Latest Phone

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

Empat Pilar Bisnis Ini Buat Erajaya Semakin Berkibar

Telko.id – Tidak bisa dipungkiri, Erajaya Swasembada mampu bertahan usai pandemi berlalu, tentu ini bukan perjalan mudah, tetapi gerakannya yang ‘grecep’ menghadapi kondisi bisnis pandemi membuatnya terus ‘bersinar’ hingga saat ini.

Bagaimana tidak, ketika masa pandemi, Erajaya dengan sigap, menutup dan membangun outlet baru yang jumlah nya pun tidak sedikit. Kesigapan Erajaya dalam menjalani bisnis ini pun patut dianjungin jempol.

Tidak hanya itu, dalam kondisi pandemi yang serba tidak pasti itu, Erajaya pun berkembang dengan membangun empat pilar bisnis yang awal nya hanya bermain di smartphone dan pulsa, multi vendor dan multi operator, tetiba masuk ke bisnis IoT, Aksesoris, dan produk terkait gaya hidup, bisnis F&B dan Grocery store serta Beauty & Wellness.

“Benang merahnya dari pilar bisnis yang kami kembangkan itu adalah bisnis retail. Itu yang memang kita pahami benar. Untuk tiga pilar bisnis lainnya, kita menggandeng professional,” kata Joy Wahyudi, Wakil Direktur Erajaya Swasembada yang juga merupakan CEO Erajaya Digital menjelaskan beberapa waktu lalu.

Baca juga : Erajaya Bagikan Deviden Rp.299 Miliar

Namun, bisnis HP tetap tidak akan ditinggalkan karena merupakan core business dari Erajaya. “Untuk bisnis lain yang kami kembangkan lebih fokus untuk margin contribution jadi mereka lebih fokus untuk mengembangkan marjin daripada bisnis hp yang cenderung memiliki marjin yang tipis,” kata Sim Chee Ping, Direktur Erajaya Swasembada dalam Laporan Hasil dan Risalah Public Expose Tahunan secara Elektronik.

Sim juga menambahkan bahwa dalam beberapa tahun kedepan meskipun kontribusi terhadap penjualan masih banyak dari HP namun Ia berharapan tingkat profitabilitas bisa diangkat oleh bisnis baru.

Lalu, seperti apa pilar bisnis di Erajaya ini?

Erajaya Digital

Pilar bisnis Erajaya ini berfokus pada barang elektronik konsumen, handset, laptop, komputer, bisnis operator dan voucher, serta produk lain yang relevan dengan berbagai konsep toko, dari konsep multibrand seperti Erafone store hingga konsep monobrand seperti iBox, Samsung, Mi-store, dan beberapa merek lainnya.

Ini merupakan core bisnis dari Erajaya Swasembada.  “Secara revenue dalam 3-5 tahun, kami masih melihat bahwa peluang untuk mengembang bisnis elektronik baik di vertikal Erajaya Active Lifestyle dan Erajaya Digital tetap sangat besar, maka kami melihat tidak akan ada perlambatan dalam core business kami,” kata Sim Chee Ping, Direktur Erajaya Swasembada.

Sepanjang tahun 2023, Erajaya Digital memasang target untuk membuka 600 outlet baru. Penambahan outlet baru ini naik ketimbang tahun 2022 sebanyak 360. Sebagai catatan saja, hingga akhir Sept 2022, Erajaya Digital sudah memiliki hampir 1200 gerai yang tersebar di Indonesia terdiri dari Erafone, iBox dan lainnya.   

Sebagian besar gerai Erajaya Digital berada di dalam pusat perbelanjaan. Namun, belakangan ini Erajaya Digital juga kerap membangun gerai secara mandiri atau standalone di pinggir jalan.

Perusahaan ini pun telah menerapkan skema kemitraan dengan pihak lain layaknya waralaba ketika hendak mengembangkan gerai baru.

“Kalau kami menggandeng mitra, maka investasi untuk mendirikan gerai baru akan lebih murah,” kata Joy beberapa waktu lalu.

Bahkan, Erajaya Digital melanjutkan komitmen nya untuk memperluas jaringan di luar pulau Jawa, dan membawa konsep pelayanan terbaik, harga resmi dan perlindungan garansi terpercaya, yang telah menjadi pilihan pelanggan di daerah lainnya,” kata Joy Wahjudi, CEO Erajaya Digital.

Bahkan, Erajaya juga menerapkan kebijakan untuk memperketat jarak antar gerai nya. Jika dahulu gerai-gerai kami jaraknya bisa 5 kilometer. Ini coba kami perketat jaraknya, sehingga sekarang jadi 1 kilometer saja jarak antar gerainya,” pungkas Joy.

Erajaya Active Lifestyle

Erajaya Active Lifestyle adalah entitas anak usaha Erajaya Group yang fokus di kegiatan marketing, distribusi dan jaringan ritel produk active lifestyle, termasuk produk Internet of Things (IoT) dan ekosistemnya, perangkat lifestyle, smart home dan produk-produk active fashion.

Saat ini EAL dipercaya menjadi perwakilan merek-merek ternama seperti Apple, DJI, Garmin, Google, GoPro, JBL, Samsung, Sony, Xiaomi, dan banyak lagi merek global lainnya. Erajaya Active Lifestyle mengoperasikan 61 outlet ritel di bawah bendera ritel, seperti Urban Republic, Garmin Brand Stores, DJI Experiences Store, JD Sports, ASICS dan lain-lain.

Khusus untuk produk IoT, Erajaya bahkan membuat brand sendiri yakni IT: Immersive Tech. Kok berani? Ya, menurut Joy Wahyudi, pertumbuhan perangkat IoT ini akan sangat massive ke depan nya hingga memiliki peluang bisnis yang akan sangat besar.

Bahkan dengan melihat prospektif ke depan yang cuku besar, Erajaya Swasembada pun meyakinkan diri untuk melepas pilar bisnis ini.

Melalui PT Sinar Eka Selaras Tbk (kode saham: ERAL) atau Erajaya Active Lifestyle (EAL) menggelar IPO di Bursa Efek Indonesia, menawarkan hingga 20% sahamnya kepada publik yang akan berlangsung pada 2 – 4 Agustus 2023, dilanjutkan dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023.

Erajaya Food & Nourishment

Ini merupakan divisi dari Erajaya Group yang bergerak di industri food & beverages (F&B), dan supply, distribusi dan ritel produk konsumen. EFN memiliki, mengoperasikan dan me-manage restoran, café, supermarket dan gerai groceries, yang mengutamakan produk berkualitas tinggi, hidangan bercitarasa internasional, barang rumah tangga dan produk-produk kebutuhan sehari-hari yang premium. 

Hingga Maret 2022 mempunyai 56 gerai. Dalam segmen ini ERAA sudah berinvestasi dan membentuk joint venture (JV) seperti dengan Sushi Tei Group, Paris Baguette, dan Grand Lucky. (TSA).

Erajaya Beauty & Wellness

Vertikal yang berfokus pada penjualan atas produk perawatan kecantikan, kesehatan serta produk-produk farmasi. Saat ini, Erajaya memiliki toko The Face Shop dan Wellings dalam bisnis ritel di vertikal ini. Selain itu, vertikal Beauty & Wellness juga memiliki bisnis distribusi untuk peralatan medis yang bekerjasama dengan beragam brand.

Untuk mempertahankan semua pertumbuhan perusahaa, Erfajaya Swasembada pun sudah mempersipakn CAPEX yang cukup besar.

Jika tahun lalu menghabiskan CAPEX sebesar Rp 700an miliar, pada tahun ini akan dipersiapkan dana yang kurang lebih akan sama dengan tahun lalu.

“Kami mempersiapkan CAPEX lebih dari pada itu, hanya mungkin kami tidak akan menggunakan semua karena kami terus melakukan review proses pengembangan kami,” kata Sim.

Saat ini estimasi CAPEX masih cukup dari awal tahun sampai sekarang dimana CAPEX tahun ini kurang lebih akan sama dengan tahun lalu.

Sebagai tambahan, pada kuartal 1 2023, dana CAPEX sudah terserap sekitar Rp230 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pembukaan toko baru. Proses pengembangan toko akan lebih fokus di kuartal 1 dan kuartal 2, lalu sisanya di kuartal 3 dan setelah itu akan ada sedikit penyesuaian ditahun ini. (Icha)

Latest

Tips Edit Foto di Hape Poco F6 Pakai Fitur AI Pro

Telko.id - Semakin mumpuni suatu teknologi pada kamera di...

XL Axiata Gerakan Donasi Kuota untuk Puluhan Sekolah

Telko.id - Terus mendukung digitalisasi pendidikan di Indonesia, PT...

MDMedia Luncurkan AdXelerate, Programmatic Advertising Berbasis Data Telco

Telko.id - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui anak...

Telkomsel dan MAB,  Sepakat Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Telko.id - Telkomsel dan PT Mobil Anak Bangsa Indonesia...

Rekomendasi

Kolaborasi ini Bakal Latih 1 Juta Talenta Keamanan Siber di Indonesia

Telko.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) telah bekerja sama dengan Cybersecurity Center of Excellence oleh Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dan Mastercard Indonesia dalam meluncurkan akademi daring untuk...

Datacomm Solution Day 2024 Dukung Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - PT Datacomm Diangraha hari ini menggelar Datacomm Solution Day 2024, sebuah acara untuk menggali inovasi dan solusi teknologi berbasis cloud di Indonesia. Ini...

Artificial Intelligent: Sekadar Tren Atau Sudah Menjadi Kebutuhan?

Telko.id – Masyarakat banyak yang masih mempertanyakan, apakah Artificial Intelligent atau AI itu hanya sekedar tren atau kini sudah menjadi kebutuhan. Nanti Kalau AI...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini