smartphone, peluncuran layanan 4G dan konten beragam adalah faktor kunci yang akan mendorong permintaan video online pada industri meningkat di 2016 hinga 2017 di India. Berkaca dari laporan VNI Cisco, masyarakat di negeri Bollywood akan memiliki 650 juta smartphone pada 2019. Itu berbarti sekitar 650 juta televisi pribadi dalam saku pengguna. Sebagai perbandingan, hanya ada 168 juta TV rumah tangga  di India dengan mayoritas di antaranya hanya memiliki satu buah Televisi saja.

Dilansir dari TelecomLead (1/6), Satu-satunya batu sandungan, menuju pendakian cepat dari ruang Video-On-Demand (VOD) di India adalah infrastruktur fixed broadband berkecepatan tinggi dengan biaya rendah. Sementara perusahaan digital India mulai menjadikan fondasi utama dari usaha mereka mulai dari konten, konektivitas, serta data kecepatan tinggi.

Menurut laporan terbaru dari IAMAI dan IMRB Internasional, jumlah penduduk di India diperkirakan akan mencapai 371 juta jiwa pada Juni 2016. Dari angka ini, 60 persen mengkonsumsi internet pada handset mereka, seperti Smartphone, tablet, dll dan sebanyak 70 miliar menit konten video akan dilihat di India per bulan.

Namun, tidak semua lancar untuk industri VOD. Tantangan pertama yang dihadapi layanan VOD di India saat ini adalah biaya data. Streaming video, mengkonsumsi jumlah yang lebih besar dari data yang dibandingkan dengan layanan pesan seperti WhatsApp. Sebuah film berdurasi 3 jam, pada rendition setidaknya akan memakan sekitar 250MB data pengguna. Sementara 1 GB data 3G memerlukan biaya sekitar Rs 150 pada operator telekomunikasi saat ini, jadi jika menonton film secara keseluruhan akan memakan biaya sekitar Rs 40. Di India sendiri, jumlah ARPU rata-rata per pelanggan telekomunikasi adalah sekitar Rs 200, dengan Rs 40 adalah jumlah yang cukup signifikan.

Dengan biaya data yang tinggi berarti bahwa penyedia layanan VOD harus berinovasi untuk menangani masalah ini.

Peluncuran layanan 4G, seperti Reliance Jio Infocomm harus mengurangi biaya data bagi pengguna internet mobile. Reliance Communications, saat diluncurkan di awal tahun 2000 hadir dengan penawaran ponsel bersubsidi dan tarif suara. Diharapkan, akan ada sesuatu yang mirip dengan peluncuran Jio, menempatkan tekanan pada pemain lama industri untuk mengikuti dan mengakibatkan penurunan harga data bagi pelanggan.

Tantangan kedua yang harus dihadapi oleh layanan VOD di India adalah kecepatan jaringan yang tidak stabil. Streaming video memerlukan jaringan dengan stabilitas yang tinggi dengan kecepatan yang konsisten minimal 2-3 Mbps untuk memberikan pengalaman yang menarik bagi para pengguna. Suatu hal yang menarik untuk dicatat adalah bahwa lebih dari setahun setelah peluncuran 4G, adopsi 3G di India tetap tenang karena berbagai masalah seperti kualitas jaringan yang buruk dari operator yang kekurangan uang untuk dibelanjakan pada ekspansi 3G dan penetrasi rendah 3G karena handset.

Untuk keberhasilan penetrasi 4G di India, operator harus mengatasi tantangan kecepatan transfer tinggi serta bandwidth efisien sehingga konsumen mereka dapat menyaksikan konten video dengan mulus setiap saat. Tanda-tanda awal yang menjanjikan. Ketika Bharti Airtel meluncurkan layanan 4G di Delhi, pengguna secara konsisten melihat kecepatan 30Mbps keatas. Tidak diragukan lagi, kecepatan ini akan mengurangi pengguna 3G dan beralih ke layanan 4G. Akan tetapi, operator  masih harus cukup untuk memberikan layanan gratis. Sebagian besar pemain telekomunikasi telah mengumumkan peluncuran 4G, namun adopsi masih tergolong lambat. Saat ini, hanya 10-12 persen dari smartphone yang digunakan oleh pengguna merupakan ponsel 4G.

4G merupakan sebuah bagian kunci dalam teka-teki perkembangan VOD di India, dan operator seluler yang memiliki layanan VOD serta penyedia konten akan gembira jikalau transformasi ini berhasil dikemudia hari.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan dari IDC mengatakan bahwa pelanggan di seluruh tingkatan kota semakin siap untuk menghadapi masa depan, dengan lebih memilih perangkat 4G ketimbang 3G, dengan lebih dari 65 persen dari smartphone menjadi 4G yang kompatibel di semua tingkatan kota. Juga, dengan operator telekomunikasi secara bertahap meningkatkan jejak 4G dan mempromosikan layanan 4G, ini diharapkan dapat menstimulus pertumbuhan eksponensial dalam beberapa bulan mendatang.

“China mulai masuk ke dalam pangsa pasar perangkat 4G dengan merek global di wilayah Tier-2 dan Tier-3, dengan hampir 40 persen dari permintaan yang dihasilkan oleh mereka,” kata Varun Singh,market analyst, Channels, IDC India.

Jelas, 4G akan memberikan bandwidth yang lebih baik dan keterjangkauan yang lebih besar. Hal ini juga akan menyebabkan proliferasi multi-layar atau perangkat yang terhubung lebih baik seperti smartphone, tablet, dan smart TV. Namun untuk mempermudah pengadopsian 4G, pembuat perangkat perlu menghadirkan smartphone dengan harga rendah yang tentunya akan memberikan lebih banyak konsumsi video.

Jika di India VOD akan meningkat di beberapa tahun kedepan, sama halnya dengan di Indonesia. kecenderungan masyarakat perkotaan yang mulai gemar menyaksikan konten televisi melalui jalur streaming akan mulai memberikan pengaruh kepada masyarakat yang tingga di pedesaan. Namun, tentu saja hal ini tidak terlepas dari kesiapan ekosistem yang ada, yakni Network yang murah, Device yang terjangkau serta Application atau konten yang user firendly dan juga menarik serta tidak lupa memberikan unsur edukasi bagi masyarakat.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU