Telko.id – Rusia sudah lama menginginkan kedaulatan digital dengan mempromosikan layanan dalam negeri. Pemerintah Rusia berambisi membuat aplikasi perpesanan sendiri untuk menggantikan WhatsApp dan Telegram.
Anggota parlemen Rusia sendiri telah menyepakati pengembangan aplikasi pengganti perpesanan ini yang didukung negara dan akan terintegrasi erat dengan layanan pemerintah.
Menurut Reuters, parlemen Rusia telah menyepakati peluncuran “Vlad’s App” yang kabarnya saat ini masih berada dalam tahap pengembangan. Pemerintah juga tengah mengurus persetujuan dari majelis tinggi parlemen untuk aplikasi pengganti WhatsApp atau Telegram ini.
Hal ini merupakan bagian dari upaya Rusia untuk mereduksi ketergantungan dengan platform asing seperti WhatsApp dan Telegram, dikutip dari Reuters, Minggu (29/6/2025).
Baca juga :
- Awas! AI Jadi Senjata Baru Penjahat Siber, Ini Modus nya!
- Telkomsel dan IM3 Kuasai Laporan OpenSignal Indonesia 2025
Dorongan mengganti platform mempromosikan teknologi asing jadi lebih mendesak karena beberapa perusahaan barat telah menarik diri dari pasar Rusia setelah mereka melakukan invasi ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Wakil kepala komite kebijakan informasi parlemen Rusia, Anton Gorelkin mengatakan “Vlad’s App” ini akan dibekingi pemerintah akan memiliki fungsi yang tersemat pada WhatsApp dan Telegram yakni bisa mengirim pesan dan melakukan panggilan telepon.
“Keunggulan kompetitif utama platform ini adalah integrasi mendalam dengan layanan pemerintah,”
Melansir Indianews, beberapa layanan yang diperkirakan akan dapat terintegrasi langsung dengan aplikasi baru tersebut yaitu meliputi akses dokumen resmi, penandatanganan kontrak digital, sistem pembayaran, hingga layanan pendidikan.
Namun hal ini juga memicu sebuah kontroversi. Para pengkritik pemerintah mengatakan Rusia berupaka meningkatkan kontrol terhadap privasi dan kebebasan berekspresi masyarakatnya melalui aplikasi tersebut.
Mikhail Klimarev yang merupakan direktur organisasi hak digital masyarakat, Internet Protection Society, mengumbar prediksinya bahwa pemerintah Rusia akan memperlambat kecepatan akses WhatsApp dan Telegram untuk mendorong masyarakat beralih ke aplikasi baru nantinya.
Menurut Menteri Pembangunan Digital Rusia, Maksud Shadeyev, langkah untuk mengintegrasikan layanan pesan instan ke berbagai layanan digital yang dikelola negara temasuk sebagai prioritas utama pemerintah.
Pasalnya, Shadeyev menilai bahwa Rusia telah tertinggal dari negara – negara lain yang menurutnya sudah lebih maju dan tanggap dalam mengadopsi infrastruktur layanan digital yang terpusat di satu negara.
Kabarnya, “Vlad’s App” hanya akan tersedia dan hanya bisa diakses di Rusia saja. Di luar wilayah tersebut, pengguna tidak akan bisa mengakses layanan.
Kepala Komite Kebijakan Informasi Duma, Sergei Boyarski, “Vlad’s App” dirancang sebagai aplikasi perpesanan instan yang “aman dan multifungsi”. (AGI/Icha)