Telko.id,Jakarta – Twitter merevisi peraturan mengenai fitur laporan dalam platform mereka. Nantinya Twitter berhak menghapus tweet yang berisi kebencian agama jika ada laporan dari netizen terkait kemunculan tweet tersebut.
Dilansir Telko.id dari Engadget pada Rabu (10/07/2019) Twitter telah memperbarui aturannya untuk meminta penghapusan setiap tweet yang tidak manusiawi berdasarkan agama mereka. Apakah itu menargetkan seseorang secara langsung atau tidak.
Nantinya Twitter akan mempelajari laporan tersebut dan berhak untuk menghapus tweet jika dinilai mengandung unsur kebencian agama. Twitter tidak akan melarang atau menangguhkan pemilik akun tetapi penghapusan dilakukan untuk menghindari masalah lebih lanjut.
{Baca juga: Twitter Gandeng Startup AI untuk Berantas Hoax dan Spam}
Kebijakan ini sudah efektif pada 9 Juli 2019 kemarin. Kebijakan ini sebagai awal untuk memperluas kebijakan anti-kebencian sehingga bisa mencakup kelompok-kelompok yang dilindungi lainnya di masa depan.
Twitter memang terus berupaya mengurangi praktik ujaran kebencian di platform mereka. Pada Juni lalu Twitter bakal mengidentifikasi dan memblokir kicauan Twitter dari tokoh-tokoh penting, khususnya politikus. Kicauan politikus ini akan dimusnahkan jika terbukti melanggar aturan Twitter.
“Kami sekarang akan melabeli semua cuitan yang melanggar aturan. Meski demikian, kami tetap berusaha mengakomodasi kepentingan publik,” kata CEO Twitter, Jack Dorsey, dilansir Reuters.
Seperti dikutip Telko.id, Jumat (28/06/2019), kebijakan baru itu akan berlaku tegas bagi para politikus dan pejabat pemerintah yang telah memiliki pengikut lebih dari 100 ribu orang.
{Baca juga: Tegas! Twitter akan Pantau Setiap Kicauan Politikus}
Twitter menyatakan, pengguna tidak perlu mengklik tautan untuk melihat setiap unggahan yang dilabeli atau pernah dilaporkan oleh pengguna lain. Sebab, tim Twitter akan jeli melabeli cuitan yang bersifat sembrono.
“Ada beberapa kasus yang perlu publik akses meski mungkin melanggar aturan Twitter. Namun, kami menimbang untuk membuat kicauan berlabel atau telah ditandai tak bisa diakses oleh publik,” katanya. [NM/HBS]
Sumber: Engadget