spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ARTIKEL TERKAIT

Penjual Alat Kantor Raup Jutaan Dollar dari Scan Virus Palsu

Telko.id, Jakarta – Komisi Perdagangan Federal Amerika, FTC (The Federal Trade Commission), mendenda Office Depot sebesar USD 25 juta atau sekitar Rp 355 miliar terkait kasus penipuan. Perusahaan ritel pasokan alat kantor itu dituding tipu pelanggan dengan modus scan virus palsu.

Pihak Office Depot dituduh berbohong sehingga membuat para pelanggan membayar dukungan teknologi yang tidak perlu. Pelanggan diminta mengakses scan virus secara gratis.

Setelah mengaksesnya, para pelanggan memperoleh peringatan bahwa komputer terinfeksi dengan malware, padahal itu cuma akal-akalan mereka saja.

FTC menyatakan bahwa Office Depot meraup uang jutaan dolar Amerika Serikat dari pelanggan berkat penipuan yang dilakukan antara 2009 hingga November 2016. Mereka memanfaatkan perangkat lunak yang dipalsukan.

{Baca juga: Hati-hati! Malware Ini Menyamar jadi Aplikasi VPN Palsu}

Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Senin (1/4/2019), perangkat lunak bernama PC Health Check dipalsukan oleh Office Depot untuk scan virus palsu. Software itu dibuat dan dilisensi oleh Support.com. Hasil scan dibuat berdasarkan pertanyaan.

Sebelum scan palsu dimulai, Office Depot mengajukan pertanyaan kepada para pelanggan. Pertanyaannya, antara lain, apakah pelanggan merasa komputer bekerja lambat atau menerima peringatan virus?

Ada pula pertanyaan apakah komputer menampilkan iklan pop-up dan sering crash? Jika pelanggan menjawab iya, maka hasil scan menunjukkan bahwa komputer terkena gejala infeksi malware. Modus pun dimulai.

Dalam menjalankan modus, Office Depot menawarkan kepada pelanggan terkait solusi masalah itu. Biaya yang dikenakan sekitar USD 300 atau Rp 4,2 juta.

Perusahaan ritel alat kantor itu disebutkan bersedia membayar denda sebagai bagian dari kesepakatan dengan FTC. Support.com juga terkena denda sekitar USD 10 juta dalam kasus ini.

{Baca juga: Wow! USB-C Ini Diklaim Bisa Identifikasi Malware}

Sebagai informasi, Office Depot adalah jaringan ritel perlengkapan kantor di Amerika Serikat. Kantor pusat Office Depot terletak di Boca Raton, Florida. Angka penjualan tahunan perusahaan tersebut mencapai USD 11 miliar. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU