spot_img
Latest Phone

Xiaomi Smart Display Max 100, Layar Pintar Ultra Besar Pertama di Indonesia

Telko.id - Xiaomi Indonesia meluncurkan Xiaomi Smart Display Max...

Garmin Connect, Bisa Rancang Rute Lebih Personal dan Menyenangkan

Telko.id - Dalam aplikasi Garmin Connect terdapat fitur khusus...

Oppo Campus Ambassador, Siapkan Talenta Muda di Bidang Teknologi dan Digital

Telko.id – Oppo Indonesia memperkenalkan program terbaru Oppo Campus...

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Amerika Persulit Pasokan Chip untuk Pengembangan DeepSeek

Telko.id – Perseteruan antara China dan Amerika terkait Artificial Intellegence tidak berhenti begitu saja dengan turunnya harga saham Nvidia. Sekarang Amerika memangkas pasokan chip untuk pengembangan DeepSeek di China.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company atau TSMC sebagai produksen untuk chip AI-nya untuk perusahaan China tidak boleh melayani pesanan chip dengan proses 16nm kebawah dari perusahaan desainer chip asal negara Tiongkok.

Namun, desainer chip Fabless asal China tetap bisa memesan chip kepada TSMC dengan fabrikasi dibawah 16nm dengan syarat – syarat yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Amerika Serikat.

Saat ini, perusahaan Fabless hanya dapat mendesain chip tersebut namun tidak memiliki fasilitas untuk memproduksi chip sendiri.

Baca juga : Keunggulan dan Kelemahan dibalik DeepSeek

Disitulah TSMC memainkan tugasnya. Fabless hanya dapat menggunakan fasilitas chip Outsourced Semiconductor Assembly and Test (OSAT) yang memiliki izin dari pemerintah Amerika.

Amerika juga memberikan sebuah larangan untuk mengekspor chip dengan jumlah transistor lebih dari 30 miliar dan yang menggunakan proses 16nm kebawah.

Perusahaan yang memiliki lisensi khusus dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat, Taiwan, ataupun negara sekutu Amerika baru dapat melakukan ekspor tersebut dengan penjagaan yang ketat.

Disisi lain DeepSeek R1 selama ini menggunakan 2.048 GPU Nvidia H800. GPU ini dibuat menggunakan prosesn 4nm dan disebut memiliki 80 miliar transistor di setiap chipnya. Karena Nvidia H800 ini melewati batas transistor dan proses fabrikasi yang hanya boleh 16nm, sekarang DeepSeek harus mempunyai lisensi terkait penggunaan GPU tersebut.

Hal tersebut membuat FBI dan Pemerintah Amerika Serikat kini menginvestigasi bagaimana cara DeepSeek dapat membeli chip tersebut. Salah satu dugaannya adalah DeepSeek menggunakan perusahaan pihak ketiga asal Singapura untuk membeli chip tersebut dari Nvidia.

Pemerintah Amerika sudah meminta TSMC untuk memberhentikan pengapalan chip AI ke konsumennya yang berasal dari China, karena telah ditemukan salah satu chip dari TSMC pada prosesor milik Huawei.

Tantangan ini menjadi yang utama karena chip ini sangat dibutuhkan untuk melakukan pengembangan DeepSeek lebih lanjut lagi. Sebelumnya DeepSeek mengaku telah mendapatkan stok Nvidia A100 sebanyak 10.000 hingga 50.000 unit sebelum larangan tersebut diluncurkan oleh Pemerintah Amerika.

Beberapa AI di Barat menggunakan sekitar 16.000 chip canggih, namun DeepSeek hanya menggunakan 2000 chip canggih untuk melatih model AI mereka. Hal ini lah yang membuat produk mereka lebih murah.

“Larangan dari Pemerintah Amerika ini memaksa perusahaan – perusahaan China untuk berinovasi.” ujar Marina Zhang, seorang professor asosiasi di University of Technology Sydney. Hal ini memaksa para produsen untuk melakukan lebih banyak dengan sumberdaya yang lebih sedikit.

“Meskipun pembatasan ini menimbulkan tantangan, mereka juga dapat memacu kreativitas dan ketahanan, sejalan dengan tujuan kebijakan China yang lebih luas untuk mencapai kemandirian teknologi.” (AGI/Icha)

Daftar Chip DeepSeek, chipset, DeepSeek, DeepSeek AI, headline, NVIDIA DeepSeek

- Advertisement -spot_img

Other Processor's