Telko.id, Jakarta – “Hamburglars” karakter McDonald yang gemar memakan hamburger milik orang lain, muncul di dunia nyata. Sejumlah penjahat dunia maya alias hacker kini menemukan cara untuk mendapatkan makanan gratis di McDonalds.
Para hacker telah menemukan cara membajak aplikasi untuk membobol kartu kredit dan membebankan tagihan pesanan mereka kepada korban.
Awal tahun ini, seorang korban mengklaim para penjahat telah mengosongkan rekening banknya untuk membeli sejumlah makanan cepat saji ini dalam jumlah yang besar.
{Baca juga: Selebriti dan Atlet NBA Jadi Korban Hacker Asal Georgia}
Baru-baru ini, seorang jurnalis mengklaim bahwa dia mencoba membeli kopi di aplikasi McDonald, namun tiba-tiba ia mendapat tagihan seharga $ 2.000 atau sekitar Rp 28 juta.
Patrick O’Rourke, redaktur pelaksana website teknologi, Mobile Syrup, juga mengalami hal yang sama. Di mengatakan, setelah dia memesan di Toronto, Kanada, aplikasi McDonald-nya digunakan untuk membeli makanan di berbagai cabang di Quebec.
“Kadang-kadang pencuri hanya membeli Oreo McFlurry, dan dalam kasus lain mereka pergi untuk McChicken Extra Value Meal,” tulisnya.
Dilansir dari metro.co.uk, sejauh ini, semua korban pembajakan Hamburglar adalah orang Kanada.
Seorang wanita bernama Lauren Taylor dari Montreal juga menjadi korban penipuan pada awal tahun 2019. Tiba-tiba ia mendapat tagihan hampir $ 500 atau sekitar Rp 7,1 juta untuk membeli McGoodies di restoran Quebec antara 25 dan 29 Januari, 2019.
Para pencuri ini memesan kentang goreng, Big Mac, Happy Meals, sandwich Filet-O-Fish , McDouble burger dan berbagai item sarapan termasuk McWraps dan McMuffins.
Lauren awalnya mengaku tidak sadar telah menjadi korban penipua. Namun, setelah memeriksa emailnya, ia terkejut mengetahui bahwa akunnya telah dikosongkan, walaupun dia belum pernah pergi ke Quebec.
“Sungguh menakjubkan melihat seberapa cepat orang bisa melanggar privasi Anda,” katanya kepada CBC News.
Padahal, uang tersebut, kata Lauren, akan digunakan untuk membayar sewa tempat tinggalnya. ‘Sewa tinggal tiga hari lagi dan sekarang saya harus mencari uang,” katanya.
Seorang warga Kanada lainnya juga mengaku menjadi korban penipuan serupa. Seorang penjahat menggunakan kartunya untuk membeli 30 ayam McNuggets dan Big Mac.
Namun, pria ini memeriksa emailnya segera setelah pesanan dibuat dan berhasil mendapatkan uangnya kembali.
Dalam sebuah pernyataan, McDonald mengatakan, kejahatan itu tidak mungkin disebabkan oleh cacat pada aplikasi McDonald. Ada kemungkinan para penjahat menggunakan beberapa trik yang memungkinkan mereka untuk menebak atau mencuri kata sandi korban mereka.
{Baca juga: Retas Pom Bensin, Hacker Gondol 600 Galon BBM}
“Kami mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keamanan informasi pribadi, termasuk di aplikasi kami,” kata McDonald dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan tersebut, McDonald mengimbau kepada para pelanggannya agar tidak membagikan kata sandi mereka dengan orang lain, membuat kata sandi unik dan sering mengubah kata sandi. [BA/HBS]
Sumber: Metro.co.uk