spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Remaja Ini Bobol Sistem Apple Demi Lowongan Pekerjaan

Telko.id, Jakarta – Sekira empat tahun lalu, seorang remaja berusia 13 tahun asal Australia bersama seorang rekannya berhasil dua kali bobol sistem Apple. Remaja itu melakukannya lantaran ingin mendapat pekerjaan di Apple.

Identitas remaja ini tak diungkapkan, demikian pula rekannya. Yang jelas, kasus telah berproses di pengadilan Adelaide, dan remaja itu sudah berumur 17 tahun. Menurut Mark Twiggs, sang pengacara, pelaku telah dibebaskan.

“Syaratnya, ia berperilaku baik selama sembilan bulan. Pun dengan rekannya, yang berusia lebih tua. Apple sama sekali tidak mengalami kerugian akibat perbuatan mereka,” terangnya, dikutip Telko.id dari TechSpot, Rabu (29/05/2019).

Mark melanjutkan, remaja ini nekat menerobos sistem Apple karena yakin bakal mendapat tawaran pekerjaan jika akhirnya ketahuan. Nahas, Apple justru mengontak FBI dan meneruskannya ke polisi Australia

“Ia terinspirasi dari seorang peretas yang berhasil mendapat pekerjaan setelah membobol sistem perusahaan. Faktanya, ia malah menjalani sidang. Beruntung, pengadilan mempertimbangkan masa depannya,” tambah Mark.

Terkait masa depan yang dipertimbangkan oleh pengadilan, pelaku memang bercita-cita menjadi seorang ahli sistem keamanan serta kriminolog. Kalau sampai punya catatan kriminal, pelaku bakal tak bisa mencapai cita-cita itu.

“Pengadilan akhirnya memutuskan untuk tidak memberi catatan kriminal. Hakim menyebut bahwa pelaku punya bakat di bidang teknologi informatika. Namun, hakim minta agar bakat tersebut tak disalahgunakan,” pungkas Mark. (SN/FHP)

Sumber: Techspot

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU