Telko.id, Jakarta – Remaja yang tinggal di perkotaan dengan tingkat polusi udara yang tinggi, rentan mengalami psikotik yang mengarah pada kesehatan mental di kemudian hari.
Dalam jurnal JAMA Psychiatry, tim peneliti di Inggris menemukan bahwa pengalaman psikotik yang tinggi, lebih sering terjadi kepada remaja yang terpapar nitrogen dioksida, nitrogen oksida, dan partikel kecil.
“Anak-anak dan remaja paling rentan terhadap dampak kesehatan dari polusi udara karena otak dan sistem pernapasan,” kata salah satu peneliti Frank Kelly.
“Mengingat bahwa 70% populasi dunia akan hidup di kota pada tahun 2050, mengungkap mekanisme yang menghubungkan lingkungan perkotaan dengan psikosis harus menjadi prioritas kesehatan yang mendesak,” tambahnya.
{Baca juga: Google Street View Petakan Polusi Udara}
Psikotik adalah istilah medis yang merujuk pada keadaan mental yang terganggu oleh delusi atau halusinasi. Delusi adalah kesalahpahaman atau pandangan yang keliru terhadap suatu hal, sementara halusinasi adalah persepsi kuat atas suatu peristiwa yang dilihat atau didengar padahal sebenarnya tidak ada.
Dilansir Telko.id dari IFLScience pada Kamis (28/03/2019) mereka melakukan penelitian atas pengaruh polusi udara dengan pengalaman psikotik remaja di daerah perkotaan.
Awalnya mereka menganalisis data dari studi E-Risk atau database tentang faktor lingkungan dan genetik yang berkontribusi terhadap masalah mental remaja yang lahir di Inggris dan Wales.
Kemudian mereka mengumpulkan responden dan mengajukan pertanyaan kepada peserta yang berusia 18 tahun seperti “Apakah Anda mendengar suara-suara yang tidak bisa orang lain dengar?”, dan “Pernahkah Anda mengira sedang diawasi, diikuti, atau dimata-matai?”
Kemudian tim memetakan alamat rumah peserta, dua lokasi lokasi lain yang sering dikunjungi, dan model polusi udara per jam dari tahun 2018 lalu.
{Baca juga: Duh! 2 Miliar Anak Hirup Udara Beracun Setiap Hari}
Hasilnya adalah hampir sepertiga dari lebih dari 2.000 responden melaporkan mengalami satu episode psikotik dalam enam tahun terakhir dan mereka yang telah terpapar polusi udara ke tingkat tertinggi.
“Temuan kami menunjukkan bahwa polusi udara bisa menjadi faktor yang berkontribusi dalam hubungan antara kehidupan kota dan pengalaman psikotik,”kata penulis utama Joanne Newbury.
Terlepas dari itu, para peneliti sepakat bahwa upaya mengurangi tingkat polusi udara harus segera digalakan untuk melindungi kesehatan mental dan fisik remaja di dunia. [NM/HBS]
Sumber: IFLScience