spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Penjual Alat Kantor Raup Jutaan Dollar dari Scan Virus Palsu

Telko.id, Jakarta – Komisi Perdagangan Federal Amerika, FTC (The Federal Trade Commission), mendenda Office Depot sebesar USD 25 juta atau sekitar Rp 355 miliar terkait kasus penipuan. Perusahaan ritel pasokan alat kantor itu dituding tipu pelanggan dengan modus scan virus palsu.

Pihak Office Depot dituduh berbohong sehingga membuat para pelanggan membayar dukungan teknologi yang tidak perlu. Pelanggan diminta mengakses scan virus secara gratis.

Setelah mengaksesnya, para pelanggan memperoleh peringatan bahwa komputer terinfeksi dengan malware, padahal itu cuma akal-akalan mereka saja.

FTC menyatakan bahwa Office Depot meraup uang jutaan dolar Amerika Serikat dari pelanggan berkat penipuan yang dilakukan antara 2009 hingga November 2016. Mereka memanfaatkan perangkat lunak yang dipalsukan.

{Baca juga: Hati-hati! Malware Ini Menyamar jadi Aplikasi VPN Palsu}

Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Senin (1/4/2019), perangkat lunak bernama PC Health Check dipalsukan oleh Office Depot untuk scan virus palsu. Software itu dibuat dan dilisensi oleh Support.com. Hasil scan dibuat berdasarkan pertanyaan.

Sebelum scan palsu dimulai, Office Depot mengajukan pertanyaan kepada para pelanggan. Pertanyaannya, antara lain, apakah pelanggan merasa komputer bekerja lambat atau menerima peringatan virus?

Ada pula pertanyaan apakah komputer menampilkan iklan pop-up dan sering crash? Jika pelanggan menjawab iya, maka hasil scan menunjukkan bahwa komputer terkena gejala infeksi malware. Modus pun dimulai.

Dalam menjalankan modus, Office Depot menawarkan kepada pelanggan terkait solusi masalah itu. Biaya yang dikenakan sekitar USD 300 atau Rp 4,2 juta.

Perusahaan ritel alat kantor itu disebutkan bersedia membayar denda sebagai bagian dari kesepakatan dengan FTC. Support.com juga terkena denda sekitar USD 10 juta dalam kasus ini.

{Baca juga: Wow! USB-C Ini Diklaim Bisa Identifikasi Malware}

Sebagai informasi, Office Depot adalah jaringan ritel perlengkapan kantor di Amerika Serikat. Kantor pusat Office Depot terletak di Boca Raton, Florida. Angka penjualan tahunan perusahaan tersebut mencapai USD 11 miliar. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU