spot_img
Latest Phone

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

ARTIKEL TERKAIT

Pasar Smartphone Indonesia Diprediksi Tumbuh 1-3% di 2026

Telko.id – Pasar teknologi dan pertumbuhan di Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah mengalami periode kontraksi. Berdasarkan data terbaru dari Nielsen IQ yang mencakup kuartal ketiga tahun 2025, pasar secara keseluruhan mulai bergerak menuju area positif dengan pertumbuhan kuartal-ke-kuartal yang konsisten.

Bramantiyoko Sasmito, Director – Tech and Durables Commercial Lead Nielsen IQ yang akrab disapa Baron,  menjelaskan dalam presentasinya pada Digital Economy & Telco Outlook 2026 yang bertema “Inovasi dan Kolaborasi Strategis Mendorong Daya Saing Ekonomi” di Jakarta, 26/11/2025 bahwa meskipun pertumbuhan tahunan masih datar, pergerakan quarter-on-quarter menunjukkan tren positif.

“Market di quarter 2 sebetulnya sudah tumbuh secara 3,5%. Dan sekarang quarter 3 masih bertumbuh lagi di kisaran 2,6 atau 3%. This is a good sign bahwa market ini sudah mulai bergerak ke arah positif,” ujarnya.

Data tersebut mengungkapkan bahwa dari Januari hingga September 2025, pasar teknologi dan pertumbuhan berada di minus 0,01%, yang menurut Baron merupakan peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya dimana kontraksi lebih dalam. “Jadi makin kemarin, minusnya makin kurang. Itu sign of growth,” tambahnya.

Di antara semua sektor teknologi, komputer menjadi penyumbang pertumbuhan terkuat dengan angka 14% sementara pasar secara keseluruhan datar.

Segmen laptop khususnya menunjukkan performa kuat dengan pertumbuhan 14%, meskipun MacBook masih tercatat minus 2%.

Tren ini mencerminkan pergeseran preferensi konsumen pasca-pandemi yang masih memprioritaskan perangkat komputasi.

Baron mengingatkan bahwa selama masa pandemi COVID-19, penjualan teknologi di Indonesia justru mencapai puncaknya dengan pertumbuhan hingga 70%.

“Orang ada di rumah masih bisa business delivery. Nggak ada kerjaan. Yang laptop, yang handphone, yang main game, yang nonton TV, dan kawan-kawan,” kenangnya. Setelah normalisasi, pertumbuhan pasar kini stabil di sekitar 0%.

Yang menarik, meskipun pasar secara keseluruhan datar, terdapat segmen-segmen spesifik yang tumbuh pesat.

Dalam pasar laptop yang tumbuh 9%, segmen gaming justru melesat 18%. Demikian pula dengan TV, dimana penjualan TV 75 inch tumbuh 6% sementara pasar TV secara keseluruhan hanya 10%.

Di segmen smartphone yang minus 2,9-3%, smartphone dengan storage di atas 512GB justru tumbuh 28%.

Survei Nielsen terhadap konsumen global dan Indonesia mengungkap bahwa 60% responden setuju bahwa alasan utama memilih suatu brand adalah “offering good value for money”.

Faktor nilai yang paling dipertimbangkan konsumen adalah durability (daya tahan), high quality (kualitas tinggi), makes life easier (memudahkan kehidupan), dan trusted brand (merek terpercaya).

Baron menekankan, “Being relevant to the market itu yang buat define us as a growth leader. Setiap brand, setiap product kalau tidak being relevant to the market, dia tidak akan kemana-mana.”

Analisis pasar smartphone menunjukkan polarisasi yang semakin jelas. Berdasarkan pembagian tiga rentang harga – lower, mid, dan premium – segmen premium menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan market share hampir 32%, disusul middle segment di 20,6%. Sementara lower segment mengalami kontraksi seiring dengan perubahan perilaku konsumen.

“Masyarakat itu lagi melompat. Sehingga, yang lower itu jualan lower price itu kontraksi. Sedangkan yang premium itu masih mengalami kenaikan,” jelas Baron.

Fenomena ini didukung oleh ekspansi jaringan ritel ke kota-kota tier 3, dimana penjualan menunjukkan tren naik yang konsisten sejak tahun lalu.

“Chain makin banyak tersedia gak cuma di kota-kota besar. Tapi juga mulai ada di kota-kota kecil. Sehingga itu mendorong konsumsi dari konsumen itu lebih mudah berbelanja,” paparnya.

Adopsi teknologi 5G juga menjadi pendorong utama dengan penetrasi yang mencapai level signifikan.

“Penetrasi handphone 5G yang dibeli oleh consumer itu mengalami kenaikannya luar biasa. Sekarang ini sudah 50% plus 60% penjualan handphone itu pasti 5G,” ungkap Baron. Sementara smartphone dengan chip AI sudah mencapai 60% pangsa pasar.

Faktor-faktor yang diperkirakan akan terus mendorong pertumbuhan pasar termasuk peluncuran flagship baru seperti iPhone 17, momentum tahun baru dan Natal, percepatan roll out 5G di Indonesia, serta adopsi AI yang semakin meluas. Namun, polarisasi segmen harga dan tren declining di entry high segments bisa menjadi penghambat pertumbuhan.

Nielsen IQ memprediksi pasar smartphone Indonesia tahun 2025 akan berada di range minus 2% hingga 2% dibandingkan 2024.

Namun yang menggembirakan, tahun 2026 diproyeksikan menjadi tahun pemulihan dengan pertumbuhan antara 1-3%.

“We are forecasting the market smartphone to Indonesia tahun 2026 itu akan tumbuh di antara 1 sampai dengan 3 atau 4 persen,” tutup Baron. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU