spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ARTIKEL TERKAIT

Peneliti Ciptakan Kulit Elektronik yang Bisa Sembuh Sendiri

Telko.id, Jakarta – Para peneliti dari National University of Singapore membuat riset unik. Mereka membuat kulit elektronik yang elastis dan peka terhadap sentuhan. Riset yang mereka lakukan terinspirasi dari ubur-ubur.

Tak hanya itu, seperti dikutip Telko.id dari CNET, Rabu (20/3/2019), kulit elektronik karya para peneliti juga diklaim bisa sembuh sendiri jika tergores. Kulit tersebut cocok digunakan dalam proyek pengembangan robot.

“Kami bertanya-tanya, bagaimana cara membuat material buatan yang bisa meniru sifat tahan air dari ubur-ubur serta sensitif terhadap sentuhan. Akhirnya, kami berhasil menciptakannya,” kata peneliti utama, Benjamin Tee.

Rincian karya baru Tee telah diterbitkan di Nature Electronics pada 15 Februari 2019 lalu. Di sana dijelaskan, kulit elektronik gel, akuatik, bisa direngganggkan, dan menyembuhkan diri sendiri dan disingkat menjadi GLASSES.

{Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Kornea Mata Pakai Printer 3D}

Dengan mencampur plastik elastis dengan cairan ionik yang kaya fluor ke dalam gel, Tee dan tim peneliti National University of Singapore menciptakan kulit transparan yang mampu sembuh sendiri dan beroperasi di lingkungan basah.

“Material kami berbeda karena bisa mempertahankan bentuk di lingkungan basah maupun kering. Material bisa bekerja secara baik di air laut, bahkan di lingkungan yang asam atau alkali,” jelas peneliti National University of Singapore.

Nah, apabila kulit terpotong atau robek, tim peneliti menunjukkan bukti bahwa material bisa secara aktif mendapatkan kembali konduktivitas listrik dalam hitungan menit dan menjahitnya kembali hanya dalam waktu beberapa hari.

{Baca juga: Ilmuwan Teliti Otak Buaya Pakai MRI dan Musik Klasik}

Selain itu, material bisa merespons sentuhan, peregangan, dan penegang. Kekuatan-kekuatan itu mengubah sifat-sifat listrik kulit. Dengan mengukur perubahan-perubahan itu, kulit jadi baik untuk membuat sensor perespons sentuhan. [SN/HBS]

Sumber: CNET

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU