spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

ARTIKEL TERKAIT

Remaja Ini Bobol Sistem Apple Demi Lowongan Pekerjaan

Telko.id, Jakarta – Sekira empat tahun lalu, seorang remaja berusia 13 tahun asal Australia bersama seorang rekannya berhasil dua kali bobol sistem Apple. Remaja itu melakukannya lantaran ingin mendapat pekerjaan di Apple.

Identitas remaja ini tak diungkapkan, demikian pula rekannya. Yang jelas, kasus telah berproses di pengadilan Adelaide, dan remaja itu sudah berumur 17 tahun. Menurut Mark Twiggs, sang pengacara, pelaku telah dibebaskan.

“Syaratnya, ia berperilaku baik selama sembilan bulan. Pun dengan rekannya, yang berusia lebih tua. Apple sama sekali tidak mengalami kerugian akibat perbuatan mereka,” terangnya, dikutip Telko.id dari TechSpot, Rabu (29/05/2019).

Mark melanjutkan, remaja ini nekat menerobos sistem Apple karena yakin bakal mendapat tawaran pekerjaan jika akhirnya ketahuan. Nahas, Apple justru mengontak FBI dan meneruskannya ke polisi Australia

“Ia terinspirasi dari seorang peretas yang berhasil mendapat pekerjaan setelah membobol sistem perusahaan. Faktanya, ia malah menjalani sidang. Beruntung, pengadilan mempertimbangkan masa depannya,” tambah Mark.

Terkait masa depan yang dipertimbangkan oleh pengadilan, pelaku memang bercita-cita menjadi seorang ahli sistem keamanan serta kriminolog. Kalau sampai punya catatan kriminal, pelaku bakal tak bisa mencapai cita-cita itu.

“Pengadilan akhirnya memutuskan untuk tidak memberi catatan kriminal. Hakim menyebut bahwa pelaku punya bakat di bidang teknologi informatika. Namun, hakim minta agar bakat tersebut tak disalahgunakan,” pungkas Mark. (SN/FHP)

Sumber: Techspot

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU